Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Keluar dari Pertapaan



Keluar dari Pertapaan

2"Haha, kau terlihat sangat terkejut…" Sosok tikus kecil yang sudah berubah kini tertawa kecut sambil menatap malu-malu ke arah Lin Dong yang sekarang wajahnya tampak tercengang.     

Rasa terkejut yang muncul di dalam kepala Lin Dong berlangsung sesaat, dan akhirnya berangsur-angsur menghilang. Dia menatap dengan sorot aneh pada tikus kecil. Terdapat campuran senyum aneh di dalam cara Lin Dong memandangnya.     

"Nak, ekspresi macam apa itu? Meskipun kakek tikus tergolong muda di Klan Celestial Demon Marten, tapi aku sudah hidup jauh lebih lama dibandingkan denganmu. Tak ada ruginya kau memanggilku dengan sebutan kakek tikus." Tikus kecil langsung berkomentar cepat saat dia menatap senyum menghina Lin Dong.     

Lin Dong terkekeh dan mengabaikannya. Saat melihat respon pemuda itu, tikus kecil ingin memutar matanya. Dia tahu kalau sosok manusianya sampai terbongkar, kesan lihai dan keras yang susah payah dibangunnya pada Lin Dong bakal hancur sepenuhnya..     

"Sepertinya perkiraanku memang benar."     

Lin Dong melemaskan punggungnya dan menatap sambil tersenyum pada tikus kecil yang sekarang terlihat muram. Kadang-kadang dari nada bicara tikus kecil, Lin Dong bisa merasakan bahwa meskipun tikus kecil lebih berpengalaman, namun auranya sebagai pak tua yang sudah berusaha keras dalam kehidupan masih kurang.     

"Karena sekarang kau sudah mendapatkan tubuh fisikmu, apa rencanamu selanjutnya?" Lin Dong mengalihkan topik dan bertanya padanya.     

"Apa masih ada yang perlu kulakukan? Aku akan mengikutimu. Meskipun aku sudah mendapatkan tubuh fisikku kembali, aku masih butuh waktu yang panjang untuk mendapatkan kekuatanku di masa kejayaanku dulu." Tikus kecil berpikir sesaat. Dia lantas menatap Lin Dong dan menambahkan, "Lagipula, orang sepertimu selalu membuat masalah kemanapun kau pergi. Kalau kakek tikus meninggalkanmu, aku khawatir aku perlu kembali dan mengambil mayatmu suatu hari nanti."     

Lin Dong tak mempermasalahkan komentar yang sudah biasa dilontarkan tikus kecil tersebut. Ketika dia menatap ke arahnya yang ternyata lebih menyerupai setan tampan apabila dibandingkan dengan Pangeran Dinasti Agung Yan, Mo Ling, sensasi hangat menyeruak dari hatinya. Lin Dong tahu kalau tikus kecil tidak ingin meninggalkannya karena dia khawatir kalau Lin Dong bepergian sendiri di Benua Xuan Timur.     

Setelah mengerucutkan bibirnya, Lin Dong mengulurkan tangan. Dia lantas menepuk bahu tikus kecil dengan perlahan dan memanggilnya lembut, "Dik."     

Mereka berdua sudah kenal baik bahkan sampai di titik terendah. Usai bepergian selama beberapa tahun terakhir, hubungan mereka memang sudah semakin dalam.     

Tikus kecil seketika menepis tangan Lin Dong. Dia lantas mengalihkan pandangannya dan menggerutu. "Nak, kau tak bisa bersikap seperti ini―terlalu menggelikan."     

Lin Dong terkekeh dan menggumam setelahnya. "Setelah pergi dari tempat ini, selama kita berada di Benua Xuan Timur dan tidak berada dalam situasi kritis, jangan perlihatkan identitasmu sebagai Celestial Demon Marten. Kurasa dengan kemampuanmu, meskipun sepersepuluh dari kekuatan di masa kejayaanmu belum pulih, selama kau berusaha keras menyembunyikan jati diri, tak akan ada banyak orang yang menyadari siapa kau sebenarnya."     

"Mayoritas kekuatan Celestial Demon Marten bergantung pada tubuh fisik itu. Kalau aku tidak menggunakannya, kekuatanku bakal semakin berkurang." Tikus kecil menautkan alisnya dan menjawab.     

"Kondisi itu masih lebih baik daripada menarik perhatian para sekte super yang punya dendam dengan Klan Celestial Demon Marten. Jangan khawatir, masih ada aku dan Api Kecil. Tak mudah mendesak kami sampai ke kondisi kritis." Lin Dong menenangkannya.     

Saat mendengar ucapannya, tikus kecil cuma bisa menggelengkan kepalanya pasrah. Dia juga paham bahwa meskipun dia bisa kembali ke kekuataan di masa kejayaannya sekarang, mustahil baginya bepergian tanpa menimbulkan keributan sedikit pun di Benua Xuan Timur. Di daratan yang luas dan tanpa batas ini, terdapat berbagai macam makhluk hidup yang sangat mengerikan.     

Para sekte super itu mampu membuat diri mereka sukses di daratan luas ini selama ratusan ribu tahun, dan bahkan bertikai dengan berbagai macam spesies dari Kota Hewan Iblis di waktu yang sama. Kekuatan mereka tidak mudah dideskripsikan dengan kata-kata.     

Lin Dong merasa puas ketika mendapati tikus kecil menganggukkan kepalanya setuju. Lin Dong tidak berminat menyelidiki urusan konflik seperti apa yang terjadi di antara Klan Celestial Demon Marten dengan beberapa sekte super di Benua Xuan Timur. Dia cuma tahu kalau tikus kecil adalah saudaranya.     

"Sepertinya kalau kita mau bergabung dengan sekte-sekte super di masa depan, kita harus mencari sekte yang tidak punya dendam dengan Klan Celestial Demon Marten. Karena kalau tidak, kita bakal terlibat beberapa masalah dengan mereka…"     

Ketika pikiran ini melintas di dalam kepala Lin Dong, dia tiba-tiba memikirkan pak tua misterius yang ditemuinya barusan. Pak tua itu pasti bagian dari sekte super, dan sepertinya mereka tak punya dendam dengan Klan Celestial Demon Marten. Masalahnya sekarang adalah dia tak tahu sekte super mana pak tua itu berasal. Karena sekte super itu bakal menjadi pilihan yang baik bagi mereka juga.     

"Ayo pergi."     

Kepalanya menggeleng. Lin Dong membuang jauh beberapa pemikiran yang muncul di dalam kepalanya. Waktu yang sudah mereka habiskan di dalam dimensi ini tidak sedikit. Sepertinya situasi di medan pertarungan kuno sekarang tergolong berapi-api. Karena Perang Seratus Dinasti yang sebenarnya bakal segera dimulai!     

Setelah hampir satu tahun melakukan penempaan diri secara diam-diam dan keras, para praktisi yang biasanya menyembunyikan diri dari dunia luar bakal memperlihatkan taring mereka yang tajam, dan menjadi praktisi yang menakjubkan di medan pertarungan kuno.     

Seperti ombak besar yang bisa digunakan untuk menghempaskan pasir dan memperlihatkan berlian serta emas di baliknya, tak peduli sekuat apa praktisi itu bersembunyi, setelah pertarungan yang terjadi terus-menerus, praktisi itu pasti bakal menonjol di antara para praktisi lainnya dan mengguncang dunia.      

Mysterious Ancient Key yang berkarat kembali muncul di telapak tangan Lin Dong. Sesaat kemudian, sinar-sinar cahaya terlontar keluar, dan dimensi di depan mereka mengeluarkan gelombang energi yang ganas. Samar-samar terbentuk pusaran di sana. Ketika pusaran itu terbentuk, mata Lin Dong menyapu ke arah dimensi sekitar dan menatap cepat ke arah Sungai Pil yang tengah mengalir. Tempat ini memang lahan berlatih yang berharga bagi praktisi Tingkat Nirvana. Namun, sayang sekali dia tidak bisa tinggal di sana selamanya.     

Setelah merasa agak terbawa emosi, Lin Dong memutuskan tidak akan menunda lagi, dan melangkah mendekat ke arah pusaran yang berputar pelan tersebut. Di belakangnya, tikus kecil juga langsung menyusul.     

"Bzzt!"     

Saat mereka berdua masuk ke dalamnya, pusaran itu mulai berputar dengan cepat. Hingga pada akhirnya, usai terjadi beberapa kali gelombang dimensi, pusaran itu menghilang…     

Setelah pusaran itu menghilang, dimensi yang tak digunakan itu kembali senyap dan menunggu kedatangan praktisi yang terpilih selanjutnya. Namun apabila saat itu tiba, jelas tidak ada seorang pun yang mampu menerima peninggalan Qing Zhi seperti yang dilakukan oleh Lin Dong…     

Sementara itu, ketika Lin Dong dan tikus kecil melangkah masuk ke dalam pusaran dan meninggalkan Aula Naga Hijau, di dimensi yang berbeda, sebuah sosok berotot yang duduk di tumpukan mayat kini perlahan-lahan membuka matanya yang terpejam rapat.     

"Dhuaar!"     

Saat sosok itu membuka matanya, cahaya merah terpancar dari sana. Aura keji yang tak bisa dideskripsikan menyapu keluar dari badannya bagai badai kencang.     

Berdarah dingin dan keji.     

Aura mengerikan dan keji itu mampu membuat para praktisi yang bermental lemah menjadi gemetar ketakutan. Apabila ditatap oleh mata merah itu, maka kemampuan bertarung seseorang bakal berkurang secara signifikan.     

Sosok seperti raksasa yang tengah duduk itu sudah jelas adalah Api Kecil. Saat ini, terdapat banyak luka yang mengerikan dan mencolok di sekujur badannya. Sulit membayangkan betapa sengit dan intens pertarungan yang sudah dialaminya di dimensi tersebut.     

Saat aura brutal menguar dari Api Kecil, kabut berdarah yang menjulang setinggi langit juga berkumpul di atas kepalanya. Samar-samar, kabut darah itu membentuk harimau raksasa bercahaya merah darah.     

"Groarr!"     

Harimau bercahaya merah darah itu meraung ke langit, dan suaranya menggema dengan mengerikan di udara. Raungan harimau itu sangat mengerikan dan bisa membuat darah siapapun mendidih karenanya. Sepertinya di bawah pengaruh raungan harimau itu, darah seseorang tanpa disadari bakal menyembur keluar dari raganya.     

Api Kecil yang sekarang bagai seorang terminator!     

Api Kecil mendongak. Dia lantas menatap datar ke arah harimau bercahaya merah darah dengan kedua matanya yang juga memerah. Tak lama kemudian, dia membuka mulutnya yang besar. Kekuatan penghisap menyeruak keluar dan menelan seluruh sosok harimau bercahaya merah darah.     

Setelah menelan harimau bercahaya merah darah, cahaya merah di sekeliling sosok Api Kecil kini menjadi semakin pekat. Tak beberapa lama kemudian, dia perlahan-lahan berdiri dan menatap ke arah dimensi kosong dengan mata merahnya. Seakan dia merasakan sesuatu, sorot merah di matanya menghilang bagai ombak yang tenang dan digantikan dengan sorot gembira.     

"Apa Kakak Pertama sudah selesai bertapa…"     

Api Kecil bergumam senang. Ekspresinya sekarang sangat berbeda dengan raut wajahnya yang sebelumnya sangat datar. Dia lantas mengepalkan tangan, dan Mysterious Ancient Key muncul di sana.     

Penempaan diri yang dilakukannya di tempat ini sudah mencapai batas maksimal. Alasan mengapa dia tidak meninggalkan tempat ini adalah karena dia sedang menunggu kabar Lin Dong. Saat ini, karena Lin Dong sudah selesai bertapa, maka Api Kecil tahu kalau sudah waktunya pergi dari sana.     

Api Kecil menegakkan punggungnya dan matanya menyapu ke arah dimensi pertarungan yang berlumuran darah dan kehancuran tersebut. Tak lama kemudian, dia menatap ke arah luka-luka yang saling menjalin di badannya dan nyengir. Api Kecil lantas melangkah dan masuk ke dalam pusaran energi dan meninggalkan tempat tersebut.     

Saat sosok Api Kecil menghilang ke dalam pusaran, aura keji yang tersebar di dimensi pertarungan seketika berkurang. Sepertinya aura keji Api Kecil sudah menyelimuti seluruh dimensi.     

"Bzzt!"     

Setelah pusaran itu menghilang, dimensi di dekatnya mulai agak terdistorsi dan sosok sesepuh muncul di sana. Sosok itu adalah pak tua misterius yang ditemui Lin Dong sebelumnya.     

Saat ini, pak tua misterius itu menatap ke tempat di mana Api Kecil menghilang, dan dia menggosok janggutnya dengan tangannya yang keriput. Tatapan matanya seolah memperlihatkan sorot kagum.     

"Aula Harimau Putih terkenal brutal dan kejam. Praktisi biasa manapun yang bisa mendapatkan peninggalannya bakal segera berubah menjadi mesin pembunuh yang haus darah. Aku tak menyangka kawan besar itu bisa memperlihatkan sikap mendominasi dan pengendalian yang sempurna atas dimensi ini. Luar biasa."     

Setelah pak tua misterius itu selesai berbicara, dia lantas tersenyum lembut dan kembali bergumam, "Kawan Lin Dong sepertinya cukup rumit juga. Kali ini, sepertinya bakal ada pertunjukan yang besar di Perang Seratus Dinasti. Aku tak yakin seberapa jauh mereka bisa melangkah. Para praktisi jahat dari sekte-sekte super itu bukan lawan yang mudah…"     

Usai diam-diam menyelesaikan ucapannya, pak tua misterius itu mengayunkan lengan jubahkan dan kembali menghilang dengan cara aneh dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.