Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Terpaksa pacaran



Terpaksa pacaran

0  Malam ini, Tuti terpaksa tidur di tempat Said, Said sangat ikhlas meskipun dia tidur hanya beralaskan karpet yang tidak begitu tebal. Karna kasihan, Tuti menyelimuti cowok itu setelah dia tertidur, karna Said tidak mau memakai selimut, karna merasa Tuti lebih membutuhkannya.     

  Besok paginya, Said kaget melihat dia telah memakai selimut, sementara Tuti menggulung dirinya seperti kucing yang kedinginan.    

  Siangnya dia mengantar Tuti pada pemilik Apartemen, dan dia mendapatkan kuncinya. Ruangan Tuti berasa tau pat di sebelah ruangan Said.     

  .........    

  Hari ini, untuk pertama kalinya Reka naik kereta api pulang dan pergi ke kampus, karna mobil yang biasa di pakainya, sedang berada di bengkel, waktu akan pergi ke kampus.. dia beruntung bisa mendapatkan tempat duduk, waktu pulang dia terpaksa berdiri.     

  Penumpang kereta saat itu amat padat, Reka sedikit kesulitan untuk berdiri, dia tidak terbiasa , jadi ini sangat menyukitkannya.     

  Gadis itu terdesak ke dinding kereta api, sementara ada seorang pria yang yang mengambil kesempatan situasi itu dengan sengaja mendesak dirinya sehingga tubuhnya hampir beradu dengan laki-laki itu, pria itu menyeringai ke arahnya, Reka tampak gusar dan marah.     

  "apa kamu tak bisa menjaga jarak? aku sudah terdesak " Katanya dalam bahasa jepang sambil berusaha menahan dada pria itu dengan ke dua tangannya karna pria itu terus saja mendekat.     

  "Apa tak lihat di sini begitu sempit ?" Tanya laki-laki itu tersenyum dan masih berusaha mendorong tubuhnya mendekati gadis itu.     

  "Di belakangmu masih ada ruang. " Kata Reka marah.     

  laki-laki itu tak menghiraukannya, bahkan dia menatap Reka seolah-olah ingin melahapnya, gadis itu ketakutan, melihat itu, seorang laki-laki lain mendekatinya berkata pada Reka.    

  "Adik.. apa dia mengganggumu?" Tanya pria itu.     

  "I iya, " Jawab reka gugup, karna tampang cowok yang memanggilnya adik amat sangar dengan baju yang berantakan.     

  "Pergi kau, dia adikku " Kata pria itu     

  Laki-laki mesum tadi takut, dan beranjak pergi. Tiba-tiba kereta api berhenti sehingga pria tadi hampir menabrak Reka, untung saja dia segera menahan tangannya ke dinding sehingga gadis itu berada dalam kungkungan tubuhnya tampa tersentuh, para penumpang keluar berdesakan laki-laki itu melindungi Reka agar tidak terkena gelombang manusia yang berebut untuk keluar.     

  Reka terdiam, ternyata pria berantakan itu amat menghargainya, dia menengadah ke atas memandang wajah pria itu, ternyata cowok itu tampan juga, hanya sangar di brewok dan rambut yang acak-acakan, ditambah kacamata hitam transparannya. Tapi satu hal yang membuat Reka lebih kagum, cowok itu wangi.. nggak seperti penampilannya yang akan membuat orang berfikir kalau dia akan berbau kecut.     

  Setelah gelombang manusia itu mereda, Pria itu melepaskan tangannya, dari dinding kereta api tersebut, lalu pergi meninggalkan Reka.     

  "Terima kasih banyak " Kata Reka ketika pria itu hampir pergi.     

  "Sama-sama " jawabnya sambil tersenyum.     

  Sekali lagi jantung Reka berdebar, senyuman cowok itu sangat manis.     

  Laki -laki itu keluar, Reka ikutan turun meskipun dia harus turun di stasiun berikutnya, dia penasaran dengan cowok itu dan membuntutinya.     

  Laki-laki itu masuk ke barber shop :barber_pole:. Reka menunggu di luar dan duduk di kafe seberang jalan, dia dapat melihat cowok itu duduk dan ditangani seorang penata rambut.     

  Tak lama kemudian, laki-laki itu telah keluar dengan penampilan yang berbeda, amat tampan, reka terpesona memandang wajah pria ini. jika dia tak mengikuti pria itu tadinya, dia tak akan mengetahui wajah pria ini setelah membersihkan rambutnya.     

  Kemudian, pria itu akan masuk ke toko pakaian, tapi karna merasa ada yang membuntutinya, dia dengan cepat menoleh kebelakang. Reka gugup, dia tertangkap basah, karna gugup gadis itu bertingkah aneh. Pria itu tersenyum dan berkata.     

  "Kau mengikutiku dari tadi? " Katanya, Reka tak bisa menjawab dia amat malu, andai saja ada lubang di dekatnya mungkin gadis itu akan masuk ke sana.     

  "Kebetulan sekali, aku butuh bantuanmu, tolong carikan pakaian yang pas untukku. " kata pria itu.    

  Reka tersenyum dan berkata.     

  "itu keahlianku..Ayok" Katanya tampa malu langsung menggandeng tangan pria itu. Cowok itu kaget, karna tiba-tiba saja dia digandeng seorang cewek tampa rasa malu. tapi laki-laki itu menuruti nya.     

  Reka sibuk memilih kan pakaian untuk laki-laki itu, untuk soal busana, dia memang jagonya, laki-laki sangar seperti berandalan tadi telah berubah menjadi seorang pria yang sangat berkelas dan tampan.     

  "Bagaimana? baguskan? " Tanya Reka bangga.     

  "Ya.. kau memang hebat" kata Pria itu kagum    

  "memangnya kau mau kemana? ada kencan ya....? goda gadis itu.     

  "Bukan, orang tuaku akan datang, jadi aku harus merapikan diriku. "Jawab cowok itu lagi.     

  "Maukah kau menolongku sekali lagi? " pinta pria itu lagi,     

  "Apa? "Tanya Reka singkat.     

  "Maukah kau jika ku kenalkan sebagai kekasihku? orang tuaku memaksa untuk menjodohkanku dan akan menikahkanku dengan seorang wanita setelah aku lulus kuliah, jika aku punya kekasih.. mereka tak akan memaksaku." Kata laki-laki itu sedikit takut    

  Reka Kaget dia tak menyangka ini akan keluar dari mulut pria yang ditaksirnya secara mendadak. melihat Reka yang terdiam, pria itu berkata..     

  "Maaf.. mungkin aku terlalu lancang" jawabnya sedih.     

  "nggak... aku mau" Jawab Reka semangat.     

  "Benarkah? " Tanya cowok itu tak percaya.     

  "Iya.. bahkan jika kau memintaku untuk menjadi kekasih sungguhanpun aku bersedia aku benar-benar menyukaimu" jawab Reka centil.     

  "Apa? " kali ini malah cowok ini yang tak percaya pada perkataan gadis itu.     

  "tak baik jika berbohong, apa lagi pada orang tua sendiri, akan berdosa , lebih baik kita pacaran beneran aja"    

  Sekarang malah cowok itu yang syok mendegar perkataan gadis itu dia ditembak seorang gadis, setelah bertahun-tahun taknada gadis yang menyukainya, tapi gadis ini membuntutinya meskipun tampangnya sangar dan berantakan.     

  "Bagaimana mungkin.. kau bahkan belum tau namaku. " tanya Cowok itu Ragu.     

  "Aku Reka..." kata Reka sambil mengulurkan tangannya.     

  "Namaku Issey" jawab pemuda itu.     

  Issey benar-benar membawa Reka menemui orang tuanya. Orang tua Issey amat senang, melihat kekasih putra nya amat cantik. Awalnya mereka mengira putra nya tidak normal karna tidak pernah membawa seorang gadispun setelah lulus SMA, jadi mereka terpaksa mencarikan jodoh untuk putranya ini, sekarang mereka sudah merasa lega.     

  Dan mulai hari itu mereka terpaksa pacaran dengan ikhlas :beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes:


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.