Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Sosok Celestial Demon Marten yang Sesungguhnya



Sosok Celestial Demon Marten yang Sesungguhnya

3Kepompong cahaya hitam putih raksasa diam melayang di dalam Sungai Pil. Lingkaran hidup dan mati melayang di sekelilingnya―membuatnya terlihat sangat aneh.     

Gelombang aura darah dan daging yang pekat menggeliat di dalam lingkaran hidup dan mati. Samar-samar, terdapat nuansa ganas yang sulit disembunyikan menyebar di dalam aura tersebut. Seakan kepompong cahaya itu sedang melahirkan sebuah monster yang sangat ganas.     

Lin Dong berdiri di samping Sungai Pil. Matanya terlihat agak cemas saat memandang ke arah kepompong cahaya yang kilaunya membesar dan mengecil tak terprediksi. Meskipun dia mempercayai tikus kecil, namun Lin Dong masih merasakan rasa cemas di dalam hatinya. Membentuk tubuh fisik bukan tindakan yang biasa. Bahkan para praktisi ahli yang sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Sembilan tidak bisa melakukannya. Maka dari itu, sudah pasti terdapat resiko yang sangat besar di dalamnya.     

Sudah bertahun-tahun sejak Lin Dong mengenal tikus kecil. Kawannya itu memainkan peran penting di dalam hidupnya sehingga Lin Dong bisa mencapai kekuatannya sekarang. Mereka berdua bisa dikategorikan mempunyai hubungan yang cukup dalam. Apabila insiden terjadi pada tikus kecil di sini, kemungkinan peristiwa itu bakal menjadi pukulan berat bagi Lin Dong.     

"Kau tidak boleh mati di saat seperti ini…" Lin Dong mengepalkan tangannya erat dan bergumam.     

"Dhuaar!"     

Lin Dong sudah setengah jalan bergumam sendiri saat kepompong cahaya yang sudah terdiam selama empat bulan tiba-tiba bergetar hebat. Gelombang udara yang liar dan ganas menyebar, dan mendesak ombak Sungai Pil bergulung ke atas.     

"Huh?"     

Kejadian yang muncul tiba-tiba itu membuat Lin Dong terkejut. Matanya segera menoleh dan mendapati permukaan kepompong cahaya itu mulai memperlihatkan kilau lapisan berwarna ungu gelap.     

Kekuatan penghisap yang sangat ganas tiba-tiba keluar dari kepompong cahaya saat lapisan ungu gelap itu muncul. Dibawah pengaruh kekuatan penghisap yang meluap-luap dan ganas itu, bagian dalam Sungai Pil segera menjadi kacau. Pilar-pilar cahaya Qi Nirvana menguar dari dalam Sungai Pil. Hingga pada akhirnya, pilar-pilar cahaya melesat ke dalam kepompong cahaya seperti semburan air yang dituangkan padanya.     

"Bzzt! Bzzt!"     

Qi Nirvana baru bersentuhan dengan kepompong cahaya ketika energi itu langsung dihisap ke dalamnya tanpa sempat melakukan apapun.     

Qi Nirvana tertuang dengan ganas ke dalam kepompong cahaya. Namun kepompong cahaya itu bagai sumur tak berdasar. Tak peduli berapa banyak Qi Nirvana yang dituangkan ke dalamnya, kepompong itu tidak memperlihatkan tanda-tanda berhenti.     

Mata Lin Dong agak terkejut saat menatap Sungai Pil yang kini sudah dibalikkan. Dia bisa merasakan kalau Qi Nirvana yang terkumpul dalam Sungai Pil sedang dihisap cepat oleh kepompong cahaya dengan kecepatan yang mencengangkan. Kekuatan penghisap yang sangat rakus―pantas saja tikus kecil mengatakan kalau membentuk tubuh fisik bakal membutuhkan energi yang sangat banyak. Apabila bukan karena Sungai Pil ini, kemungkinan tak akan ada cukup energi bagi tikus kecil bahkan meskipun Lin Dong memberikan semua pil Nirvana miliknya.     

"Kras!"     

Dengan adanya Qi Nirvana dalam jumlah banyak yang tertuang di sana, kilau ungu gelap di kepompong cahaya juga semakin pekat dan dalam…     

Sambil dipandangi oleh Lin Dong, kekuatan penghisap yang rakus itu berlangsung selama seharian penuh. Tindakan rakus itu membuat kepala Lin Dong seakan mati rasa. Celestial Demon Marten ini rupanya sangat mengerikan. Jumlah energi yang diperlukan olehnya ternyata sebesar itu. Untung saja, kemampuan penghisap itu tak berlangsung dalam waktu lama. Karena kalau tidak, bahkan meskipun ada Sungai Pil yang menjadi fondasinya, tikus kecil mungkin saja bakal menghisapnya sampai habis.     

"Krak!"     

Proses penghisapan yang tak terkendali itu berlangsung sampai sore keesokan harinya saat samar-samar suara retak tiba-tiba terdengar di telinga Lin Dong.     

Suara itu tidak keras. Namun sangat memekakkan telinga ketika Lin Dong mendengarnya. Sekujur badannya segera gemetaran, dan matanya menatap ke arah kepompong cahaya yang sudah berubah berwarna ungu hitam. Matanya sontak menyipit. Karena saat ini dia mendapati garis-garis retakan perlahan-lahan menyebar dari sana.     

Dia sadar kalau penempaan diri tikus kecil bakal berakhir sebentar lagi…     

Garis-garis retakan muncul secara bergantian. Hingga satu jam kemudian, mata Lin Dong yang tidak berkedip lantas menyapu ke seluruh permukaan kepompong cahaya. Cahaya ungu hitam yang misterius dan pekat merembes keluar dari garis-garis retakan tersebut. Aura ganas di sana berubah semakin pekat.     

"Krak! Krak!"     

Sebuah fragmen kepompong cahaya akhirnya terjatuh darinya saat garis-garis retakan mencapai batas maksimalnya…     

"Dhuaar!"     

Fragmen kepompong cahaya yang terjatuh itu terlihat bagai titik tekanan akhir yang bakal memicu erupsi gunung berapi. Di saat itu juga, kepompong cahaya raksasa langsung meledak sambil dipandangi oleh mata Lin Dong yang menyipit. Cahaya ungu hitam yang sangat ajaib segera melesat ke awan dan terlihat bagai area atrium. Saat ini seluruh langit sudah tertutupi cahaya ungu hitam misterius.     

Lin Dong menengadah. Matanya menatap lekat pada cahaya ungu hitam yang menyebar di atas. Sebuah sosok hitam raksasa perlahan-lahan muncul di sana. Sesaat setelahnya, suara 'plop' terdengar. Kelelawar berukuran 60 meter muncul dari balik cahaya tersebut. Sosok itu mengepakkan sayapnya dengan perlahan, dan badai liar serta ganas sontak menyapu sekitar.     

Sayap kelelawar raksasa mengepak dan sepasang mata bercahaya berwarna ungu muda terlihat dari balik lapisan ungu hitam. Tak lama kemudian, sosok itu mendongak dan mengeluarkan raungan bernada tajam!     

"Groaar!"     

Raungan yang aneh dan unik itu terkesan nyata. Suara itu juga mengeluarkan nuansa gembira serta bersemangat yang tak dapat disembunyikan saat menyebar di lapisan cahaya dengan cara yang sangat memekakkan telinga.     

Gelombang sonik itu menyebar ke segala arah, dan Lin Dong juga terjebak di dalamnya. Ketika melihatnya, Lin Dong mengayunkan tangan dan tameng cahaya melingkar menyebar dari dalam badannya. Tameng itu melindunginya.     

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Gelombang sonik itu menghantam tameng cahaya emas, dan menyebabkan riak-riak energi menyebar di permukaannya. Namun tameng itu tak serta merta hancur karenanya.     

Lin Dong mengabaikan riak-riak energi di permukaan tameng cahaya emas. Matanya menatap lekat ke arah langit. Lapisan cahaya ungu hitam di tempat itu sudah berangsur-angsur menghilang. Sesaat kemudian, Hewan Iblis berukuran 300 meter yang punya penampilan mengejutkan muncul di depannya.     

Sosok itu adalah Hewan Iblis yang besarnya mencapai 300 meter dan sekujur badannya berwarna ungu hitam. Sepasang sayap kelelawar perlahan-lahan merentang di belakangnya, seolah menutupi langit dan matahari ketika dikepakkan. Dua lengan ungu hitamnya berukuran besar. Seakan terdapat beberapa simbol misterius yang berpendar di sana. Simbol itu mengeluarkan nuansa mengerikan.     

Tangan sosok itu berukuran sangat besar, dan cakar-cakar tajam mengeluarkan kilau dingin. Kesan tajam yang dikeluarkan membuat Lin Dong merasakan kalau badannya sontak merinding saat melihatnya. Dia tak ragu kalau sepasang cakar itu mempunyai kekuatan mengerikan yang mampu dengan mudah mencabik dirinya.     

"Swuush!"     

Hewan Iblis raksasa itu melayang turun dari langit. Sepasang sayap kelelawar besar di punggungnya mengepak perlahan. Aura yang tak bisa dideskripsikan menguar dari sosoknya. Bahkan langit terlihat seakan redup ketika terkena aura tersebut.     

Sosok itu memang monster yang mengerikan!     

Sensasi yang dirasakan Lin Dong bahkan saat dia berjumpa dengan Naga Hijau waktu itu jauh lebih lemah apabila dibandingkan dengan sekarang!     

"Apa ini tubuh fisik Celestial Demon Marten yang sebenarnya…" Lin Dong menatap ke arah monster raksasa yang membuatnya sangat tertekan. Matanya dipenuhi dengan sorot tercengang, dan dia bergumam lirih.     

Di masa lalu, dia selalu mendengar tikus kecil menyombongkan diri. Seperti betapa dia mengatakan kalau dirinya sangat kuat dan tak terkalahkan. Namun Lin Dong tidak pernah menganggapnya serius. Hanya setelah dia bisa melihat tubuh fisik Celestial Demon Marten, Lin Dong tak punya pilihan selain mempercayai kalau klan ini mungkin benar-benar memiliki aura mendominasi yang mengerikan dan mampu memangsa klan naga.     

Celestial Demon Marten melayang turun dari langit dan meraung ke atas. Raungan yang menggetarkan jiwa itu berangsur-angsur melemah setelah beberapa saat kemudian. Sosok itu perlahan-lahan menunduk setelahnya. Sepasang mata ungu hitam yang misterius dan unik menatap ke arah Lin Dong.     

Lin Dong mendongakkan kepalanya. Matanya bertemu pandang dengannya, namun tidak menciut sama sekali karena aura menggetarkan jiwa yang dimiliki sosok tersebut.     

"Dhuaar!"     

Mereka saling menatap selama sesaat, dan kilau dingin yang sangat tajam tiba-tiba terlontar keluar dari Celestial Demon Marten. Dua sayapnya dikepakkan dan sosoknya berubah menjadi sinar cahaya yang terlontar keluar. Cakar emas yang bisa dengan mudah menusuk seorang praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Tiga langsung mengarah pada Lin Dong.     

Kejadian ini membuat Lin Dong agak terkejut. Matanya cuma menatap ke arah sepasang bola mata berwarna ungu hitam. Lapisan emas yang awalnya menyelimuti sosoknya saat ini sontak hancur.     

Lin Dong bisa melihat sorot tak asing yang terdapat di dalam sepasang mata tersebut. Dia tak percaya kalau tikus kecil bakal menyerangnya!     

"Swuush!"     

Pergerakan tikus kecil sangat cepat sampai mustahil dideskripsikan. Gerakannya bagai cahaya yang melintas cepat dan menembus langit. Bayangan gelap raksasa terlihat saat dia muncul di udara di atas Lin Dong. Tekanan yang menguar darinya mampu membuat siapapun gemetar ketakutan.     

"Dhuaar!"     

Sepasang mata tikus kecil yang berwarna ungu hitam menatap ke arah Lin Dong. Sorot dingin dan tajam di sana menjadi semakin pekat. Sesaat kemudian, cakarnya mengayun. Namun cakar itu tiba-tiba berubah arah saat hendak mengenai sosok Lin Dong. Sebagai gantinya, cakar itu menghempas ke arah area kosong di belakang Lin Dong.     

Suara tikus kecil yang terdengar dingin menggema di sana usai angin cakarnya menghempas ke sekitar.     

"Cepat keluar sekarang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.