Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Great Desolate Tablet



Great Desolate Tablet

1Ada gunung yang sangat besar di dalam wilayah Aula Desolate. Gunung itu berwarna kuning dan sama sekali tidak ada warna hijau di puncaknya. Jika melihat dari kejauhan, gunung itu seperti daratan tandus yang dipenuhi dengan aura terpencil.      

Di langit di atas puncak gunung, sebuah Sungai Pil raksasa melintas dan menmbulkan suara mendesing. Saat ini, Sungai Pil yang biasanya tidak berhenti mengalir, sekarang memperlihatkan fenomena aneh. Tak cuma kecepatannya semakin berkurang, tapi Qi Nirvana yang sangat besar dan kuat terus-menerus mengalir ke bawah. Kondisinya seakan terdapat lubang besar yang terbentuk di Sungai Pil.      

Qi Nirvana mendesing ke bawah bagai air bah, dan akhirnya mengalir menuju puncak gunung besar di sana.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Gunung itu rupanya mulai bergetar ketika Sungai Pil mengalir ke dalamnya. Pecahan-pecahan batu berjatuhan tiada henti, dan retakan-retakan besar mulai terbentuk di permukaan gunung.      

"Swuush! Swuush!"     

Ketika perubahan drastis itu terjadi di puncak gunung, suara-suara angin berderu ikut terdengar di langit sekitarnya. Setelah beberapa menit berlalu, langit di sekitar, pepohonan besar, dan gunung segera dipenuhi oleh banyak orang. Hutan pegunungan yang awalnya hening sekarang berubah sangat ramai.      

Berbagai macam suara berkumpul dan menyebar dengan sangat kencang. Bahkan awan-awan di langit ikut tercerai-berai.      

Murid-murid yang berkumpul di sana tidak cuma berasal dari Aula Desolate. Bahkan murid-murid tiga aula lainnya juga bergegas berdatangan. Karena mereka jelas tahu apa yang akan terjadi setelah ini mungkin bisa mengubah peringkat empat aula.      

Selain Kompetisi Aula, sangat jarang melihat murid-murid empat aula berkumpul bersama. Bahkan ketika murid-murid Aula Sky mempelajari 'Heavenly's King Scripture', kejadian itu tidak menimbulkan keributan sebesar ini. Dari segi itu saja, siapapun bisa tahu betapa besar rasa hormat untuk Great Desolation Scripture di hati murid-murid Sekte Dao…     

"Swuush!"      

Sinar-sinar cahaya bergegas berdatangan dari langit di kejauhan. Hingga pada akhirnya, ketika hendak tiba di puncak gunung yang mengalami perubahan besar-besaran, mereka baru memperlihatkan diri. Dua orang di hadapan mereka rupanya adalah Chen Zhen dan Wu Dao.      

Ada enam orang yang mengekor di belakang mereka. Mereka berenam relatif tua. Aura mereka semua terasa kuat dan hebat, serta tidak lebih lemah sedikit pun jika dibandingkan dengan Chen Zhen.      

Di antara enam praktisi di sana, tiga orang rupanya bukan orang asing. Mereka semua adalah Wakil Ketua tiga aula lainnya yang pernah ditemui Lin Dong ketika dia pertama kali bergabung dengan Sekte Dao. Rupanya, tiga orang sisanya yang memiliki aura lebih kuat adalah para ketua dari tiga aula!     

Kali ini, peristiwa terbukanya Great Desolate Scripture sampai membuat semua ketua tiga aula lainnya datang…      

"Bahkan Ketua Aula Sky, Earth, dan Flood datang…"     

Jiang Hao, salah satu kakak seperguruan murid langsung di Aula Desolate berdiri melayang di udara dan menatap ke arah beberapa sosok di bagian depan. Dia sontak mengatupkan mulutnya dan tertawa.      

"Apa yang perlu dikagetkan. Selain para ketua aula, kurasa mungkin bahkan ada beberapa sesepuh yang sangat sepuh diam-diam mengawasi tempat ini. Mempelajari Great Desolation Scripture adalah agenda utama di Sekte Dao," kata Pang Tong.     

"Kalau kita berhasil mempelajari Great Desolation Scripture, Aula Desolate kita kemungkinan bakal bisa meningkatkan peringkatnya di Kompetisi Aula mendatang." Fang Yun menatap ke arah gunung yang kini berguncang, dan siap beraksi.      

Pang Tong terdiam ketika mendengarnya, dan sama sekali tidak mengucapkan apapun. Sebagai kakak seperguruan murid langsung yang paling berpengalaman di Aula Desolate, dia jelas paham betapa besar kesulitan memahami Great Desolation Scripture. Dalam 100 tahun terakhir, semua orang menjadi kecewa setelah Great Desolate Tablet dibuka. Siapa tahu seandainya hari ini akan menjadi pengecualian?     

"Hei, di mana dia—Lin Dong? Kalau dia sampai melewatkan acara besar ini, bukankah dia bakal berakhir menyalahkan dirinya karena kecewa?" Pandangan Fang Yun menyapu ke sekitar, lalu bertanya dengan nada terkejut.      

"Dia pergi menemui ketua sekte setengah bulan yang lalu. Mereka berhasil membawa pulang Immortal Yuan Ancient Seed dan melakukan perbuatan yang sangat menguntungkan sekte. Ketua Sekte pasti sudah memberinya hadiah. Tapi kau bisa tenang, karena kalau menimbang dari sifatnya, mustahil dia melewatkan kesempatan mempelajari Great Desolation Scripture," kata Pang Tong.      

"Pemuda itu, Lin Dong … kudengar kalau dia bahkan melukai Yao Ling yang merupakan peringkat empat di daftar buronan sekte. Benar-benar pemuda yang abnormal…" Jiang Hao tertawa kecut.      

"Dik Lin Dong juga murid Aula Desolate kita. Kalau dia semakin kuat, tentu bakal lebih baik bagi Aula Desolate. Kau seharusnya tidak merasa tak senang begitu hanya karena kau kalah darinya." Pang Tong mengernyitkan alisnya dan menasehati Jiang Hao. Sebagai kakak seperguruan murid langsung yang paling berpengalaman, reputasinya di Aula Desolate jelas cukup tinggi.     

"Bagaimana mungkin begitu. Aku tidak sepicik itu. Kalau kali ini dia berhasil mempelajari Great Desolation Scripture, aku tentu akan ikut senang. Karena kalau tidak, Aula Desolate kita bakal kehilangan muka lagi di Kompetisi Aula mendatang." Jiang Hao berkata dengan pasrah.     

Pang Tong mengangguk puas ketika mendengarnya. Dia sudah hendak berbicara ketika suara-suara angin mendadak terdengar di kejauhan. Sesaat setelahnya, belasan sosok bergegas melintas dan mendarat tak jauh dari mereka.      

Murid-murid Sekte Dao di sekitar segera menjadi ribut ketika kelompok itu tiba. Berpasang-pasang mata yang menatap mereka juga terlihat lebih hormat.      

"Rupanya Kak Xiaoxiao dan kelompoknya … Ada juga Kak Qing Ye dari Aula Earth dan Kak Mu Li dari Aula Flood. Tsk, tsk, kabarnya mereka bertiga semua sudah memahami kitab-kitab misterius dari aula masing-masing. Mereka bisa dianggap sebagai trio paling mengagumkan di antara anggota generasi muda Sekte Dao…"     

"Benar. Terutama Kak Xiaoxiao. Kabarnya dia juga sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Sembilan. Jika digabungkan dengan kekuatan 'Heavenly's King Scripture', kemungkinan dia bakal sulit menemui lawan yang setara, kecuali seorang praktisi ahli yang sudah naik ke Tingkat Profound Life."     

"Kau melupakan Lin Dong dari Aula Desolate. Sebelum ini, dia sudah bertarung melawan Yao Ling, mantan sesepuh Yuan Gate, dan bahkan berhasil melukainya. Yao Ling itu adalah praktisi ahli yang sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Sembilan sejak beberapa saat yang lalu."     

"Ya, aku juga sudah mendengarnya. Kalau memang benar, berarti Lin Dong terlalu kuat. Kebetulan sekali, dia juga murid Aula Desolate. Kali ini, dia pasti mendapatkan kesempatan mempelajari Great Desolation Scripture. Aku penasaran apa dia bisa berhasil…"      

"Tak ada orang yang tahu. Meskipun performanya sangat mencolok sejak bergabung dengan Sekte Dao, tapi Great Desolation Scripture adalah sesuatu yang bahkan tidak mampu dipelajari oleh Kak Xiaoxiao…"     

Kelompok praktisi yang melintasi udara dan tiba di sana rupanya adalah Ying Xiaoxiao, Ying Huanhuan, dan para praktisi lainnya. Selain mereka, juga terdapat Qing Ye dari Aula Earth, Mu Li dari Aula Flood, dan beberapa kakak seperguruan murid langsung lainnya yang sangat terkenal dari tiga aula. Mereka bisa dianggap sebagai pasukan paling menakjubkan di antara anggota generasi muda di Sekte Dao. Oleh karenanya, semua pandangan mata di gunung berkumpul mengarah ke sana ketika mereka muncul.      

Ying Xiaoxiao dan Ying Huanhuan yang berdiri di bagian depan menjadi titik fokus perhatian mereka semua. Namun, mayoritas pandangan mata murid-murid generasi muda mengarah pada wanita muda dengan ekor kuda hitam yang terlihat sangat polos dan ceria.      

Bukan berarti Ying Xiaoxiao tidak memiliki banyak pesona. Hanya saja reputasinya di antara murid-murid generasi muda terlalu tinggi. Terlebih lagi, sikapnya yang dingin juga membuat beberapa murid memperlakukannya dengan penuh hormat. Maka dari itu, tentu mereka tidak berani melihatnya dengan cara yang sama seperti mereka menatap Ying Huanhuan.      

Meskipun Ying Huanhuan hari ini cuma mengenakan baju putih sederhana dan celana, tapi sosoknya terlihat sangat luwes dan lemah lembut. Bajunya menyelimuti sosok yang ceria, sehingga mengundang perhatian banyak orang. Jika dikombinasikan dengan ekor kudanya yang mengayun perlahan ketika dia menoleh dan kedipan perlahan dari mata lebarnya yang menawan, penampilannya terlihat sangat polos sampai membuat semua orang merasa tak berdaya.      

Mata lebar Ying Huanhuan menyapu area sekelilingnya. Namun dia rupanya tidak menemukan sosok yang dikenalnya. Alisnya tertaut dan dia berkata, "Lin Dong tidak ada di sini? Apa dia bakal melewatkan kesempatan ini?"      

"Tidak aneh jika memang demikian. Meskipun Dik Lin Dong sangat berbakat, tapi dia kan baru saja bergabung dengan Aula Desolate." Di sisinya, Qing Ye tertawa pelan.      

"Alasan dia bergabung dengan Aula Desolate adalah karena mengincar Great Desolation Scripture. Bagaimana mungkin dia melewatkan kesempatan ini? Terlebih lagi, dia sudah menjadi kakak seperguruan murid langsung di Aula Desolate dan memenuhi syarat mempelajari Great Desolation Scripture." Ying Huanhuan memutar bola matanya ke arah Qing Ye dan berkomentar.      

Qing Ye merasa hatinya sangat tidak suka ketika melihat Ying Huanhuan membicarakan Lin Dong seolah dia sangat mengenal pemuda tersebut. Namun, pria itu tidak memperlihatkan tanda apapun karena dia tak ingin dianggap sebagai orang picik. Qing Ye cuma bisa segera menoleh dengan tidak alami, dan berbicara lirih dengan orang lain di sampingnya.     

Ying Xiaoxiao diam-diam menggelengkan kepalanya ketika menyaksikan kejadian itu, tapi dia tidak mengucapkan apapun. Wanita itu cuma mengarahkan pandangannya ke gunung yang bergetar. Setelah menyebarnya garis-garis retakan di sana, sebuah prasasti raksasa berwarna kuning keabu-abuan perlahan-lahan muncul dari gunung. Aura gurun yang berasal dari masa-masa kuno diam-diam menjalar di tempat tersebut.      

Sorot mata Ying Xiaoxiao terlihat campur aduk ketika memandang ke arah gunung di sana. Sifatnya cukup waspada. Dulu, dia dengan arogan berusaha mempelajari Great Desolation Scripture. Namun pada akhirnya dia gagal setelah bermeditasi di sana selama berbulan-bulan. Kejadian itu membuatnya cukup terpukul…      

"Great Desolate Tablet…"      

Berpasang-pasang mata di sana menoleh ke arah prasasti raksasa yang berukuran mencapai 300 meter dan baru muncul dari gunung. Prasasti itu seperti gunung yang menjulang di atas puncak. Bentuknya yang tinggi dan ajaib membuatnya terlihat bagai artefak Dewa dari masa-masa kuno.      

"Kak, apa menurutmu kali ini bakal ada seseorang dari Aula Desolate yang berhasil?" Mata lebar Ying Huanhuan agak bergetar ketika menatap ke arah benda raksasa yang muncul dari dalam gunung. Sesaat kemudian, dia menggamit pergelangan tangan Ying Xiaoxiao dan bertanya lembut padanya.      

"Jiang Hao dan tiga murid lainnya kemungkinan besar tidak bisa."      

Ying Xiaoxiao menatap ke arah Ying Huanhuan. Dia berhenti sesaat, sebelum akhirnya kembali melanjutkan, "Kalau Lin Dong … mungkin dia punya kesempatan yang besar."      

"Oh…" Ying Huanhuan diam dan menganggukkan kepalanya. Bulu matanya yang lentik mengerjap perlahan. Ekspresi di wajah mungilnya terlihat agak campur aduk.     

"Ada apa?" tanya Ying Xiaoxiao tidak yakin.     

"Kalau dia benar-benar bisa memahaminya … bukankah itu berarti aku harus melakukan apapun yang dikatakan olehnya…" Ying Huanhuan ragu-ragu sesaat, dan akhirnya berkata dengan wajah memerah.      

Bahkan Ying Xiaoxiao tidak tahu sebaiknya dia tertawa atau menangis ketika mendengar ucapannya. Dia lantas mendelik ke arah Ying Huanhuan. "Kau pantas mendapatkannya."      

"Gluduk!"     

Gunung yang bergetar hebat akhirnya berangsur-angsur berhenti. Semua orang mendongak dan menatap ke arah puncak gunung, di mana sebuah prasasti batu raksasa yang pucuknya hampir mengenai Sungai Pil muncul di sana. Mereka semua sekecil semut ketika berada di hadapan prasasti batu tersebut.      

Prasasti itu adalah Great Desolate Tablet.      

Kitab terkuat di antara empat kitab agung misterius—Great Desolation Scripture—tersembunyi di dalamnya. Namun sejak 100 tahun lalu, pertanyaan akankah ada seseorang yang bisa memahaminya tetap tidak juga terjawab.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.