Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Nona Muda Berbaju Merah



Nona Muda Berbaju Merah

0Meskipun kemunculan bola bercahaya terjadi sangat tiba-tiba, namun tidak ada seorang pun di aula besar yang tidak sadar. Maka saat bola cahaya itu muncul, berpasang-pasang mata segera menyapu ke arahnya, dan pupil semua orang menciut dengan cepat.     

Bola bercahaya itu menggeliat. Di dalamnya, samar-samar terlihat kunci misterius yang sangat indah. Getaran energi aneh menyebar ke sekitar, dan membuat hati siapapun berdegup kencang.     

Mysterious Ancient Key!     

Letupan memercik di pikiran semua orang. Tak lama kemudian, semua orang tiba-tiba melesat ke arahnya dan meraih bola bercahaya itu dengan ganas. Mereka semua mengabaikan Nirvana Nest Stone Statues yang mengejar mereka tanpa lelah.     

Saat melihatnya, Lin Dong terkekeh dingin. Dia adalah orang yang membongkar teka-tekinya, mana mungkin dia membiarkan para praktisi tersebut menikmati hadiahnya?     

Sebelumnya, ketika suara lirih terdengar, Lin Dong sudah melesat cepat. Dia adalah orang yang berada paling dekat dengan bola cahaya. Maka dari itu, tentu dia lah pihak pertama yang meraihnya.     

"Nak, kau cari mati?!"     

Saat praktisi tercepat―Chen Mu, melihat bola cahaya yang hampir menjadi miliknya hendak direbut oleh Lin Dong, sorot mengancam segera terlihat di wajahnya dan dia berteriak.     

Dari sudut pandangnya, Lin Dong adalah orang yang bahkan tidak layak dia sebutkan namanya. Apabila pemuda itu tidak punya Boneka Soul, maka Chen Mu bakal bergerak sejak lama dan langsung mencabik Lin Dong. Namun Chen Mu tidak pernah membayangkan bahwa setelah mengusik Dinasti Devil Cliff, Lin Dong bukannya kabur demi menyelamatkan nyawanya, melainkan masih nekat merebut makanan dari mulut harimau. Sikapnya sudah pasti membuat Chen Mu murka.     

Namun ancamannya barusan rupanya tidak berefek sama sekali bagi Lin Dong. Apabila dia benar-benar takut dengan Dinasti Devil Cliff, maka Lin Dong tak akan bertarung mempertahankan Heavenly Symbol Spirit Tree. Karena sudah ada kebencian di antara mereka, apa bedanya kalau Lin Dong menambahnya sedikit?     

Sudut bibir Lin Dong mengerucut menanggapi teriakan Chen Mu, dan dia meraih bola bercahaya.     

"Ch!"     

Saat tangan Lin Dong menyentuh bola bercahaya, bola itu segera bergetar. Energi yang dahsyat sontak meledak, dan langsung menghempas mundur Chen Mu dan praktisi lainnya yang hampir mencapai tempat Lin Dong. Sebaliknya, Lin Dong tidak merasakan dampak energi apapun.     

Pilar cahaya menyeruak keluar dari bola bercahaya dan menyelimuti Lin Dong dengan cepat. Tak lama kemudian, sosok Lin Dong menghilang dengan aneh sambil diiringi pandangan Chen Mu dan praktisi lainnya yang kini waspada dan murka.     

"Bzzt! Bzzt!"     

Saat sosok Lin Dong menghilang, pilar cahaya mulai menciut dengan kecepatan yang bisa dilihat oleh semua orang. Ketika melihat kejadian tersebut, ekspresi Chen Mu dan praktisi lainnya segera berubah. Mereka segera menambah kecepatan bermaksud masuk ke dalam pilar cahaya.     

Di dalam aula besar, terdengar begitu banyak suara angin berdesing saat beberapa sosok melesat ke arah pilar cahaya yang menciut. Namun kecepatan pilar cahaya semakin bertambah, sedangkan kerumunan tak terlalu cepat.     

"Swuush!"     

Diiringi pandangan kerumunan, tepat saat pilar cahaya hendak menghilang, sebuah sosok cantik dan seperti hantu tiba-tiba melesat dari dalam kerumunan. Sosok itu melaju ke arah pilar cahaya dan menghilang.     

Setelah sosok cantik misterius masuk ke dalamnya, pilar cahaya akhirnya menghilang. Chen Mu dan praktisi lainnya yang bergegas kini ditinggalkan dengan tangan kosong. Mereka lantas menatap ke arah aula besar yang kosong, dan ekspresi mereka berubah mengerikan.     

Hua Yun dan praktisi lainnya memperlihatkan ekspresi yang agak jelek. Namun raut wajah mereka tidak separah Chen Mu. Mereka cuma menatap kecewa terhadap kejadian barusan. Rupanya pilar cahaya sudah memindahkan Lin Dong dan sosok cantik misterius itu ke tempat Mysterious Ancient Key. Karena mereka baru saja naik ke Tingkat Nirvana, mereka tahu kalau mustahil mereka bisa melacak dua orang tersebut. Perjalanan mereka kali ini berakhir gagal.     

"Aku akan menunggu di sini. Aku tak percaya kalau dia tak akan muncul lagi!"     

Mata Chen Mu berwarna merah darah, dan dia terlihat seperti penjudi putus asa yang telah kalah. Wajahnya tampak mengerikan dan ucapannya dipenuhi dengan niat membunuh. Sikapnya membuat bulu kuduk semua orang berdiri.     

Saat sosoknya menghilang, Lin Dong merasakan sensasi pusing muncul dari dalam otaknya. Di waktu yang bersamaan, matanya menggelap. Meskipun perkembangan kejadian yang tiba-tiba ini mengejutkannya, namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Kegelapan di depan matanya kini hancur dan digantikan dengan cahaya redup.     

Ada arena yang sangat luas di depan Lin Dong. Arena itu dibuat dari batuan granit hitam dan mengeluarkan sensai kuno namun kokoh. Tapi fokus Lin Dong tidak goyah karenanya. Dia malah terfokus lurus pada titik tengah arena. Di titik tersebut, dia melihat sebuah sosok terduduk di sana.     

Kemunculan orang yang berbeda membuat Lin Dong semakin waspada. Namun dia segera sadar bahwa tidak ada jejak kehidupan pada sosok tersebut. Rupanya sosok itu cuma mayat.     

Lin Dong melesat dan muncul kembali di depan mayat itu. Setelah melihatnya sekilas, dia langsung terkejut karena menyadari bahwa mayat itu masih utuh. Apabila bukan karena fakta bahwa sudah tidak ada nyawa di dalamnya, siapapun bakal salah mengira mayat itu adalah manusia yang masih hidup. Tapi bukan faktor itu yang paling membuat Lin Dong kaget. Dia mendapati kalau sosok mayat itu sebenarnya identik seperti patung batu yang terdapat di dalam aula besar.     

"Pria ini pasti pemilik aula batu." Mata Lin Dong berbinar kemudian melihat ke bawah. Dia lantas melihat bahwa terdapat kunci kuning kuno di telapak tangan pria tersebut. Kunci itu bisa di dipegang dengan dua tangan, dan sepertinya dibuat dari bahan yang cukup unik. Kunci itu seolah terlihat dari kayu namun bukan kayu. Di waktu yang sama, terdapat beberapa tato aneh yang terukir di permukaannya.     

"Mysterious Ancient Key!"     

Saat Lin Dong melihat ke arah kunci kayu kuno, matanya segera berbinar. Meskipun dia sudah pernah melihat kunci aneh yang terdapat di dalam aula besar sebelumnya, namun saat kunci ini muncul, Lin Dong langsung sadar kalau dia sedang melihat benda yang dicarinya selama ini.     

Mata Lin Dong merah berapi-api. Kali ini, dia tidak ragu-ragu lagi, dan langsung meraih Mysterious Ancient Key.     

"Swuush!"     

Namun saat Lin Dong menjulurkan tangannya, angin kencang yang kuat muncul dari belakangnya. Kejadian yang tiba-tiba tersebut membuat Lin Dong terkejut, namun dia segera menarik kembali tangannya. Cahaya merah terlontar keluar dari telapak tangannya, dan berubah menjadi sosok kuat yang melindungi punggungnya.     

"Klang!"     

Suara jernih sontak menggema, sementara angin kencang yang menyapu ke sekitar rupanya mendesak Lin Dong mundur beberapa langkah. Akhirnya dia mendongak dengan waspada dan menatap ke kejauhan. Ekspresinya seketika membeku.     

Karena sosok yang dilihat olehnya bukan Chen Mu, Hua Yun, atau praktisi lain yang dikira olehnya. Namun malah seorang nona muda berbaju merah.     

Nona muda itu berpostur langsing dan menggoda. Dia terlihat sangat elegan. Rambutnya sangat hitam seolah lebih hitam dari tinta, dan wajah cantiknya bagai bunga sakura yang mengeluarkan sensasi seduktif. Ditambah lagi dengan matanya yang cantik dan mempesona, sosok wanita itu mampu membuat hati siapapun berdegup kencang.     

Kali ini adalah pertama kalinya Lin Dong bertemu dengan nona muda cantik di medan pertarungan kuno.     

"Haha, Tuan Muda. Aku juga mengincar Mysterious Ancient Key. Bagaimana kalau kau membiarkanku mendapatkannya?" Nona muda berbaju merah itu tersenyum pada Lin Dong. Suaranya terdengar mendayu-dayu dan seduktif. Meskipun permintaannya sangat aneh, namun siapa saja tak bisa marah padanya.     

Saat mendengar ucapannya, Lin Dong tertawa datar. Untung saja dia bukan pria yang bakal sepenuhnya kehilangan akal pikirannya setelah bertemu dengan nona cantik. Terlebih lagi, dia sadar kalau nona muda itu bukan lawan yang biasa.     

Fakta kalau dia mampu melampaui Chen Mu dan masuk ke dalam area ini membuktikan kalau wanita itu punya kemampuan yang luar biasa. Lagipula, Lin Dong gagal mendeteksi keberadaannya selama pertarungan sengit barusan. Rupanya nona muda itu diam-diam menyamarkan keberadaannya dan menikmati pertandingan. Kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki olehnya melampaui wanita biasa manapun.     

"Karena nona muda ini terdengar sangat dermawan, bagaimana kalau kau jangan mencuri benda milikku? Apa yang kau lakukan tidak sesuai dengan citramu sebagai wanita berkelas." Lin Dong tersenyum dan pandangan matanya menatap Mysterious Ancient Key di tangan mayat tersebut.     

"Aku bukan orang suci, jadi aku tak perlu bertingkah seperti wanita berkelas. Bahkan sebenarnya aku lebih berminat menjadi wanita jalang yang sikapnya tak bisa ditebak." Wanita berbaju merah itu tersenyum malu-malu. Dia segera mengepalkan tangannya yang putih bagai giok, dan cambuk merah menyala segera muncul di sana. Saat dia mengayunkan cambuknya dengan perlahan, senjata itu seolah mampu mendesak mundur udara di sekitarnya. Getaran yang menguar dari cambuk tersebut membuat pupil Lin Dong menciut. Rupanya nona muda itu lebih kuat daripada Chen Mu.     

Nona berbaju merah menyeringai dan menatap tepat ke arah Lin Dong. Cambuk merah menyala di tangannya bergerak seperti ular saat melingkar dengan cekatan di sekeliling badannya. Di waktu yang bersamaan, tekanan tak berwujud menguar dari wanita tersebut dan membuat badan Lin Dong lunglai.     

Wanita itu bukan lawan yang mudah ditangani.     

"Heh heh, Chen Mu dan praktisi lainnya pasti masih menunggu di luar. Meskipun kau bisa mendapatkan Mysterious Ancient Key, kau pasti tak akan bisa pergi." Lin Dong memutar bola matanya saat berbicara.     

"Chen Mu? Dinasti Devil Cliff?" Saat mendengar ucapannya, nona muda berbaju merah mengerucutkan bibirnya dengan perlahan. Ekspresinya memperlihatkan raut bangga dan tenang. Namun dia tidak menyombongkan diri. Wanita itu malah menatap ke arah Lin Dong dan tersenyum menjawab, "Tuan Muda, apa kau mau meninggalkan kunci itu, atau kau mau bermain denganku? Kurasa dengan kekuatan Boneka Soul milikmu saja, bakal sulit menghentikanku…"     

"Karena kau sangat menginginkan Mysterious Ancient Key, aku tak akan menjadi pria berbudi apabila aku terus bertarung melawanmu." Lin Dong mengedikkan bahunya. Ucapannya membuat nona muda berbaju merah tersenyum. Namun dia segera mencibir Lin Dong di dalam hatinya. Dia tidak suka dengan pria yang mundur dengan mudah.     

"Kalau begitu, biarkan aku berterima kasih padamu…"     

Tentu saja nona muda berbaju merah tidak akan memperlihatkan niatnya yang sebenarnya. Dia malah tersenyum malu-malu. Nona muda itu lantas menghentakkan cambuk di tangannya dan meraih Mysterious Ancient Key yang berada di telapak tangan mayat tersebut.     

"Pi!"     

Namun saat cambuk itu diarahkan, Boneka Blood Soul yang berdiri diam tiba-tiba melesat. Pukulan angin yang ganas tiba-tiba menghantam ke arah nona muda.     

Karena wanita itu sudah mengarahkan cambuknya, maka dia tak mampu menariknya kembali untuk melindungi diri. Namun wanita muda berbaju merah itu cukup cekatan dan dia hanya perlu mundur beberapa langkah demi menghindari serangan Boneka Blood Soul. Di waktu yang bersamaan, cambuk di tangannya gagal mengenai target. Cambuk itu malah mendarat di tanah di sini mayat dan menciptakan retakan di sana.     

Saat cambuk mendarat di tanah, sosok Lin Dong muncul secepat kilat di sisi mayat tersebut. Dia lantas menatap ke arah nona muda berbaju merah yang mata cantiknya sekarang terlihat marah. Lin Dong lantas menambahkan lirih.     

"Maafkan aku. Bagiku, Mysterious Ancient Key lebih menggoda darimu."     

Setelah berbicara, tangannya segera meraih Mysterious Ancient Key.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.