Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perang Seratus Dinasti, Dimulai!



Perang Seratus Dinasti, Dimulai!

0Cahaya matahari pagi mengandung hawa dingin saat menyinari seluruh penjuru langit dan menyelimuti seisi Kota Wanxiang di dalamnya.     

Suasana panas yang terdapat di dalam Kota Wanxiang sudah mencapai titik ekstrim usai diseduh tiada henti selama dua hari. Mata semua orang terlihat berapi-api tidak sabar. Para praktisi itu meninggalkan berbagai macam dinasti asal mereka dan tiba di medan pertempuran kuno di mana persaingannya sangat ketat. Mereka semua berlatih keras di tempat ini selama setahun demi bisa mendapatkan hasil bagus di Perang Seratus Dinasti. Harapannya mereka bisa menarik perhatian sekte super dan membuat nilai dinasti mereka melonjak naik.     

Pertarungan besar yang mereka tunggu selama setahun akhirnya dimulai!     

Berbagai macam praktisi monster yang berbakat dari banyak dinasti akhirnya bakal bertarung di tempat ini dan menentukan pemenangnya. Pemimpin sebenarnya dari para generasi muda di Benua Xuan Timur juga akan muncul di tempat tersebut!     

Sementara seluruh kota memanas, beberapa sosok perlahan-lahan keluar dari halaman kecil di sudut sebelah tenggara kota. Mereka adalah kelompok Lin Dong.     

Lin Dong mendongakkan kepalanya dan memandang matahari yang bersinar panas di langit. Senyuman muncul di wajahnya. Dia juga sudah menunggu setahun untuk datangnya hari ini.     

Api Kecil memanggul tonggak metal berwarna hitam di belakang Lin Dong. Bayangan yang tercipta karena sosoknya yang berotot menyelimuti hampir semua sosok Lin Dong. Jika melihatnya sekilas, dia mengeluarkan aura menekan yang intens dan kuat.     

Di sisinya, tikus kecil masih memperlihatkan sikap malasnya, dan terlihat sangat berbeda dengan aura menekan intens yang dikeluarkan oleh Api Kecil. Wajah tampannya terlihat seperti iblis cilik di bawah sinar matahari. Tapi Su Kui dan praktisi lainnya sadar kalau pemuda yang pernah mereka lihat bertarung sebelumnya adalah individu paling tidak bisa diduga di antara mereka bertiga.     

Su Kui menghela napas yang tidak bisa dideskripsikan secara emosional di dalam hati ketika memandang kelompok Lin Dong. Dari kesan pertama yang didapat seseorang saat melihat mereka, Lin Dong mungkin lebih kecil dari Api Kecil, dan kekuatannya lebih lemah apabila dibandingkan dengan tikus kecil. Malah, kekuatannya mungkin bukan yang terkuat di antara mereka bertiga. Tapi pihak yang membuat keputusan di antara mereka bertiga adalah Lin Dong.     

Setelah menghabiskan waktu selama beberapa saat dengan mereka, Su Kui juga mengetahui beberapa hal tentang Lin Dong selama berada di medan pertarungan kuno. Dari obrolan yang kadang-kadang terjadi, dia sadar kalau Api Kecil dan tikus kecil tidak sekuat sekarang ketika mereka baru datang kemari. Pada saat itu, semua pertarungan di dunia luar ditanggung seorang diri oleh Lin Dong—yang terlihat paling biasa di antara mereka bertiga.     

Su Kui menatap Lin Dong yang sekarang mendongakkan kepala dan memandang matahari. Pemuda itu tiba-tiba merentangkan tangannya dan matahari menyinari sosoknya. Sosoknya lantas mengeluarkan sejenis hawa panas yang tidak terkendali.     

Lin Dong bahkan terlihat lebih menyilaukan dibandingkan tikus kecil Api Kecil yang sekarang berada di sisinya.     

Pemuda itu bakal menjadi orang yang paling menyilaukan di medan pertarungan kuno.     

Pikiran itu tiba-tiba melintas di dalam hati Su Kui. Dia segera menoleh, dan mendapati Su Rou di sampingnya sedang menatap sosok di depannya dengan matanya yang lebar. Wajahnya yang cantik merona merah. Sosok yang sedang merentangkan tangannya di bawah cahaya matahari memberi kesan padanya kalau pemuda itu mampu menahan meskipun langit di atasnya bakal runtuh.     

Perasaan itu terasa lebih jelas dibandingkan sosok punggung kakaknya yang sudah melindunginya selama ini.     

"Ehem."     

Su Kui terbatuk pelan, menyadarkan nona muda di sisinya. Gadis itu segera menunduk karena terkejut. Pucuk telinganya yang halus kini memerah.     

Su Kui menggelengkan kepalanya tidak berdaya. Setelah tikus kecil turun tangan, Su Rou akhirnya mulai mampu mengendalikan sebagian kecil kekuatan besar yang berada di badannya dalam dua hari terakhir. Meskipun ada batasan, namun kekuatan yang muncul tiba-tiba itu cukup mengerikan. Tapi sifat Su Rou tak banyak berubah meskipun kekuatannya bertambah. Sikapnya yang lembut dan lemah gemulai membuat Su Kui agak khawatir mengenai kemampuannya bertahan di kekejaman Perang Seratus Dinasti.     

"Ayo pergi!"     

Suara batuk lembut Su Kui juga membuat Lin Dong tersadar. Sudut mulutnya perlahan-lahan naik dan membentuk senyuman cerah. Dia mengayunkan tangannya dan berjalan melewati gerbang. Para praktisi lainnya segera mengikuti tak jauh di belakangnya.     

Gerbang timur di Kota Wanxiang sudah dipenuhi banyak orang. Manusia menyebar dari dalam kota bagai ombak berwarna hitam. Gelombang hitam itu memenuhi segala tempat.     

Ada tanjakan curam di bagian luar kota. Tirai cahaya yang sangat besar menyebar dalam bentuk melingkar di tanjakan curam dan menyebar sampai ke cakrawala.     

Saat tatapan mata seseorang melihat ke balik tirai cahaya, mereka bisa melihat hutan lebat di sana. Terdapat aura tragis samar yang menyebar di dalamnya. Semua Perang Seratus Dinasti bakal terjadi di tempat tersebut. Banyak kuda hitam yang bermunculan dan mendapatkan kemenangan di tempat tersebut. Namun juga terdapat banyak praktisi jenius yang gagal dan menjadi batu pijakan praktisi lainnya menuju ke kejayaan mereka.     

Berbagai macam dinasti menempati berbagai tempat di dinding kota. Mereka yang berada di depan tentu adalah dinasti super paling mengagumkan di antara empat dinasti super. Kejadian itu memenuhi seluruh area, sebelum akhirnya terfokus pada area di hadapan Dinasti Awan Angin. Feng Cang berdiri dengan tangan terlipat di punggung. Perasaannya sudah tidak marah seperti dua hari yang lalu. Malah, hawanya terkesan gelap dan mengerikan—tidak seperti biasanya. Tentu saja, sisi yang tidak berubah adalah niat membunuh sangat dingin yang terpancar di matanya.     

Cukup banyak orang yang saling bertukar pandang. Samar-samar mereka merasa kalau darah di dalam badan mereka memperlihatkan tanda-tanda mendidih. Nantinya mereka semua bakal masuk ke daerah inti di mana kompetisi akhir akan dimulai. Di waktu yang bersamaan, mereka juga bakal menyaksikan pertarungan yang menggemparkan.     

"Swuush!"     

Suara angin memecah udara tiba-tiba terdengar di langit ketika darah para praktisi mendidih. Sesaat kemudian, sekelompok orang mendarat di dinding kota dan diiringi suara riuh-rendah yang terdengar tanpa henti.     

"Kelompok Lin Dong sudah tiba!"     

Berpasang-pasang mata menyapu ke arah kelompok itu seiring terdengarnya suara riuh rendah di sekitar. Hingga pada akhirnya, tatapan mereka terfokus pada sosok yang muncul tiba-tiba di sana.     

Ekspresi mengerikan yang sudah terpasang di wajah Feng Cang di depan dinding kota kini semakin menggelap dan jelas. Dia perlahan-lahan menoleh dan sepasang mata yang menggelap dan setajam pisau terarah pada Lin Dong.     

Lin Dong mendongak. Dia tidak memperlihatkan tanda ketakutan karena sikap Feng Cang. Niat membunuh yang terkesan gelap dan dingin dari kedua matanya bahkan membuat udara di atas dinding kota memadat.     

Feng Cang membuka mulut, dan memperlihatkan giginya yang putih bersih. Dia mengulurkan tangannya dan mengarahkan ibu jarinya ke bawah di hadapan Lin Dong. Tatapan matanya terlihat kejam.     

Praktisi di sekitar mereka seketika menjadi ramai. Feng Cang sepertinya kali ini sudah memutuskan untuk membunuh kelompok Lin Dong…     

Aura ganas menguar di sekeliling sosok Api Kecil saat dia menatap sikap Feng Cang yang memprovokasi tersebut. Tangannya meraih tonggak metal di bahunya dan bersikap maju menyerang. Tapi, pada akhirnya dia dihentikan oleh Lin Dong dengan lambaian tangannya.     

"Semuanya."     

Suara kuat namun lirih tiba-tiba terdengar dari udara setelah Lin Dong menghentikan Api Kecil. Semua orang menengadahkan kepala dan melihat Song Tai yang sekarang melayang di udara.     

"Selanjutnya, praktisi yang memiliki Segel Nirvana bisa masuk ke area ini. Tapi aku akan mengingatkan semua orang di sini bahwa siapapun boleh masuk ke tempat ini, tapi tidak diperkenankan pergi. Selama kalian masuk ke dalamnya, kalian bakal menghadapi pertarungan yang paling kejam. Tidak ada rasa iba di dalam, tapi cuma terdapat pemenang!"     

Mata Song Tai tiba-tiba menjadi serius dan menyebabkan ekspresi cukup banyak orang berubah. Wajah mereka menegang.     

"Kurasa kalian semua pasti sudah tahu kalau sekte super cuma akan memilih praktisi yang paling menakjubkan. Satu-satunya cara kalian semua memperlihatkan kebolehan adalah dengan mengalahkan lawan dan merebut Segel Nirvana mereka!"     

"Ketika kalian mendapatkan banyak Segel Nirvana, maka Segel Nirvana di telapak tangan kalian akan berubah menjadi berwarna ungu keemasan. Saat kalian sudah memiliki Segel Nirvana ungu keemasan, kalian bakal bisa melanjutkan ke Nirvana Golden Ranking dan menarik perhatian sekte super!"     

Lin Dong memicingkan matanya. Tidak disangka rupanya Perang Seratus Dinasti bakal sangat mengerikan. Seseorang harus merebut Segel Nirvana milik praktisi lain demi naik ke Nirvana Golden Ranking.     

Proses ini seperti memelihara serangga beracun. Seseorang menempatkan ratusan praktisi dalam sebuah wadah. Pemenang di akhir adalah praktisi yang paling kuat di antara mereka semua!     

"Perang Seratus Dinasti cuma mengakui kemenangan kalian. Kekalahan kalian tidak akan dipedulikan. Kalau kau sudah siap secara mental, maka … mulailah. Sekarang adalah waktunya membuktikan hasil penempaan diri kalian selama setahun ini!" Song Tai menunjuk tirai cahaya di depan yang seakan membentang di langit. Suaranya yang bernada rendah dan dalam terdengar di telinga semua orang.     

Banyak orang mendongakkan kepala. Mata mereka memandang ke tirai cahaya, dan sorot panas berapi-api perlahan-lahan menyeruak di mata mereka. Bagaimana mungkin nyali mereka ciut di saat seperti ini?     

"Ayo pergi!"     

Raungan bernada rendah dan dalam terdengar dari beberapa tempat yang tidak diketahui. Langit dan bumi segera berguncang. Ombak mengerikan bermunculan bagai gerombolan belalang. Hingga pada akhirnya, para praktisi itu bergegas melintas di langit dan menuju ke tirai cahaya raksasa seperti ngengat yang berlompatan ke nyala api.     

"Lin Dong, kemarilah dan hari ini akan menjadi hari kematianmu!"     

Feng Cang meraung ke langit dari posisinya di dinding kota. Matanya terlihat memerah ketika dia memandang Lin Dong dengan sorot tajam. Sesaat kemudian, sosoknya melesat maju dan memimpin kelompok besar praktisi Dinasti Awan Angin. Niat membunuh yang kuat menguar saat dia bergerak dengan arogan ke dalam tirai cahaya!     

Lin Dong menengadahkan kepalanya. Dia menatap punggung Feng Cang. Setelah menjilat bibirnya perlahan, dia bertanya sambil tersenyum, "Semuanya, apa kalian sudah siap?"     

"Ya!"     

Semua orang di belakangnya membuka mulut dan tersenyum. Niat bertarung terlihat jelas di mata mereka. Tidak terdapat rasa takut sedikit pun di sana. Pada akhirnya nanti, mereka bakal menghadapi dinasti terkuat di dalam Kota Wanxiang!     

"Ayo pergi!"     

Lin Dong tertawa keras. Suara tawanya terdengar seperti petir, dan dia menangkupkan tangannya ke arah Song Tai yang berada di udara. "Master Song, terima kasih atas bantuannya. Serahkan semuanya pada kami!"     

Sosok Lin Dong melesat usai suara tawanya terdengar. Gerakannya ikut memunculkan suara angin kencang saat dia menuju ke tirai cahaya. Api Kecil dan praktisi lainnya mengikuti tak jauh di belakang dengan niat bertarung yang sangat besar.     

Song Tai memandang kelompok Lin Dong dari langit ketika mereka menuju ke tirai cahaya dengan niat bertarung yang kuat. Sorot kagum terpancar di matanya. Dia tahu kalau seandainya kelompok Lin Dong bisa berhasil melewati ujian kali ini, reputasi mereka bakal mengguncang seluruh wilayah inti!     

Apakah mereka adalah naga atau hanya sekedar cacing, semuanya akan ditentukan di pertarungan ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.