Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Dia sudah merasa ditolak seratus persen.



Dia sudah merasa ditolak seratus persen.

0  Malam semakin larut.. akhirnya kedua Insan ini tertidur juga, namun... mereka larut dalam suasana hati yang jauh berbeda.     

  Pagi ini matahari memancarkan sinarnya yang lembut, tiupan angin yang menyejukkan dan udara pagi yang sangat segar .    

  Bayu bersiap-siap, untuk berangkat, padahal jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Perasaannya bercampur aduk, entah kenapa saat ini dia menjadi tidak ingin pergi karna takut akan ditolak, takut kalau-kalau Claudy tidak datang, mungkinkah dia masih sanggup untuk menemuinya nanti?.     

  Kadang dia menyesali keputusannya kemarin, seandainya dia tidak menyatakan perasaannya mungkin dia masih bisa bergaul akrab dengan gadis itu, tapi... dia juga tidak bisa tidak menyampaikannya.    

  Dengan langkah gontai, dia mengeluarkan sepedanya, dia tidak ingin merusak kesejukan pagi ini dengan asap kendaraan nya.     

  .....    

  Claudy memilih baju dengan bersenandung ria, perasaan nya amat senang, sebentar lagi hubungan nya dengan Bayu semakin jelas, ternyata cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan.     

  Claudy mengeluarkan sepeda gunung nya, ketika dia akan berangkat.. tiba-tiba seseorang pasien datang, padahal hari ini adahah hari minggu, tapi Claudy tetap memberikan pelayanan dan mengobati orang tersebut.    

  Ternyata pasien yang datang tak hanya seorang saja, beberapa saat kemudian datang beberapa orang lain nya, Claudy tetap memberikan pelayanan dengan wajah yang ramah.     

  Akhirnya semua selesai juga dia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11.15, dengan bergegas dia keluar rumah, tapi saat itu juga seseorang menghampirinya untuk meminta pertolongan. dan pasien itu tidak bisa dibawanya ke sini.     

  Claudy nampak bingung, dia dihadapkan dengan sebuah dilema yang cukup rumit, Bayu yang sedang menunggunya, dan pasien yang membutuhkannya.     

  " Apa yang terjadi ,Pak? " Tanya Claudia.     

  " Anakku mencoba bunuh diri, Bu Dokter... " kata pria tua itu kalut.     

  Tampa pikir panjang lagi Claudy mengambil peralatannya dan segera meninggalkan pustu untuk melihat kondisi anak Bapak tersebut.     

  Hanya saja satu yang di sesalkannya, mereka masing masing tidak saling bertukar nomor HP, padahal sudah lebih dua bulan berkenalan.     

  ....    

  Bayu yang menunggu Claudy dari pagi tadi, mulai tampak gusar, hatinya kalut, dia semakin yakin kalau Claudy benar-benar tidak menyukainya, dan membiarkan nya di selimuti dinginnya udara pagi yang menusuk hingga ke sum-sum tulangnya. Tapi meskipun demikian.. dia akan menunggu beberapa saat lagi dan berharap keajaiban akan datang di detik-detik terakhir.     

  .....    

  Claudia bergegas memeriksa pasien itu, ada bekas luka sayatan di pergelangan tangannya, untungnya luka itu tidak mengenai urat nadinya. dengan sigap Claudy mengobati gadis itu.    

  Setelah selesai dan suasana kembali tenang, Claudy bertanya kenapa dia sampai nekat begini. Dengan terbata bata dan berlinang air mata, gadis itu mengatakan kalau dia hamil dan kekasihnya tidak mau menikahinya. karna itu pikirannya kalut.     

  Mendengar pengakuan putrinya, Ibunya langsung terduduk, tidak menyangka anaknya akan melakukan hal sebodoh ini. Tulang-tulangnya terasa tak berfungsi sehingga tidak mampu menopang tubuhnya.     

  Sementara, ayahnya terlihat bagaikan sebuah patung dengan pandangan kosong, kecewa dengan perilaku putrinya.     

  Melihat hal itu, Claudy merasa sangat sedih dan berkata.     

  " Kamu sudah melakukan satu kesalahan, kenapa harus melakukan satu kesalahan lagi?. Apa kamu tidak tau, perbuatan yang kamu lakukan adalah dosa besar?" mendengar itu gadis tersebut semakin kuat menangis.     

  " Kenapa kamu mau melakukan hubungan itu? padahal jelas jelas agama kita melarangnya? "    

  " Karna dia mengatakan kalau dia mencintaiku dan meminta bukti cinta padaku. " jawab perempuan itu masih dalam tangisannya.     

  Claudy merasa sedih mendengar itu, perempuan akan melakukan apa pun untuk membuktikan cinta mereka tampa memikirkan akibat yang akan ditanggungnya nanti.     

  " Dia tidak mencintaimu jika dia meminta yang bukan haknya, dia belum memiliki hak untuk itu, dan kamu telah memberikan hak suamimu kelak pada orang lain. "    

  perempuan itu semakin larut dalam tangisnya. melihat hal itu Claudy berkata lagi.     

  " Nasi sudah menjadi bubur , mau bagaimana lagi. Dan kamu memang tidak bisa menikah sampai anakmu lahir, karna dalam agama kita perempuan hamil tidak boleh menikah. Dan jika kamu juga akan melangsungkan pernikahan, kalian tidak boleh serumah dan harus menikah lagi setelah anak itu lahir, jika tidak, hubungan kalian adalah sebuah dosa, terlalu berat resiko yang harus di tanggung untuk kenikmatan sesaat".Kata dokter itu lagi.     

  Claudy tidak ingin terlalu ikut campur dalam urusan pribadi seseorang, tapi dia juga tidak bisa berdiam diri melihat semua itu, dan mulutnya tidak bisa di tahan agar tidak menasehati orang lain. mungkin orang akan menganggapnya sok tua karna sifatnya itu.     

  Setelah semua selesai, Claudy pamit, dia harus melewati tempat tinggalnya agar bisa sampai ke pohon tua itu. setelah meletakkan peralatannya dia bergegas ke luar, meskipun hari sudah lewat pukul satu siang, tapi dia berharap Bayu masih ada di sana.     

  Sesampai di luar rumahnya, Ian telah berdiri di sana.     

  ....    

  Bayu tidak bisa lagi menunggu, hatinya benar benar kacau saat ini, dia sudah merasa ditolak seratus persen. Akhirnya dia meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai, dia mengendarai sepedanya dan meluncur ke kediaman Claudy untuk memastikan yang terjadi.     

  Sesampai di sana, dia melihat Claudy sedang bicara dengan Ian, dan dia benar benar merasa sudah di tolak.     

  Claudy melihat kehadiran Bayu, dia memanggil pria itu, namun Bayu berlalu tampa menoleh ke belakang meskipun dia mendengar panggilan Claudia..


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.