Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Ingin selalu berada di sampingnya.



Ingin selalu berada di sampingnya.

0  Setelah mencatat data pasien tersebut yang ternyata bernama Said, dan beristirahat beberapa saat, Claudy mengizinkan pemuda itu pulang, sebelumnya ia mengingatkan agar jangan terlalu banyak beraktifitas bahkan lebih baik beristirahat total.     

  Dalam hati pemuda itu, entah kenapa saat ini dia masih terus berharap dirawat di sini. dan berkata. " Bu Dokter.. apa nggak sebaiknya aku dirawat inap di sini? "tanya nya lembut seolah memohon karna tidak ingin dirawat di rumah agar bisa agak lama bersama sang dokter.     

  Mendengar permintaannya itu, teman-temannya saling pandang karna merasa heran, sebab biasanya Said paling anti berhubungan dengan medis, tapi akhirnya mereka paham dan manggut manggut.     

  Padahal kemarin dia menganggab para pemuda yang pura-pura sakit agar bisa berkenalan dengan si dokter cantik ini norak, sekarang... malah dia yang ingin selalu berada di sampingnya , malah tambah norak.     

  "Baiklah kalau begitu, tapi harus ada yang menjagamu di sini " Kata Claudy sambil melihat teman-teman pemuda ini.     

  dengan serempak mereka berkata "Aku bersedia".    

  Mendengar itu, Claudy tertawa dan berkata "Ternyata teman-temanmu sangat menyayangimu"    

  Para pemuda "....."    

  Tapi Said paham kenapa mereka bersedia. "Bu Dokter mah... gak peka..." Batinnya, bibirnya cemberut memikirkan itu.     

  Apa dokter ini tidak tertarik padanya walau sedikitpun? padahal gadis gadis di desa ini mengidolakan dirinya. Tapi dokter ini bersikap sangat santai padanya.     

  Said memang tampan, bahkan jika dibandingkan dengan Pak Kades ganteng pun, ia tak kalah tampan, walaupun sikapnya yang pemarah dan arogan tidak membuatnya dijauhi wanita, karna dia tidak pernah kasar pada wanita, inilah yang membuat para gadis menyukainya, meskipun dia tidak suka menggoda mereka. terlebih.. dia mudah emosi dan susah untuk menerima nasehat seseorang.     

  Tadi malam... emosinya benar-benar terpancing, dan dia tidak menyangka hal ini akan terjadi.     

  Tapi dia tidak menyesal, berkat kejadian ini dia bisa berkenalan dengan dokter cantik ini. Kenapa gak dari kemarin-kemarin ya, dia terluka. batinnya berfikir nakal.     

  " Bu Dokter... aku merasa demam.. "Katanya pelan.     

  Claudy kaget dan segera memegang kening dan leher pemuda itu, dia juga agak cemas kalau-kalau luka pemuda tadi terinfeksi. tapi dia tidak merasakan dahi dan leher pemuda itu panas.     

  Pemuda itu tersenyum lembut menatap paras dokter cantik ini, meski tampa riasan dia tetap terlihat manis.    

  Tampa sengaja, Claudy memperhatikan wajah pemuda tadi, dia melihat senyuman dan tatapan pemuda itu, dan tau kalau dia sedang dikerjai.     

  "Kau mengerjaiku? apa mau ku usir pulang? " katanya marah.     

  "Tidak, tidak", kata pemuda itu sambil tertawa,    

  "aku tidak mengerjaimu, maafkan aku" Sambungnya lagi masih tetap tersenyum 'tapi menggodamu ' batinnya.    

  Teman-temannya yang lain tambah heran, sejak kapan Said bisa menggoda wanita? biasanya wanita yang mendekatinya tapi saat ini malah dia yang bersikap usil.     

  Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan Pustu ini, sepasang orang tua keluar dengan wajah yang cemas, Semua pemuda itu serentak berdiri, wajah mereka sedikit gelisah karna takut diomeli oleh kedua orang tua itu.     

  "Mana Said? " tanya ibu itu dengan nada cemas.    

  "Di dalam, Bu. "Jawab salah seorang pemuda.     

  Ibu itu bergegas kedalam, sesampai didalam dia langsung mengomeli putranya.    

  Said hanya diam ketakutan seperti kucing yang dibawakan lidi.     

  teman-temannya tersenyum dalam hati. dan berfikir 'The power of emak -emak. '    

  Sejak dulu, Said memang tidak berkutik menghadapi Ibunya, Ibunya adalah satu satunya orang yang bisa memarahinya.     

  Setelah itu Ibu itu menghadap pada Claudy.     

  "Bu Dokter.. Bagaimana keadaan anak saya? " tanyanya cemas.    

  " Untuk sekarang sudah tidak apa apa , Bu, tapi harus beristirahat, jangan terlalu banyak bergerak, lukanya cukup besar, jadi.. untuk beberapa hari harus benar benar di pantau..     

  Tapi Said boleh.... " Claudy hendak mengatakan sudah boleh dibawa pulang dan beristirahat di rumah. tapi perkataannya langsung di potong Said,     

  " Untuk beberapa hari aku harus dirawat di sini bu" sambungnya spontan.    

  "Apa? "Kata Claudy.. yang tidak menyangka ternyata pria ini benar benar ingin dirawat di sini.     

  " Tapi, kalau di rumah juga gak apa-apa kok, Bu, asalkan benar-benar dipantau agar tidak bertambah parah" sambung Claudy.     

  " Gak pa-pa Bu Dokter, disini saja, Biar Ibu yang jaga di sini" kata ibu itu,     

  pembicaraan mereka terdengar ke luar, maklum.. ruangan ini tidak terlalu luas, jadi percakapan di dalam terdengar ke luar. Mendengar itu, Pemuda yang berada di luar menghembuskan nafas kecewa, karna kesempatan mereka berada di sini di gantikan oleh Sang Ibu.     

  Lain halnya dengan Said, dia bersorak gembira di dalam hatinya, andaikan dia sanggup dan tidak malu.. pasti dia akan bersorak sambil melompat kegirangan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.