Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kembali Berjumpa



Kembali Berjumpa

0"Dhuaar!"     

Angin yang sangat liar dan ganas menyapu seisi kamar pil bagai badai. Beberapa garis-garis retakan bahkan saat ini bermunculan di lantai kamar pil. Para praktisi ahli yang berada di sekitar juga terkejut dan mundur dengan tergesa-gesa.     

Sementara mereka mundur, berpasang-pasang mata juga memandang intens ke titik di mana dua sosok beradu. Bayangan hitam tiba-tiba terlontar dari dalam angin yang berembus liar dan kencang di depan mata mereka. Kakinya terhuyung-huyung beberapa kali di tanah dengan sangat menyedihkan, sebelum akhirnya sosok itu bisa menstabilkan badannya.     

"Swuush!"     

Semua mata terarah pada sosok yang hampir langsung dilontarkan dari dalam angin tersebut. Sesaat kemudian, suara udara dingin yang dihirup terdengar lirih di dalam kamar pil. Karena seseorang yang terlontar keluar dengan menyedihkan itu rupanya adalah Tian Zhen!     

Golden Body Barrier Tian Zhen berhasil dihancurkan!     

Semua orang agak tercengang ketika melihat sosok Tian Zhen. Golden Body Barrier yang awalnya melapisi badannya kini sudah hancur. Bahkan bajunya terlihat agak compang-camping. Dalam sekali lihat, penampilannya terlihat cukup menyedihkan.     

Sementara semua orang masih tercengang, sebuah sosok kuat perlahan-lahan keluar dengan langkah kaki yang beratnya bagai gunung dari area yang diselimuti debu. Cahaya hitam menyelubungi badan Api Kecil, dan gelombang-gelombang raungan harimau aneh terus terdengar dari dalam badannya. Tonggak metal di tangannya samar-samar memperlihatkan sosok harimau tipis berwarna hitam yang terkesan ganas dan mengancam.     

Api Kecil mengedipkan matanya yang dipenuhi dengan sorot keji, dan menatap lekat pada Tian Zhen yang memucat. Darah di badannya saat ini juga tengah mendidih. Hasrat yang kini memanas ingin bertarung menyebabkan hati siapapun merinding ketakutan.     

"Sekali lagi!"     

Tonggak metal di tangannya mencabik udara, dan mengiring serta aura mengerikan saat menunjuk ke arah Tian Zhen yang berada di kejauhan. Suara Api Kecil yang bernada rendah dan dalam mengandung niat membunuh yang jelas terlihat.     

"Kau memang cari mati!" Tian Zhen sangat murka karena sikap Api Kecil sampai-sampai dia malah tertawa. Namun sorot merendahkan yang awalnya terpancar dari matanya kini sudah memudar. Sebagai gantinya, sorot serius terlihat di sana. Setelah perseteruan mereka barusan, dia sadar kalau Api Kecil sama merepotkannya seperti Lin Dong.     

"Apa sebenarnya latar belakang dua orang ini? Mereka jelas adalah praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Satu, tapi kemampuan bertarung mereka sangat mengejutkan begini!"     

Tian Zhen diam-diam menggertakkan giginya. Hatinya merasa agak terkejut. Meskipun dia tak menggunakan semua kemampuannya di serangannya barusan, namun dia tahu kalau Api Kecil di depannya pasti juga punya kartu as yang masih disembunyikan. Terlebih lagi, kekuatan tidak normal milik Api Kecil adalah sesuatu yang bahkan membuat praktisi sepertinya merasa agak ketakutan di dalam hatinya.     

"Duk!"     

Sementara hati Tian Zhen tercengang ketika mengetahui kekuatan Api Kecil, beberapa suara langkah kaki terdengar di balik lawannya tersebut. Sesaat kemudian, bola mata Tian Zhen menciut saat dia melihat Lin Dong berjalan mendekat sambil memperlihatkan senyuman di wajahnya. Matanya sontak menatap ke arah pilar batu. Dia bisa melihat kalau pil Samsara di sana sudah menghilang…     

"Bagaimana bisa?"     

Pria berbaju hijau dan praktisi lainnya juga tercengang karenanya. Sebelumnya, praktisi berbaju hijau sudah merasakan sendiri seperti apa energi aneh yang berada di sekeliling pil Samsara. Bahkan kekuatannya yang berada pada Tingkat Nirvana Yuan Dua tidak mampu menahannya. Bagaimana bisa Lin Dong mengambilnya semudah itu?     

"Kau benar-benar bisa menembus Lingkaran Hidup dan Mati?" Suara Tian Zhen juga terdengar tak percaya. Dari apa yang terlihat, kemungkinan dia juga tahu keberadaan Lingkaran Hidup dan Mati tersebut.     

"Aku cuma beruntung." Lin Dong tersenyum dan menyahut dengan santai. Namun rupanya sikapnya malah membuat amarah Tian Zhen memuncak.     

"Kakak Pertama, kau sudah berhasil?" Api Kecil bertanya senang. Sorot ganas di mata Api Kecil juga berkurang ketika dia melihat Lin Dong.     

"Ya." Lin Dong mengangguk. Matanya menatap ke arah Api Kecil dengan sorot yang agak aneh. Awalnya dia mengira sudah cukup baik apabila Api Kecil bisa memblokir pergerakan Tian Zhen. Tapi dia tak menyangka kalau Api Kecil malah bisa langsung menghancurkan Golden Body Barrier milik Tian Zhen. Bahkan Lin Dong sendiri sudah meremehkan kemampuan bertarung Api Kecil.     

Sorot mata para praktisi di sekitar mereka menjadi agak rumit ketika mendengar kalau Lin Dong sudah mendapatkan pil Samsara. Beberapa orang di sana memikirkan niat jahat, tapi mayoritas mereka waspada dengan kedua praktisi tersebut. Lin Dong dan Api Kecil mungkin kalah jumlah dibandingkan mereka, tapi keduanya jelas bukan praktisi biasa. Mereka berdua adalah sosok yang bisa bertarung melawan Tian Zhen. Kalau mereka berdua menggabungkan kekuatan, bahkan kemungkinan seseorang sekuat Tian Zhen bakal terdesak mundur.     

Ekspresi murka dan pucat saat ini muncul bergantian di wajah Tian Zhen. Hatinya murka. Dengan reputasi yang dimilikinya di wilayah barat daya, jarang sekali pertarungannya berakhir dengan kekalahan. Namun kali ini dia sudah kalah telak di tangan Lin Dong.     

"Tak akan semudah itu kalau kau ingin pergi membawa pil Samsara!" Tian Zhen yang amarahnya sudah meluap-luap di hatinya, akhirnya tak mampu menahan diri dan menghardiknya dengan nada marah.     

"Baiklah. Kalau begitu, biarkan kami merasakan seberapa besar kekuatan Serigala Bengis."     

Lin Dong tersenyum tipis dan menjawab.     

"Kau!"     

Tian Zhen tercengang. Ekspresi wajahnya semakin memerah. Dia tak takut apabila harus menghadapi Lin Dong atau Api Kecil dalam pertarungan satu lawan satu. Tapi jika keduanya menggabungkan kekuatan, bahkan dia sendiri juga tak yakin kalau bisa mengalahkan mereka. Awalnya dia bermaksud memancing Lin Dong untuk bertarung sendiri melawannya. Tapi kata-kata Lin Dong malah langsung mengembalikan kondisi padanya. Jelas kalau mereka beradu, Lin Dong tak akan memilih bertarung satu lawan satu melawannya.     

Api Kecil menggenggam tonggak metal dan berdiri di belakang Lin Dong. Matanya menunduk memandang Tian Zhen dari posisinya yang lebih tinggi. Sosok tegap itu mempunyai efek penolakan.     

Ketika menghadapi ekspresi Lin Dong yang tersenyum tipis dan mata Api Kecil yang dipenuhi dengan niat membunuh, Tian Zhen akhirnya berhasil menekan amarahnya. Ekspresinya tampak memucat ketika dia tiba-tiba berbalik.     

"Lin Dong, jangan terlalu senang. Masalah ini belum selesai!"     

Usai mengucapkan kata-kata yang bercampur dengan niat membunuh, Tian Zhen akhirnya berbalik dan pergi dari sana dengan enggan. Sosoknya melesat beberapa kali hingga keluar dari kamar pil, lalu menghilang.     

Semua orang memandang sosok Tian Zhen yang pergi dengan sikap muram, dan sontak terdiam. Mereka mengatupkan bibir rapat, dan mata mereka mengarah pada Lin Dong serta Api Kecil dengan sorot ketakutan. Mereka tak menyangka kalau bahkan praktisi seperti Tian Zhen tidak bisa unggul melawan orang yang berasal dari dinasti level bawah.     

Orang ini memang sangat kejam. Pantas saja dia bisa membangun reputasinya dengan cepat.     

Lin Dong mengabaikan semua tatapan mata praktisi di sekitarnya. Dia menyapukan pandangannya ke sekeliling dan menatap ke arah kelompok praktisi berbaju hijau. Sekujur badan praktisi itu gemetaran ketika melihat tatapan mata Lin Dong mengarah padanya. Mereka sontak bergegas berbalik dan meninggalkan tempat dengan sikap yang menyedihkan. Sepertinya mereka sangat ketakutan kalau Lin Dong bakal membuat masalah dengan mereka. Usai menyaksikan kemampuan bertarung Lin Dong dan Api Kecil barusan, mereka sudah kehilangan sifat sombong seperti di awal.     

"Ayo pergi!"     

Lin Dong menatap sekilas ke arah kelompok praktisi berbaju hijau yang pergi dengan terburu-buru. Dia tak berniat mengejar maupun membereskan masalah dengan mereka. Lin Dong malah melambaikan tangan pada Api Kecil dan mengajaknya.     

Sekarang dia sudah berhasil mendapatkan pil Samsara, maka masalah tikus kecil bisa dianggap hampir selesai. Selanjutnya kemungkinan adalah acara utama terakhir―peninggalan empat sekte besar misterius.     

Kalau Lin Dong bisa mendapatkan salah satu peninggalan itu, maka dia bisa dianggap sudah memperoleh hadiah berlimpah dari perjalanannya ke dalam Ancient Treasure Trove.     

Lin Dong tak ragu-ragu lagi usai berkata demikian. Dia langsung keluar dari kamar pil. Kerumunan otomatis menyingkir dan membentuk jalur kemanapun dia melintas. Tak ada seorang pun yang berani mencegatnya.     

Lin Dong dan Api Kecil langsung pergi sambil dipandangi oleh berpasang-pasang mata yang menatap dengan sorot rumit. Pemuda itu terlihat cukup bebas dan tanpa beban, sehingga membuat beberapa orang diam-diam menghela napas. Mungkin setelah meninggalkan Ancient Treasure Trove, dua orang itu bakal ditambahkan dalam peringkat empat penguasa besar di wilayah barat daya…     

Pill Ground sekarang sudah menarik perhatian cukup banyak orang. Semua kamar pil yang awalnya tertutup rapat juga sudah terbuka. Pil Nirvana di dalamnya juga sudah dipanen. Pill Ground yang awalnya tenang sekarang seperti desa yang disatroni perampok―sangat hancur.     

Lin Dong dan Api Kecil kehilangan kata-kata saat menatap ke banyak sosok yang rakus di dalam Pill Ground. Kemungkinan dia sudah tak bisa berharap mendapatkan beberapa pil Nirvana di sana. Mereka segera memutuskan tak tinggal di sana lebih lama lagi. Keduanya langsung meninggalkan Pill Ground dan bergegas menuju wilayah terdalam di pulau tersebut.     

"Tikus kecil, kita sudah mendapatkan pil Samsara. Kapan kau berencana menggunakannya?" Lin Dong bergegas melintas di udara sambil bertanya dalam hati.     

"Kita sebaiknya melakukannya usai masalah ini selesai. Tak mudah mendapatkan tubuh fisik kembali." Suara tikus kecil terdengar cepat. Lin Dong bisa mendengar nada bersemangat dan tidak sabar yang sulit disembunyikan dalam suaranya.     

"Baiklah."     

Lin Dong tersenyum dan mengangguk. Hatinya juga terasa lega seolah beban berat sudah diangkat dari sana. Dia akhirnya menyelesaikan masalah tikus kecil…     

"Lin Dong…"     

"Hum?" Lin Dong terkejut.     

"Terima kasih." Suara tikus kecil terdengar lirih. Tapi suaranya kali ini tergolong langka dan tidak diiringi suara tawa yang biasa. Terdapat nada serius dan tulus di sana yang tidak pernah didengar Lin Dong sebelumnya.     

"Aku benar-benar tidak terbiasa menghadapi sikapmu yang sopan begini. Bukannya kau sangat ahli? Aku berinvestasi padamu." Lin Dong tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

"Haha, tenang saja! Kalau kakek tikus kembali kuat, aku pasti tak akan membiarkan siapapun mengusikmu!" Tikus kecil tertawa terbahak-bahak.     

Lin Dong juga nyengir. Tatapan matanya mengarah pada wilayah di dalam pulau. Dia bisa merasakan riak-riak tenaga aneh dari tempat tersebut. Kemungkinan tempat itu adalah wilayah peninggalan empat sekte besar misterius.     

"Aku sudah tak sabar lagi."     

Lin Dong bergumam sendiri. Dia benar-benar ingin tahu seberapa besar kekuatan peninggalan empat sekte besar misterius yang dulunya adalah penanggung jawab Aliansi Tiangang tersebut.     

"Huh?"     

Kendali pikiran Lin Dong tiba-tiba terfokus saat rasa tak sabar muncul di hatinya. Matanya tiba-tiba menatap tajam ke depan. Sebuah sosok berdiri tegak di pohon raksasa di tempat tersebut. Wajah tampan dan mata yang menatap dingin gelap itu terlihat sangat tak asing.     

"Lin Langtian!"     

Sudut mulut Lin Dong perlahan-lahan naik menjadi seringai sedingin es ketika melihat wajah tersebut.     

Akhirnya mereka kembali berjumpa…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.