Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Su Rou



Su Rou

0Bara api menyala dan menari-nari tertiup angin. Cahaya merah tipis menyinari wajah Lin Dong sehingga membuat bayangan di wajahnya terlihat lebih gelap. Dia melihat sepintas wajah Su Rou yang belum dewasa dan menarik selama sesaat. Baru setelahnya dia mengalihkan perhatiannya.     

Meskipun dia terlihat tenang di luar, namun sebenarnya Lin Dong merasa agak terbebani di dalam. Selama sekian detik dia menyentuh jari Su Rou sebelumnya, Lin Dong samar-samar merasakan aliran Yuan Power yang sangat mengerikan di dalam badan gadis tersebut.     

Aliran energi itu bahkan jauh lebih kuat darinya, dan tersembunyi dengan sangat baik. Lin Dong yakin bahwa bagian energi yang dia rasakan tadi belum sepenuhnya.     

Dengan kata lain gadis yang terlihat seumuran dengan Qingtan ini punya kekuatan sangat mengerikan yang tersembunyi di dalam badannya, dan Lin Dong bahkan tidak bisa menandinginya.     

Bibir Lin Dong agak mengerucut dan matanya sontak mengarah pada Su Rou yang kini sedang menikmati daging bakar di tangannya dengan bahagia. Ekspresi riang di wajahnya tidak disembunyikan sama sekali. Lin Dong tidak bisa membayangkan kalau gadis imut itu adalah seseorang yang bisa menyembunyikan kekuatannya dengan sebaik itu.     

Lin Dong menawarkan daging bakar pada duo Su Kui, dan bertukar pandang dengan tikus kecil. Dia tahu kalau tikus kecil punya indera yang menakjubkan dan pasti sudah mendeteksi sesuatu sebelumnya.     

Ketika tikus kecil menatap Lin Dong, dia diam-diam menganggukkan kepalanya―memberi tanda agar Lin Dong bersikap lebih hati-hati. Di antara trio itu, duo Su Kui adalah praktisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun gadis bernama Su Rou adalah seseorang yang bahkan tidak bisa dipahami oleh tikus kecil.     

Apabila sikap naifnya cuma berpura-pura, maka kemampuan akting Su Rou sangat luar biasa. Bahkan seseorang seperti Lin Dong bisa tidak curiga dengannya.     

Api Kecil jelas tidak tahu apa yang duo Lin Dong temukan. Namun karena dia memahami sikap mereka berdua, inderanya yang tajam membuatnya sadar bahwa sudah terjadi sesuatu dan sosoknya yang besar segera agak condong ke depan bagai harimau yang siap melahap mangsanya.     

"Terima kasih, Kak Lin Dong."     

Su Rou menghabiskan daging bakar di tangannya, dan mengusap sisa minyak di bibirnya yang mungil dan memerah. Wajahnya lantas merona dan dia tersenyum manis pada Lin Dong.     

Lin Dong membalasnya dengan senyuman tipis. Dia menunduk dan menatap ke api yang membara. Setelah beberapa saat tidak mengucap apa-apa, dan duo Su Kui sudah selesai makan, Lin Dong perlahan-lahan bertanya pada mereka bertiga. "Dengan kekuatan Adikmu, Su Rou, gerombolan Hewan Iblis di pegunungan seharusnya bukan ancaman bagi kalian, 'kan?"     

Setelah Lin Dong selesai berbicara, atmosfer di sana seketika membeku. Su Kui menatap ke arah Lin Dong dengan sorot terkejut. Sedangkan wajah cantik Su Rou memucat, dan badannya mundur ke belakang.     

Tikus kecil dan Api Kecil sesaat terhenyak melihat respon mereka. Keduanya agak kebingungan.     

"Apa yang kau tahu?" Ekspresi Su Kui berubah dalam sesaat. Baru setelahnya dia tiba-tiba menatap Lin Dong dan bertanya.     

"Penempaan Mental Energy-ku cukup tinggi. Maka dari itu, aku mampu merasakan kekuatan besar yang tersembunyi di dalam badannya. Aku tak tertarik darimana kalian berasal, tapi aku tak berencana menjadi target orang lain dengan tanpa alasan. Di medan pertarungan kuno, kau seharusnya paham dengan sikapku yang waspada ini." Lin Dong menjawab dengan nada acuh.     

"Kau mengira kami punya rencana yang tersembunyi?" Gadis berbaju merah berkata murka.     

"Lalu kau ingin kami percaya dengan apa?" Tikus kecil menjawab dengan nada sarkas. "Siapa yang tidak akan waspada kalau ada sekelompok orang tidak jelas asal-usulnya tiba-tiba mendekat di waktu seperti ini. Apalagi salah satu dari mereka punya kekuatan yang sangat besar, tapi berpura-pura sebagai gadis lemah."     

Alis Su Kui tertaut erat. Ekspresinya berubah. Di sisinya, Su Rou masih memperlihatkan ekspresi malu-malu. Mata besarnya memperlihatkan sorot memerah seolah dia paham kalau Lin Dong dan lainnya curiga dengannya.     

"Fakta kalau kalian bertiga mengira kalau kami punya niatan tersembunyi memang normal." Ekspresi Su Kui akhirnya tidak lagi berubah, dan dia berkata pasrah. Senyuman kecut muncul di wajahnya.     

"Indera Dik Lin Dong memang benar. Badan adik perempuanku memang mengandung kekuatan yang sangat besar. Tapi, kekuatan itu bukan miliknya. Yah, lebih tepatnya, kekuatan itu bukan miliknya selama beberapa saat."     

"Adik perempuanku ini sangat berbakat dan dia adalah praktisi paling mencolok di Dinasti Agung Qing kami. Tapi sifatnya terlalu lembut. Sebenarnya, dia tidak cocok berada di tempat ini." Su Kui mengusap kepala mungil Su Rou ketika menjelaskan dengan nada getir.     

"Beberapa saat lalu, kami salah masuk ke wilayah kuno. Sebenarnya, kami mengira kalau kami menemukan sejenis benda berharga. Namun pada akhirnya, kami tidak mendapatkan apapun. Tentu saja, kami tidak kembali dengan tangan kosong. Hadiah kami satu-satunya adalah Su Rou kecil tidak sengaja membuka segel dan menarik kekuatan yang sudah lama menghilang ke dalam badannya…"     

Lin Dong tercengang. Beberapa saat kemudian, dia kembali tersadar dan wajahnya menegang selama sedetik. Dia sudah bertahan dari kematian dan rasa sakit demi meningkatkan kekuatannya. Namun Su Rou ini dengan tidak diduga malah membuka segel dan mendapatkan kekuatan besar yang bahkan sulit dihadapi olehnya?     

Tikus kecil mengernyitkan dahinya sambil menatap Su Rou yang pemalu seolah-olah dia tengah berpikir keras.     

"Kekuatannya sangat misterius dan besar. Maka dari itu, kami tidak bisa mendeteksinya sama sekali, sedangkan Su Rou kecil juga tidak bisa mengendalikannya. Tentu saja kami tahu kalau kekuatan itu masih bisa dianggap sesuatu yang baik. Selama kekuatan itu berada di dalam Su Rou kecil, dia bakal terbiasa menggunakannya suatu saat nanti. Namun siapa yang mengira kalau kami bakal diincar oleh beberapa orang setelah mendapatkan kekuatan itu, sehingga kami tak punya pilihan selain kabur. Apa yang terjadi hari ini sebenarnya karena kami dikejar sampai kemari, dan kami tidak punya niat buruk sama sekali pada kalian," kata Su Kui dengan nada getir.     

"Tapi, kalian bertiga tidak perlu khawatir. Kami tidak akan menyusahkan kalian dan kami akan segera pergi ketika gerombolan Hewan Iblis menghilang."     

Saat memandang raut memelas di wajah Su Kui yang kasar dan terkesan liar, Lin Dong kembali mengalihkan perhatiannya pada Su Rou. Sementara itu, gadis kecil tersebut balas menatapnya dengan sorot ngeri yang samar-samar terpancar dari matanya. Sepertinya dia tadi ketakutan karena ulah Lin Dong.     

Ketika dipandangi seperti itu oleh Su Rou, Lin Dong tidak bisa berbuat apa-apa selain tertawa kecut. Rasanya seperti dia baru saja melakukan sesuatu yang sangat kejam dan tidak bisa dimaafkan.     

"Haha, bukan masalah. Pemuda ini cuma terlalu paranoid. Dia sudah terlalu sering dikhianati di masa lalu, dan dia menjadi sangat sensitif tiap kali dia menemui situasi seperti ini." Orang yang tiba-tiba berbicara adalah tikus kecil yang sudah menentang trio Su Kui sejak awal. Namun senyuman lebar dan sangat hangat sekarang muncul di wajahnya yang tampan.     

Lin Dong menatap ke arah tikus kecil yang tersenyum ceria. Dia merasa marah dan geli melihat topi yang dikenakan di kepala tikus kecil sekarang. Tapi meskipun demikian, Lin Dong tidak berkata apa-apa. Dia sangat memahami sifat tikus kecil. Kawannya itu sangat licik, dan pasti tidak akan melakukan sesuatu yang merugikannya. Kenyataan kalau sikapnya berubah secepat itu berarti dia sudah menemukan sesuatu.     

Menanggapi tikus kecil yang awalnya sangat dingin tapi sekarang berubah ramah, trio Su Kui terhenyak dan cuma bisa menatap kikuk ke arah Lin Dong. Mereka bisa mendeteksi kalau Lin Dong adalah pemimpin trio tersebut.     

"Jika aku terlalu paranoid barusan dan sudah menyinggung kalian, tolong maafkan aku." Lin Dong menangkupkan tangannya ke arah Su Kui. Ketika menghadapi musuh, Lin Dong bisa menjadi kejam. Tapi bukan berarti dia adalah orang yang bergerak tanpa alasan.     

"Dik Lin Dong terlalu sopan. Kami sudah sangat berterima kasih sudah diperbolehkan berada di sini dan menghindari gerombolan Hewan Iblis," kata Su Kui dengan tergesa-gesa.     

Su Rou menghela napas lega. Dia duduk di samping Su Kui, namun terdapat jarak dari tempatnya dan lokasi Lin Dong berada. Bola matanya yang besar mencuri-curi pandang, dan segera mengalihkan pandangannya. Sikap gadis kecil itu membuat Lin Dong senang. Dia sudah terlalu lama bertarung di medan pertarungan kuno, dan saat ini adalah pertama kalinya dia bertemu gadis naïf seperti Su Rou.     

"Kalau tebakanku tidak salah, kekuatan besar yang tiba-tiba muncul di dalam badannya pasti adalah Jiwa Emblem yang ditinggalkan oleh seorang praktisi kuat. Benda itu punya sisi keuntungan dan kerugiannya. Tapi kalau bisa dikendalikan dengan baik, Jiwa Emblem itu bisa membuat siapapun naik ke langit hanya dengan satu langkah. Sedangkan kalau tidak, akal pikiran orang itu bakal diam-diam dimasuki oleh kekuatan di dalam Jiwa Emblem dan diambil alih sepenuhnya―seperti burung perkutut yang menempati sarang burung murai." Tikus kecil tiba-tiba menjelaskan sambil memainkan api di depannya.     

Ketika mendengar ucapannya, ekspresi trio Su Kui berubah drastis. Rupanya mereka tidak pernah membayangkan kalau kekuatan itu bakal sangat berbahaya.     

"Kuharap nona muda bakal mampu mengendalikan kekuatan ini sendiri. Kekuatan ini bisa dianggap sebagai kesempatan besar yang dicari banyak orang tapi tidak pernah mereka dapatkan. Karena bagaimanapun juga, tidak ada makan siang yang gratis di dunia ini. Semuanya punya risiko yang harus dibayar," kata tikus kecil dengan nada acuh.     

"Aku akan mengendalikan kekuatan ini. Aku akan melindungi Kakakku dan Kak Liu Ya, sehingga mereka tidak perlu kabur terus-menerus." Su Rou menunduk dan berkata sambil menggigit bibirnya.     

Lin Dong dan tikus kecil agak tercengang. Rupanya mereka tidak menyangka kalau gadis lemah lembut tersebut bakal memiliki semangat sebesar itu.     

Malam hari menyelimuti daratan, dan sinar api unggun menyala sampai ke udara bagai lingkaran cahaya hangat yang mengelilingi semua orang, menghalau hawa dingin serta kegelapan yang muram.     

Seiring berjalannya waktu, kegelapan akhirnya menghilang. Saat garis-garis cahaya muncul di cakrawala, Yuan Power di daratan yang awalnya mengamuk kini kembali tenang.     

"Dik Lin Dong, terima kasih atas bantuan kalian bertiga semalam. Kami tak akan tinggal lebih lama di sini, jadi―selamat tinggal."     

Di samping bara yang meredup, Su Kui menatap ke arah langit cerah. Dia lantas menghela napas lega, dan menangkupkan kedua tangannya bersama-sama dengan hormat pada Lin Dong. Tanpa membuang waktu lebih lama, dia membalikkan badan.     

"Kak Lin Dong, Kak Lin Yan, dan Kak Lin Diao, kami akan pergi jadi jagalah diri kalian baik-baik." Pipi Su Rou memerah saat dia melambaikan tangannya yang mungil ke arah trio Lin Dong. Sikap lugunya bahkan membuat tikus kecil yang tidak berperasaan menjadi mengedikkan bahunya.     

Usai trio Su Kui pergi, trio Lin Dong masih kembali duduk di sekitar bara api yang padam. Selama beberapa saat, mereka tidak memperlihatkan tanda-tanda bakal pergi dari sana.     

"Mereka dicegat." Tikus kecil tiba-tiba menyahut tanpa adanya aba-aba sebelumnya.     

Lin Dong menganggukkan kepalanya perlahan.     

"Potensi gadis kecil itu tidak buruk. Kalau ditempa, pencapaiannya di masa depan nanti pasti tidak buruk. Bibit sebagus dia, sayang sekali kalau terjadi sesuatu padanya," Tikus kecil menambahkan.     

Lin Dong memutar bola matanya pada tikus kecil. Dia lantas melemparkan tongkat kayu yang digunakan untuk memainkan tanah di depannya. Di sisinya, Api Kecil mengambil tonggak metal hitamnya.     

"Ayo pergi. Lagipula, jumlah orang yang kita usik sudah terlalu banyak untuk dihitung, tetapi kita belum pernah menyelamatkan seseorang demi kebaikan. Kali ini, mari buat pengecualian."     

Lin Dong melemaskan punggungnya dan perlahan-lahan berdiri. Di wajahnya, muncul senyuman cerah namun terkesan dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.