Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Berangkat



Berangkat

2Pertarungan yang terjadi di langit tak mengalami jalan buntu, namun malah berakhir dengan cepat.     

Siapapun bisa menebak pihak mana yang unggul hanya dengan melihat kondisi menyedihkan Zhu Tianhuo dan Muhuang sekarang, dan menoleh pada Lin Dong. Pemuda itu terlihat ceria, dan auranya tajam bagai ujung pisau.     

Hasil pertarungan ini sangat mencengangkan. Tidak ada seorang pun yang menyangka kalau hasilnya bakal seperti itu. Orang-orang di kota ini sudah pernah mendengar mengenai berbagai macam kemenangan Lin Dong yang menakjubkan. Tapi kali ini, praktisi yang menjadi lawannya bukan orang seperti Shi Kun. Melainkan praktisi dinasti super yang sebenarnya!     

Tidak peduli betapa tercengang mereka sekarang, hasil pertarungan tak akan berubah. Mereka mendongakkan kepala mengarah ke langit, dan memfokuskan tatapan mata pada dua sosok yang terlihat sangat menakjubkan di bawah sinar matahari. Tiba-tiba, sensasi aneh muncul di hati mereka. Bisa saja dua pemuda yang berasal dari dinasti level bawah mungkin bakal menjadi kuda hitam paling mengagumkan di Perang Seratus Dinasti kali ini.     

Semua orang tak sabar mencari tahu seberapa jauh dua praktisi itu bisa berkembang di Perang Seratus Dinasti yang dipenuhi dengan praktisi elit. Karena mereka ingin menyaksikan apakah terdapat seseorang yang benar-benar mampu menantang kekuatan dinasti super dengan eksistensi seperti raksasa tersebut…     

Seiring angin dingin berembus di langit, jubah Lin Dong berkibar perlahan. Tatapan matanya terfokus pada Zhu Tianhuo yang terlihat resah, dan dia tak khawatir pria itu kabur. Lin Dong sudah puas berhasil mengalahkan Zhu Tianhuo. Namun, apabila pria itu tak memanfaatkan keadaan sekarang, Lin Dong tak akan bisa memberikan kelonggaran padanya.     

Memang, Lin Dong agak waspada dengan dinasti super. Tapi bukan berarti dia takut dengan mereka. Menimbang kemampuan Lin Dong dan Api Kecil sekarang, seandainya mereka menggunakan segala cara, mereka bisa menandingi kekuatan praktisi Tingkat Nirvana Yuan Empat. Terlebih lagi, di sisi mereka terdapat tikus kecil yang memiliki kekuatan yang tak berdasar, dan saat ini belum mengambil tindakan apapun. Meskipun Lin Dong tak ingin tikus kecil bergerak membantunya, kawannya itu tak akan tinggal diam kalau mereka terdesak di situasi kritis.     

Dengan adanya pasukan sekuat itu, Lin Dong bagai harimau bersayap di medan pertarungan kuno tersebut. Maka dari itu, situasi sebelumnya di mana dia terdesak untuk kabur dan bersembunyi di berbagai macam tempat tak akan kembali terulang dengan mudah.     

Saat ini, sosok Api Kecil yang berotot muncul di belakang Lin Dong. Luka-luka yang saling-silang di badannya membuatnya terlihat sangat mengerikan. Usai menyaksikan kekuatan gagah berani Api Kecil, semua penonton di sekitar tak akan bersikap bodoh dengan memperlakukannya bagai orang bodoh yang kemampuannya tidak sebagus perkiraan mereka.     

Tikus kecil terbang dengan malas-malasan melintasi langit dan berdiri di samping Lin Dong. Dia menatap mencemooh pada Zhu Tianhuo. Meskipun auranya tak sekeji Api Kecil, namun beberapa praktisi yang tanggap bisa merasakan kalau pupil hitam ungu tikus kecil memperlihatkan sorot dingin yang membuat jantung mereka berdebar.     

Saat dua orang itu berdiri di belakang Lin Dong, seakan terdapat tekanan energi tak berwujud menguar dari sana, dan membuat siapapun takut meremehkan mereka bertiga.     

Tentu saja Zhu Tianhuo juga bisa merasakan energi mendominasi tersebut. Seketika ekspresi wajahnya berubah. Di waktu yang bersamaan, suara angin mengepak terdengar dari belakangnya. Muhuang yang terlihat agak kacau terbang mendekat. Terdapat sorot muram dan khawatir di matanya ketika dia memandang ke arah trio Lin Dong. Dia lantas mengerucutkan bibirnya dan berbisik lirih di telinga Zhu Tianhuo, "Mereka bertiga sangat kuat. Kalau kita berperang dengan mereka, kurasa kita tak bisa mengalahkan mereka hanya dengan kekuatan kita berdua."     

Ketika mendengar ucapannya, Zhu Tianhuo tak bisa berbuat apa-apa selain mengepalkan tangannya. Harga diri dan sifatnya yang arogan membuatnya susah menerima kenyataan. Tapi dia bukan orang bodoh karena dia juga mengetahui kenyataan kondisi tersebut.     

Di pertempuran sebelumnya, ilmu bela diri Soul yang dibanggakan olehnya langsung dikalahkan oleh Lin Dong. Sementara itu, Muhuang yang berbakat dalam segi pertarungan fisik juga terdesak kalah di permainannya sendiri oleh praktisi berbadan besar di belakang Lin Dong. Terlebih lagi, di sisi keduanya, terdapat seorang praktisi misterius yang belum bergerak sama sekali. Zhu Tianhuo tidak terlalu bodoh untuk mempercayai kalau pemuda tampan namun terkesan malas itu adalah lawan yang lemah.     

Tidak peduli bagaimanapun mereka menakar situasi sekarang, tak mungkin keduanya bisa unggul. Sepertinya mereka harus merelakan rencana awal merebut peninggalan sekte misterius…     

"Aku tidak bisa terima…"     

Zhu Tianhuo mengumpat di hati sambil menggertakkan giginya. Seandainya dia tahu sebelumnya kalau peristiwa ini bakal terjadi, dia bakal memanggil dua panglima yang lain untuk ikut serta. Kalau mereka berempat menggabungkan kekuatan, mereka mungkin bisa menandingi pasukan Lin Dong.     

"Kau sudah menang." Usai menimbang situasi dengan waspada, Zhu Tianhuo mengaku kalah dengan matanya yang sayu. Di waktu yang bersamaan, dia tak berkata dengan dibuat-buat, dan bahkan mengedikkan bahunya santai.     

"Aku tersanjung."     

Lin Dong tersenyum. Tidak ada kesan sombong, apalagi tak sabar di sana. Bahkan dia tidak memperlihatkan sisi arogan sedikit pun hanya karena dia berhasil mengalahkan praktisi dinasti super. Meskipun dia tak suka atas fakta kalau Zhu Tianhuo dan pasukannya bermaksud merebut peninggalan sekte miliknya, tapi Lin Dong tak bermaksud memulai perselisihan dengan Dinasti Agung Gan.     

"Lin Dong, kau memang sudah melampaui ekspektasiku. Tapi aku akan mengingat apa yang terjadi hari ini. Lain kali kalau kita kembali berjumpa, aku akan membalas dendamku," Zhu Tianhuo berkata dengan nada datar. Dia tak takut membuat Lin Dong murka. Dengan adanya Dinasti Agung Gan yang berada di baliknya, tak peduli seberapa besar kekuatan Lin Dong, pemuda itu tak akan berani membunuhnya.     

"Aku akan menanti saat itu tiba." Lin Dong merespon dengan acuh dan tak acuh sambil menatap ke arah Zhu Tianhuo.     

"Berita mengenai kau mendapatkan peninggalan sekte misterius sudah menyebar sejak lama. Kami bukan satu-satunya pihak yang menginginkan peninggalan yang kaudapatkan. Maka dari itu, kemungkinan kau bakal kerepotan di masa depan nanti. Kuharap kau bisa mencapai bagian inti medan pertarungan kuno dengan lancar. Kami akan menunggumu di Perang Seratus Dinasti…" Zhu Tianhuo menyeringai seakan-akan dia sedang merayakan nasib sial Lin Dong. Tanpa memberi kesempatan bagi Lin Dong agar bisa merespon, dia berbalik dan menjauh. Hingga pada akhirnya, sosoknya dan Muhuang menjadi dua garis pelangi dan menghilang cepat ke cakrawala.     

Saat duo Zhu Tianhuo pergi dari sana, nuansa tegang yang menyelimuti kota itu seolah menghilang. Berpasang-pasang mata yang dipenuhi dengan berbagai macam perasaan kini terfokus pada tiga sosok di langit. Ekspresi mereka cukup rumit. Meskipun mereka sudah melihat apa yang terjadi dengan mata kepala sendiri, namun masih sulit mempercayai kalau tiga orang yang berasa dari dinasti level bawah itu mampu mengalahkan para praktisi dinasti super. Perang Seratus Dinasti bakal semakin menarik…     

Terdapat suara-suara berbisik di antara penonton. Akhir-akhir ini, para praktisi yang bersembunyi dari berbagai macam tempat terus-menerus bermunculan dengan secepat roket. Orang-orang itu pada akhirnya menjadi bintang yang gemerlap di berbagai area.     

Semua praktisi itu dianugerahi dengan bakat yang luar biasa dan nasib yang beruntung. Maka dari itu, sulit membayangkan betapa hebatnya saat mereka berkumpul suatu hari nanti.     

Dari sudut pandang yang berbeda, orang-orang itu mungkin bakal menjadi praktisi paling luar biasa di kalangan generasi muda di Benua Xuan Timur.     

Saat petarung yang keras kepala dan sulit diatur itu berkumpul di satu tempat, pasti bakal terjadi kericuhan dan suasana yang sangat ramai.     

"Mereka sangat merepotkan." Lin Dong berkata lirih sambil memandang ke arah sosok duo Zhu Tianhuo di kejauhan.     

"Kalau bagimu merepotkan, kau bisa langsung menumpas mereka. Mungkin ketika kekejamanmu tersebar, tak akan ada seorang pun yang berani membuat masalah denganmu lagi." Tikus kecil tersenyum.     

Ketika mendengar ucapannya, Lin Dong memutar bola matanya. Dia lantas menjawab, "Tiga Raja dan Empat Panglima di Dinasti Agung Gan bukan lawan yang lemah. Panglima Api dan Panglima Gunung yang merupakan panglima terlemah kedua dari empat saja punya kekuatan sebesar itu. Aku khawatir kalau dua panglima terkuat―Panglima Angin dan Panglima Hutan―pasti bakal lebih kuat. Terlebih lagi, di atas kedua panglima itu, terdapat tiga raja yang paling merepotkan. Tiga orang itu pasti sudah melampaui Tingkat Nirvana Yuan Empat.     

Bahkan Lin Dong menggelengkan kepala ketika mengucapkannya. Dinasti-dinasti super itu punya fondasi yang tak bisa dibayangkan olehnya. Mereka mungkin bahkan tak membutuhkan peninggalan atau benda berharga untuk mencapai level kekuatan yang susah payah diraih oleh praktisi biasa lainnya. Ketika semua orang bekerja keras demi mendapatkan pil Nirvana, mereka bisa melemparkan jutaan pil Nirvana semau mereka.     

Selain fondasi yang kuat, orang-orang itu merupakan praktisi jenius yang pencapaiannya dihormati semua orang.     

Namun, meskipun seandainya orang lain punya titik awal yang lebih baik, Lin Dong tak akan cemburu dibuatnya. Beda orang beda jalan hidup. Tiap orang punya kerja keras yang berbeda pula. Di masa-masa ketika dia masih berada di kota kecil, Kota Qingyang, diri Lin Dong dipenuhi dengan niat membunuh yang diarahkan pada Lin Langtian. Namun dia tidak memperlihatkan niat membunuhnya sedikit pun. Pada masa itu, dia tak berbeda dengan semut di hadapan Lin Langtian. Dengan satu jari, pria itu bakal bisa menghancurkannya dan seluruh Keluarga Lin.     

Namun, nasib tidak berakhir seperti itu. Pemuda yang meneteskan air mata dan keringat ketika berlatih di bukit kini menjadi praktisi paling mengagumkan di Klan Lin. Lin Langtian yang terpaksa dihormatinya pada masa lalu, sekarang menjadi anjing liar yang status hidupnya tak jelas.     

Maka dari itu, mempunyai titik awal yang bagus atau buruk tidak penting. Hal terpenting adalah hasil akhirnya.     

Dinasti-dinasti super mungkin memang berkuasa. Namun Lin Dong tahu kalau suatu hari nanti dia bakal melampaui mereka…     

"Kakak Pertama, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Api Kecil menggaruk kepalanya dan tersenyum malu-malu. Sosoknya sangat berbeda dengan Api Kecil yang terlihat kejam bagai Asura selama pertarungan melawan Muhuang barusan.     

"Kurang dari sebulan lagi sebelum Perang Seratus Dinasti dimulai. Sekarang, para praktisi dari berbagai macam tempat sedang mengarah ke daerah pusat medan pertarungan kuno. Kita sebaiknya juga langsung ke sana." Lin Dong tersenyum.     

Api Kecil menganggukkan kepalanya. Dia tak keberatan sedikit pun dengan instruksi Lin Dong.     

"Bagaimana dengan orang itu? Kurasa dia pasti bagian dari alasan mengapa para praktisi Dinasti Agung Gan mencari masalah dengan kita." Tikus kecil bercanda dengan nada sadis ketika menatap ke arah sosok yang berada di depan aula emas sambil menggaruk dagunya.     

Lin Dong menatap ke arah yang dimaksud, dan melihat Tian Zhen tengah memandang ke arah mereka dengan wajah pucat pasi. Ketika dia mengetahui Lin Dong sedang melihat ke arahnya, kulit kepalanya mati rasa. Dia sontak menunduk dan tak berani menatap mata Lin Dong.     

"Tak ada yang perlu dipermasalahkan. Ayo pergi."     

Lin Dong menatap acuh pada Tian Zhen yang kini tak punya aura mendominasi sedikit pun sebagai penguasa wilayah barat daya. Lin Dong akhirnya menggelengkan kepalanya dan tak terlihat ingin memperpanjang masalah tersebut.     

Tak mudah bagi orang-orang seperti itu untuk mengancam dirinya.     

Setelah selesai berbicara, Lin Dong tidak berniat tinggal lebih lama di kota. Dengan hentakan badannya, sosoknya menjadi cahaya gelap dan terbang keluar dari kota. Di belakangnya, Api Kecil dan tikus kecil segera menyusul.     

Di depan aula emas, saat Tian Zhen menyaksikan sosok trio Lin Dong pergi menjauh, keringat dingin menetes dari dahinya. Sesaat kemudian, dia menertawakan dirinya sendiri. Dia tahu kalau terdapat praktisi luar biasa di setiap wilayah di medan pertarungan kuno. Tapi jelas dirinya tak pantas menjadi perwakilan praktisi di wilayah barat daya lagi.     

Pemuda yang bernama Lin Dong bakal keluar dari tempat ini, dan masuk ke lokasi di mana para praktisi jenius berkumpul. Tempat itu bakal menjadi lokasi di mana para praktisi yang sangat berbakat mendemonstrasikan kekuatan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.