Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Kamu takkan bisa kembali ke masa lalu



Kamu takkan bisa kembali ke masa lalu

0  Setelah Bayu pergi mengantarkan Bibinya pulang, Claudy bertanya pada Said.    

  " kelas berapa kamu sekarang? " tanyanya lembut.     

  " Kelas XI."    

  " Brarti sekarang sudah SMA. SMA dimana? "    

  "SMA 1. aku kos dekat situ, dipusat kecamatan. kalau SMP masih bisa tinggal di rumah , tapi SMA jauh, jadi harus kos. " kata Said menjelaskan.     

  " tapi.... " Katanya terputus.    

  " Kenapa" Tanya Claudy.     

  " awalnya dulu, kebanyakan penduduk sini hanya tamat SD, tapi..setelah Mas Bayu jadi kades 3 tahun yang lalu setelah dia lulus kuliah, dia mewajibkan semua anak menamatkan SMP. kalau bisa sampai SMA. "    

  " Jadi mas Bayu Kades? " tanya Claudy tak percaya.     

  " Iya, emang Bu Dokter gak tau? " Tanya Said heran, padahal mereka kelihatan akrab.     

  " Nggak. " Jawab Claudy singkat.     

  "Trus... " Tanya Claudy lagi.     

  " Kalau sampai SMP, penduduk sini masih bisa mampu, tapi... sampai SMA, susah, ekonomi penduduk tidak mencukupi. Hanya sebagian kecil saja yang sanggub menyekolahkan anaknya sampai SMA. Penduduk sini masih banyak terikat sama rentenir.. " kata Said    

  Diluar, Bayu sudah kembali, waktu dia akan mengucapkan salam, Bayu mendengar pembicaraan mereka dan memutuskan untuk nguping.     

  Terdengar lagi Claudy berkata..     

  " Apa kamu tidak merasa beruntung? Tidak semua orang bernasib baik kan?. Kamu bisa melanjutkan pendidikanmu, harusnya kamu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu."     

  Said terdiam, Bayu tersenyum diluar, dia tidak menyangka Said akan patuh mendengar nasehat Claudy ,tidak membantah.     

  " Mas Bayu kakakmu? "     

  " Iya, kakakku , sepupu, ayah kami saudara kandung, tapi sayang... cerewet minta ampun. " jawabnya kesal    

  Claudy menghembuskan nafas lelah mendengar itu.    

  " kenapa dia bisa cerewet? " tanyanya lagi.     

  " Karna aku tidak sesuai dengan keinginannya. " . Sambungnya.     

  " Apa keinginannya? "tanya Claudy lagi.     

  Said terdiam beberapa saat. lalu dia menjawab.     

  " Menjadi pemuda yang baik, harus menggapai cita cita, gak boleh Main-main.. dan sebagainya. "sambungnya kesal.     

  " Baik Buruk? " tanya Claudy lagi.     

  " Baik sih... "jawabnya lesu.     

  " Tapi masa muda kan cuma sekali, masa harus diisi dengan kegiatan membosankan. kapan kita senangnya? " Sambungnya lagi.     

  " Waktu kita kecil, dan setelah kita beranjak tua." Jawab Claudy.     

  Said. :"?"    

  "Aku paham, kamu tidak mengerti saat ini, karna masa muda hanya datang sekali, mangkanya kita harus mengisi dengan kegiatan yang baik demi hari tua kita. " katanya lembut.     

  Said masih terdiam, kemudian Claudy meneruskan kembali kata-katanya.     

  " Andai kata kamu main-main saat ini, bagaimana dengan masa depanmu? sekeras apapun kamu berusaha, kamu tak akan bisa kembali kemasa lalu, seandainya kamu suka bermain-main saat ini, dan menurutkan semua keinginanmu, kamu bisa kehilangan masa depanmu. Jangan pernah terlalu membanggakan orang tua kita, kita seharusnya membuat orang tua kita bangga, kita harus bisa berdiri diatas kaki kita sendiri, barulah itu dinamakan kamu dewasa. " Claudy memandang Said yang hanya terdiam mendengarkan perkataannya. melihat itu, dia tersenyum.     

  Diluar Bayu tersenyum, dia tambah kagum dengan gadis ini, dia bisa menasehati Said, tampa harus marah-marah, dan ajaibnya, Said mendengarkannya, tak harus seperti bibinya yang mengeluarkan senjata rahasia seperti gantungan baju atau lidi, malah dalam keadaan darurat jeweran di kuping menjadi senjatanya.     

  Tapi gadis ini membawanya berkomunikasi dengan baik. Awalnya dia mengira gadis ini manja, karna dia tau, orang tua gadis itu cukup kaya, kalau tidak, mana mungkin ayahnya bisa membeli tanah dadakan seperti itu, ternyata penilaiannya salah. Gadis ini cukup dewasa.     

  Tiba-tiba Said berkata " Bu Dokter... aku sayang Bu Dokter " perkataannya lembut, tapi cukup terdengar oleh Bayu, pria itu hampir melompat ke dalam, tapi kakinya tertahan saat mendengar jawaban Claudy .     

  "Bu Dokter juga sayang Said, " Jawab Claudy sambil mengusap kepala Said laksana anak kecil.. Said cemberut.... Bayu tersenyum sambil bernafas lega di luar sana karna melihat perlakuan Claudy pada Said, yang menganggapnya masih kecil.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.