Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Istirahat



Istirahat

3Kesadaran Lin Dong terus berada dalam kegelapan. Sementara dalam kondisi tidak sadarkan diri, dia samar-samar mendengar beberapa suara lembut dan lirih di sisi telinganya. Suara-suara itu sangat merdu dan membuatnya tersentuh. Suara itu membuat siapapun ingin membuka mata mereka dan melihat siapa pemiliknya.     

Namun pada akhirnya, Lin Dong tidak membuka matanya. Rasa lelah yang teramat sangat membesar dan menyeruak dari dalam pikirannya seperti ombak sehingga membuat matanya tetap terpejam.     

Rasa lelah itu bertahan dalam cukup lama. Hingga pada akhirnya, setelah pergulatan yang panjang, kelopak matanya akhirnya terdesak dan membuka perlahan.     

Sinar matahari menyinarinya dengan hangat. Kejadian itu membuat kelopak mata Lin Dong terbuka makin lebar dan sinar matahari akhirnya menghempas mundur kegelapan di sana…     

Usai membuka matanya, hal pertama yang muncul di mata Lin Dong adalah ruangan hening dan dipenuhi dengan bau kayu cendana. Cahaya merah terang terlihat di area sekelilingnya dan terpantul di dalam matanya. Ruangan itu memiliki nuansa yang tenang tapi mengagumkan.     

Lin Dong menatap ke arah lingkungan yang aneh dan tak dikenalnya tersebut. Momen di mana dia merasa sangat linglung melintas di matanya. Sesaat kemudian, dia mendadak berdiri. Ketika dia hendak melompat, badannya mendadak tidak berdaya. Sensasi tak berdaya mulai menjalar dari tangan dan kaki, serta sekujur badannya. Sebagai akibatnya, Lin Dong kehilangan kekuatannya…     

Sensasi tak berdaya di dalam badannya membuat ekspresi Lin Dong berubah. Namun, dia berangsur-angsur tenang. Dia agak mengernyitkan alisnya, seakan dia baru saja mengingat sesuatu.     

"Ying Huanhuan pasti sudah membereskan semuanya…" Lin Dong bergumam sendiri. Dia memikirkan saat terakhir ketika mendengar suara Ying Huanhuan yang tak asing. Dari apa yang terlihat, sepertinya pada akhirnya anggota Sekte Dao tiba di saat yang tepat.     

"Ternyata aku terluka separah ini…"     

Lin Dong menunduk dan menatap ke arah telapak tangannya yang memucat. Karena tidak bisa menahan sensasi rasa sakit di sana, dia mulai mengernyitkan alis. Pemuda itu bisa merasakan gelombang rasa sakit yang berasal dari dalam badannya. Bahkan proses pemulihan Yuan Power-nya juga mengalami beberapa gangguan. Rupanya luka-luka yang dideritanya kali ini sangat serius.     

Tentu saja, Lin Dong yang mengernyitkan dahinya gagal memikirkan lawan seperti apa yang dihadapinya. Kekuatannya cuma berada di Tingkat Nirvana Yuan Lima. Jika ditambah dengan kenyataan kalau dia adalah Heavenly Symbol Master Segel Empat serta berbagai macam trik tersembunyi miliknya, dia masih harus berusaha keras untuk mengimbangi kekuatan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Delapan. Terlebih lagi, Yao Ling adalah seorang praktisi yang sudah mencapai Tingkat Nirvana Yuan Sembilan. Jika dia tidak mengandalkan kekuatan dahsyat yang terkandung dalam lima Ancient Immortal Yuan Fruit, Lin Dong pasti tidak akan pernah bisa menandingi kekuatan Yao Ling. Dia bahkan berhasil membuat pria itu terluka parah.     

Apabila di antara berbagai macam sekte super, seorang praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Sembilan bisa dianggap sebagai murid papan atas. Bahkan praktisi itu bakal memiliki reputasi yang cukup besar di dalam seluruh Benua Xuan Timur. Namun, Lin Dong berhasil melakukan pencapaian sebesar itu sambil dikejar oleh Yao Ling serta para praktisi lainnya yang berusaha membunuhnya. Seandainya berita insiden ini sampai tersebar, kemungkinan besar kericuhan bakal terjadi.     

Lin Dong perlahan-lahan melangkah turun dari tempat tidurnya. Saat ini, tidak ada Yuan Power di dalam badannya. Kemungkinan dibutuhkan pemulihan selama beberapa hari agar dia bisa berangsur-angsur memulihkan Yuan Power-nya.     

"Kriet."     

Setelah berjalan di kamar, Lin Dong mendorong pintunya. Sinar matahari hangat bersinar dan menghangatkan sekujur badan Lin Dong. Di bawah pengaruh sinar matahari hangat itu, Lin Dong bisa merasakan sensasi sangat menyakitkan di dalam badannya sudah berkurang banyak.     

Ada koridor besar di luar kamar. Di depan koridor, terdapat halaman yang terpencil. Di halaman itu, beberapa orang terlihat duduk dengan tenang di lantai. Ketika mendengar suara pintu terbuka, mereka segera membalikkan badannya. Tak lama kemudian, raut terkejut namun gembira muncul di wajah mereka.     

"Akhirnya kau bangun, Lin Dong…"     

Lin Dong menatap ke arah Mo Ling dan beberapa praktisi yang berkumpul di sekelilingnya, serta ekspresi terkejut mereka. Dia bisa merasakan rasa cemas yang mendalam serta sorot gembira di mata mereka. Pemuda itu merasa sensasi hangat muncul di hatinya. Dia lantas tersenyum dan mengangguk sambil berkata, "Aku tertidur berapa hari?"     

"Sepuluh hari…" jawab Mo Ling sambil menunjukkan jari-jarinya pada Lin Dong.     

Lin Dong agak terperangah. Meskipun sudah mengiranya, tapi dia tidak pernah membayangkan kalau dirinya bakal tertidur lelap setelah terluka parah. Kemungkinan itu adalah efek samping karena dia sudah memaksa memakan lima Ancient Immortal Yuan Fruit.     

"Kau sekarang sangat terkenal. Berita tentangmu sudah tersebar ke seluruh Sekte Dao. Kabarnya meskipun kau dipojokkan oleh Devil Seal Mass dan banyak praktisi ahli, tapi kau masih berhasil melukai Yao Ling, praktisi yang tercantum di nomor empat di daftar buronan sekte. Pria itu adalah praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Sembilan, dan dia punya reputasi yang besar di wilayah Benua Xuan Timur…" puji Lui Bai sambil mendecakkan lidahnya. Caranya memandang Lin Dong tak disangka memperlihatkan sorot kagum yang tidak disembunyikan.     

"Lagipula, fakta paling penting adalah Yao Ling dulunya merupakan sesepuh Yuan Gate. Kau tidak tahu sebesar apa harga diri yang kaudapatkan bagi kami, para murid Sekte Dao…"     

Lin Dong menatap ke arah Liu Bai dan para praktisi lainnya yang memperlihatkan ekspresi bersemangat. Dia merasa kehilangan kemampuannya untuk berkata-kata. Lin Dong hampir kehilangan nyawanya kali ini, dan dia tidak sehebat apa yang mereka bilang…     

"Lin Dong, sudah bangun?"     

Ketika Lin Dong merasa pusing karena obrolan bersemangat para praktisi di sana, sebuah suara merdu dan menawan yang dipenuhi dengan nada terkejut yang terdengar jelas mendadak muncul dari dalam halaman. Semua orang seketika menoleh ke arah suara itu berasal, dan akhirnya membuat mereka menatap ke sudut halaman yang dipenuhi dengan bayang-bayang tanaman. Ada seorang wanita muda yang berdiri di sana.     

Wanita muda itu berdiri di bawah bayang-bayang. Postur tubuh langsing dan lembutnya berbalutkan baju yang memperlihatkan lekuk badan menawan. Cahaya bersinar menembus dedaunan dan memperjelas wajah mungil yang menawan dan menggoda. Mata cerah dan besar di sana juga memandang dengan sorot senang.     

Sosok wanita muda itu memang sangat cantik. Rambut ekor kudanya yang hitam legam terjatuh ke bawah—memperlihatkan lengkungan yang dipenuhi semangat di ujungnya.     

Ketika Mo Ling dan para praktisi lainnya memandang ke arah wanita muda itu, mata mereka sontak berkedip. Mereka lantas segera menoleh dan menatap curiga pada Lin Dong. "Ketika kau tidak sadarkan diri, mayoritas Dik Ying Huanhuan yang merawatmu. Dia sering datang ke Aula Desolate kita, dan membuat beberapa murid Aula Desolate iri denganmu…" kata Mo Ling yang kini memperlihatkan cengiran aneh di wajahnya.     

Usai mendengar ucapannya, Lin Dong lantas melongo sesaat. Dia tentu paham betapa besar reputasi Ying Huanhuan di kalangan murid Sekte Dao. Terlebih lagi, Ying Huanhuan juga memiliki latar belakang yang kuat. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau nona muda yang bisa dianggap sebagai seorang putri di Sekte Dao bakal sampai datang kemari untuk merawatnya…     

"Hei, apa kau berubah menjadi orang bodoh setelah tidur terlalu lama?"     

Ketika Lin Dong masih melongo, wanita muda itu sudah mendekat di depannya. Ying Huanhuan lantas mengulurkan tangan putih lentik dan sempurna, serta dapat membuat banyak pria bergairah, lalu melambaikannya di hadapan Lin Dong. Sementara itu, suara merdu bagai instrumen musik terdengar di sana.     

Setelah tersadar, Lin Dong lantas menatap ke arah wajah lembut di hadapannya. Dia lalu tersenyum dan menjawab, "Di saat-saat terakhir, terima kasih sudah tiba tepat waktu. Kalau tidak, mungkin kali ini aku tidak akan bisa kembali…"     

"Hmph, kau suka pamer dan menyombongkan diri. Sudah jelas kalau kau tidak akan bisa menghadapinya, tapi kau malah bertingkah sok kuat," jawab Ying Huanhuan sambil mengerucutkan bibirnya.     

Lin Dong tersedak selama sesaat karena respon Ying Huanhuan. Dia segera merasa tidak berdaya. Bibi kecil ini memang tidak mudah dipuaskan. Di situasi seperti itu, tidak ada cara apapun untuk memastikan keamanan seseorang. Bisa menyelamatkan salah satu dari nyawa mereka berdua saja sudah merupakan skenario yang cukup baik…     

"Tentu saja, aku tidak akan menyangkal kalau saat itu kau memang sangat menakjubkan. Kalau kau melakukannya beberapa kali lagi, mungkin aku bakal jatuh hati padamu," kata Ying Huanhuan sambil tersenyum manis ketika melihat ekspresi lesu Lin Dong.     

Lin Dong memilih tidak menjawab. Baginya, mengalami insiden seperti itu sekali saja sudah sangat cukup. Dia tidak mau mengalaminya lagi…     

"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Lin Dong seakan dia baru teringat sesuatu.     

"Mereka semua mati. Tidak akan ada lagi Devil Seal Mass di masa depan nanti. Sedangkan para praktisi yang bertarung denganmu, selama menyerang dengan keputusan pribadi, mereka bakal dihabisi…" kata Ying Huanhuan dengan sikap acuh sambil agak mengernyitkan alisnya.     

Lin Dong terdiam dan mengangguk. "Sepertinya kali ini Sekte Dao cukup marah. Tak kusangka mereka bakal sekejam itu…" Tapi, cuma itu satu-satunya cara memperlihatkan sisi penguasa mereka. Karena kalau tidak, bagaimana bisa murid-murid Sekte Dao bepergian keluar di masa depan nanti kalau siapapun bisa mudah mempermalukan mereka?     

"Kali ini, semua sesepuh sangat bersemangat melihat Ancient Immortal Yuan Seed yang dibawa kembali, dan kau ikut berkontribusi sangat besar dalam misi ini. Setelah kau sembuh nanti, A … maksudku Ketua Sekte ingin bertemu sendiri denganmu," kata Ying Huanhuan sambil tersenyum.     

"Oh?"     

Sampai di titik itu, baru ekspresi Lin Dong agak berubah. Bahkan dengan kondisi mental yang sudah menguat, tapi setelah mendengarnya, dia samar-samar membeku sesaat. Bagaimanapun juga, orang itu adalah Kepala Sekte Dao. Pria itu juga merupakan salah satu praktisi papan atas di wilayah Benua Xuan Timur yang luas. Hanya dengan sebagian kendali pikiran pria itu, berbagai macam dinasti bisa hancur menjadi gumpalan asap.     

Wajah Mo Ling dan para praktisi yang berdiri tak jauh dari sana memperlihatkan raut iri. Tidak mudah bagi seseorang bisa bertemu dengan Ketua Sekte.     

"Tenang, kau sekarang adalah pahlawan Sekte Dao kita," kata wanita muda itu menenangkannya sambil tersenyum usai mengetahui Lin Dong yang tercengang. Dia segera mengambil sebuah keranjang dari dalam tas Qiankun-nya. Tas itu dipenuhi dengan tumpukan berbagai macam obat dan pil yang digunakan untuk merawat luka-luka.     

"Obat-obat ini sangat efektif untuk menyembuhkan luka. Aku sebenarnya pergi ke kamar pil sekitar setengah hari dan mengumpulkan semuanya. Benda ini adalah salep untuk dioleskan di luar. Sedangkan benda ini untuk diminum…"     

Jari-jari wanita muda yang seperti giok indah itu menunjuk pada botol dan toples kecil di dalam keranjang, sambil berhati-hati menjelaskan isinya. Setelah selesai menjelaskan, dia merasakan kalau terdapat sesuatu yang aneh terjadi di sekelilingnya. Wanita itu mendongak dan melihat Mo Ling serta para praktisi lainnya memperlihatkan raut aneh.     

Semua orang di seluruh Sekte Dao tahu kalau Ying Huanhuan sangat nyentrik dan nakal. Siapa yang mengira kalau wanita muda yang ceria dan bersemangat itu ternyata punya sisi lemah-lembut dan ramah?     

"Apa yang kalian lihat? Apa kalian tidak pernah melihat wanita cantik sebelumnya?!"     

Setelah ditatap dengan sorot aneh oleh Mo Ling dan para praktisi lainnya, semburat merah menjalar di pipinya yang seputih salju. Dia segera mendelik menatap mereka. Ketika melihatnya, Mo Ling dan para praktisi lainnya segera menunduk dan berbalik.     

"Hmph, bisa dibilang kau adalah penyelamatku. Aku tidak ingin orang lain sampai berkata kalau aku, Ying Huanhuan, adalah orang yang tidak tahu cara balas budi. Terimalah ini."     

Mata lebar Ying Huanhuan menolah dan memandang Lin Dong sambil tetap memperlihatkan sosoknya yang menawan. Wanita itu lantas menyodorkan keranjang ke tangan Lin Dong dengan keras, lalu segera berbalik pergi dari sana. Sikapnya yang bebas dan tanpa beban itu cukup mendominasi. Tapi tidak ada seorang pun yang menyadari ketika nona muda itu berbalik, daun telinganya yang lembut dan sensitif sudah memerah.     

Jika melihat ke arah sosok wanita muda cantik yang pergi cepat, Lin Dong tak bisa berbuat apapun selain menyentuh hidungnya. "Sepertinya sikap lembut dan baik yang diperlihatkannya barusan cuma bertahan sebentar."     

"Hehe, Dik Huanhuan tidak buruk. Sekarang ini pertama kalinya aku melihatnya merawat seseorang dengan baik…" goda Liu Bai sambil nyengir. Pria itu menaikkan alisnya menatap Lin Dong.     

"Berhenti bicara omong kosong. Dia cuma melakukannya karena merasa berterima kasih padaku sudah menolong nyawanya," jawab Lin Dong kesal.     

"Tapi, dia sudah merawatmu dengan baik selama beberapa saat ini. Selain itu, aku harus memberi kabar buruk untukmu. Kau seharusnya cukup tahu sebesar apa pesona Dik Huanhuan. Karena dia sudah merawatmu begini, pasti akan ada beberapa orang yang tidak senang.."     

Mo Ling menepuk bahu Lin Dong sambil memperlihatkan ekspresi tak berdaya di wajahnya. "Dari apa yang kutahu, bahkan Qing Ye juga memperlihatkan rasa tidak suka karena urusan ini. Dia berasal dari Aula Earth dan merupakan praktisi paling berbakat setelah Kakak Seperguruan Ying Xiaoxiao di kalangan para anggota generasi muda Sekte Dao. Oleh karenanya, kau harus berhati-hati di masa depan nanti."     

Lin Dong tak bisa menahannya, kemudian wajahnya mulai menggelap. Saat ini dia ingin mengumpat keras. Apa hubungan ini semua dengannya? Dia sama sekali tidak paham mengapa dia berakhir mengusik seseorang padahal kondisinya sedang pingsan?     

"Wanita memang menakutkan," hibur Mo Ling.     

"Tidak ada apa-apa di antara kita!"     

Begitulah jawab Lin Dong. Namun ketika dia mengucapkannya, dia melihat Mo Ling dan para praktisi lainnya terus-menerus melirik ke arah keranjang di tangannya. Saat ini, dia bisa merasakan gelombang menyesakkan di dalam dadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.