Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Duel Gunung



Duel Gunung

2Lima hari sudah berlalu sejak Great Desolate Tablet kembali masuk ke dalam tanah. Selama lima hari itu, keributan yang terjadi karena munculnya Great Desolation Scripture akhirnya berangsur-angsur tenang. Kondisi itu membuat Lin Dong lega, seolah dia sudah tidak memikul beban berat.      

Setelah mengalami masa-masa penempaan diri intensif, hari-hari Lin Dong kini semakin bebas. Dia terkadang bakal menuju ke Sungai Pil untuk berlatih dan membiasakan dirinya dengan Great Desolation Scripture, atau menjelajah dengan bebas di sekitar Aula Ilmu Bela Diri. Hari-harinya semakin santai jika dibandingkan dengan sebelumnya.      

Berbeda dengan Lin Dong yang santai, atmosfer penempaan diri di dalam empat aula berangsur-angsur semakin tegang, karena Kompetisi Aula yang dianggap sebagai acara paling sensasional di Sekte Dao bakal diadakan sebulan kedepan…      

Kompetisi Aula adalah kompetisi yang digunakan untuk menilai kekuatan murid-murid dari empat aula. Terlebih lagi, peringkat empat aula juga ditentukan oleh hasil kompetisi tersebut. Maka dari itu, murid-murid empat aula bakal berusaha keras berlatih demi Kompetisi Aula di tiap tahunnya.     

Karena kalau tidak, bakal sangat tidak pantas dilihat kalau mereka sampai kalah dengan menyedihkan.      

Oleh karenanya, ketika hari diadakannya Kompetisi Aula semakin dekat, atmosfer latihan di dalam empat aula juga menjadi lebih tegang…     

Lin Dong juga merasakan perubahan atmosfer tersebut. Namun, dia tidak terpengaruh. Kekuatannya sudah meningkat pesat selama beberapa saat terakhir. Terlebih lagi, dia sekarang sudah mendapatkan Great Desolation Scripture dan cuma perlu mempelajarinya dengan tenang. Maka dari itu, dia tidak perlu terlalu tekun dalam menempa diri. Lin Dong sekarang menjadi praktisi paling santai, sedangkan murid-murid di sekte berlatih keras.      

Beberapa hari berlalu ketika Lin Dong menikmati waktunya.      

Sementara Lin Dong bersantai, kadang-kadang dia akan bertemu Ying Huanhuan di dalam sekte. Tidak perlu meragukan pesona wanita itu di dalam Sekte Dao, dan Ying Huanhuan tidak pernah bepergian sendiri, pasti ada yang mengikutinya. Terlebih lagi, kawannya terdiri dari pria dan wanita. Suara tawanya yang bersemangat dan indah sepertinya bisa menular, membuat semua orang memperlambat langkah kaki mereka.      

Namun tiap kali Lin Dong muncul, wanita muda yang merupakan pusat perhatian itu bakal memutar bola mata lebarnya dengan konyol. Sesaat kemudian, Ying Huanhuan bakal kabur cepat dengan kecepatan seperti kelinci. Sikap itu jelas membuktikan kalau dia bersembunyi dari Lin Dong. Kondisi tersebut membuat Lin Dong tertegun. Dia berpikir sesaat, dan akhirnya teringat akan taruhan yang dibuatnya dengan Ying Huanhuan ketika dia pertama kali bergabung dengan Sekte Dao. Lin Dong lantas tertawa. Apa gadis itu takut kalau Lin Dong akan meminta sesuatu yang sulit dipenuhi olehnya?      

Lin Dong cuma tersenyum. Taruhan di masa lalu itu cuma sesuatu yang diucapkannya secara sembarangan. Jika dia tidak memikirkannya dengan bersungguh-sungguh, kemungkinan Lin Dong sudah melupakannya. Oleh karenanya, dia sengaja tidak mengejar wanita muda aneh itu dan membuat masalah dengannya.     

Selain kejadian singkat itu, kehidupan Lin Dong tergolong tenang, damai, dan santai selama beberapa saat. Waktu bergulir dan hari-hari damainya berlanjut, sampai akhirnya pada suatu hari…      

Lin Dong sedang duduk di depan papan catur di dalam Aula Ilmu Bela Diri yang bercahaya redup. Pak tua buta duduk di hadapannya. Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Lin Dong dan praktisi itu semakin dekat. Terlebih lagi, Lin Dong merasa pak tua buta ini sangat cocok dengan dirinya. Mereka berbincang kesana-kemari dan tergolong cukup dekat.      

"Klik."      

Jari panjang Lin Dong meraih sebuah pion catur dan meletakkannya dengan perlahan di papan catur. Pandangannya menyapu ke arah Aula Ilmu Bela Diri. Dia tidak terlalu berminat dengan catur, tapi pak tua buta itu sangat mencintainya. Oleh karena itu, Lin Dong menemaninya bermain.      

"Mengapa orang di Aula Ilmu Bela Diri hari ini semakin sedikit?" Lin Dong mendadak bertanya setelah pion caturnya mendarat.      

Karena Kompetisi Aula semakin dekat, pada masa-masa ini Aula Ilmu Bela Diri biasa dipenuhi banyak orang. Namun sepertinya hari ini kondisinya jauh lebih sepi. Kondisi itu membuat Lin Dong agak bingung.      

"Itu karena beberapa orang memulai duel gunung. Banyak murid-murid yang pergi ke sana dan ikut bersenang-senang." Pak tua buta itu menjawabnya santai.      

"Hubungan antara berbagai macam fraksi di Benua Xuan Timur sangat rumit. Meskipun delapan sekte super adalah sekte terkuat, tapi masih ada beberapa sekte super yang cukup kuat dan kedudukannya agak di belakang mereka. Kekuatan fraksi-fraksi itu tidak bisa diremehkan.     

"Mereka yang datang ke Sekte Dao kita kali ini sepertinya adalah Sekte Great Precipice Cave. Fraksi ini letaknya paling dekat dengan wilayah Sekte Dao. Di waktu yang sama, mereka juga merupakan salah satu sekte super terkuat di wilayah ini. Terlebih lagi, mereka suka bertarung. Meskipun mereka tidak berani mengusik Sekte Dao, tapi beberapa sesepuh terkadang akan membawa beberapa murid mereka yang luar biasa pada Sekte Dao untuk mengadakan duel di gunung."     

Raut mencemooh muncul di wajah pak tua buta ketika dia berbicara sampai di poin tersebut. "Kalau menang, mereka akan menggunakannya sebagai tipu muslihat dan mengatakan sesuatu bahwa murid mereka berhasil mengalahkan Sekte Dao kita, dan masih banyak lagi…      

"Sekte Great Precipice Cave selalu datang tiap tahunnya selama tiga tahun terakhir. Namun mereka selalu kalah. Oleh karenanya, mereka bukan lawan yang merepotkan dan tidak perlu khawatir dengan mereka."      

Lin Dong menganggukkan kepala ketika mendengarnya. Dia mengabaikan urusan itu, dan pion di tangannya kembali mendarat di papan catur.      

Setengah hari berlalu dan kedua orang itu berkutat dengan kegiatan mereka. Permainan catur akhirnya masuk ke babak akhir. Namun, alis Lin Dong tertaut ketika dia hendak bersiap mengakhiri permainan. Dia lantas mendongak dan menatap ke arah tak jauh darinya. Sesaat kemudian, sebuah sosok mendarat di sana. Rupanya sosok itu adalah Mo Ling. Namun, ekspresinya sekarang agak mengerikan.      

"Ada apa?"      

Lin Dong bertanya sambil tersenyum. Dia juga terkejut atas ekspresi Mo Ling.      

"Apa kau tahu apa yang terjadi pada aula depan?" Ketika Mo Ling melihat Lin Dong ada di sana, dia langsung menghela napas lega dan bertanya.      

"Para praktisi duel gunung dari Sekte Great Precipice Cave?" Lin Dong berpikir sesaat sebelum menjawab.      

"Ya."      

"Cuma pertarungan antar murid. Kak Xiaoxiao, Kak Qing Ye, dan Kak Mu Li bisa mengurusi mereka. Apa mereka tidak bisa menangani murid-murid Sekte Great Precipice Cave?" Lin Dong mengernyit dan bertanya.      

"Kak Xiaoxiao dan para praktisi lainnya sedang bermeditasi untuk menempa diri sejak setengah bulan lalu." Mo Ling memutar bola matanya. Dia jelas merasa tidak berdaya menghadapi Lin Dong yang ketinggalan informasi.      

"Orang-orang itu sepertinya sengaja memilih datang di saat seperti ini. Terlebih lagi, beberapa praktisi yang merepotkan dari Sekte Great Precipice Cave kali ini juga muncul, dan mereka sangat kuat. Di antara kakak seperguruan murid langsung, para murid terkuat juga sedang bermeditasi demi menempa kekuatan mereka.     

"Kami sudah duel selama tiga ronde sebelum ini, dan Sekte Dao kita kalah dua ronde. Nada bicara murid-murid Sekte Great Precipice Cave sangat arogan dan mereka sudah membuat murka cukup banyak murid kita. Beberapa bahkan tidak bisa mengendalikan diri dan kembali demi menemukan kakak seperguruan yang sedang bermeditasi." Ekspresi Mo Ling terlihat mengerikan ketika dia menjelaskan sampai di poin tersebut. Karena bagaimanapun juga, duel gunung Sekte Great Precipice Cave biasanya berakhir dengan kalah telak di masa lalu. Bagaimana bisa mereka mengalahkan Sekte Dao? Terlebih lagi, sikap arogan yang diperlihatkan murid-murid Sekte Great Precipice Cave setelah mereka menang membuat siapapun murka.      

"Sekarang ini sedang diadakan duel ronde keempat. Dik Huanhuan yang bertarung. Dari apa yang terlihat, dia sementara bisa menahan lawannya. Namun … Sekte Great Precipice Cave masih memiliki satu praktisi merepotkan yang belum bertarung. Kalau kami tidak bisa menemukanmu hari ini, kemungkinan Dik Huanhuan harus bertarung dua kali. Karena bagaimanapun juga, dia adalah praktisi terkuat di antara murid-murid yang sedang tidak bermeditasi."      

Lin Dong perlahan-lahan mengernyitkan dahinya ketika mendengar ucapan Mo Ling. Dia agak memahami sifat Ying Huanhuan. Meskipun gadis itu biasanya bersikap aneh dan terlihat tidak bisa diandalkan, tapi dia akan berubah menjadi orang yang sangat berbeda kalau sudah berurusan dengan reputasi sekte. Terakhir kali, dia bahkan bersedia tinggal sendirian dan menghentikan kelompok Yao Ling demi menyelamatkan Immortal Yuan Ancient Seed. Apalagi urusan bertarung dua kali secara berurutan begini…      

Memang agak berlebihan membiarkan seorang wanita bertarung dua kali. Murid-murid Sekte Dao harus menyembunyikan wajah mereka di mana kalau berita itu sampai tersebar.      

"Wakil Aula Wu Dao memintaku mencarimu dan bergegas ke sana untuk mengendalikan situasi. Karena kondisinya tidak akan baik kalau kita kalah dari Sekte Great Precipice Cave."      

Lin Dong mengernyit dalam. Dia segera menggelengkan kepalanya tidak berdaya. Pemuda itu lantas meletakkan pionnya ke papan catur dan menatap ke pak tua buta yang berada di sisinya. "Sepertinya aku harus pergi."      

"Dasar sekelompok pecundang tidak tahu sopan santun. Mereka harus dihukum sedikit. Tak perlu menahan diri. Sekte Dao akan membantumu kalau terjadi masalah." Pak tua buta itu menyimpan pion caturnya dan berbicara dengan suara lirih.      

Lin Dong tersenyum dan menganggukkan kepala. Dia tidak ragu sedikit pun ketika berdiri dan melambai pada Mo Ling. Sesaat kemudian, keduanya langsung terbang mengarah ke aula depan.      

Sekte Dao sangat luas. Aula depan dikhususkan bagi tamu dari berbagai fraksi. Biasanya, murid-murid Sekte Dao jarang datang ke sana. Namun setiap kali mereka melakukan duel gunung, cukup banyak orang yang berdatangan dan menyaksikan pertandingan tersebut.      

Ada cukup banyak panggung besar di aula depan. Panggung-panggung itu digunakan untuk duel. Sekarang ini, satu panggung sedang dikelilingi oleh banyak orang. Beberapa suara yang bercampur dengan amarah bisa samar-samar terdengar di sana.      

"Swuush!"      

Duo Ling Dong bergegas cepat dari kejauhan. Hingga pada akhirnya, mereka mendarat di sisi panggung. Murid-murid Sekte Dao segera menoleh ketika mereka tiba. Tak lama kemudian, raut gembira muncul di wajah murid-murid Sekte Dao tersebut. Suara yang mirip dengan helaan napas lega segera menyebar di sekitar panggung.      

"Kak Lin Dong sudah tiba!"      

Lin Dong memandang ke arah berpasang-pasang tatapan mata yang dipenuhi dengan sorot gembira ketika menatapnya, seolah dia adalah penyelamat mereka. Dia merasa agak tidak berdaya. Sesaat kemudian, pandangan Lin Dong mengarah pada area duel.      

Dari tempatnya, dia tak sengaja melihat sebuah sosok tak asing dan ramah tersebut. Rambut ekor kuda hitam legam melengkung di pinggangnya yang lembut. Saat ini, siter hijau zamrud kembali muncul di hadapannya. Sepertinya lawan Ying Huanhuan saat ini tergolong kuat…     

Mata Lin Dong memicing ketika dia memikirkan kondisi tersebut. Tak lama setelahnya, dia menatap ke arah lawan Ying Huanhuan yang berada di depannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.