Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Riak-riak



Riak-riak

1Pergerakan gunung akhirnya saat ini perlahan-lahan terhenti. Prasasti batu yang tingginya mencapai 300 meter itu kini berdiri di bagian puncak gunung. Warna kuning keabu-abuan di prasasti iu dikarenakan proses pengendapan selama berabad-abad. Riak-riak energi yang tidak biasa dan kuno menguar dari prasasti batu, sehingga menyebabkan aura gurun terpencil memenuhi area tersebut.      

Aura gurun menyelimuti wilayah di sana. Warna langit seperti sudah berubah kekuning-kuningan. Saat itu, banyak orang merasa seolah mereka sudah berpindah ke daratan kuno…      

Ekspresi semua orang berubah serius seiring aura gurun menyebar di udara. Sementara itu, suara riuh-rendah di sana perlahan-lahan berubah hening. Berpasang-pasang mata yang menatap dengan sangat berminat dan dipenuhi rasa hormat diarahkan para prasasti raksasa di sana.      

"Akhirnya kembali terbuka." Wu Dao menatap ke arah prasasti batu yang sangat besar tersebut. Sorot terharu terpancar di matanya, kemudian dia bergumam.      

"Sejak Sekte Dao menemukan prasasti batu ini di masa lalu, kami memutuskan akan mendirikan sebuah sekte di tempat ini. Aula Desolate juga lahir karena keputusan itu. Ribuan tahun sudah berlalu. Tapi cuma beberapa praktisi langka saja yang berhasil memahami Great Desolation Scripture…" Chen Zhen menghela napas perlahan.      

"Pak tua, kau benar-benar berbicara tanpa aba-aba lebih dulu. Great Desolation Scripture bukan ilmu bela diri biasa. Kalau semudah itu dipelajari murid, kekuatan Sekte Dao pasti sejak lama sudah melampaui Yuan Gate." Seorang pria paruh baya berbadan kekar di sisi Chen Zhen terkekeh dan menimpali.      

Pria itu mengenakan jubah hitam, dan sikapnya tergolong tidak biasa. Sepasang matanya menyapu ke sekitar bagai petir yang tersembunyi, sehingga membuat dimensi di sana agak terdistorsi. Dia adalah master Aula Sky sekarang, Qi Lei.      

Chen Zhen juga tersenyum ketika mendengarnya. Sesaat kemudian, dia menatap ke langit dan berkata, "Sebentar lagi…"      

"Sepertinya Lin Dong belum tiba." Mata Wu Dao menyapu ke sekitar, lalu berkata sambil mengernyitkan dahinya.      

"Tenang, bagaimana mungkin pemuda itu sampai melewatkan acara seperti ini…"     

Chen Zhen tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia berbalik, lalu menatap ke arah Jiang Hao dan tiga kakak seperguruan murid langsung Aula Desolate. Pria tua itu lantas berujar dengan suara bernada rendah, "Kalian semua harus mempersiapkan diri. Ingat, jangan memaksakan kehendak. Ilmu bela diri ini mengandalkan keberuntungan dan kecocokannya dengan seseorang, serta tidak bisa dipaksa."      

"Baik!"      

Jiang Hao dan tiga praktisi lainnya menjawab dengan penuh hormat. Raut bersemangat memenuhi wajah mereka. Sesaat kemudian, mereka bertukar pandang saling memahami, lalu bergerak. Hingga pada akhirnya, sosok mereka mendarat di hadapan prasasti batu di puncak gunung sambil diiringi pandangan banyak orang di sekitar gunung tersebut.      

Ada beberapa batu hijau yang menonjol di tebing gunung tersebut. Batu-batu hijau itu sehalus kaca. Mereka duduk di sana dan mendongak menatap ke arah prasasti yang tingginya ratusan meter. Saat ini, perasaan seolah menjadi semut mendadak muncul di hati mereka.      

Jiang Hao dan tiga praktisi lainnya memperlihatkan raut serius saat duduk di batu-batu hijau. Meskipun mereka menyembunyikannya dengan baik, tapi masih terdapat jejak kepanikan yang terdapat di dalam mata mereka. Semua dikarenakan tekanan besar yang menguar dari prasasti batu raksasa.      

Setelah Jiang Hao mendarat di depan prasasti batu, suara-suara kembali terdengar dari area di sekitar. Tak lama kemudian, beberapa orang sepertinya menyadari bahwa terdapat seseorang yang tak muncul di sana. Pandangan mata mereka segera mulai menyapu sekitar gunung demi menemukan sosok tersebut…     

"Pemuda itu benar-benar terkenal. Semua orang selalu menunggu kemunculannya…"      

Ying Huanhuan tentu paham siapa yang dicari-cari oleh mereka. Lin Dong mungkin memang baru saja bergabung dengan Sekte Dao, tapi reputasinya sudah melonjak cepat. Tak cuma dia sudah mendapatkan hasil mengagumkan di dasar Sungai Pil yang bahkan sampai melampaui Kakak Seperguruan Zhou Tong, tapi dia juga berhasil mempelajari Desolate Demon Eye yang tak berhasil dikuasai Zhou Tong. Terlebih lagi, dia juga bertanggung jawab mampu membawa pulang Immortal Yuan Ancient Seed…     

Berbagai macam pencapaian itu sudah cukup mampu menjadikan Lin Don sebagai bintang baru yang menyilaukan di dalam Sekte Dao. Kali ini, tak diragukan lagi semua orang percaya kalau Lin Dong lah yang memiliki kesempatan terbesar bisa memahami Great Desolation Scripture.     

"Pencapaiannya sebelum ini memang terlalu luar biasa…" Ying Xiaoxiao berkata lembut.      

"Oh?" Ying Huanhuan terkejut ketika mendengarnya. Mata lebarnya menatap curiga pada Ying Xiaoxiao. Rupanya dia tidak terlalu paham dengan arti di balik ucapan kakaknya barusan.      

"Lin Dong adalah pemuda yang memiliki harga diri cukup tinggi. Kondisi itu bisa dilihat siapapun sejak dia bergabung dengan Sekte Dao. Dia menggunakan Kak Zhou Tong sebagai patokan."     

Ying Xiaoxiao menatap ke arah prasasti batu dan perlahan-lahan berkata, "Sebagai sesama murid Aula Desolate, dia tidak rela jalannya dibayang-bayangi oleh sosok itu. Oleh karenanya, dia ingin melampaui Kak Zhou Tong."      

"Potensinya bisa diposisikan pada peringkat tiga besar di dalam Sekte Dao yang sekarang. Kemungkinan pencapaiannya di masa depan nanti bakal cukup besar. Namun, kehebatan kakak seperguruan Zhou Tong mampu membuat banyak praktisi jenius merasa minder. Menggunakan Kak Zhou Tong sebagai patokan bukan ide yang baik. Kalau Lin Dong sampai gagal, kemungkinan dia bakal kesulitan melampaui bayang-bayang Kak Zhou Tong."     

"Ada juga beberapa orang yang tidak akan merasa terluka meskipun mereka gagal…"      

Ying Xiaoxiao tertawa kecut ketika berbicara sampai di titik tersebut. Dia lantas berkata dengan lembut, "Target Lin Dong terlalu tinggi. Aku khawatir kalau dia sampai gagal, dia bakal sangat terpukul."      

Ketika Ying Huanhuan mendengar kata-kata Ying Xiaoxiao, alisnya tertaut erat, sebelum akhirnya dia berkata, "Kakak khawatir kalau Lin Dong tidak akan bisa memulihkan semangatnya kalau dia sampai gagal memahami Great Desolation Scripture?"     

"Tidak sampai sejauh itu. Apa yang dialami olehnya, mungkin jauh dari apa yang pernah kuhadapi. Tapi aku khawatir kalau kegagalannya bakal berpengaruh pada tekadnya. Karena bagaimanapun juga, dia sudah mengalami perjalanan mulus menantang pencapaian Kak Zhou Tong."     

Ying Xiaoxiao lantas menggelengkan kepalanya dan menambahkan, "Namun, pencapaian dia sebelumnya cuma ujian kecil. Sedangkan sekarang … adalah simpul gordian yang sebenarnya."     

Mata cerah Ying Huanhuan lantas mengerjap perlahan. Dia lantas berpikir sebentar, dan wajah mungilnya diangkat. Sinar matahari menyinari wajah menawannya. Dia sempat ragu-ragu sesaat sebelum akhirnya berbicara, "Kak, meskipun aku tidak tahu apa yang sudah dialami Lin Dong, tapi kurasa kakak meremehkan tekadnya. Terlebih lagi, aku tidak pernah melihatnya takut dengan apapun. Bahkan ketika dia tinggal sendirian untuk menahan Yao Ling dan Devil Seal Mass, aku tidak melihat sorot takut di matanya…      

"Lagipula meskipun Kak Zhou Tong mendapatkan reputasi yang lebih besar dari ayah di hati murid-murid Sekte Dao, tapi kemungkinan Lin Dong tidak terlalu menyanjungnya. Dia cuma melihat Kak Zhou Tong sebagai seseorang yang akan dia lampaui selama perjalanannya…"      

Sinar matahari di langit menyinarinya ketika Ying Huanhuan bicara. Cahaya itu bersinar pada wajah mungil yang menawan di sana. Lengkungan cahaya menyebar di sekitar dagunya, sehingga membuatnya terlihat sangat cantik.      

Wanita muda itu sekarang juga sepertinya teringat apa yang dikatakan Lin Dong di celah gunung. Dia hanya tidak bisa memahami bagaimana Lin Dong bisa paham cara menyembunyikan dendamnya seperti ular di lubang dalam dan diam-diam memperkuat diri. Padahal saat itu Lin Dong cuma anak laki-laki yang bahkan lebih muda dibandingkan Ying Huanhuan sekarang. Setelah bertahan selama bertahun-tahun, akhirnya Lin Dong bisa mengandalkan kekuatannya untuk membunuh musuh yang dulunya bisa menghancurkan keluarga kecilnya dengan mudah…      

Ying Huanhuan benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana seseorang seperti Lin Dong, yang memiliki ketahanan diri mengerikan itu, tidak bisa pulih dari kegagalan.      

Ying Xiaoxiao juga tertegun mendengar ucapan Ying Huanhuan. Dia segera menoleh dan menatap ke arah wanita muda di sisinya. Sesaat kemudian, sudut mulut Ying Xiaoxiao tertarik dan membentuk senyuman simpul di sana. "Sepertinya kau sangat menyanjungnya?"      

"Aku cuma mengatakan kebenaran. Kak, kau seharusnya tidak bicara omong kosong!" Wajah Ying Huanhuan memerah dan dia bergumam.      

Ying Xiaoxiao menolak berkomentar. Dia lantas menambahkan, "Karena kau menyanjungnya, mari kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Kali ini, dia menghadapi tekanan yang besar. Kalau dia gagal memahami ilmu bela diri itu, maka rumor pasti akan muncul. Apakah dia bisa menghindarinya atau tidak, semua tergantung pada kemampuannya."      

Pandangan Ying Xiaoxiao mendadak teralihkan setelah dia berbicara. Dia menoleh ke arah langit di kejauhan dan menyunggingkan senyuman. "Dia sudah tiba…"     

"Swuush!"      

Setelah Ying Xiaoxiao berbicara, sebuah suara angin bertiup kencang mendadak terdengar di kejauhan. Pandangan para praktisi di gunung segera menoleh ke arah suara berasal. Atmosfer di sana lantas berubah sangat memanas.      

"Lin Dong akhirnya tiba … Kukira dia sudah menyerah."      

"Heh, aku penasaran apa dia bisa memahami Great Desolation Scripture. Pencapaiannya sebelumnya cuma seperti permainan anak-anak kalau dibandingkan dengan Kak Zhou Tong. Ujian kali ini benar-benar akan mengetes kemampuannya."      

"Benar."     

Berbagai macam kasak-kusuk menyebar bagai gelombang di antara lautan manusia. Suara angin yang menderu semakin keras seiring suara-suara di sana tersebar. Beberapa detik kemudian, sebuah sosok melesat di udara dan muncul di langit.      

"Paman-paman Guru, muridmu terlambat datang."     

Ketika Lin Dong muncul di langit, awalnya dia agak terperangah karena adanya lautan manusia yang begitu padat di gunung. Baru kemudian dia mendongak kemudian menatap ke arah Chen Zhen dan Wu Dao. Suaranya mengandung nada penyesalan.      

"Mm, tidak masalah karena kau sudah tiba kemari." Chen Zhen tersenyum menganggukkan kepalanya. Matanya bercahaya ketika menyapu ke arah sosok Lin Dong dan akhirnya terfokus. Ketika menatapnya, Chen Zhen bisa tahu kalau kekuatan Lin Dong sudah meningkat cukup besar jika dibandingkan dengan setengah bulan sebelumnya.      

"Kau…"      

Chen Zhen bertukar pandang dengan Wu Dao. Mereka bisa melihat sorot gembira dan terkejut di mata masing-masing.      

"Karena kau sudah tiba, sebaiknya kau ke sana juga. Tapi ingat jangan memaksakan diri. Meskipun Great Desolation Scripture kuat, tapi hal terpenting adalah dirimu sendiri." Wu Dao melambaikan tangannya dan tertawa.      

"Muridmu ini akan mengingatnya nasehatmu."      

Lin Dong nyengir dan menganggukkan kepalanya. Sesaat kemudian, dia menoleh menatap ke arah Great Desolate Tablet yang sangat besar. Pemuda itu lantas menghirup udara dalam-dalam dan menahan rasa bersemangat di dalam hatinya. Sejak bergabung dengan Sekte Dao, hal yang paling diidam-idamkan olehnya sudah pasti adalah Great Desolation Scripture—ilmu bela diri terkuat di antara empat kitab agung misterius di Sekte Dao. Kesempatan itu akhirnya tiba.      

Lin Dong memfokuskan diri pada Great Desolate Tablet. Sosoknya bergerak dan menuju ke sana. Hingga pada akhirnya, dia perlahan-lahan mendarat di batu hijau.      

Lin Dong akhirnya mampu merasakan Qi Desolate yang besar dan kuat ketika berdiri di hadapan Great Desolate Tablet. Ketika dia berada di sana, seakan-akan dia kembali ke daratan kuno luas di zaman dahulu kala.      

"Bzzt!"      

Sementara Lin Dong merasakan dirinya berada dalam daratan besar yang luar, riak-riak energi tipis mendadak menyebar dari dalam badannya. Pupilnya segera menciut cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.