Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Aku menantikannya



Aku menantikannya

0  Tak lama kemudian Claudy keluar dan berkata "masuk sana"    

  Bayu masuk sambil tersenyum, setelah selesai, dia keluar hanya memakai celana panjang dan bertelanjang dada, Claudy merasa risih melihat tubuhnya yang sempurna, lalu dia membalikkan badannya membelakangi Bayu dan berkata.     

  " Apa kau tak bisa memakai pakaianmu? " tanyanya agak kesal.     

  "Apa kau tergoda? " tanya Bayu usil.     

  "Lebih baik kau pakai pakaianmu, kalau tidak, aku tak bisa memastikan apa yang akan terjadi padamu" jawab Claudy.     

  "Aku menantikannya" jawab bayu nyengir.     

  "Apa katamu? " kata Claudy sambil melempar salah satu bantal yang di jadikannya pembatas.     

  Bayu tertawa sambil menangkap bantal itu dan berkata..     

  "Apa kau sudah mulai membuka pembatasnya? "    

  Claudy cemberut, dia tak tau meski berkata apa-apa lagi, melihat itu Bayu tertawa memakai baju kaus yang baru dibelinya.     

  Bayu menyuruh Claudy memberi tahu Mbok Yem, mereka tidak pulang hari ini, takut nantinya beliau akan menunggu kepulangan Claudy di teras depan, Claudy hanya mengirimkan sms pada Inah. Bayu juga menelfon kedua orang tuanya untuk memberi tahukan hal yang sama.     

  Lalu Bayu mematikan lampu kamar itu, tak lama kemudian lampu itu hidup kembali, Claudy berdiri di sana menghidupkan lampu itu.     

  "Apa kau ingin menggodaku? Aku tak bisa memastikan apa yang akan terjadi padamu jika aku melihatmu sedang tertidur" Kata Bayu sambil berbaring, perkataannya menirukan perkataan Claudia.     

  Buru-buru Claudy mematikan lampu itu kembali dan tidur membelakangi Bayu.     

  Tawa Bayu terdengar sambil berkata..     

  "Apa kau tidak menantikan hal itu? " Tanyanya usil.     

  " Kau jangan bercanda, tidur sana" kata Claudy kesal, perkataan Claudy hanya dijawab tawa Bayu.     

  .......    

  Pagi harinya, mereka telah bersiap-siap untuk berangkat. Kebetulan mobil itu telah selesai diperbaiki.     

  Mereka melanjutkan perjalanan, hari sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.     

  selama dalam perjalanan, Claudy lebih banyak diam, dia tidak tau meski berkata apa-apa, pikirannya agak kalut, seandainya orang tuanya mengetahui dia bermalam dengan seorang pria dalam satu kamar, entah apa yang akan mereka lakukan padanya.     

  " Kau kenapa? dari tadi diam " tanya Bayu.     

  "Aku hanya khawatir.. " kata Claudia.     

  " Tak kan terjadi apa-apa padamu, kau tak kan hamil, aku kan tidak menyentuhmu. " jawabnya usil.     

  "Kau... bisa tidak kau serius sedikit? " kata Claudia kesal     

  " Maaf... apa yang kau pikirkan? " Tanya Bayu lebih serius.     

  "Aku khawatir, kalau orang tuaku tau tentang semalam, mereka akan memarahiku" Jawab Claudia.     

  "Aku akan menemanimu, apapun resikonya kita tanggung bersama. " kata Bayu masih dengan nada serius.     

  "Ya.... paling tidak, mereka akan menikahkan kita." jawabnya dengan nada usil.     

  "hadeeh... ternyata kau kumat lagi" kata Claudy lelah, dan dijawab oleh tawa Bayu.     

  ......    

  Siang itu, mereka telah sampai di tempat Claudia. Hal yang paling mengejutkan adalah, kedua orang tua Claudy telah menunggu mereka dengan gelisah, melihat mereka pulang, Ibu Claudy langsung menyerang mereka dengan pertanyaan.     

  "Kalian dari mana? kenapa nggak pulang semalam? kalian nginap dinama? kalau sampai kalian berbuat macam-macam awas saja! " Kata Mamanya Claudy marah-marah. Mereka berdua tak bisa menjawab pertanyaan Mamanya Claudy karna kaget.     

  "Pa.. sepertinya mereka memang harus dinikahkan." Kata mamanya Claudy, mendengar itu Claudy kaget, sementara Bayu menahan senyumnya.     

  "Bukannya Claudy masih kecil ma? " Tanya papanya.     

  " Nggak bisa pa.. hati mama nggak tenang, bisa-bisa nanti mereka malah bikin anak kecil" kata mamanya kesal.     

  " Ma.. ma.. " Kata Claudy kaget mendengar perkataan mamanya.     

  "Mama.. kami nggak berbuat macam-macam ma, tadi malam rencananya kami akan pulang, tapi mobil rusak, bengkel sudah tutup, jadi terpaksa kami mencari penginapan. kalau nggak rusak, kami bakal pulang malam tadi kok ma.. jangan marah-marah dong ma! " bujuk Claudia.     

  " Iya, baiklah mama nggak akan marah-marah, tapi kalian memang harus dinikahkan dalam waktu cepat ini, .."    

  "Apa? " Kata Claudy kaget.     

  "Bayu... bagaimana denganmu? "Kata papa Claudia.     

  "Aku siap" Jawab Bayu mantap.     

  mendengar itu, muka Claudia langsung merah.     

  "Ya udah, kalau gitu kita kerumah Bayu Pa. " kata mama Claudy.     

  " Apa ma? " Claudy semakin kaget, tak menyangka akan secepat ini.     

  Ketika mereka akan pergi ke rumah Bayu, ternyata kedua orang tua Bayu telah sampai di tempat Claudia. mereka merasa cemas karna anak semata wayangnya tidak bisa di hubungi, begitu melihat putranya baik-baik saja mereka merasa lega.    

  Karna kebetulan kedua orang tua Bayu ada di sana, orang tua Claudia menyampaikan maksudnya agar ke dua anak mereka dapat dinikahkan, orang tua Bayu sangat menyetujui nya, apalagi Ibu Bayu yang sudah lama menginginkan seorang menantu.     

  Melihat antusias orang tua mereka, Claudy hanya terdiam, sementara Bayu tersenyum lembut menatap Claudia.     

  "Jika aku tau akan begini jadinya...aku akan menginap di tempat Ian. " kata Claudy.     

  "Jika aku tau akan begini jadinya, aku akan membawamu dari dahulu" Kata Bayu serius sambil menatap Claudia lembut.     

  Mendengar perkataan Bayu, jantung Claudy berdetak cepat, wajahnya seketika menjadi merah karna merasa malu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.