Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Badai yang Mendekat



Badai yang Mendekat

0Langit malam berangsur-angsur menggelap. Namun riak-riak energi yang meluap-luap dan ganas terus berada di langit malam, membuat orang-orang yang melihatnya diam-diam gemetar ketakutan.     

Beberapa sosok berdiri menghadap arah angin di menara tinggi sebelah utara kota. Pandangan mata mereka terpaku pada arah di mana pertarungan besar barusan terjadi. Ada sorot yang tidak bisa dideskripsikan di mata mereka.     

"Benar-benar pemuda yang menarik. Memang kekuatannya tergolong cukup besar." Ada seorang pria tampan berwajah seputih bulan berdiri di bagian depan. Dia perlahan-lahan mengalihkan pandangan matanya dari sana. Senyuman tertarik muncul di wajahnya.     

"Meskipun aku tidak punya hubungan yang dalam dengan Lin Dong, tapi aku sadar kalau pemuda sepertinya tidak akan tunduk pada siapapun. Dinasti Awan Angin pasti bakal ditolak kalau mereka bermaksud merekrutnya," kata sebuah sosok yang juga berbaju putih di belakang pria tersebut. Sosok itu adalah Mu Hanyue yang ditemui Lin Dong sebelumnya.     

Saat ini, wanita itu juga mengalihkan pandangannya dari langit malam. Masih terdapat sisa-sisa sorot tercengang dari matanya yang cantik. Rupanya pertandingan besar barusan sudah sangat melampaui perkiraannya.     

"Tidak mudah untuk direkrut, huh? Aku sadar kalau kelompok Lin Dong bukan tim biasa. Kalau kita bisa merekrutnya, mereka pasti bakal menjadi bala bantuan yang sangat berguna."     

"Sulit."     

Mu Hanyue menggelengkan kepalanya perlahan. Dia menatap ke arah Luo Tong kabur dan menambahkan dengan nada lembut, "Luo Tong adalah contoh yang baik. Alasan mengapa Lin Dong bertarung adalah demi menyampaikan maksudnya pada kita. Dia tidak berniat bergabung dengan dinasti manapun. Atau bisa juga, dia berpikir kalau tidak ada satupun dinasti yang pantas merekrut mereka, bahkan termasuk kita—dinasti super."     

"Haha, benar-benar praktisi yang sombong." Pria itu tertawa.     

"Mungkin memang mustahil merekrut pemuda sepertinya sebagai anak buah, namun kita masih bisa berhubungan baik dengannya melalui cara yang berbeda. Sekarang ini, mereka sudah mengusik Dinasti Awan Angin. Kondisi itu tergolong baik bagi Dinasti Lone Moon kita." kata Mu Hanyue.     

Pria itu mengangguk dan mengatakan maksudnya, "Fokus Dinasti Awan Angin pasti terpusat pada lelang yang diadakan dua hari dari sekarang. Mereka bermaksud mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly dengan cara apapun. Kalau mereka sampai mendapatkannya, kemungkinan tidak ada siapapun di Kota Wanxiang yang mampu menghentikannya.     

"Selain Dinasti Lone Moon, terdapat dua dinasti super lainnya yang juga mengincar Soul Treasure Tingkat Heavenly. Mereka tidak akan membiarkan Dinasti Awan Angin mendapatkannya semudah itu," Mu Hanyue berkata lirih.     

"Masih akan ada pertarungan memperebutkan benda itu. Siapapun yang mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly kemungkinan besar bakal mendapatkan keuntungan besar di Perang Seratus Dinasti mendatang. Tidak akan ada siapapun yang bakal menyerah semudah itu…"     

Ada dua sosok yang duduk di platform tinggi di bagian selatan kota. Papan catur terletak di hadapan mereka, dan sepertinya kedua orang itu tengah saling menantang kemampuan masing-masing.     

"Swuush!"     

Suara angin berembus terdengar di kejauhan. Tak lama kemudian, sebuah sosok yang dipenuhi dengan bau anyir darah mendarat di platform. Dia lantas berdiri di hadapan dua praktisi yang sedang duduk. Wajahnya terlihat getir, dan dia ternyata adalah Luo Tong yang dikalahkan Lin Dong barusan.     

"Lin Dong, kabarnya dia sudah mendapatkan salah satu dari empat peninggalan sekte besar misterius. Tidak kusangka kalau seseorang dari dinasti level bawah bakal mampu mendaki sampai setinggi itu di medan pertarungan kuno. Benar-benar tidak mudah." Sebuah sosok yang terduduk kini mendongak. Dia menatap Luo Tong dan tertawa pelan.     

"Pemuda itu memang cukup kuat. Terlebih lagi, ilmu bela diri yang diperlihatkan olehnya juga sangat aneh." Luo Tong kembali mengingat ilmu bela diri misterius yang diperlihatkan Lin Dong di mana pemuda itu mengubah jarinya menjadi jari naga.     

"Ilmu itu pasti ilmu bela diri Aula Naga Hijau—salah satu dari empat sekte besar misterius." Pria yang berbeda mendongakkan kepalanya. Ekspresi wajahnya terlihat pucat pasi. Warna pucat di sana terlihat seolah tidak ada darah sedikitpun yang mengalir di sana.     

"Dia menolak menyerahkan Su Rou. Apa yang sebaiknya kita lakukan?" Luo Tong bertanya lirih.     

"Kita harus mendapatkan gadis itu. Kalau kita bisa mendapatkan kekuatan sepertinya, kita pasti bakal bisa mencolok di Perang Seratus Dinasti. Bahkan, kita tidak perlu takut kalau berhadapan dengan para orang kuat di luar sana." Pria berwajah pucat menekan jarinya secara perlahan pada papan catur dan tersenyum tipis.     

"Kalau dia tidak menghargai kebaikan, maka kita cuma perlu melenyapkannya kalau saatnya sudah tiba." Senyuman di sudut bibir pria itu memperlihatkan nuansa kejam ketika dia berbicara.     

Luo Tong diam dan mengangguk. Matanya juga memperlihatkan sorot dingin di sana.     

"Tentu saja, pertama-tama kita perlu mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly dari lelang. Kalau kita berhasil mendapatkannya, kita tak perlu lagi merasa takut dengan tiga dinasti super lainnya yang berada di Kota Wanxiang. Pemuda liar seperti Lin Dong bukan lawan yang berarti." Sosok di hadapan pria berwajah pucat akhirnya berbicara dengan suara serak. Dia menengadahkan kepala dan luka mengerikan terlihat di wajahnya. Luka itu seolah menggeliat bagai lipan dan menguarkan aura jahat.     

"Luo Tong, kau sebaiknya pergi dan memulihkan luka-lukamu dulu. Biarkan mereka selama dua hari ini. Kita akan membereskan semua dendam ini kalau waktunya tiba nanti."     

Pion catur di tangan pria dengan bekas luka tiba-tiba terjatuh pada papan catur. Energi yang sangat liar dan ganas menguar ke sekitar. Semua pion di papan catur seketika hancur menjadi bubuk.     

"Aku mengerti." Luo Tong mengangguk. Sesaat kemudian, dia berbalik dan pergi tanpa mengatakan apapun.     

"Merepotkan sekali. Seandainya bukan karena aku tidak ingin membuat masalah sekarang, aku benar-benar ingin bergerak dan menghabisi pemuda itu…" Pria berbekas luka itu mendongak dan menggumam lirih. Dia menatap ke arah di kejauhan dengan sikap mengancam seperti seekor hewan liar.     

"Tenang, tidak akan ada seorang pun yang bisa kabur saat kita berhasil mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly. Apabila dibandingkan dengan ini, aku benar-benar merasa pusing memikirkan harga yang perlu kita bayar demi membeli Soul Treasure Tingkat Heavenly. Jika kita tidak berada di Kota Wanxiang, aku benar-benar ingin langsung merebutnya saja…" Pria berwajah pucat tertawa samar.     

"Tidak peduli berapa harga yang perlu kita bayar, kita masih bisa mendapatkannya kembali ketika waktunya tiba." Pria dengan bekas luka membuka mulutnya dan tersenyum. Nuansa dingin menguar di balik giginya yang putih.     

"Keh keh, benar juga…"     

Pria berwajah pucat mendongak. Aura ganas di sudut mulutnya semakin pekat saat dia bergumam, "Tidak akan ada seorang pun dari kalian yang bisa kabur…"     

Pembicaraan seperti itu sekarang terdengar dari cukup banyak tempat di dalam Kota Wanxiang. Pertarungan malam ini sudah sangat melampaui perkiraan mayoritas orang di sana. Awalnya mereka mengira Lin Dong bakal bisa ditahan ketika berhadapan dengan praktisi Tingkat Nirvana Yuan Empat seperti Luo Tong. Namun hasil akhirnya malah Luo Tong kabur usai dilukai Lin Dong.     

Lin Dong sudah memperlihatkan kekuatan yang mencengangkan. Namun banyak orang paham bahwa meskipun dia terlihat menakjubkan, Lin Dong juga sudah membuat murka Dinasti Awan Angin. Karena bagaimanapun juga, dua pemimpin Dinasti Awan Angin yang belum memperlihatkan diri adalah praktisi yang sangat mengerikan…     

Ekspresi Lin Dong terlihat tenang ketika menatap ke arah di mana Luo Tong kabur di langit malam. Sesaat kemudian, dia perlahan-lahan mendarat di halaman.     

Su Kui menatap Lin Dong yang kembali di halaman. Dia diam-diam menelan ludah. Kekuatan pemuda itu rupanya kembali membuatnya tercengang. Dia sudah menyadari kalau setelah mengenal Lin Dong, Su Kui terus-menerus dibuat terkejut dengan kekuatan dan kartu as yang diperlihatkan oleh pemuda tersebut.     

"Sepertinya kita sudah menyebabkan dendam yang sangat dalam kali ini dengan Dinasti Awan Angin…" Tikus kecil tertawa ringan.     

Lin Dong mengangguk perlahan. Tatapan matanya segera mengarah pada Su Kui dan bertanya, "Dinasti Awan Angin punya dua pemimpin?"     

"Benar. Dua orang itu sangat kuat. Mereka berbeda dengan Luo Tong yang baru saja naik ke Tingkat Nirvana Yuan Empat. Mereka sudah lama berada di tingkat itu. Terlebih lagi, mereka juga adalah praktisi yang berada di level Heaven di Monumen Nirvana." Ekspresi Su Kui menjadi serius ketika membicarakan hal tersebut. Dia sangat paham kalau masalah malam ini sudah sangat mengusik Dinasti Awan Angin dan kemungkinan praktisi mereka bakal segera menyerang balik. Di masa lalu, Dinasti Awan Angin menghabisi hampir lima dinasti level atas dalam semalam ketika baru tiba di Kota Wanxiang. Mereka bahkan bertanding melawan dinasti super seperti Dinasti Lone Moon. Hingga pada akhirnya, sikap mereka langsung membuat anggota sekte super yang berjaga-jaga di sana turun tangan dan konflik mereka akhirnya berakhir."     

"Menghancurkan lima dinasti level atas…" Lin Dong membelalakkan matanya. Cara mereka memperlihatkan kekuatannya memang sangat ganas.     

"Dinasti Awan Angin adalah dinasti terkuat di antara empat dinasti super di Kota Wanxiang. Ditambah dengan kekuatan Luo Tong sekarang, mereka memiliki tiga praktisi ahli yang sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Empat. Sebaliknya, tiga dinasti super lainnya cuma punya satu orang yang sudah naik ke tingkat itu."     

Lin Dong mengangguk dan menghela di dalam hati. Dari apa yang terlihat, dinasti-dinasti super itu juga bisa dibagi menjadi kategori kuat dan lemah. Paling tidak, Dinasti Awan Angin jauh lebih kuat di permukaan apabila dibandingkan dengan tiga dinasti super lainnya. Pantas saja mereka bisa bersikap sangat mendominasi di kota ini."     

"Perang Seratus Dinasti bakal menjadi tempat dinasti super bertarung. Selain mereka yang benar-benar mendapatkan keberuntungan dan kemampuan dari dinasti lain, mayoritas praktisi yang tersisa sampai akhir adalah mereka yang berasal dari dinasti super. Terlalu sulit bagi orang biasa untuk mendapatkan tempat, apalagi di lokasi seperti itu."     

Lin Dong juga sangat setuju dengan ucapannya. Para praktisi dari dinasti super sudah berada di puncak kekuatan sejak mereka masuk ke dimensi tersebut. Bahkan meskipun mereka tidak berusaha keras mencari benda berharga maupun peninggalan sekte kuno, kondisi mereka masih 90 persen lebih baik dibandingkan praktisi lainnya. Memang lebih gampang kalau membicarakan teori kalau orang biasa bisa melawan para praktisi yang sudah kuat sejak awal masuk.     

Namun tidak ada hal yang mutlak di dunia ini. Terus-menerus mempermasalahkannya bakal cuma membuat orang biasa itu semakin merasa tidak istimewa dan tidak berguna tanpa alasan yang jelas.     

"Empat dinasti super di Kota Wanxiang tidak saling berhubungan. Acara lelang kali ini mungkin bakal memperburuk dendam itu. Aku sudah mendengar kalau semua empat dinasti super mengincar Soul Treasure Tingkat Heavenly. Tidak peduli benda itu jauh ke tangan siapa, Kota Wanxiang pasti tidak akan damai. Dendam-dendam itu bakal bermunculan kalau sampai saat itu tiba…"     

Lin Dong mengangguk perlahan. Dia mendongak dan menatap ke langit malam di kejauhan. Samar-samar dia merasa kalau kota itu bakal terkena badai kencang yang semakin mendekat.     

Saat lelang yang diadakan dua hari lagi selesai, kemungkinan kota itu bakal menjadi kacau. Kalau saat itu tiba, Dinasti Awan Angin kemungkinan juga bakal menyerang mereka…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.