Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kawan



Kawan

0Hutan menjadi porak poranda. Aura empat orang praktisi Dinasti Awan Angin hampir lenyap. Lin Dong mengabaikan mereka dan menatap ke arah di mana Yan Mo kabur. Meskipun dia sekarang tidak takut dengan dinasti super manapun, namun dia masih ingin menghindari munculnya masalah yang tidak perlu. Maka dari itu, membiairkan seseorang tetap hidup sehingga dia bisa mengabarkan kejadiannya pada orang lain tentu bukan sesuatu yang ingin dilakukan olehnya.     

"Dik Lin Dong, Yan Mo bukan orang yang lemah dan dia punya banyak trik tersembunyi. Kalau membiarkan Dik Lin Diao mengejarnya sendirian…" Su Kui jelas memahami maksud Lin Dong. Maka dari itu, dia memperingatkannya dengan suara lirih.     

Lin Dong terkekeh dan melambaikan tangannya. Apabila menghadapi tikus kecil, tidak peduli sebanyak apapun trik tersembunyi yang dimiliki oleh Yan Mo, semuanya bakal sia-sia belaka.     

Saat ini, Api Kecil juga kembali mengambil tonggak metal miliknya, dan sosoknya yang tegap mendarat di sisi Lin Dong. Bayangan badan Api Kecil menyelimuti Su Kui dan praktisi lainnya sehingga membuat hati mereka merasa seolah sedang dihancurkan oleh batu besar. Sikap kejam Api Kecil tadi rupanya sudah menimbulkan rasa ngeri di dalam hati mereka.     

Su Rou mencuri-curi pandang pada Api Kecil Wajah yang dipenuhi dengan ekspresi sangat kejam beberapa saat lalu, kini digantikan oleh senyum sederhana dan lugu. Dengan senyuman seperti itu, siapapun bakal kesulitan menghubungkannya dengan sosoknya yang seperti asura mengerikan barusan.     

Su Kui tertawa kecut dan diam-diam memberi kelompok Lin Dong penilaian aneh di dalam hatinya.     

Lin Dong dan praktisi lainnya tidak menunggu lama. Beberapa menit kemudian, suara angin bisa terdengar di kejauhan. Tak beberapa lama, sebuah sosok muncul di langit. Sosok itu berpendar beberapa kali sebelum akhirnya mendarat. Ketika melihat sosok yang terlihat malas situ, siapapun bakal bisa menyadari kalau dia adalah tikus kecil yang tadi mengejar Yan Mo.     

"Sudah beres?" Lin Dong tersenyum bertanya padanya.     

"Dia cuma keroco. Dia bahkan tidak menyusahkanku sama sekali. Tapi, aku menemukan Jiwa Jade di dalam badannya. Kemungkinan berita kematian mereka bakal tersampaikan di pemimpin Dinasti Awan Angin tak lama lagi." Tikus kecil berkata dengan nada malas.     

Saat Su Kui mendengarnya, matanya segera berkedut selama sesaat dan dia menatap ke arah tikus kecil dengan sorot tidak percaya. Dia sangat paham betapa besar kekuatan Yan Mo. Meskipun dia mendesak seluruh kekuatannya, kemungkinan dia cuma bisa bertahan selama belasan ronde apabila melawan Yan Mo. Namun Yan Mo ternyata cuma kroco di hadapan tikus kecil?     

'Apa mereka benar-benar berasal dari dinasti level bawah?' Su Kui tertawa getir di dalam hatinya. Kenyataan kalau trio Lin Dong berasal dari dinasti level bawah memang tidak bisa dipercaya. Kalau menimbang sikap mereka, Su Kui pasti tidak akan curiga kalau dia diberitahu mereka berasal dari dinasti super.     

Lin Dong menganggukkan kepalanya. Dia tidak terkejut dengan perkembangan situasi kali ini. Meskipun informasi ini tidak terkirim kembali ke Dinasti Awan Angin, mereka mungkin tidak mampu menyembunyikannya terlalu lama.     

"Dik Lin Dong, kali ini semuanya berkat kalian bertiga. Su Kui akan mengingat hutang ini. Jika ada kesempatan di masa depan nanti, aku bersumpah akan membayarnya!" Saat ini, Su Kui berangsur-angsur kembali tersadar. Dengan raut serius, dia menangkupkan tangannya bersama ke arah Lin Dong dan mengutarakan maksudnya.     

"Kak Lin Dong, terima kasih." Mata lebar Su Rou menatap trio Lin Dong saat dia berkata dengan penuh rasa hormat.     

Lin Dong tertawa dan menatap tikus kecil. Kali ini, mayoritas mereka bergerak karena tikus kecil. Kawannya itu bukan orang suci yang berjiwa sosial. Kalau tidak ada alasan, kemungkinan dia bakal bersikap baik sesungguhnya sangat kecil.     

Ketika menyadari pandangan mata Lin Dong, tikus kecil nyengir sekilas tapi tidak berkata apa-apa. Namun, tatapan matanya yang berbinar membuat siapapun tahu kalau dia memang sedang merencanakan sesuatu.     

"Apa rencana kalian selanjutnya?" Lin Dong menatap ke arah trio Su Kui dan bertanya.     

"Kami bermaksud menuju daerah pusat medan pertarungan kuno. Tapi karena kejadian sebelum ini, kami akhirnya cuma bisa kabur…" Su Kui tersenyum kecut sambil menjelaskan. Semua orang yang datang kemari pasti bakal memimpikan agar diperhatikan oleh sekte-sekte super. Sama halnya seperti ikan mas yang bermimpi melewati gerbang naga. Su Kui dan kelompoknya juga memiliki maksud yang sama. Tapi karena gangguan Dinasti Awan Angin, mereka tidak bisa melintasi Kota Wanxiang.     

"Kami juga bermaksud pergi ke daerah pusat medan pertarungan kuno. Kalau mau, kalian bisa mengikuti kami." Tikus kecil tersenyum dan menawarkan pada mereka.     

Lin Dong tercengang selama sesaat. Rupanya dia tidak menyangka kalau tikus kecil bakal menawari mereka. Tapi, dia tidak menyatakan keberatannya. Karena bagaimanapun juga, dia memiliki insting yang baik terhadap Su Rou yang lugu dan tidak bersalah.     

Trio Su Kui juga tercengang. Mereka menatap ke arah tikus kecil dan mengalihkan pandangan pada Lin Dong. Mereka ragu-ragu saat merespon. "Dinasti Awan Angin mengincar kami. Fakta kalau kalian sudah bergerak menyelamatkan kami sudah membuat kalian terlibat dalam masalah. Kalau kami terus-menerus mengikuti kalian, aku khawatir…"     

"Karena masalah sudah muncul, apa bedanya kalau masalah itu agak membesar?"     

Lin Dong terkekeh dan menambahkan, "Lagipula, apa kalian tidak merasa diperlakukan tidak adil karena tidak bisa masuk ke dalam Kota Wanxiang?"     

"Tentu saja, itu kalau kalian bisa percaya dengan kami."     

"Dik Lin Dong, apa yang kaukatakan…" Su Kui turut bicara dengan tergesa-gesa dan menggertakkan giginya. "Karena Dik Lin Dong sudah berbicara, maka izinkan kami mengikuti kalian. Tapi, aku khawatir kalau kami bakal menimbulkan masalah yang lebih besar dalam perjalanan kalian."     

"Kak Lin Dong, terima kasih."     

Wajah cantik Su Rou kini dipenuhi dengan raut gembira. Mata lebarnya menatap trio Lin Dong dengan sorot tulus dan lega. Sementara itu, tikus kecil tertawa mengerikan dan mengalihkan pandangan matanya dengan tidak normal. Sebenarnya, dia sedang memperhatikan kekuatan besar yang sedang tersembunyi di dalam badan Su Rou. Meskipun tikus kecil tidak bermaksud mencurinya, ketika Su Rou bisa mengendalikannya, maka pencapaiannya di masa depan tidak akan rendah. Jika dia membantu mereka di saat mereka sangat membutuhkannya, maka mereka bakal mendapatkan balas budi yang besarnya tidak bisa diukur.     

Pertukaran itu adalah sesuatu yang bakal dilakukan dengan senang hati oleh tikus kecil yang licik dan cerdik.     

"Heh heh, karena kami tidak terlalu paham mengenai Kota Wanxiang, dengan adanya orang yang memandu seperti ini rasanya terbantu." Lin Dong tertawa dan menoleh ke arah di kejauhan. "Sudah larut, ayo pergi?"     

"Tentu."     

Ketika mendengarnya, Su Kui segera menganggukkan kepalanya. Dia melompat ke udara, bermaksud menunjukkan jalan pada mereka. Di belakangnya, Lin Dong, Su Rou, dan praktisi lainnya mengikuti dengan cepat.     

Selama di perjalanan menuju Kota Wanxiang, Lin Dong menatap ke arah tikus kecil. Bibirnya bergerak perlahan, dan suara lirih terdengar di telinga tikus kecil, "Apa yang kaurencanakan?"     

Ketika mendengar suara Lin Dong, tikus kecil cuma terkekeh. "Kakek tikus melakukannya demi kau. Perang Seratus Dinasti bukan pertunjukan yang biasa saja. Kalau kau ingin menang, kau tidak cuma membutuhkan kekuatan yang besar, namun juga kawan yang pantas. Nona Su Rou punya potensi kuat yang tersembunyi. Kalau kemampuannya diasah sedikit saja, dia bakal menjadi aset yang luar biasa di Perang Seratus Dinasti."     

Lin Dong menatap ragu-ragu ke arah tikus kecil. Bagaimana bisa kawannya yang tidak berperasaan ini bersikap sangat baik?     

"Heh heh, biasanya kekuatan Jiwa Emblem dari masa-masa kuno sangat penuntut pada pewarisnya. Tapi Nona muda ini mampu memenuhi permintaannya. Bukan hal mudah melakukannya. Kurasa kalau kau yang berjumpa dengannya, kesempatanmu memenuhi permintaan Jiwa Emblem tak akan lebih dari 50 persen." Ketika ditatap skeptis oleh Lin Dong, tikus kecil berhenti bicara selama sesaat sebelum akhirnya kembali menambahkan.     

"Sekuat itu?" Lin Dong juga agak tercengang. Dia punya kepercayaan diri atas dirinya sendiri. Maka dari itu, dia tidak pernah menyangka tikus kecil bakal berkata kalau kesempatannya tidak akan melebihi 50 persen saja.     

"Di antara orang-orang yang pernah kautemui selama bertahun-tahun ini, cuma ada dua orang yang punya potensi lebih besar dari Nona muda itu."     

"Oh?" Lin Dong menoleh ingin tahu. Su Rou sudah dinilai dengan sangat tinggi oleh tikus kecil, tapi rupanya masih ada orang lain yang lebih baik darinya?     

"Salah satu dari dua orang itu adalah orang yang punya hubungan dekat denganmu. Sisanya adalah wanita yang pernah menghabiskan malam denganmu, Ling Qingzhu. Sedangkan satu orang lagi adalah adikmu, Qingtan."     

"Ling Qingzhu dan Qingtan?"     

Lin Dong membuka mulutnya dan memaksakan tersenyum. "Latar belakang Ling Qingzhu memang tidak biasa. Aku tidak bisa berkomentar meskipun bakatnya melampaui diriku. Tapi, penempaan kekuatan Qingtan tergolong normal…"     

"Tch, kalau kita benar-benar membicarakan tentang bakat, gadis itu jauh melampaui dirimu sampai dia bahkan tidak akan melihat siluetmu ketika dia berbalik. Beberapa hal tidak akan memperlihatkan kenyataan sebenarnya dari awal."     

Tikus kecil mengerucutkan bibirnya dan menatap ke ekspresi murung yang diperlihatkan Lin Dong saat dia mengusap hidungnya. Tikus kecil lantas menambahkan sambil nyengir, "Meskipun bakat memang penting, tapi mengandalkan kekuatan saja tidak akan mengantarkan seseorang menjadi praktisi papan atas di dunia ini. Karakter, sikap pantang menyerah, dan faktor lainnya juga penting. Kau lebih baik dari Qingtan di sisi ini…"     

Lin Dong tersenyum. Raut murung yang terlihat di wajahnya berangsur-angsur menghilang. Namun matanya masih agak menggelap saat dia berkata lirih, "Harga yang harus dibayar untuk meraih level kekuatan setinggi itu terlalu besar. Bakat Qingtan mungkin lebih tinggi dariku, tapi aku tak ingin dia bepergian terlalu jauh sepertiku. Sebagai kakaknya, cukup aku saja yang menanggung kerja keras itu. Kalau ada orang yang mengusiknya, aku sendiri saja sudah cukup menanganinya."     

"Bukannya itu keterlaluan? Kalau kau tidak membiarkannya mencoba, bagaimana kau bisa tahu dia bakal menyukainya atau tidak?" Tikus kecil membalas.     

Lin Dong merentangkan tangannya. Dia menolak berdebat dengan tikus kecil. Lin Dong sudah meninggalkan Qingtan di Dinasti Agung Yan karena dia percaya gadis itu bakal bisa hidup damai di tempat tersebut. Sedangkan mengenai angin dan ombak yang muncul di dunia liar, cukup dia yang menghadapi semuanya.     

Namun, saat Lin Dong memikirkannya, dia tidak tahu kalau beberapa hal tidak akan berjalan sesuai dugaannya. Mungkin tak lama lagi di masa depan nanti, dia bakal melihat pemandangan yang berbeda dengan perkiraannya…     

"Ling Qingzhu…"     

Usai menahan pemikiran mengenai Qingtan di dalam hatinya, sosok elegan bagai peri yang sudah turun dari langit dan bertelanjang kaki saat menapak di teratai hijau muncul di dalam pikiran Lin Dong. Dia adalah wanita pertamanya, dan perasaan Lin Dong padanya sangat rumit. Wanita sepertinya sangat sempurna dan tanpa cela, namun karena faktor itu juga siapapun cuma bisa memandanginya dari kejauhan.     

Ketika berurusan dengan wanita sempurna sepertinya, Lin Dong memilih berhati-hati menjaga jaraknya. Namun karena kejadian tidak terduga di makam tua, cacat kecil muncul di karakternya yang sempurna.     

Sepertinya cacat kecil ini sudah merusak sikap Lin Dong yang menjaga jarak. Tanpa dia sadari, wanita cantik itu sudah meninggalkan bekas yang tidak bisa dihapus di dalam hatinya.     

Sejak saat itu, hati Lin Dong membuat keputusan yang terlihat sangat lugas dan nekat bagi orang lain. Dia bertekad menjadikan dewi cantik itu sebagai istrinya.     

Lin Dong sudah keluar dari Dinasti Agung Yan. Tanpa sedikitpun menoleh ke belakang, dia datang ke tempat kacau dan dipenuhi dengan konflik bernama medan pertarungan kuno. Kenyataan kalau dia ingin kembali memperlihatkan kekuatannya di hadapan wanita itu dan mengatakan padanya kalau kata-kata yang pernah dikatakan olehnya di puncak gunung di luar Kota Yan bukanlah cuma omong kosong seorang pemuda. Tujuan ini tidak berpesan kecil di keputusannya.     

"Ling Qingzhu, Perang Seratus Dinasti yang kaubilang tidak akan menghentikanku!"     

Lin Dong mendongak dan menatap ke arah matahari cerah di langit. Senyuman tidak gentar perlahan-lahan muncul dari sudut bibirnya.     

"Kalau saat itu tiba, aku akan berdiri di depanmu dan mengatakan padamu―wanita yang pernah tidur denganku pasti akan menjadi milikku!"     

Di tahun itu, matahari terbenam berwarna merah darah tengah menyinari puncak gunung. Seorang pemuda memandang ke arah wanita elegan dan cantik di depannya, dan tanpa takut menyatakan perasaannya.     

Saat itu, perasaan mencemari seorang dewi terasa amat sangat mengagumkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.