Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Kesempatan ke dua



Kesempatan ke dua

0  Masa jabatan Bayu sebagai Kades hanya tinggal setahun lebih lagi, Bayu berencana tidak akan ikut menjadi calon Kades lagi, dia ingin mengembangkan usaha yang telah mulai dirintisnya dulu.     

  Awalnya Bayu dulu juga tidak pernah mencalonkan dirinya sebagai Kades, tapi masyarakatlah yang kompak meminta dia untuk mencalonkan diri sebagai kades mereka, karna mereka ingin agar desa mereka menjadi lebih baik, dan memilih penduduk yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi, terlebih lagi mereka telah mengenal Bayu dari kecil, laki-laki itu mempunyai kepribadian yang baik. Oleh karna itu, mereka sepakat memilih Bayu, untuk menjadi Kades mereka.    

  Ternyata mereka memang tidak salah pilih, Kades ini benar-benar bisa membawa perubahan pada desa mereka.    

  Tapi seprtinya harapan Bayu agar bisa fokus mengembangkan usahanya tidak berjalan lancar, karna sepertinya masyarakat masih ingin dia memimpin desa ini untuk periode mendatang, jadi... selama satu tahun ditambah enam tahun lagi dia masih akan berkutat memimpin desanya ini, belum lagi orang tua Claudia yang ingin meminta agar Claudy kembali ke Rumah Sakit mereka, karna mereka ingin beristirahat dari tugas yang menyita tenaga mereka , Sementara usia mereka tidak muda lagi.     

  Jika Bayu dan Claudy bersedia melanjutkan tugas mereka, mereka akan menyerahkan rumah sakit itu ke tangan anak dan menantunya itu, karna mereka yakin, Bayu mampu memimpin Rumah sakit itu meski dia bukan seorang dokter, tapi sepertinya mereka berdua tidak berminat untuk itu, mereka sudah cukup bahagia hidup sederhana di desa ini.     

  Bayu merintis usahaya dari lima tahun yang lalu begitu dia lulus kuliah pada usia 23 tahun, Dia ingin membuka lapangan kerja dan ber wirausaha, Dia memanfaatkan Sumber Daya Alam yang banyak di desanya, rotan sangat banyak di temui . Rotan merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang banyak terdapat di hutan di pinggir desa mereka.     

  Dia ingin memanfaatkan rotan yang biasa di ekpor baku atau rotan setengah jadi yang mempunyai harga jual rendah karna kurangnya keterampilan dalam mengolahnya . jadi dia ingin memanfaatkan rotan itu menjadi barang furnitur dan kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. Bayu awalnya meminta penggerajin rotan yang ada di daerah lain untuk memberikan pelatihan pada beberapa orang kariawannya yang waktu itu baru berjumlah 5 orang, tapi tak berapa lama kemudian, dia diminta masyarakat desa menjadi Kades di desa ini, sehingga dia meminta Ayahnya ikut serta memantau usahanya. Tapi jika dia tidak terlalu sibuk, dia akan menyempatkan diri memantau usahanya itu. Dan sekarang.. karna masa jabatannya hampir habis, dia ingin lebih mengembangkan usahanya itu, meskipun saat ini hasil usahanya telah memasuki pasar internasional, tapi masih dalam skala yang kecil.     

  Tapi keinginannya itu harus di tundanya dulu, sebab masyarakat desa masih butuh bantuannya meskipun dia telah menolaknya. mudah -mudahan enam tahun yang akan datang, akan banyak pengganti dirinya.     

  Di desa ini telah banyak penduduk yang hidup makmur, Telah banyak penduduk yang membuat usaha sendiri jadi tidak terlalu bergantung pada orang lain. Apalagi KUD mereka juga bisa mencari daerah pemasaran untuk memasarkan hasil pertanian, peternakan maupun industri rumah tangga mereka dengan harga yang tidak mengecewakan.    

  Claudia selalu mendukung apapun keputusan suaminya, baik ingin melanyjutkan jadi Kades, ataupun serius menekuni usahanya.     

  ........    

  Hampir setahun kemudian    

  Di kampus Tuti.     

  Kampus itu memberikan kesempatan kedua bagi mahasiswa atau mahasiswi yang akan ikut porogram study banding seperti Said kemarin. Tuti tak menyiakan kesempatan itu, dia ingin mengukuti tesnya meski hanya satu tahun, kebetulan sekali, waktu yang pas dengan keberadaan Said di sana.     

  Tuti sengaja tak memberi tau Said bahwa dia juga berhasil lulus dalam ujian ini, dia akan memberikan kejutan pada kekasihnya itu dan langsung nongol di sana. kira-kira bagai mana reaksinya. ?    

  Tuti sok pede datang ke jepang sendirian bermodalkan alamat yang diberikan Said, entah bagaimana caranya dia sampai ke Shibuya, celingak celinguk nggak ngerti, mau bertanya, sedikit ragu, soalnya orang-orang di sana kelihatannya sangat cuek. beberapa kali dia bertanya menggunakan bahasa Inggris tak ada respon dari mereka, mereka seperti di kejar waktu dan tak ingin membuang-buang waktu mereka. Dia ingin menelfon Said, tapi ponselnya raib entah kemana, dia benar-benar terdampar di kota itu. Bahkan sekarang dia berada di kota manapun dia tidak tau.     

  tanpa dia sadari seorang pemuda yang sedang nongkrong dengan beberapa temannya memperhatikannya dari tadi, pemuda itu seperti anak berandalan yang nggak punya tempat tinggal.    

  Pakaiannya pun berantakan, dengan celana jeans robek dan baju tanpa lengan serta memakai kaca mata hitam.     

  Pemuda itu pun menghampirinya, Tuti sedikit takut.     

  " Kamu mau kemana? "Tanya pemuda itu dalam bahasa inggris.     

  Karna takut ,Tuti menjawab "Nggak kemana-mana, seseorang akan menjemputku. "    

  Lalu Tuti pergi meninggalkan pemuda tadi. Pemuda itu tau kalau Tuti sedang berbohong. Dia juga merasa khawatir gadis polos seperti itu berada di kota ini, tapi karna penampilannya itu membuat gadis itu takut padanya.     

  Akhirnya Tuti menemukan dua orang pria yang mau mendengarkannya, pria itu berpakaian rapi, memakai jas dan dasi seperti pegawai kantoran gitu, tapi pria tadi malah mendesak Tuti, hampir saja mereka berbuat kurang ajar pada gadis itu, melihat itu, pria berandalan tadi mendekati mereka dan berdiri di belakang Tuti.     

  "Apa yang kalian lakukan pada adikku? " katanya dalam bahasa Jepang dan memasang wajah super sangar. kedua pegawai kantoran itu menjadi takut, lalu kabur karna tak ingin mendapatkan masalah.     

  Setelah kedua orang yang mengganggu Tuti pergi, laki-laki tadi pun meninggalkan Tuti. sehingga Tuti langsung memanggilnya.     

  "Maafkan aku.. terima kasih banyak atas bantuanmu" Katanya dalam bahasa inggris, dia sedikit malu karna tadi tidak sopan pada cowok itu.     

  "Tidak apa, aku paham, jika jadi kamu aku juga akan melakukan hal yang sama" kata cowok itu sambil tersenyum, ternyata cowok itu ganteng juga kalau tersenyum.     

  "Kamu mau kemana? " Tanya Cowok itu lagi.     

  "Tuti menunjukkan alamat yang akan di tujunya.     

  "Ya ampun.... kau akan ke sini? kenapa malah turun di stasiun ini? ini masih jauh" kata cowok tadi.     

  "Baiklah kamu akan ku antar, sekarang hari sudah senja, tak baik untukmu bepergian seorang diri" Kata cowok itu lagi.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.