Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Luo Tong



Luo Tong

3Malam bergulir dan sepenuhnya menyelimuti Kota Wanxiang yang luas. Namun keramaian dan semangat di dalam kota tidak lenyap karenanya, malah mulai semakin jelas di balik kegelapan.     

Kelompok Lin Dong menemukan halaman yang tenang dan terpencil di dalam kota sebagai tempat istirahat sementara. Kota Wanxiang sangat luas, dan meskipun terdapat banyak praktisi elit yang berkumpul di sana, kota itu tidak terlihat terlalu sesak.     

Namun, semua tidak berjalan sesuai perkiraan Lin Dong dan kelompoknya. Setelah ujian Monumen Nirvana, pusat perhatian seluruh kota mengarah pada mereka bertiga. Semua dinasti berusaha menguak segala macam informasi mengenai mereka. Karena bagaimanapun juga, mengambil empat posisi di peringkat empat besar di level Earth jelas membuat keributan terjadi di kota.     

Segala macam dinasti bakal menganggap tidak rugi apabila mencoba dan merekrut tiga orang yang bisa menandingi petarung kuat dinasti super tersebut.     

Di halaman, Lin Dong dan beberapa orang duduk diam. Mata mereka menyapu santai mengarah ke langit malam. Samar-samar mereka bisa mendeteksi beberapa orang tersembunyi yang mengawasi mereka.     

"Orang-orang ini sangat menyebalkan…" Lin Dong merasa tidak berdaya dan menggelengkan kepalanya.     

"Tak ada yang bisa kita lakukan. Performa yang kalian perlihatkan terlalu mencengangkan dan normal saja kalau kalian menarik perhatian seperti ini." Di sebelah mereka, Su Kui tertawa saat merespon. Setelah mengetahui kekuatan kelompok Lin Dong, dia jelas menjadi lebih santai. Menurutnya, meskipun Dinasti Awan Angin sangat kuat, kelompok Lin Dong juga bukan orang lemah. Karena mereka saat ini sedang berada dalam perlindungan kelompok Lin Dong, dia percaya kalau Su Rou bakal lebih aman.     

Namun, perlindungan seperti ini membuatnya merasa agak tidak nyaman. Sebenarnya, dia tidak punya hubungan yang dalam dengan kelompok Lin Dong. Meskipun mereka bertiga sudah mengajukan diri untuk menemani dan bahkan melawan Dinasti Awan Angin menggantikan mereka, menurut Su Kui, sikap mereka masih terlalu meragukan.     

Lin Dong menatap Su Kui yang tiba-tiba berhenti bicara. Pria itu tidak memperlihatkan emosi di wajahnya yang tampak kasar. Lin Dong segera mengulum bibirnya dan menoleh pada Su Rou. Dia lantas berkata lembut, "Kak Su Kui, tidak perlu khawatir. Di dunia ini, tidak akan ada seorang pun yang bakal membantu dan melindungi kalian secara gratis. Kau bisa menganggap kami adalah orang yang membantumu karena potensi besar yang dimiliki Su Rou. Aku percaya kalau suatu saat nanti di mana Su Rou sudah bisa mengendalikan kekuatan misterius di dalam badannya, dia bakal berubah sangat kuat."     

"Dengan kata lain, ketika kekuatan besar di dalam Dik Rou dideteksi oleh sekte-sekte super, dia bakal segera direkrut oleh mereka. Setelahnya, dia bakal mendapatkan masa depan yang cerah."     

"Haha, dunia memang demikian. Kadang-kadang, satu kali keberuntungan lebih penting dibandingkan sembilan kali kerja keras."     

Ketika membicarakan topik itu, bahkan Lin Dong tidak bisa berbuat apapun selain menghela napas. Di medan pertarungan kuno, banyak praktisi berbakat yang bekerja sangat keras dengan harapan dipilih oleh sekte-sekte super. Namun, mayoritas gugur di pertarungan sengit. Sedangkan Su Rou yang diberkati sekarang berkesempatan dipilih oleh sekte-sekte super. Kesempatan itu jelas membuat siapapun merasa tidak adil.     

Su Kui terkejut dan memandang ke wajah Lin Dong. Hingga pada akhirnya, dia terkekeh dan menganggukkan kepalanya tegas.     

"Tidak perlu terlalu rendah diri. Memiliki keberuntungan yang baik memang bisa membuat siapapun mengambil jalan pintas. Namun perjalanan itu juga masih keras. Bahkan mungkin saja itu bukan anugerah. Karena bagaimanapun juga, tidak ada satu pun praktisi elit papan atas di dunia yang cuma mengandalkan keberuntungan untuk mencapai level itu…" Di sebelahnya, tikus kecil berkomentar santai.     

Lin Dong tersenyum, tetapi tidak terlalu mempermasalahkan topik tersebut. Sesaat kemudian, pandangan matanya teralih pada Su Rou dan bertanya, "Apa kau punya cara membantu Dik Rou mengendalikan kekuatan di dalam badannya?"     

Ketika mendengar pertanyaannya, mata Su Kui dan Su Rou—terutama gadis muda itu—segera diarahkan dengan cemas pada tikus kecil. Sepertinya kekuatan di dalam badannya sudah sangat mengusiknya.     

Ekspresi tikus kecil terlihat serius. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya berbicara, "Selama beberapa saat ini, aku sudah menyelidiki badannya. Sisa-sisa Segel Kepemilikan Mental Energy di dalam kekuatan itu sudah melemah seiring berjalannya waktu dan menjadi cukup samar. Kondisi ini termasuk berita bagus untuknya. Karena kalau tidak, mengendalikan kekuatan itu bakal agak sulit dilakukan."     

Ketika mendengarnya, raut kecewa segera muncul di wajah Su Rou.     

"Kalau sulit berarti juga ada kemungkinan berhasil, 'kan?" Lin Dong paham dengan sikap tikus kecil. Dia tahu bahwa selama tikus kecil tidak menolak sepenuhnya, maka dia punya beberapa cara menyelesaikan hal tersebut.     

"Ya." Tikus kecil mengangguk dan melanjutkan. "Tapi, kita bakal membutuhkan beberapa bahan unik. Sekarang ini kita tidak memiliki satu pun bahan-bahan itu. Untung saja bakal ada lelang besar dalam dua hari. Kalau kita bisa mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan, aku bisa membantunya mengendalikan sebagian kekuatan yang terdapat di dalam badannya. Meskipun tidak sempurna, cuma sebagian saja bakal bisa menjadi kekuatan bertarung yang besar baginya."     

"Benarkah?" Su Kui menjadi gembira.     

"Kak Lin Dao luar biasa!" Ekspresi terkejut namun gembira seketika terlihat di wajah cantik Su Rou. Dari apa yang terlihat, apabila bukan karena kesopanannya sebagai gadis muda, dia bakal bergegas lari ke arah tikus kecil dan memeluknya.     

"Jangan terlalu cepat merayakannya. Karena bagaimanapun juga, kekuatan itu bukan milikmu. Meskipun kau bisa mengendalikan sebagian darinya, kekuatanmu tetap amat terbatas," kata tikus kecil dengan nada malas.     

"Lagipula, kau sebaiknya mengganti kepribadianmu juga. Kalau kau ingin bergabung dengan kami dan ikut serta dalam Perang Seratus Dinasti, kau kemungkinan harus mengotori tanganmu. Bahkan kau mungkin terpaksa harus membunuh. Kalau kau terus-menerus bersikap pengecut begini, kau bakal menjadi beban di masa depan nanti." Suara tikus kecil terdengar tenang. Namun ucapannya membuat ekspresi senang di wajah Su Rou menghilang.     

Su Kui tertawa getir dan menatap ke arah Su Rou yang kini sedang mengepalkan tangannya. Dia tahu sifat lembut adiknya. Di tempat yang dipenuhi serigala, adiknya terlihat seperti domba polos.     

Lin Dong mengerucutkan bibirnya saat melihat Su Rou menggertakkan giginya. Lin Dong merasa agak ragu. Di usianya, ikut serta dalam pertarungan yang kejam itu tergolong tugas yang menantang bagi Su Rou.     

"Jangan khawatir, Kak Lin Diao. Aku tidak akan membebanimu." Gadis muda itu mengepalkan tangannya erat. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya mendongak dan memperlihatkan ekspresi keras kepala di wajahnya yang cantik—sebuah raut wajah yang dipaksa keluar oleh tikus kecil.     

Tikus kecil menggosok hidungnya. Ketika menyaksikan ekspresi aneh Lin Dong dan praktisi lainnya, dia lantas mengerucutkan bibirnya dan berkomentar, "Sialan. Mengapa aku selalu terpaksa menjadi polisi jahat…"     

Sementara tikus kecil mengumpat, dia tiba-tiba menautkan alisnya. Di waktu yang bersamaan, Lin Dong perlahan-lahan menengadah.     

Dia lantas menatap kegelapan di sekitarnya dan membuka mulut, "Karena kau sudah tiba, tunjukkan siapa dirimu. Bersembunyi di kegelapan cuma berlaku bagi pengecut."     

Di sebelah mereka, Api Kecil yang sedang menempa diri segera membuka kelopak matanya. Dia lantas mengepalkan tangannya, dan tonggak metal berselimutkan sisik-sisik hitam segera muncul di sana.     

"Haha, kau memang pantas menjadi anggota peringkat kedua di level Earth…" Suara acuh terdengar di udara. Kegelapan sontak berubah dan sebuah sosok abu-abu misterius muncul di halaman.     

Lin Dong menoleh menatap pria berbaju abu-abu tersebut. Sosok itu terlihat biasa saja dan tidak terlalu mencolok. Namun tangan yang terulur keluar dari lengan bajunya terlihat sangat pucat dan panjang. Samar-samar, cahaya ganas dan dingin melesat.     

Namun meskipun sosok itu terlihat normal, kemunculannya membuat Lin Dong segera memicingkan matanya. Dia samar-samar bisa merasakan sensasi yang sangat berbahaya dari badan pria tersebut.     

"Luo Tong?!"     

Di sisinya, saat Su Kui melihat sosok itu, ekspresinya sontak berubah drastis, dan dia berteriak terkejut.     

"Anggota peringkat pertama di level Earth?" Lin Dong tersenyum. Dia akhirnya paham mengapa pria itu punya aura sekuat itu. Rupanya dia bukan praktisi biasa.     

"Kami sekarang sedang diawasi beberapa dinasti. Tapi kau adalah pihak yang pertama kali memperlihatkan diri." Lin Dong tersenyum tipis.     

"Setelah membuat keributan sebesar itu, tidak sulit mengalihkan perhatian mereka pada kalian." Luo Tong yang berbaju abu-abu berkata dengan nada acuh. Sesaat kemudian, sosoknya melayang turun dan mendarat di dinding halaman.     

"Katakan. Apa maumu?"     

"Yan Mo dan praktisi lainnya dibunuh oleh kalian?" Luo Tong menatap wajah Lin Dong dan dia bertanya dengan tenang.     

"Ya."     

Tak disangka, Lin Dong langsung mengakui dan menganggukkan kepalanya. Karena dia memasuki Kota Wanxiang bersama dengan Su Kui, Lin Dong tahu kalau dia bakal diincar oleh Dinasti Awan Angin.     

"Mereka adalah anggota Dinasti Awan Angin. Kau seharusnya tidak menyentuh mereka." Luo Tong berkata lirih. Suaranya terdengar tenang namun mengandung nada yang tegas dan berkuasa.     

"Tidak ada seorang pun yang tak bisa kami sentuh." Tikus kecil menyahut dengan santai.     

Ekspresi Luo Tong tampak dingin. Cahaya dingin dan ganas berpendar di tangannya yang pucat. Dia mendelik pada kelompok Lin Dong dan berkata, "Sekarang kau tahu. Dinasti Awan Angin kami menginginkan gadis muda itu."     

"Kurasa karena kami mengajak mereka masuk ke Kota Wanxiang, niat kami sudah jelas?" Lin Dong menautkan alisnya dan menambahkan, "Kalau urusanmu cuma itu, silakan pergi dari tempat ini…"     

"Aku kemari untuk menyampaikan pesan Dinasti Awan Agung. Kalian bertiga sangat kuat dan jika kalian bergabung dengan Dinasti Awan Agung, kami bisa menjamin kalau kalian bisa bergabung dengan sekte super. Namun, sebelumnya kau harus menyerahkan nonda muda itu pada kami." Mata Luo Tong memicing. Jarinya tiba-tiba membuat lengkungan di udara. Gelombang energi segera melesat, dan ranting pohon di atas kepala Lin Dong seketika patah.     

"Aku tidak akan membuang-buang waktuku dengan mengancam kalian. Kuharap kalian bertiga adalah praktisi yang pengertian. Karena kalau tidak, mungkin kalian tidak akan berhasil keluar dari kota ini. Tidak bijak kalau kalian mengorbankan masa depan demi orang asing."     

Jari Lin Dong mengetuk punggung kursinya dan mengawasi ranting pohon yang terjatuh dengan tenang. Wajahnya terlihat tenang semulus cermin.     

"Aku sudah menyampaikan apa yang kuutarakan. Tidak peduli apa pilihan kalian, kuharap kalian bertiga bisa memberi jawaban pada kami besok…" Luo Tong menatap sekilas pada kelompok Lin Dong. Dia lantas berbalik dan pergi dari sana.     

"Tidak perlu menunggu sampai besok…"     

Suara lirih perlahan-lahan terdengar dari bibir Lin Dong. Sosok Luo Tong segera berhenti dan menoleh menatap ke arah Lin Dong.     

"Aku akan memberikan jawabannya sekarang juga."     

Lin Dong mendongakkan kepala, dan senyuman cerah namun dingin perlahan-lahan muncul di wajahnya.     

Ketika melihat senyum di wajah Lin Dong, sorot dingin perlahan-lahan terpancar dari sudut terdalam di mata Luo Tong. Saat menatap Lin Dong, dia mengucapkan beberapa kata secara perlahan dengan nada sedingin es.     

"Benar-benar pemuda yang sangat arogan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.