Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Benar-benar bodoh



Benar-benar bodoh

0  Claudy terdiam melihat sikap Bayu. kenapa dia bisa kekanak-kanakan seperti itu? Padahal dia ingin menjelaskan hal yang terjadi, tapi pria ini malah pergi tampa memberinya kesempatan untuk menjelaskan masalah yang sebenarnya. Caludy juga tidak mengetahui dilema yang dihadapi Bayu sejak kemarin sore, yang ketakutan kehilangan dirinya, dan ketidak hadirannya di pohon tua itu membuat Bayu semakin yakin bahwa dia tidak menyukainya.     

  ...    

  Bayu pulang dengan perasaan hambar, mungkin untuk beberapa waktu dia tidak sanggup untuk bertemu dengan Claudia, dia terlalu malu untuk itu, karna dia selama ini salah mengartikan perasaan Claudy padanya. Ternyata dia dikalahkan oleh pemuda dari kota itu.     

  .....    

  Ian yang berada di tempat Claudy malah bingung, sikap Pak Kades itu jauh berbeda dari pertama mereka bertemu. Awal bertemu dulu, dia seakan akan sangat melindungi Claudia, dan sekarang... dia seakan-akan merelakan Claudia pergi.     

  Akhirnya Ian bertanya permasalahannya pada Claudy, dan Claudy menceritakan semuanya, mulai dari Bayu yang menyatakan cinta nya, sampai dia meminta Claudy untuk datang ke pohon legenda jika dia menerima pernyataan cintanya, tapi sayangnya hari ini entah kenapa pasiennya agak banyak jadi dia tidak datang ke sana.     

  "Pohon legenda? Apa itu? " Tanya Ian heran.     

  " Di atas tebing sana ada sebuah pohon tua, pohon itu mempunyai sebuah legenda yang unik, jika pasangan yang saling mencintai datang ke sana sampai tiga kali dan berada di sana samai tengah hari , hubungan mereka akan berlanjut tapi yang ketiga kalinya akan sangat sulit untuk dilakukan, ternyata benar. Kami sudah dua kali ke sana, dan ternyata untuk pergi yang ketiga kalinya sangat banyak rintangan. "    

  "Dan kamu percaya itu? "Tanya Ian agak geli, karna mereka percaya hal itu.     

  " Tidak juga sih.. " Jawab Claudy.     

  " Jangan-jangan dia cemburu karena melihatku di sini, dan berfikir kamu tak menemuinya karna aku " Kata Ian lagi.     

  Claudy seolah olah mendapat pencerahan.     

  " Mungkin juga", kata Claudy lagi.     

  " Kau ingin aku menjelaskan padanya? " Tanya Ian.     

  " Tidak usah, biarkan saja dulu, sampai suasana hatinya tenang. " Jawab Claudia.     

  "Baiklah" Jawab Ian yang kemudian pamit pulang.     

  .....    

  Sesampai di Villanya, Ian menjumpai Said dan Tuti yang sibuk membuat PR mereka, dia tersenyum melihat kedua remaja yang biasa bertengkar itu tampak akur.     

  Melihat Ian datang, Said bertanya. " Dari mana Mas? " ..." Dari tempat Bu dokter, " Jawab Ian.     

  Anehnya Said kali ini tidak merasa kesal karena Dokter kesayangannya di dekati pria lain.     

  Ian lalu menceritakan masalah yang di hadapi Dokter itu pagi ini, janjiannya bertemu dengan Bayu sebagai tanda dia menerima cinta Bayu, hingga pasienny yang bejibun... sampai kecemburuaan Bayu.     

  Mendengar itu Said geleng geleng kepala, karna Kakaknya itu selama ini memang tidak pernah dekat dengan wanita, jadi... nggak punya pengalaman .     

  "Biar nanti ku coba bicara" kata Said lagi. "bukannya Mas Ian juga menyukai Bu Dokter?". tanya Said lagi.     

  " Mungkin.. " Jawab Ian lemah.     

  ...    

  Bayu mengurung diri di kamar, saat ini dia benar-benar patah hati. sampai-sampai dia tidak mendengar ibunya yang memanggil berkali-kali karna dia terlalu larut dalam perasaannya.     

  ...    

  Hari berganti hari, seminggu pun telah berlalu, tapi hubungan Claudy dan Bayu belum juga membaik, Bayu tak pernah lagi datang ke Pustu itu, hal ini benar-benar membuat Claudy sedih, hampir tiap hari jika tidak ada pasien dia datang ke pohon tua itu, dan berharap Bayu juga akan datang ke sana, tapi harapannya sia sia.     

  Ian yang melihat Claudy seperti itu tidak bisa menahan lagi amarahnya, minggu pagi ini, dia pergi menemui Bayu ke rumahnya, ternyata pria ini tak kalah kacaunya dibandingkan Claudy. Melihat Ian yang pergi buru-buru dan sedikit emosi, Said mengikutinya. Takut terjadi apa-apa, dia Memantaunya dari jauh.     

  Melihat Bayu yang berdiri bingung di halaman, Ian mendekatinya dan langsung meninju pipi Bayu, pria ini kaget mendapat serangan mendadak dan langsung terduduk di tanah. Begitu juga Said, dia hampir saja lari untuk melerai mereka, Untung saja saat itu kedua orang tua Bayu tidak ada di rumah.     

  " Sakit? " Tanya Ian dengan nada marah. Dan membuat Said terdiam karna melihat kakaknya tidak membalas"Claudy pasti jauh lebih sakit" Sambungnya lagi. " Dasar bodoh, kau tidak memberi kesempatan padanya untuk menjelaskan semuanya, dan meninggalkannya begitu saja, apa kau tau jika dia amat mencintaimu? " mendengar itu Bayu kaget, ternyata selama ini dia takut dengan hal yang sebenarnya tidak ada.     

  " Kau tau, hampir setiap pagi dia datang ke pohon legenda itu, berharap kau juga akan datang ke sana, tapi ternyata kau begitu pengecut, kau bahkan tidak mencintainya sama sekali. " Kata Ian masih dengan amarahnya.     

  "Aku mencintainya, karna aku mencintainya, aku tidak mengikatnya agar selalu bersamaku, tapi membiarkan dia memilih kebahagiaannya" Jawab bayu dengan nada yang agak tinggi. "Ku pikir... dia menyukaimu, karna dia selalu ceria saat bersamamu." Kata Bayu dengan nada suara yang sedikit rendah.     

  "Kau benar-benar bodoh... bagaimana mungkin kau mengambil keputusan sepihak seperti ini, apakah kau benar-benar sanggup kehilangan orang yang kau cintai karna kebodohan ini, seharusnya kau bertanya lebih dulu, setelah mendapat kepastian, baru bertindak. " Mendengar itu, Said yang berdiri tak jauh dari mereka manggut-manggut, karna setuju dengan Ian kalau kakaknya bodoh dalam bidang ini.     

  "Sakarang pergilah.. " Kata Ian, Bayu bingung.     

  "Dia menunggumu di sana." sambungnya lagi. Tapi Bayu masih terdiam.     

  "Ayo pergi.... "kata Ian berteriak dengan nada memerintah. mendengar itu Bayu langsung mengambil kunci motornya dan berangkat, tampa sadar ada luka didekat bibirnya....


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.