Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Lolos Ujian



Lolos Ujian

0Di daratan luas dan seolah tidak berujung, Lin Dong berbicara dengan suara bernada tulus, namun terdengar aneh dan datar yang perlahan-lahan terucap, serta menggema di area itu…      

Namun ketika suaranya menghilang, area di sana tetap saja hening mencekam. Tidak ada hal yang terjadi.      

Namun, pemandangan itu sama sekali tidak membuat Lin Dong panik. Matanya terpaku erat pada daratan luas di sana, seolah terdapat seseorang di sana yang mampu memahami ucapannya.      

Ketika Lin Dong berbicara, semakin banyak percikan cahaya yang bermunculan dari dalam badannya. Kakinya lantas lenyap dibalut cahaya, diikuti dengan pinggangnya, kemudian dadanya…      

Percikan-percikan cahaya itu perlahan-lahan menyebar, namun sorot tajam di pupil Lin Dong malah semakin jelas dan kuat.      

"Kau pernah memberi kesempatan pada Kak Zhou Tong dan mereka … mengapa tidak mencobanya lagi?" Suara Lin Dong berangsur-angsur semakin tenang dan dia berbicara samar sambil menatap ke arah daratan tak berkehidupan di sana.      

Percikan-percikan cahaya itu perlahan-lahan menyebar dan mulai melewati leher Lin Dong.      

"Benda-benda itu … mereka membuatmu kesakitan, 'kan?" Lin Dong menatap singkat ke arah cahaya yang menyebar. Bibirnya membentuk cengiran menghina ketika dia berkata.      

"Bzzt!"      

Cahaya yang bergerak-gerak akhirnya membeku.      

Ketika mengetahui perubahan di sana, senyuman di bibirnya berangsur-angsur melebar. Kali ini dia akhirnya memenangkan sebuah pertaruhan. Great Desolate Tablet memang memiliki kecerdasan.      

Tanpa disadari, angin sepoi-sepoi bertiup di daratan tandus dan menyebabkan gelombang udara muncul di sana. Gelombang udara itu berdatangan dari segala arah dan akhirnya berkumpul dengan Lin Dong yang berada di pusatnya.      

"Chi! Chi!"      

Percikan-percikan cahaya menyebar seiring sosok Lin Dong yang awalnya menghilang, kini kembali dengan kecepatan tidak terbayangkan. Terlebih lagi, ketika badannya kembali, energinya yang besar juga muncul.      

"Terima kasih."      

Lin Dong mengepalkan tangan dan tersenyum ketika merasakan energi besar kembali ke dalam dirinya. Dia lantas mendongak dan menepukkan kedua tangannya bersama ke arah daratan di sana sambil tertawa.      

"Krak! Krak!"     

Ketika suaranya menghilang, retakan mulai menjalar di daratan tandus. Retakan-retakan itu membentuk pola saling-silang seperti gambar yang terdistorsi, sedangkan Lin Dong berdiri di atas tanah yang kini hancur. Namun, meskipun dia berhadapan dengan perubahan cepat di sana, tidak ada tanda-tanda panik di wajah Lin Dong. Alih-alih, terdapat sorot gembira yang bisa dilihat di dalam matanya. Sepertinya kejadian ini bisa dianggap sebagai proses keberhasilannya…      

Daratan di sana akhirnya ambles sepenuhnya. Kegelapan berdatangan dari semua arah dan menenggelamkan sosok Lin Dong di dalamnya.      

Ketika waktu masih berjalan di tempat, atmosfer di wilayah pegunungan Sekte Dao semakin bertambah ramai. Suasana riuh-rendah itu hanya bisa disebabkan dari kondisi satu-satunya sosok di depan Great Desolate Tablet.      

Saat ini, pilar cahaya yang terlontar dari Great Desolate Tablet dan menyelimuti sosok Lin Dong sudah mengecil secara perlahan namun teratur.      

Ketika menyaksikan kejadian ini, raut kecewa yang jelas terlihat di wajah semua orang. Kalau Lin Dong gagal, maka tidak akan ada orang yang bisa memahami Great Desolation Scripture milik Aula Desolate. Kalau demikian, tidak ada seorang pun yang tahu kapan Great Desolation Scripture legendaris bakal kembali melihat cahaya matahari…     

Di langit, raut menderita muncul di wajah Chen Zhen dan Wu Dao. Meskipun mereka paham kalau Great Desolation Scripture tidak mudah dipahami, tapi masih lebih sulit bagi mereka untuk menerima kenyataan atas kejadian di depan mata mereka tersebut.      

"Huff…"     

Ketua Aula Sky, Qi Lei, menepuk bahu Chen Zhen dan Wu Dao seakan dia bermaksud mengutarakan sesuatu. Namun pada akhirnya dia cuma bisa menghela napas, dan para ketua aula lainnya menggelengkan kepala tidak berdaya. Great Desolation Scripture memang masalah terbesar Sekte Dao…     

Seiring keributan yang terjadi di sekelilingnya, Ying Huanhuan juga menghela napas perlahan. Dia mendongak dan menatap ke arah sosok pemuda yang terlihat sangat kesepian dan kurus di depan Great Desolate Tablet. Wanita itu lantas mengerucutkan bibirnya dan membentuk lengkungan yang terkesan menyedihkan di sana.      

Meskipun perangainya ceria, tapi dia juga mampu bersikap tegas. Terlebih lagi, dia bahkan bertaruh dengan Lin Dong. Namun bagaimanapun juga, wanita muda itu berhati lembut. Dia sudah bisa merasakan betapa besar rasa putus asa dan sengsara yang dirasakan oleh Lin Dong setelah kegagalan tersebut.      

"Sepertinya aku sebaiknya tidak menganggunya secara berlebihan sejak hari ini…" Bulu mata wanita muda itu mengerjap perlahan ketika dia berpikir sendiri.      

"Rupanya tetap saja gagal…"      

Di puncak gunung tak jauh dari sana, seorang pak tua berjubah biru menghela napas dan cuma bisa tertawa getir sambil mengumpat, "Great Desolate Tablet sialan! Padahal sekte kita sudah melindunginya selama ribuan tahun. Benda itu benar-benar tidak peduli dengan kita…"      

"Asal-usulnya terlalu menakjubkan. Bukan posisi kita untuk mencoba dan membayangkan apa yang sudah dialaminya. Memang normal kalau ia merasa tidak berhutang apapun pada kita." Ying Xuanzi tersenyum simpul.      

"Sepertinya sudah waktunya menghentikan acara mempelajari Great Desolation Scripture ini…" Pak tua berjubah biru itu berkata pasrah. Namun ketika dia selesai berkata, teriakan bernada terkejut mendadak terdengar dari kerumunan besar di kejauhan.      

Ketika mendengar teriakan itu, Ying Xuanzi dan pak tua berjubah biru sontak terperangah. Mereka segera mendongak dan menatap ke arah kejauhan dengan sorot agak terperangah. Tak lama kemudian, mata mereka segera terfokus.      

"Ini…" Suara tercengang perlahan-lahan terlontar dari mulut mereka.      

Teriakan itu menyebar di daratan dengan kecepatan sangat tinggi. Ying Xiaoxiao, Ying Huanhuan, dan para praktisi lainnya merasakan keributan itu dan mendongak. Mereka lantas memfokuskan pandangan pada area di hadapan Great Desolate Tablet.      

Pilar cahaya yang awalnya menciut, kini sudah seukuran telapak tangan di kepala Lin Dong. Jika berhadapan dengan situasi seperti itu, siapapun bakal mengira proses pemahaman Lin Dong sudah gagal dan berakhir. Namun, setelah menunggu beberapa menit, seseorang mendadak menyadari kalau pilar cahaya seukuran telapak tangan itu rupanya tidak lenyap!      

Pilar cahaya itu tidak sepenuhnya menghilang—berarti proses pemahaman ilmu bela diri yang dilakukan Lin Dong belum berakhir!      

"Apa yang sedang terjadi?" Ying Huanhuan berkata sambil menatap ke arah kejadian dengan sorot tidak percaya.      

Alis Ying Xiaoxiao tertaut bersama. Tak lama kemudian, rautnya berangsur-angsur berubah serius. Bahkan suaranya agak gemetaran ketika dia menjawab, "Kurasa ini berarti Lin Dong belum gagal…"      

Ketika mendengarnya, Qing Ye dan para praktisi lainnya sontak tergerak. Sorot terkejut terpancar di dalam mata mereka.      

Chen Zhen, Wu Dao, dan para Ketua Aula lainnya juga ikut tertegun menatap kejadian tersebut. Sorot gembira yang meluap-luap lantas muncul di mata duo Chen Zhen seolah mereka baru saja tersadar akan sesuatu.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Great Desolate Tablet mendadak mulai bergetar keras, kemudian gelombang-gelombang cahaya berkumpul bersama di permukaan prasasti raksasa. Hingga pada akhirnya, gelombang-gelombang cahaya itu berubah menjadi pilar cahaya hampir padat yang terlontar dan menyelimuti badan Lin Dong.      

"Whoahh!"      

Ketika menyaksikan pilar cahaya yang sangat menyilaukan di sana, semua orang sontak berseru. Raut terperangah memenuhi wajah banyak orang.      

Gelombang-gelombang cahaya terus berkumpul pada Great Desolate Tablet. Hingga pada akhirnya, permukaan prasasti itu menyerupai kaca. Siapapun bisa samar-samar melihat sosok buram tapi besar yang menjulang di dalamnya.      

Ketika sosok raksasa itu muncul di permukaan prasasti, pupil Chen Zhen, Wu Dao, dan ketua aula lainnya seketika terbelalak dan napas mereka semakin memburu. Tak lama kemudian, mereka saling bertukar pandang dan melihat sorot sangat terkejut di mata masing-masing.      

"Apa itu … Jiwa Great Desolation Tablet?" tanya Wu Dao dengan suara serak.      

"Seharusnya begitu. Ketika aku masih menjadi murid di sini, aku melihat proses pemahaman Great Desolation Scripture yang dilakukan Kak Zhou Tong, dan sosok ini juga muncul di prasasti…"     

Qi Lei menjawab dengan perlahan. Dia menahan hatinya yang berdegup kencang dan menatap ke arah duo Chen Zhen. "Selamat, Aula Desolate kemungkinan kali ini akan kembali melonjak…"      

Chen Zhen dan Wu Dao saling menatap dan tertawa terbahak-bahak sampai air mata mereka menetes. Setelah 100 tahun, Aula Desolate mereka akhirnya menemukan seorang murid yang bisa memahami Great Desolation Scripture!      

Kegelapan memenuhi semua tempat. Ketika Lin Dong akhirnya membuka matanya, kegelapan kembali menyembur bagai air bah. Saat kegelapan akhirnya menghilang, daratan tandus dan berbatu kembali muncul di hadapan Lin Dong.      

Tak jauh dari sana, benda yang pertama kali menarik perhatian Lin Dong adalah prasasti kuning kuno yang tingginya mencapai tiga meter. Prasasti itu mirip dengan Great Desolate Tablet. Namun, beberapa rune kuno samar-samar terlihat di permukaannya…     

Saat pandangan Lin Dong perlahan-lahan menyapu ke bawah, pupilnya sontak menciut. Dia melihat pembuluh-pembuluh hitam membentuk garis-garis berbayang yang muncul dari dasar prasasti. Garis-garis itu terlihat seperti tanduk iblis—sedingin es dan terkesan jahat—ketika bergerak perlahan-lahan sambil menyebar pada prasasti seperti sejenis virus.     

Aliran energi garis-garis hitam aneh itu sama persis dengan titik-titik hitam kecil.      

"Benda-benda ini pelakunya, 'kan?" kata Lin Dong lembut sambil menatap ke arah prasasti.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Saat Lin Dong selesai berkata, riak-riak energi samar muncul di permukaan prasasti. Tak lama kemudian, muncul sebuah sosok buram di sana. 'Sosok' itu menatap pada Lin Dong. Suara serak yang terkesan sangat kuno sampai seolah mampu menembus hati seseorang terdengar kemudian.      

"Memang ada banyak benda di dalam badanmu yang terasa tidak asing…"     

Ketika mendengar suaranya, sudut mata Lin Dong mulai berkedut tidak terkendali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.