I'LL Teach You Marianne

Merasa bersalah



Merasa bersalah

0  Keesokan paginya Anne terbangun lebih cepat daripada biasanya, ia pun terlihat sibuk di dapur untuk membuat sarapan yang akan ia bawa ke kampus. Sejak mengenal Linda dikampus Anne selalu membuat 2 porsi makanan untuk dirinya sendiri dan untuk Linda, pada awalnya Anne ragu untuk membawa makanan itu dan memberikannya kepada Linda. Ia takut makanan buatannya tidak sesuai dengan selera dan lidah Linda, namun saat melihat secara langsung bagaimana Linda menyantap makanan yang ia buat Anne akhirnya memutuskan untuk membuat makanan seperti itu tiap hari untuk dirinya dan Linda.     

  Pagi ini Anne membuat sandwich yang ia beri beberapa potongan alpukat dan irisan bacon di dalamnya, setelah semua makanan yang ia buat selesai Anne pun merapikannya ke dalam kotak bekal miliknya sebelum memutuskan untuk bersiap-siap mandi untuk berangkat ke kampus. Walaupun hari masih menunjukkan pukul 6.30 pagi padahal biasanya ia baru akan mandi setiap pukul 7 pagi namun pagi ini entah mengapa ia menjadi lebih bersemangat untuk pergi ke kampus.     

  "Semangat Anne," ucap Anne pelan saat berada di dalam mobil ketika akan berangkat ke kampus.     

  Karena hari masih sangat pagi untuk beraktivitas jalanan pun masih cukup sepi, sehingga Anne tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke kampus. Bahkan ketika ia sampai di area kampus pun dia menjadi pengendara mobil yang sampai di area parkir, karena sudah terbiasa menunggu Linda di area parkir. Ia pun memutuskan untuk menunggu Linda itu datang sambil bermain game di ponselnya, 30 menit kemudian Linda terlihat datang sambil berlari lari dengan membawa buku dan perlengkapannya.    

  "Aduh Anne rasanya aku ingin sekali membeli mobil juga," ucap Linda tergopoh-gopoh saat pertama kali masuk ke dalam mobil Anne yang tidak terkunci.     

  "Kenapa kau ingin membeli mobil? bukankah selama ini kau lebih memilih naik kendaraan umum?" tanya Anne penasaran sambil menyerahkan botol air mineral kepada Linda yang kemudian langsung diterima oleh Linda.    

  "Entahlah aku merasa angkutan umum setiap hari semakin penuh dan sesak, rasanya aku hampir tak bisa bernafas setiap kali berdesak-desakan dengan penumpang lainnya," jawab Linda dengan cepat setelah menenggak air yang diberikan oleh Anne sampai habis.     

  "Daripada kau membeli mobil lebih baik kita tinggal berdekatan saja, kebetulan di dekat apartemenku ada apartemen yang kosong. Aku rasa lebih baik kau pindah ke sana, supaya kita bisa berangkat dan pulang ke kampus bersama-sama," ucap Anne sambil tersenyum, ia tiba-tiba teringat dengan papan iklan yang ada di dekat apartemennya yang menampilkan informasi tentang apartemen kosong.     

  Mendengar perkataan Anne membuat Linda terdiam beberapa saat, ia terlihat berpikir setelah Anne mengatakan ada kamar apartemen kosong di dekat tempat tinggalnya.    

  "Untuk saat ini aku masih sangat nyaman dengan apartemenku yang sekarang Anne dan rasanya sangat berat sekali untuk pindah, tapi kau tenang saja nanti kalau aku memang sudah siap untuk meninggalkan apartemenku ini aku pasti akan mempertimbangkan saran darimu untuk pindah di dekatmu," ucap Linda dengan cepat.     

  "Ya sudahlah itu adalah keputusanmu aku tak bisa memaksanya," jawab Anne sambil tersenyum.    

  Tak lama kemudian mereka berdua pun memakan sandwich yang sudah dibuat oleh Anne sebelumnya di apartemen, Linda yang memang tak pernah makan pagi terlebih dahulu di apartemennya terlihat sangat lahap ketika makan sandwich buatan Anne. Mereka berdua menikmati sandwich sambil melihat para mahasiswa lainnya yang mulai berdatangan satu demi satu, setelah menghabiskan bekal makanan yang dibuat oleh Anne mereka berdua akhirnya turun dari mobil dan berjalan bersama-sama menuju kelas sambil tertawa.     

  Saat Anne dan Linda berjalan menuju kelas, di belakang mereka nampak berjalan Edward bersama anak buahnya yang sejak tadi memang sudah mengawasi kedua gadis itu saat turun dari mobil. Senyum Edward tersungging saat melihat barang bawaan Anne yang yang sangat banyak itu, ia lalu memberikan kode kepada anak buahnya untuk melakukan tugas yang ia berikan.    

  Tak lama kemudian terdengar suara teriakan Anne yang kaget karena tas yang ia bawa ditabrak oleh seorang anak buah Edward yang berlari tepat di samping kolam, yang sontak membuat isi tas yang dibawa oleh Anne berhamburan seketika di kolam. Melihat hasil kerja kerasnya selama beberapa hari terakhir ini hancur di depan mata Anne hanya terdiam membisu tanpa bicara lagi, berbagai rancangan mentah yang ia buat dalam rangka tugas individu yang diberikan oleh sang dosen pun hilang seketika.    

  "Heiii kalau jalan itu pakai mata, kenapa harus berlari-lari seperti itu. Memangnya ini di lapangan, " teriak Linda dengan keras memaki salah seorang anak buah Edward yang berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada menatap ke arah mereka berdua tanpa rasa bersalah.    

  "Lihatlah tugas-tugas tugas yang dibuat oleh Anne hancur karena ulahmu," imbuh Linda dengan penuh emosi saat melihat kertas-kertas hasil rancangan Anne rusak terkena air.     

  "Ini bukan salah anak buahku, ini adalah salah kalian berdua kenapa berjalan beriringan seperti itu di lorong yang sempit seperti ini. Lagi pula ini adalah jalanan umum jadi jangan salahkan anak buahku kalau ia tak sengaja menabrak temanmu ini," jawab Edward tiba-tiba ikut bicara dari arah belakang sambil berjalan angkuh menuju tempat n dan Linda berada.     

  Mendengar suara Edward membuat Linda langsung menoleh kebelakang, begitu pula dengan Anne yang melihat Edward tanpa ekspresi.    

  "Kenapa nona, kau mau marah padaku?" tanya Edward perlahan yang berhenti tepat di hadapan Anne.     

  Alih-alih menjawab pertanyaan Edward yang memancing itu, Anne justru memejamkan kedua matanya perlahan sambil menarik nafas panjang tanpa membuka mulut mungilnya yang tertutup rapat. Tak lama kemudian ingin membuka kedua matanya dan tersenyum tipis ke arah Edward, ia lalu membungkuk untuk meraih beberapa buku yang tak jatuh ke dalam kolam untuk dirapikan kembali sebelum ia masukkan ke dalam tas. Setelah semua buku yang yang berserakan berhasil masuk ke dalam tasnya Anne kemudian bangun dan menatap Linda sambil tersenyum.    

  "Are you ok?" tanya Linda pelan.    

  "Yes," jawab Anne singkat.    

  "Ayo ke ke kelas.."    

  "Aku pulang ya, percuam aku masuk. Semua tugasku hilang," ucap Anne pelan memotong perkataan Linda.    

  "Tapi Anne…"    

  "Its ok, bye Linda see you tomorrow," pamit Anne dengan cepat, setelah berkata seperti itu Anne kemudian pergi meninggalkan Linda yang sedang berdiri bersama Edward dan beberapa anak buahnya tanpa menoleh ke belakang lagi.     

  Linda kemudian pergi menuju kelas setelah memakai Edward dan anak buahnya ketika Anne sudah sampai di area parkir, biasanya Edward akan tertawa puas saat berhasil mengerjai anak-anak di kampus. Namun entah mengapa kali ini ia justru merasa sakit saat melihat Anne pergi meninggalkannya tanpa ekspresi seperti itu.    

  "Kenapa kau tak marah padaku Anne, aku benci melihat sikapmu itu," ucap Edward dalam hati sambil menatap mobil Anne pergi meninggalkan area kampus.    

  Bersambung     

   


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.