Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Jatuh



Jatuh

3Bagian interior aula utama kini senyap. Tatapan mata semua orang memperlihatkan sorot terkejut yang tak bisa ditutupi. Mereka tak bisa percaya kalau telapak tangan yang mengandung hampir seluruh kekuatan Mo Sha bakal bisa dihancurkan paksa oleh pukulan sederhana dan biasa yang dikerahkan Lin Dong!     

"Benar-benar Fist Aura yang mengerikan."     

Tentu saja para praktisi ahli seperti Song Duan memperlihatkan sorot yang sangat tenang di mata mereka. Para praktisi itu tentu bisa merasakan Fist Aura yang menguar dari satu pukulan yang dikerahkan oleh Lin Dong. Intensitas aura itu bahkan seolah berkeinginan menghancurkan seluruh tempat ini!     

Mereka tak bisa membayangkan bagaimana bisa seorang Lin Dong mempunyai Fist Aura yang sangat mengerikan itu!     

Semua orang paham bahwa Fist Aura yang sangat langka namun kuat bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan oleh seseorang yang kekuatannya selevel mereka. Hanya para praktisi ahli sesungguhnya yang bisa mengerahkan konsep mengerikan tersebut.     

Di level itu, kemungkinan mayoritas ilmu bela diri sudah sia-sia apabila melawan para praktisi seperti mereka. Dengan memiliki aura seperti itu, gerakan kaki dan tangan mereka secara sederhana saja sudah tergolong cukup kuat untuk menghancurkan daratan dan langit.     

"Bagaimana bisa…"     

Song Duan dan Peng Fei bertukar pandang. Mereka juga bisa melihat sorot tidak percaya di mata masing-masing. Namun mereka berdua juga sangat cerdas. Usai terkejut di awal, sorot sangat serius terpancar dari mata mereka. Sesaat kemudian, sosok mereka bergetar seolah memahami sesuatu…     

"Peninggalan sebenarnya dari Sekte Eight Level bukan ilmu bela diri, melainkan Eight Level Fist Aura!"     

Ekspresi Song Duan dan Peng Fei seketika berubah kecut. Rasa penyesalan muncul di hati mereka. Meskipun ilmu bela diri yang mereka dapatkan tergolong bagus, namun jelas ilmu itu berada di level yang jauh lebih lemah apabila dibandingkan dengan Eight Level Fist Aura!     

Hati mereka berdua yang awalnya masih sangat bahagia usai mendapatkan peninggalan Sekte sebelumnya, kini seolah dibasahi oleh seember air dingin. Sekujur badan mereka berubah sedingin es.     

Ekspresi Mo Sha agak pucat, dan dia bergegas mundur beberapa langkah sambil diiringi berpasang-pasang mata yang tercengang. Matanya terlihat agak terkejut dan dia berbicara dengan suara serak, "Ilmu ini Eight Level Fist Aura?"     

"Kau benar-benar mendapatkan Eight Level Fist Aura?!"     

Mo Sha meraung di beberapa kata terakhir. Terdapat sorot yang sangat rakus bercampur dengan rasa tak puas terpancar dari matanya. Awalnya Mo Sha sombong karena dia mengira Lin Dong tak mendapatkan apa-apa. Namun kejadian ini membuatnya paham kalau pihak yang bisa tertawa di akhir di tempat peninggalan Sekte Eight Level ternyata tetap Lin Dong!     

"Berkat bantuanmu."     

Lin Dong tersenyum tipis. Tak ada nuansa kepalsuan di sana. Kondisi itu membuat Mo Sha memuntahkan banyak darah segar saat mendengarnya. Meskipun dia tak paham apa yang dimaksud oleh Lin Dong, namun kemungkinan itu merupakan alasan mengapa Lin Dong bisa mendapatkan Eight Level Fist Aura karena dia.     

"Jangan-jangan?"     

Tebakan Mo Sha cukup akurat. Otaknya berputar, dan dia sepertinya memahami sesuatu. Bola matanya seketika menyipit. "Tiga pusaran cahaya itu cuma jebakan? Eight Level Fist Aura yang sebenarnya masih berada dalam balok batu?!"     

"Kau benar. Sayang sekali tak ada hadiah untukmu!"     

Lin Dong membuka mulutnya dan tersenyum. Tatapan matanya tiba-tiba berubah dingin ketika dia melangkah maju dan kembali mengerahkan pukulan tanpa ampun.     

Eight Level Fist Aura juga kembali menyeruak keluar dari Dantian-nya. Aura di sekitar Lin Dong juga menjadi ganas dan kuat seperti petir yang enggan pergi dari awan di langit.     

"Dhuaar!"     

Aula utama bergetar hebat selama sesaat. Angin dari pukulan yang mengandung keganasan seperti guntur kini menyapu ke arah Mo Sha secepat kilat―bagai badai berembus.     

"Brengsek! Mengapa kau menyerang kami padahal kau sudah mendapatkan Eight Level Fist Aura?! Jangan bilang kalau kami bahkan tidak boleh meminum sebagian sup padahal kau berpesta mendapatkan daging? Kau kira kau siapa?!" Mo Sha meraung murka. Yuan Power di dalam badannya seolah ditekan saat dia merasakan kekuatan Fist Aura yang mengejutkan tersebut.     

"Aku tak masalah membiarkan kalian mendapatkan sup. Tapi aku tak suka dimanfaatkan oleh orang lain. Aku juga tak suka dengan sikapmu!" Mata Lin Dong tampak sedingin es. Tangannya bergetar dan angin pukulan yang ajaib menyerang Mo Sha yang sudah mengendalikan Yuan Power-nya di sekeliling sosoknya dengan secepat kilat.     

"Dhuaar!"     

Angin pukulan menghantam sosok Mo Sha yang bersenjata lengkap. Suara ledakan rendah tertahan terdengar, dan riak-riak energi yang mengejutkan menyapu dari udara. Sesaat setelahnya, semua orang melihat kalau lapisan pertahanan di badan Mo Sha langsung hancur.     

"Uhuk!"     

Darah segar dimuntahkan oleh Mo Sha seiring sosoknya yang terpukul ke belakang. Hingga pada akhirnya, dia terhempas keras ke dinding. Garis-garis retakan sontak bermunculan di permukaan dinding yang keras. Ekspresi semua praktisi ahli Dinasti Pasir berubah karena terkejut saat melihat kejadian tersebut. Mereka sudah mendengar kabar kalau Lin Dong mengalahkan Shi Kun. Tapi mereka cuma sekadar mendengarnya. Terlebih lagi, kekuatan Mo Sha lebih besar daripada Shi Kun. Namun setelah menyerang beberapa kali, Mo Sha malah dikalahkan secara menyedihkan oleh Lin Dong.     

"Swuush!"     

Lin Dong melesat. Dalam sekejap, dia muncul di depan Mo Sha. Lin Dong meraih dan mencengkram kepala pria tersebut. Kekuatan penghisap muncul di sana. Sesaat kemudian, semua orang melihat sebuah pusaran cahaya langsung dicabik keluar dari kepala Mo Sha.     

"Api Kecil!"     

Lin Dong berteriak rendah usai mencabik keluar pusaran cahaya tersebut. Tangannya dihentakkan, dan pusaran cahaya itu dilemparkan ke arah Api Kecil. Kawannya itu sempat terkejut, tapi dia segera meraih dan meletakkan cahaya tersebut di badannya sendiri.     

Peninggalan Sekte yang didapatkan oleh Mo Sha kini berhasil kembali direbut. Mata Mo Sha berubah berwarna merah darah. Mo Sha segera menoleh ke arah kelompok Song Duan dan berkata dengan nada tegas, "Apa kalian berdua benar-benar mengira kalau pemuda ini bakal membiarkan kalian kalau sekarang kalian memilih untuk diam saja?!"     

Mo Sha jelas paham kalau kekuatannya seorang diri tidak akan bisa menandingi Lin Dong yang sudah mendapatkan Eight Level Fist Aura. Kalau dia ingin bertarung melawan Lin Dong, dia harus bekerja sama dengan Song Duan dan Peng Fei.     

Sorot mata Song Duan dan Peng Fei agak berubah ketika mendengar ucapan Mo Sha. Mereka mengepalkan tangan. Sesaat kemudian, mereka tiba-tiba kembali rileks. Keduanya lantas mendongak dan tersenyum pada Lin Dong. "Kalau Dik Lin Dong benar-benar menginginkannya, kami akan menyerahkan peninggalan ilmu bela diri ini."     

Atmosfer di dalam aula utama menjadi agak senyap. Semua orang, termasuk Lin Dong kini agak terpana saat menatap ke arah Song Duan dan Peng Fei. Ternyata mereka tidak menyangka kalau dua praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua bakal memilih untuk menyerah!     

"Kalian berdua!"     

Mo Sha juga tercengang saat mengetahui kejadian tersebut. Tenggorokannya sontak terasa sakit lagi. Dia tidak menyangka Song Duan dan Peng Fei benar-benar selicik ini.     

Lin Dong menatap ke arah Song Duan dan Peng Fei. Dia sontak tertawa perlahan. Kemungkinan dia paham maksud dua praktisi tersebut. Song Duan dan Peng Lei sangat enggan menyerahkan ilmu bela diri peninggalan Sekte. Tapi mereka juga sadar betapa merepotkannya kalau mereka harus bertarung melawan Lin Dong yang sudah mendapatkan Eight Level Fist Aura. Maka dari itu, mereka langsung merendah dan menyerah di hadapan banyak orang. Mereka berdua memberi penghormatan yang besar pada Lin Dong. Tingkat kelicikan mereka memang sangat hebat. Terlebih lagi, sifat mereka yang bisa berubah tergantung pada situasi membuat Lin Dong agak terkejut.     

"Semua orang yang punya afinitas bisa mendapatkan benda berharga peninggalan Sekte. Karena kalian berdua memilikinya, maka jelas aku tak pantas mengutarakan omong kosong lagi." Lin Dong mengangguk singkat dan tertawa. Dia tidak bertindak sembrono.     

Ucapan Lin Dong mirip dengan 'siapapun yang kuat bisa mendapatkannya' yang dikatakan Mo Sha barusan. Tapi arti di baliknya sangat berbeda. Ucapannya membuat ekspresi Mo Sha menjadi pucat karena marah. Pemuda itu menggunakan dirinya sebagai contoh!     

Di sisi yang berbeda, ekspresi gembira muncul di wajah Song Duan dan Peng Fei. Mereka menangkupkan kedua tangannya ke arah Lin Dong. Rupanya sikap mereka yang hanya diam saja memang membuat mereka mendapatkan beberapa manfaat. Paling tidak, posisi mereka berkali-kali lipat lebih baik daripada Mo Sha yang kehilangan muka dan benda berharga miliknya.     

"Lin Dong, sebaiknya kau tak terlalu senang. Dinasti Pasir pasti tak akan membiarkan masalah ini berakhir begitu saja!"     

Raut pucat pasi muncul di wajah Mo Sha, dan membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Dia menatap ke arah sorot mencibir di sekitarnya. Baru setelahnya, dia mengusap bercak darah di sudut mulutnya. Usai menghardik beberapa kali, dia pergi dengan anak buahnya dan meninggalkan tempat itu dengan rasa penyesalan yang memuncak.     

Lin Dong menatap ke arah punggung Mo Sha. Dia tidak menghentikannya. Lin Dong mungkin bisa mengalahkan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Dua seperti Mo Sha, namun apabila pria itu benar-benar mau kabur, bahkan seorang Lin Dong terpaksa mengerahkan beberapa kartu asnya sebagai harga yang harus ditebus demi membunuhnya. Tapi saat ini Lin Dong tak ingin menggunakan kartu asnya untuk menangani Mo Sha…     

Berpasang-pasang mata menatap ke arah kejadian di dalam aula utama tersebut. Mereka semua tak bisa menahan diri untuk mendecakkan lidah. Beberapa tatapan terus-menerus menyapu ke arah Lin Dong. Mereka tak bisa membayangkan kalau Lin Dong bisa menggunakan kekuatannya untuk mendesak tiga dinasti level atas sampai mereka menyerah dan mengaku kalah.     

"Ayo pergi. Kemungkinan empat aula besar misterius bakal terbuka. Tempat-tempat itu adalah menu utama kita…"     

Lin Dong mengabaikan pandangan-pandangan mata yang mengarah padanya. Dia menoleh dan berbisik pada Api Kecil sambil tersenyum. Sesaat kemudian, dia meninggalkan tempat tersebut. Sosoknya bergerak, dan dia berbalik meninggalkan lokasi sambil dipandangi oleh sorot berkecamuk dari Song Duan dan para praktisi lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.