Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Tiga Bersaudara



Tiga Bersaudara

2Kabut tebal putih menyebar dari puncak gunung. Tapi pandangan mata Lin Dong terpaku lekat pada sosok yang berjalan canggung keluar dari kabut putih dengan langkah kaki berat.     

Sosok itu tergolong berotot, dan kulitnya yang hitam membuatnya seperti menara baja. Dengan adanya sosok itu yang cuma berdiri di sana mengakibatkan semua orang merasakan aura mendominasi yang mampu membuat napas mereka memburu.     

Jika menatapnya, wajah sosok itu terlihat cukup datar. Tapi kalau diperhatikan lebih dekat, siapa pun bakal menyadari kalau wajah itu samar-samar menyerupai Lin Dong.     

Atmosfer di puncak gunung seolah membeku saat Lin Dong memandang dengan tatapan kosong pada sosok gagah yang berdiri di pinggir jurang. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya membuka mulutnya yang terasa mengering dan berkata, "Api Kecil?"     

Ketika sosok yang tinggi menjulang bagai menara baja mendengar nama tersebut, mata hitamnya yang awalnya kosong tiba-tiba berbinar. Tak lama kemudian, dia menatap tanpa berkedip ke arah Lin Dong dan menggaruk kepalanya seolah dia berusaha mengatakan sesuatu. Namun pada akhirnya cuma terdengar suara menghela napas darinya. Meskipun demikian, Lin Dong masih bisa jelas menyaksikan perubahan semangat di matanya.     

"Tch, akhirnya dia meninggalkan bentuk Hewan Iblisnya…" Tikus kecil tersenyum dan berujar. Dia tampak terkejut saat menatap ke arah Api Kecil yang sekarang benar-benar sudah terbebas dari bentuk Hewan Iblisnya.     

Lin Dong menatap penuh rasa ingin tahu ke arah badan Api Kecil. Dia lantas bertanya. "Mengapa Api Kecil belum bisa bicara?"     

"Meskipun sekarang dia punya kecerdasan yang tidak kalah apabila dibandingkan dengan kemampuan manusia, namun perlu waktu baginya beradaptasi sebelum dia bisa bicara." Tikus kecil memutar bola matanya.     

Lin Dong menjadi senang. Dia lantas terbang ke depan dan berdiri tepat di sisi Api Kecil. Ketika berada di samping Api Kecil, kepala Lin Dong cuma berhasil mencapai pinggangnya. Sementara itu, aura dahsyat dan mendominasi yang menguar badan Api Kecil membuat napasnya menjadi agak memburu.     

"Tuan…"     

Api Kecil menatap ke arah Lin Dong dan cengiran konyol muncul di sana. Tak lama kemudian, Api Kecil berlutut dan suara yang bernada sangat rendah dan kasar keluar dengan canggung dari bibirnya.     

"Tuan, kepalamu." Ketika Lin Dong melihatnya, dia malah menegur Api Kecil dengan lembut dan menepuk pelan kepalanya yang seperti baja. "Di masa depan, kau akan kupanggil Lin Yan. Karena aku adalah orang yang membuatmu seperti ini, kau bisa memanggilku Kakak."     

Api Kecil menggaruk kepalanya. Sekarang dia sudah punya kecerdasan, sehingga Api Kecil bisa merasakan nada senang yang terkandung dalam ucapan dan ekspresi Lin Dong. Senyuman yang agak jelek segera muncul di wajah datarnya ketika Api Kecil menganggukkan kepalanya bersungguh-sungguh.     

"Ka … Kakak."     

Lin Dong tersenyum lebar saat menunjuk ke arah sosok mini di bahunya dan berkata, "Dia ini kakak keduamu."     

Tikus kecil yang awalnya sedang melipat kedua tangannya dan menikmati kejadian yang sedang terjadi kini tercengang karena ucapan tiba-tiba Lin Dong. Sontak semua bulu di badannya berdiri dan suara melengking terdengar, "Enak saja! Siapa juga yang mau jadi kakak kedua harimau bodoh ini! Berani-beraninya bocah sepertimu memosisikan diri lebih tinggi dari kakek tikus? Apa kau sudah capek hidup?!"     

"Meskipun kau menamai diri sebagai kakek tikus, aku tahu kalau di klan Celestial Demon Marten umurmu seharusnya sama sepertiku." Lin Dong menjawab santai. Setelah bersama-sama selama beberapa tahun, dia tahu seperti apa sosok tikus kecil. Kawannya ini memang suka membanggakan pencapaian dan pengalamannya. Namun beberapa dari sikapnya sesekali memperlihatkan apa yang sebenarnya terjadi.     

Meskipun Lin Dong tidak menyangkal kalau tikus kecil sudah hidup dalam waktu yang lama, namun Celestial Demon Marten punya masa hidup yang panjang. Maka dari itu, di dalam klannya, sosok seperti tikus kecil mungkin masih seumuran remaja.     

"Kakak kedua."     

Namun Api Kecil mengabaikan penolakan tikus kecil. Di dalam hatinya, dia merasakan rasa setia dan hubungan kekeluargaan pada Lin Dong yang sudah membesarkannya sejak dia masih berupa anak harimau. Maka dari itu, Api Kecil tidak akan membantah apapun yang dikatakan Lin Dong.     

Tikus kecil yang awalnya membantah ucapan Lin Dong dengan nada tinggi kini terdiam setelah Api Kecil berbicara. Sementara itu, sorot spesial seolah terpancar di matanya yang licik.     

"Dasar kalian, dua orang bodoh." Tikus kecil mengerucutkan bibirnya dan mengumpat keras. Namun kondisi yang mengejutkan adalah, tikus kecil tidak berkomentar lagi.     

Lin Dong tersenyum. Dari sudut pandang tertentu, mereka bertiga punya hubungan yang cukup dalam. Bagi Api Kecil, Lin Dong mungkin seperti master dan Ayah. Sedangkan bagi Lin Dong, tikus kecil adalah guru dan kawan. Mereka bertiga sudah saling mengandalkan sejak berada di Kota Qingyang dan sudah merasakan berbagai macam ujian hidup sebelum akhirnya keluar dari Dinasti Agung Yan. Terlebih lagi, Lin Dong percaya bahwa kali ini bukan akhir bagi mereka. Di masa depan nanti, pasti bakal ada kisah legendaris yang menceritakan mereka.     

"Pakailah baju dulu, Api Kecil." Lin Dong mengambil jubah hitam yang cukup besar dari tas Qiankun dan melemparkannya pada Api Kecil. Dia segera menangkapnya, dan meskipun Api Kecil terlihat canggung, dia akhirnya berhasil memakai jubah hitam tersebut.     

Setelah mengenakan pakaian, Api Kecil berdiri di sisi Lin Dong bagai menara baja. Postur badannya yang tinggi dan kuat mempunyai efek penghalang yang kuat. Bahkan Boneka Blood Soul terlihat tidak terlalu kuat apabila dibandingkan dengannya.     

Tentu saja, apabila menimbang kekuatan Api Kecil sekarang, bahkan Boneka Blood Soul bakal kesulitan menghadapinya. Setelah Api Kecil berhasil melewati Nirvana Tribulation, dia sudah naik menjadi Tingkat Nirvana Yuan Satu. Bahkan dia lebih cepat dibandingkan Lin Dong. Meskipun sebagian dikarenakan tulang Heavenly Demonic Tiger, namun perkembangannya masih membuat banyak pihak merasa iri.     

"Nak, apa rencanamu selanjutnya?" Tikus kecil bertanya dengan nada malas. Meskipun dia tidak keberatan apabila Api Kecil memanggilnya dengan sebutan kakak kedua, namun mustahil baginya memanggil Lin Dong dengan kakak kertama.     

"Heh, tentu saja kita bakal membuka Ancient Treasure Trove!" Sudut mulut Lin Dong agak naik. Dalam 10 hari kedepan, waktunya bakal pas untuk membuka Ancient Treasure Trove. Bagaimana mungkin dia bakal melewatkan kesempatan itu?     

"Kurasa Dinati Devil Cliff sudah sampai di sana…" Tikus kecil tersenyum licik saat merespon.     

"Dinasti Devil Cliff? Apa aku masih perlu takut menghadapi mereka?" Lin Dong terkekeh. Sekarang Api Kecil sudah berhasil melewati Nirvana Tribulation. Lin Dong punya dua bala bantuan yang bisa mengimbangi praktisi Tingkat Nirvana Yuan Satu. Pasukan itu tergolong cukup kuat bahkan di antara para dinasti level atas. Maka dari itu, meskipun dia masih harus berusaha keras kalau ingin menghabisi Dinasti Devil Cliff, kalau mereka berani mengusiknya maka Lin Dong akan memperlihatkan mereka, apa sebenarnya papan baja itu!     

Dia yang sekarang sudah tidak takut dengan Dinasti Devil Cliff. Bahkan Lin Dong tidak sabar ingin bertemu mereka lagi. Dia sudah bisa membayangkan betapa menarik ekspresi Shi Xuan nanti.     

"Meskipun Api Kecil sudah melewati Nirvana Tribulation, tapi dia belum bisa beradaptasi dengan badannya sekarang, dan butuh beberapa saat sebelum dia bisa bertarung melawan para praktisi kuat itu. Namun karena harimau bodoh ini sudah memanggilku dengan sebutan Kakak Kedua, maka kakek tikus tidak akan mengecewakanmu!" Tikus kecil mengayunkan cakar-cakarnya, dan gulungan hitam bercahaya muncul di tangannya. Dia lantas melemparkannya ke arah Api Kecil.     

"Ilmu bela diri ini adalah benda berharga milik klan Heavenly Demonic Tiger. Ilmu ini tidak bisa dibandingkan dengan sampah yang sebelumnya kuberikan pada Mighty Earthsplitting Tiger. Kalau kau berhasil menguasainya―heh, kau akan mendapatkan tempat di Kota Iblis sekalipun."     

Api Kecil menjulurkan tangannya dan meraih gulungan bercahaya. Cahaya hitam aneh menguar dari gulungan bercahaya, dan samar-samar raungan rendah harimau terdengar. Rupanya benda itu bukan gulungan biasa. Meskipun Api Kecil menyukai benda itu, namun dia tidak langsung mengambilnya. Dia malah menoleh ke arah Lin Dong.     

"Jarang sekali Kakak Kedua bersikap murah hati. Terimalah. Dia tidak pernah memberiku sesuatu yang sebaik itu sebelumnya." Lin Dong tersenyum menanggapi.     

"Mayoritas benda yang kumiliki adalah benda-benda yang diperuntukkan bagi penempaan Hewan Iblis. Lagipula kau tidak akan bisa menjadi praktisi kuat yang sebenarnya kalau kau mengandalkan orang lain." Tikus kecil melemaskan badan. Sorot iseng terpancar di matanya saat dia menambahkan, "Tapi kalau kau rela bertukar tempat, mungkin aku akan memberimu sesuatu yang bagus."     

Lin Dong nyengir. Kawannya ini memang keras kepala apabila mengenai sebutan. Rupanya prediksinya memang benar. Tikus kecil ini bukan sosok sesepuh di klan Celestial Demon Marten…     

"Sekarang Api Kecil masih kekurangan senjata. Saat kita masuk ke dalam Ancient Treasure Trove, mari kita lihat apa kita bisa menemukan Soul Treasure Tingkat Heavenly untuknya…" Lin Dong mengabaikan tikus kecil. Dia lantas berbalik ke arah Api Kecil dan berkata.     

"Senjata … aku punya senjata."     

Ketika mendengar ucapan Lin Dong, Api Kecil nyengir bodoh. Dia segera meraih dengan tangannya yang besar. Cahaya hitam segera berkumpul di telapak tangannya. Cahaya itu lantas berubah menjadi tonggak hitam yang lebih besar daripada paha Lin Dong.     

Tidak mudah untuk mengetahui tonggak itu terbuat dari bahan apa. Jika melihat lebih dekat, seolah terdapat lapisan berupa sisik hitam yang tersebar di permukaan tonggak. Sementara itu, mata tonggaknya setajam tombak, dan terlihat bagai mulut ular yang sedang membuka. Dengan adanya taring-taring tajam yang tersembunyi di dalamnya, tonggak itu mengeluarkan cahaya yang dingin dan mengancam.     

Senjata itu adalah tonggak ular yang cukup aneh.     

"Benda ini pasti adalah Soul Treasure Destiny yang sudah dimurnikan oleh Api Kecil dengan cara memotong ekornya. Hehe, aku tidak menyangka kalau dia akan punya kemampuan ini usai melewati Nirvana Tribulation dengan selamat. Dengan kata lain, cuma Hewan Iblis yang selamat bisa melewati tiga Nirvana Tribulation yang mampu memurnikan Soul Treasure dari bagian badannya." Tikus kecil berseru terkejut.     

"Soul Treasure Destiny akan menjadi semakin kuat ketika kekuatan mereka bertambah. Benda-benda itu adalah Soul Treasure yang bisa berkembang!"     

Raut terkejut memenuhi wajah Lin Dong. Dia bisa merasakan tekanan yang sangat besar dari tonggak ular hitam pekat. Bahkan sensasi itu tidak kalah dari Heavy Prison Peak atau Heavenly Crocodile Bone Spear miliknya. Bahan kasar yang digunakan untuk memurnikan tonggak ular ini awalnya berasal dari bagian badan Api Kecil. Maka senjata itu bisa digunakan secara alami dan membuatnya menjadi sangat kuat.     

"Rupanya kita bisa melupakan rencana mencari senjata untukmu. Yah, sudah waktunya bergerak. Aku penasaran apa yang bisa dilakukan oleh Dinasti Devil Cliff padaku sekarang!"     

Lin Dong tersenyum dan merentangkan tangannya. Tak lama kemudian, dia segera menoleh dan maju ke arah perbatasan wilayah pegunungan. Di belakangnya, sosok Api Kecil melesat dan mengikutinya dengan cepat bagai pengawal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.