Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Bimbingan



Bimbingan

3Di platform, ketika wanita berbaju hitam mendengar suara jernih di belakangnya, matanya yang terpejam erat perlahan-lahan terbuka. Sudut mulutnya agak naik, membuat wajahnya yang terlihat dingin seketika menghangat.     

"Kukira kau mengikuti Paman Wu Dao untuk memilih murid baru? Mengapa wajahmu tertekuk begitu?" Wanita berbaju hitam bertanya, dan tangannya yang seputih bunga lili memegang longsword berwarna hijau. Dia lantas berdiri dengan anggun sambil menatap ke arah Ying Huanhuan dengan sorot gembira terpancar di matanya.     

"Jangan singgung itu." Ying Huanhuan mengernyitkan alisnya dan cemberut. Dia lantas menambahkan, "Awalnya aku ingin melihat seberapa kuat pemenang Perang Seratus Dinasti. Tapi pada akhirnya, rupanya dia cuma praktisi bodoh yang arogan."     

"Mengapa?"     

Wanita berbaju hitam itu mengalihkan pandangannya ke arah Sungai Pil yang mengalir, dan bertanya lembut tanpa membuat keributan di sana.     

"Pemuda itu ternyata membuang kesempatan masuk ke Aula Sky dan malah memilih bergabung dengan Aula Desolate."     

Ying Huanhuan menggerutu marah.     

"Oh?" Wanita berbaju hitam itu agak tercengang. Dia sama terkejutnya seperti Ying Huanghuan. Rupanya ini pertama kalinya dia mendengar insiden seperti itu.     

"Pemuda itu bilang dia ingin mempelajari Great Desolate Scripture."     

"Dia lumayan ambisius." Wanita berbaju hitam itu menjawab lembut.     

"Dia memang cukup ambisius, tapi aku khawatir kalau ambisinya itu yang bakal membunuhnya nanti. Jika Great Desolate Scripture semudah itu dikuasai, Aula Desolate bakal sudah sejak lama melampaui Aula Sky. Waktu itu, Kakak bermeditasi di Desolate Tablet selama sebulan dan masih gagal mempelajari apapun dari ilmu itu. Bagaimana mungkin pemuda itu bisa berhasil?" Ying Huanhuan mendengus.     

"Aku tidak punya koneksi dengan Great Desolate Scripture. Para praktisi lain mungkin bakal bisa melakukannya." Wanita berbaju hitam itu menunjuk longsword berwarna hijau miliknya ke arah Sungai Pil. Jejak aura pedang yang kuat mulai menguar dari pedang tersebut.     

"Demi menguasai Great Desolate Scripture, siapapun perlu lebih dari sekedar koneksi. Kak, jangan bilang kau berpikir pemuda itu punya kesempatan berhasil menguasainya?" tanya Ying Huanhuan.     

Wanita berbaju hitam itu menoleh dan menjawab lembut, "Dua puluh persen."     

"Apa kaubilang pemuda itu punya kesempatan berhasil sebesar 20 persen? Bagaimana bisa, kau bahkan belum pernah bertemu dengannya!" Ying Huanhuan mengajukan protes dan matanya terbelalak.     

"Seseorang yang berasal dari dinasti level bawah dan mampu melampaui para praktisi jenius dari dinasti super bukanlah praktisi sederhana. Bisa menjadi pemenang Perang Seratus Dinasti tidak tergantung pada keberuntungan saja." Wanita berbaju hitam itu menjelaskan dengan suara lembut.     

"Siapa yang tahu apa yang terjadi di masa depan nanti? Tidak ada yang spesial di diri pemuda itu…" Ying Huanhuan mengerucutkan bibirnya tidak percaya. Dia lantas menambahkan, "Pemuda itu masih berani bertaruh denganku…"     

Ying Huanhuan memutar bola matanya setelah selesai berbicara. Ketika dia hendak mulai kembali bicara, suara bernada acuh wanita berbaju hitam itu terdengar dari belakangnya, "Jangan menggangguku karena urusan seperti ini. Ada banyak orang yang mau membelamu. Kau tidak membutuhkanku. Aku tak mau diganggu karena urusan ini. Aku punya urusan yang lebih penting dari ini."     

"Kau cuma kalah satu serangan melawan Ling Qingzhu dari Nine Heavens Supreme Purity Palace, 'kan…" Ying Huanhuan menggerutu. Namun, ketika selesai bicara, wanita itu bisa merasakan aura pedang yang tersebar di platform kini membeku dalam sekejap. Tak beberapa lama, Ying Huanhuan segera membungkam mulutnya.     

"Gadis kecil, kalau kau merasa terlalu bebas beberapa hari ini, aku bisa menyekapmu selama beberapa hari." Suara bernada dingin wanita berbaju hitam itu seketika membungkam Ying Huanhuan. Ketika mendengarnya, Ying Huanhuan berbalik dan pergi dari sana tanpa ragu sedikitpun.     

Saat mendengar sosok Ying Huanhuan pergi, wanita berbaju hitam itu mengerucutkan bibirnya. Longsword berwarna hijau di tangannya tiba-tiba terlontar ke atas dengan cepat. Retakan sepanjang ribuan meter seketika membelah Sungai Pil. Setelah sesaat berlalu, retakan itu akhirnya berangsur-angsur menjadi tenang…     

Qi Nirvana yang dahsyat muncul di hadapan wanita berbaju hitam. Samar-samar, Qi Nirvana itu membentuk sosok ilusi. Sosok itu rupanya adalah Ling Qingzhu.     

Mata wanita berbaju hitam itu terlihat menggelap bagai neraka. Dia mengarahkan jari telunjuknya yang lentik dan seputih bunga lili, lantas menekankannya pada sosok ilusi bercahaya di sana. Aura pedangnya sontak menyeruak keluar dan menghancurkan sosok ilusi menjadi tidak bersisa.     

"Ling Qingzhu … Aku akan mengalahkanmu…"     

…..     

Keesokan harinya, saat cahaya matahari pagi menyinari Sekte Dao, keributan yang tidak biasa terdengar di seluruh bagian pegunungan raksasa Aula Desolate.     

Keributan itu berasal dari tersebarnya berita kalau pemenang Perang Seratus Dinasti berada di antara murid-murid yang baru dipilih oleh Aula Desolate. Terlebih lagi, pemenang ini sengaja membuang kesempatan bergabung dengan Aula Sky. Sosok itu rupanya malah memilih Aula Desolate. Tentu saja, urusan yang paling dipedulikan oleh murid-murid Aula Desolate adalah murid baru itu bakal mendapatkan Pill River Head Immersion di hari pertamanya!     

Secara umum, cuma murid-murid dengan performa sangat baik yang bisa menerima Pill River Head Immersion. Jelas ada banyak murid yang berusaha keras mendapatkan hak istimewa tersebut. Namun, tak ada seorang pun yang menyangka kalau hak atas Pill River Head Immersion di tahun ini bakal didapatkan oleh pendatang baru.     

Jelas saja masalah itu membuat beberapa murid murka. Meskipun mereka tahu kalau pemenang Perang Seratus Dinasti bisa meningkatkan potensi jumlah murid di masa depan dan hadiah itu memang pantas didapatkannya, mereka tetap tak senang mendengarnya. Seorang pendatang yang bahkan belum mengenal tempat itu, tapi malah berani-beraninya mendapatkan hak istimewa tersebut. Dari sudut pandang murid-murid yang ada sekarang, pendatang itu jelas tidak memperlihatkan rasa hormat pada kakak seperguruannya!     

Di bagian selatan Aula Desolate yang dekat dengan lokasi Sungai Pil berada, terdapat gunung yang sangat besar. Di puncak gunung, ada platform yang luas. Saat ini, platform itu tengah dipenuhi dengan bayangan-bayangan orang dan terlihat sangat ramai.     

Di hadapan platform di sana, terdapat sekelompok orang yang berkumpul. Di bagian tengah kelompok itu, seorang pria berbaju abu-abu menatap muram ke arah Sungai Pil di hadapannya. Semua orang dapat merasakan nuansa marah di dalam dirinya.     

"Kak Tong Chuan, jangan marah lagi. Tidak ada siapapun yang menyangka kalau ini akan terjadi…" Banyak murid Aula Desolate yang menghibur pria berbaju abu-abu. Mereka terlihat berusaha memadamkan amarah di hati praktisi tersebut.     

Ketika membujuknya, murid-murid itu merasa tak berdaya. Meskipun mereka merasa kalau Tong Chuan memiliki kesempatan tertinggi mendapatkan hak istimewa untuk menerima Pill River Head Immersion di antara murid-murid langsung dan dia memang benar-benar berniat untuk mendapatkannya, tapi semua orang di sana tidak menyangka kalau murid yang merupakan pendatang baru malah menghancurkan pestanya. Terlebih lagi, pendatang baru ini satu langkah lebih cepat mendapatkannya. Pantas saja Tong Chuan sangat murka.     

"Humph, dia cuma murid pendatang baru. Walaupun dia adalah pemenang Perang Seratus Dunia, dia masih harus paham akan prinsip senioritas! Dia harus tinggal di Aula Desolate paling tidak dua tahun untuk memenuhi syarat mendapatkan Pill River Head Immersion!" Tong Chuan meraung dengan nada dingin.     

Ketika mendengarnya, murid-murid Aula Desolate yang berada di sekeliling Tong Chuan cuma bisa tertawa getir. Sepertinya Tong Chuan tidak berniat merelakan urusan ini. Tak lama kemudian, murid-murid itu mulai bersimpati dengan murid baru. Meskipun pendatang baru itu sudah berjasa besar pada Sekte Dao, namun Aula Desolate tetap punya hukum dan ketentuannya sendiri. Hak istimewa tertentu harus diperoleh dengan kemampuan yang dimiliki. Jika Tong Chuan sengaja melakukan sesuatu, bahkan meskipun murid baru itu bisa mendapatkan hak istimewa menggunakan Pill River Head Immersion, reputasinya bakal menurun signifikan.     

Mengenai kemampuannya, murid-murid di sekeliling Tong Chuan tidak terlalu khawatir. Tong Chuan sudah berada di Aula Desolate selama tiga tahun dan sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Enam. Pria itu tergolong kuat di antara para murid langsung. Terlebih lagi, kekuatan murid baru itu kabarnya cuma berada di Tingkat Nirvana Yuan Empat.     

Saat ini, jumlah murid-murid yang menerima kabar dan bergegas menuju platform di depan Sungai Pil tergolong banyak. Selain Tong Chuan, terdapat banyak murid langsung di sana. Namun, para murid langsung itu tidak semarah Tong Chuan. Mereka cuma melipat kedua tangannya dan menunggu tak sabar atas peristiwa apa yang bakal terjadi selanjutnya. Mereka tentu tahu kalau murid baru yang bernama Lin Dong tidak akan mendapatkan hak memperoleh Pill River Head Immersion dengan semudah itu…     

"Swuush!"     

Ketika murid-murid menunggu di platform Sungai Pil, suara angin memecah udara mendadak menggema di sana. Sesaat kemudian, lebih dari 10 sosok terlihat terbang dari kejauhan dan mendarat di platform tersebut. Pemuda yang memimpin kelompok itu adalah Lin Dong sendiri.     

Saat Lin Dong dan kelompoknya tiba, platform yang awalnya ramai seketika berubah hening. Berpasang-pasang mata terfokus pada mereka. Mayoritas sorot mata di sana mengandung rasa penasaran.     

Lin Dong yang baru saja mendarat di platform tentu mampu merasakan hawa tidak biasa di sana. Namun, wajahnya tidak memperlihatkan raut terkejut sedikitpun. Dia tentu paham kalau meskipun dia adalah murid langsung, namun seorang murid baru sepertinya tidak akan bisa menyakinkan kerumunan secara mudah dengan kekuatan yang dimilikinya. Murid-murid itu lebih senior dan mempermasalah fakta kalau dia mendapatkan kesempatan menerima Pill River Head Immersion…     

Lin Dong juga tahu bagaimana cara menangani kondisi seperti ini…     

"Benar-benar sekelompok pemuda yang kuat. Sepertinya kau tak akan kesepian di masa depan nanti…" Tikus kecil terkekeh sambil menatap dengan penuh senyum ke arah murid-murid Aula Desolate di sekitar.     

Lin Dong menganggukkan kepalanya perlahan.     

"Apa kau murid langsung yang baru bergabung dengan Aula Desolate, Lin Dong?"     

Tak lama setelah Lin Dong muncul di sana, Tong Chuan tak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia langsung melangkah maju dan bertanya dengan suara rendah.     

"Bakal ada pertunjukan bagus setelah ini…"     

Ketika kerumunan menyaksikan Tong Chuan melangkah maju, ucapan yang sama menggema di dalam kepala mereka.     

"Senang berjumpa denganmu, Kakak Seperguruan." Lin Dong tersenyum dan menangkupkan tangannya.     

"Lin Dong, kau memang berjasa besar bagi Sekte Dao karena menjadi pemenang Perang Seratus Dinasti. Namun, bagiku tidak bijak mengambil kesempatan dari kejadian itu. Tiap tahun, cuma satu orang yang diperkenankan menikmati Pill River Head Immersion. Dengan statusmu sekarang di aula, kurasa kau tidak pantas menikmati hak istimewa itu. Maka dari itu, aku akan memberimu nasihat untuk memperebutkan hak istimewa itu dua tahun lagi. Mungkin itu akan menjadi keputusan yang lebih baik bagimu," Tong Chuan berkata acuh.     

"Apa karena aku tak punya kemampuan atau aku tidak pantas mendapatkannya?" Lin Dong menyeringai.     

Tong Chuan memicingkan matanya dan menjawab, "Karena kau sudah bertanya, maka aku cuma bisa bilang kalau kau tidak punya keduanya!"     

"Baiklah…"     

Lin Dong menganggukkan kepalanya. Sambil diiringi pandangan tercengang dari murid-murid Aula Desolate, Lin Dong lantas menangkupkan kepalan tangannya ke arah Tong Chuan.     

"Kakak Seperguruan, mohon bimbingannya!"     

Tong Chuan bukan satu-satunya pihak yang ingin memperlihatkan sisi dominannya. Sebagai pendatang baru, Lin Dong jelas paham betapa pentingnya melakukan hal seperti itu. Dan sekarang, sepertinya adalah saat yang tepat untuk melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.