Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Sebelum Pertarungan



Sebelum Pertarungan

3Nuansa sunyi senyap menyapu arena lelang dan para praktisi saling bertukar pandang. Tatapan mereka lantas beralih pada Song Tai yang berekspresi datar di panggung lelang.     

Meskipun Kota Wanxiang diatur oleh sekte-sekte super dan peraturan kota berada di bawah penguasaan pengawasnya, semua orang tahu bahwa terdapat banyak praktisi arogan dan keras kepala yang berkumpul di kota seperti ini. Maka dari itu, konflik bakal selalu muncul tidak peduli seketat apapun peraturan yang ditetapkan. Pengawas biasanya bersikap tidak tahu-menahu ketika menghadapi peristiwa seperti itu. Tidak pernah ada seorang pun yang pernah mendengar kalau terdapat pengawas yang melarang pertarungan terjadi di dalam kota sebelumnya.     

Jadi saat penonton mendengar Song Tai mengumumkan kalau pertarungan bakal dilarang di Kota Wanxiang hari ini, mereka tidak bisa memahami apa yang sebenarnya tengah terjadi. Apa alasannya cuma karena kondisi hatinya sedang tidak baik?     

Wajah banyak orang kini memperlihatkan ekspresi aneh. Beberapa saat kemudian, mereka menatap iba pada Feng Cang yang sangat murka sampai dia memuntahkan banyak darah. Semua orang paham kalau Song Tai mengincarnya…     

Lin Dong juga menatap tercengang ke arah Song Tai. Rupanya dia tidak menyangka Song Tai berkata seperti itu. Sesaat kemudian, Lin Dong tidak bisa menahan diri untuk tertawa. Pria ini cukup menarik. Sepertinya setelah Lin Dong menjual tiga Crossing Disaster Pill padanya, Song Tai menjadi berpihak padanya.     

Saat ini, terdapat raut tegang di wajah Mu Lin dan para anak buahnya. Mata mereka tidak bisa memperlihatkan sorot tersenyum.     

"Song Tai, jangan keterlaluan!"     

Sambil diiringi tatapan berpasang-pasang mata, Feng Cang yang baru saja memuntahkan darah karena marah kini akhirnya berbalik. Karena amarah, wajahnya terlihat sangat tertekuk. Dia mendelik tajam pada Song Tai. Apabila bukan karena dia takut dengan siapa identitas Song Tai sebenarnya, Feng Cang pasti menyerangnya.     

"Song Tai, meskipun kau adalah pengawas Kota Wanxiang, kau tidak bisa ikut campur di konflik antara berbagai dinasti. Kalau kejadian ini sampai dilaporkan pada sekte super, kau akan tahu sanksi seperti apa yang kaudapatkan!" Meng Lie berteriak dingin dan berdiri dari tempat duduknya.     

"Aku adalah pengawas Kota Wanxiang dan aku yang membuat aturan di tempat ini. Kalau kau tidak puas, silakan laporkan pada sekte super." Wajah Song Tai masih terlihat acuh. Dia menatap duo Feng Cang dan menambahkan dengan nada datar, "Tapi, sebelum ada perintah dari sekte super, akulah yang mengendalikan tempat ini. Jika kalian melanggar peraturanku, aku berhak menghapus kesempatan kalian untuk ikut serta dalam Perang Seratus Dinasti."     

"Song Tai!"     

Wajah Feng Cang terlihat mengerikan saat dia berteriak murka. "Dinasti Awan Angin punya perwakilan di sekte super Benua Xuan Timur juga. Jangan memaksakan kehendakmu!"     

"Peraturan sudah ditetapkan dan kau bisa melakukan apapun yang kaumau. Kalau saat itu sampai terjadi, aku juga bakal melakukan apa yang kumau." Song Tai merespon tenang dan melipat tangannya di punggung.     

"Kau!"     

Sosok Feng Cang gemetar marah, dan matanya berwarna kemerahan. Namun dia akhirnya mengambil napas dalam-dalam dan menahan amarahnya di dalam hati. Tidak peduli bagaimanapun, dia tahu kalau Song Tai adalah pengawas Kota Wanxiang dan pria itu memegang kekuasaan tertinggi di sini. Satu kata yang terucap darinya bisa menghapus kesempatan sebuah dinasti untuk ikut dalam Perang Seratus Dinasti. Meskipun Dinasti Awan Angin memiliki latar dukungan yang serupa, tapi air di kejauhan tidak bisa memadamkan api di tempat ini.     

Ternyata tingkat kedisiplinan diri Feng Cang tergolong tinggi. Di bawah pengaruh situasi yang mengesalkan itu, dia masih mampu menahan emosi di dalam hatinya. Namun niat membunuh di matanya terlihat sangat jelas, seakan hendak terlontar keluar dan memperlihatkan wujudnya. Dia menoleh dengan ganas dan menatap Lin Dong dengan sorot dendam kesumat.     

"Lin Dong, jangan kira aku bakal melupakan masalah ini. Kalau dia ingin melindungimu di Kota Wanxiang, maka aku tidak bisa melakukan apapun. Tapi kita bakal memasuki wilayah inti untuk ikut serta dalam Perang Seratus Dinasti pada dua hari lagi. Saat kau meninggalkan Kota Wanxiang, bahkan dia tidak akan berani mengganggu konflik antara berbagai dinasti. Jika saat itu tiba, aku akan membuatmu sadar konsekuensi apa yang kaudapatkan karena mengusik Dinasti Awan Angin!"     

Suara bernada dingin Feng Cang dipenuhi dengan niat membunuh saat terdengar di seluruh area lelang. Orang-orang di sekitar seketika gemetar ketakutan. Sepertinya Feng Cang tidak akan membiarkan Lin Dong dan kelompoknya bebas.     

Jelas Song Tai ingin membantu Lin Dong. Kalau dia ingin melindungi Lin Dong di Kota Wanxiang, maka tidak ada seorang pun yang bisa berbuat apa-apa karenanya. Tapi Perang Seratus Dinasti bakal dimulai dalam dua hari. Jika saat itu tiba, Lin Dong pasti bakal ikut serta dan saat dia menginjak lokasi perang, hal pertama yang bakal ditemuinya adalah amarah Dinasti Awan Angin.     

Sorot dingin menguar dari mata Lin Dong saat dia balas menatap mata merah Feng Cang. Sesaat kemudian, Lin Dong menyeringai dan menjawab dengan suara lembut, "Karena kau tertarik, kami akan meladenimu. Kebetulan juga aku sangat berminat dengan Soul Treasure Tingkat Heavenly milikmu. Setelah membunuhmu, aku masih bisa menyimpan banyak pil Nirvana. Bukan keputusan yang buruk."     

"Haha! Soul Treasure Tingkat Heavenly adalah milikku. Kalau kau memang bernyali, kemari dan ambillah dariku! Aku akan menunggu kedatanganmu!"     

Feng Cang sangat murka sampai akhirnya dia tertawa. Sepertinya ucapan arogan Lin Dong sudah sangat menyulut amarahnya. Dia menatap dengan sorot gelap pada Lin Dong sambil memperlihatkan gigi putihnya yang mengerikan.     

"Tapi, aku akan menunggu bagaimana hasilnya dua hari ke depan. Kalau saat itu lidahmu masih tajam, aku akan mengakui sifatmu yang tidak tergoyahkan."     

"Ayo pergi."     

Setelah berbicara, Feng Cang segera melambaikan tangannya. Tanpa menunda lebih lama, dia berbalik dan pergi bersamaan dengan niat membunuhnya yang meluap-luap.     

Meng Lie juga berdiri dan mengikutinya cepat. Setelah meninggalkan tempat, dia menatap mengejek dan mendelik kejam pada Lin Dong serta kelompoknya sambil membuat gerakan menggorok tenggorokannya. Niatnya terlihat sangat jelas.     

Usai Feng Cang dan kelompoknya pergi, nuansa di area lelang besar akhirnya berubah agak tenang. Berpasang-pasang mata tiada henti menatap Lin Dong dan kelompoknya. Beberapa menatap dengan iba, sedangkan sisanya dipenuhi dengan sorot senang akan nasib sial yang menimpa mereka. Kedua tatapan mata itu mengandung rasa ekspektasi. Sepertinya mereka bakal mendapatkan kesempatan menyaksikan pertarungan pertama yang epik dan ganas dalam dua hari ketika Perang Seratus Dinasti dimulai.     

Dalam dua hari, mereka bakal tahu siapa yang lebih kuat—dinasti super atau Lin Dong si kuda hitam.     

"Benar-benar pria sombong. Sepertinya pertarungan ganas tidak akan terhindarkan…" Tikus kecil terkekeh dan menatap kerumunan lelang yang semakin berkurang.     

"Ayo pergi, sudah waktunya melakukan beberapa persiapan. Tantangan sudah diajukan, kita tentu bakal menerimanya."     

Lin Dong tersenyum. Wajahnya tidak memperlihatkan raut ketakutan sama sekali. Meskipun hari ini Feng Cang sudah mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly dan kemampuan bertarungnya mungkin bakal meningkat pesat, masih terlalu cepat menentukan siapa yang bakal keluar sebagai pemenang.     

Setelah berujar, Lin Dong berbalik dan menangkupkan tangannya ke arah Song Tai. Meskipun Feng Cang ingin membereskan urusan ini di tempat dan Lin Dong tidak keberatan dengannya, namun dia bakal lebih senang kalau bisa menerima waktu tambahan dua hari untuk bersiap. Maka dari itu, dia menghargai sikap Song Tai.     

Song Tai cuma mengayunkan tangannya saat menyaksikan sikap hormat Lin Dong. Beberapa saat kemudian, dia berbalik dan suara yang cuma bisa didengar Lin Dong diam-diam menggema di tempat tersebut, "Lin Dong, aku cuma bisa melakukan itu. Pertarungan dua hari ke depan bakal tergantung pada kemampuanmu. Paling tidak, Feng Cang dan anak buahnya tidak akan berani mengusikmu dalam dua hari ini. Kau bisa bersiap dengan damai…"     

Saat mendengar suaranya, Lin Dong nyengir dan mengangguk perlahan. Tanpa berkata lagi, Lin Dong meninggalkan pasar lelang bersama dengan Api Kecil dan praktisi lainnya.     

Mu Lin menyaksikan sosok yang sudah menarik perhatian semua orang itu pergi dan tidak bisa menahan diri untuk menyesali diri. Dia lantas berkomentar dengan suara lirih, "Awalnya kukira dinasti kita, Dinasti Lone Moon, dan Dinasti Awan Angin bakal berebut di lelang ini. Tidak pernah kukira kalau pada akhirnya kita bakal menjadi penonton. Lin Dong benar-benar tahu bagaimana cara mengambil pusat perhatian semua orang…"     

"Aku khawatir mereka bakal kerepotan dalam dua hari lagi." Mu Hanyue menautkan alisnya yang hitam pekat dan berkomentar. Dia tahu kalau Lin Dong dan anak buahnya cukup berbakat, tapi Dinasti Awan Angin sangat ganas dan kuat. Terlebih lagi, hari ini mereka sudah mendapatkan Soul Treasure Tingkat Heavenly. Bahkan Dinasti Lone Moon saja tidak berani mengusik mereka, tapi Lin Dong dan kelompoknya malah…     

"Memang merepotkan."     

Bahkan Mu Lin yang biasanya berekspektasi tinggi pada Lin Dong kini menganggukkan kepalanya serius. Dia lantas menghela napas. "Sekarang kita cuma bisa menunggu dan melihat kelanjutannya. Huff, Dinasti Awan Agung sangat kuat, aku bahkan tak tahu apakah Lin Dong dan kelompoknya bisa melewati masalah ini."     

Setelah mengatakan itu, Mu Lin rupanya tidak berniat bicara lagi. Dengan lambaian tangannya, dia meninggalkan area lelang bersama dengan anak buahnya.     

Meskipun Kota Wanxiang sangat besar, tapi berita tentang peristiwa yang terjadi di lelang menyebar ke seluruh bagian kota dalam waktu 30 menit. Atmosfer di seluruh kota segera memanas.     

Siapa Dinasti Awan Angin? Mereka adalah dinasti super yang mendominasi Kota Wanxiang. Meskipun pertarungan di antara empat dinasti super tidak pernah terjadi di Kota Wanxiang, namun semua orang tahu kalau Dinasti Awan Angin adalah dinasti terkuat.     

Dinasti Awan Angin mungkin punya reputasi yang mengagumkan. Tapi di waktu yang bersamaan, Lin Dong yang menerobos masuk ke dalam kejadian itu juga bukan praktisi yang tidak jelas. Meskipun dia berasal dari dinasti level bawah, namun Lin Dong masih bisa mengalahkan banyak dinasti level atas. Bahkan, dia pernah seorang diri mengalahkan kekuatan gabungan tiga penguasa di wilayah barat daya. Selain itu, dia juga memiliki dua dari empat peninggalan sekte misterius, serta menahan kekuatan dua praktisi elit Dinasti Agung Gan!     

Tiga peringkat dari empat besar di Monumen Nirvana di Kota Wanxiang dimonopoli Lin Dong dan kawan-kawannya. Dalam sehari saja, Lin Dong sudah sah mendapatkan peringkat pertama di level Earth setelah mengalahkan Luo Tong, praktisi Tingkat Nirvana Yuan Empat yang awalnya berada di peringkat satu di sana!     

Berbagai macam pencapaian Lin Dong cukup membuat semua orang melupakan identitasnya yang berasal dari dinasti level bawah. Maka dari itu, saat semua orang mengetahui pertarungan antara Lin Dong dan Feng Cang, mereka tidak menganggap kalau Lin Dong dan kelompoknya menyombongkan kemampuan mereka. Tapi malah, orang-orang itu tidak sabar—rasa tidak sabar yang biasanya muncul karena situasi yang serupa.     

Jelas di mata banyak orang, Lin Dong yang berasal dari dinasti level bawah sudah memiliki reputasi yang setara dengan dinasti-dinasti super tersebut!     

Reputasi itu jelas bakal ditentukan oleh hasil pertarungan sengit dua hari kemudian.     

Apabila Lin Dong menang, namanya bakal melonjak tinggi di seluruh medan pertarungan kuno. Sedangkan kalau dia kalah, maka reputasi ajaibnya bakal berakhir…     

Terlebih lagi, kompetisi itu akan menjadi pertarungan pertama di Perang Seratus Dinasti antara dinasti super dan kuda hitam yang sedang naik daun. Hasilnya pasti bakal sangat dinantikan.     

Sambil diiringi rasa tidak sabar semua orang, dua hari terlewati dalam sekedip mata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.