Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pertarungan Sengit Melawan Jiang Hao



Pertarungan Sengit Melawan Jiang Hao

0"Swuush!"     

Suara angin memecah udara segera terdengar di langit. Di puncak gunung, berpasang-pasang mata sontak menoleh karena suara 'swuush' di sana, dan memperlihatkan sorot tak sabar ketika menghadap ke arah darimana suara itu berasal.     

Apa pemuda itu sudah tiba?     

Ketika ditatap oleh puluhan ribu mata yang bersungguh-sungguh, suara mendesing itu semakin bertambah jelas. Setelah beberapa saat kemudian, sebuah sosok manusia muncul di hadapan semua orang.     

"Swuush!"     

Praktisi yang melintas di udara itu akhirnya mendarat di tengah-tengah stadium sambil diiringi pandangan semua orang yang hadir di sana. Orang itu menghadap ke arah yang berlawanan di stadion, dan dia menangkupkan tangannya ke arah Chen Zhen dan Wu Dao. Dengan suara bernada menyesal, dia berkata, "Muridmu terlambat."     

"Haha, bukan masalah karena sekarang kau sudah tiba di sini…"     

Chen Zhen tersenyum dan mengelus jenggotnya, dan matanya menyapu ke arah badan Lin Dong. Namun, dia tidak berhasil mendeteksi perubahan di sana meskipun lima hari sudah berlalu.     

Jiang Hao perlahan-lahan berdiri di tempatnya yang berada di platform tinggi dan mendelik memandang Lin Dong. "Dik Lin Dong, kukira kau berencana kabur dari pertarungan hari ini," katanya sambil tersenyum.     

"Aku tak akan berani melupakan tantangan Kakak Seperguruan, 'kan?" jawab Lin Dong lembut setelah tersenyum simpul.     

"Haha, kau memang nekat."     

Jiang Hao tertawa keras, lalu mengetuk platform di sana dengan kakinya. Dia melesat maju bagai elang dan langsung muncul di hadapan Lin Dong. Usai mengayunkan lengan bajunya, aliran Yuan Power yang seolah menekan langit sontak menyeruak keluar. Kejadian itu menyebabkan ekspresi tersentak muncul di wajah beberapa murid di sana.     

Seiring merasakan tekanan energi yang disebabkan oleh Yuan Power dari badan Jiang Hao, senyuman muncul di wajah Lin Dong. Tingkat Nirvana Yuan Tujuh memang kuat.     

Saat ini, terdapat cukup banyak pandangan mata yang menatap ke arah Lin Dong sejak dia muncul barusan. Semua perlakuan itu jelas dikarenakan pamor besar yang terdapat dalam dirinya. Bahkan murid-murid tiga aula lainnya juga mengetahui praktisi papan atas bernama Lin Dong tersebut. Namun, tak banyak dari mereka yang pernah melihatnya langsung. Terlebih lagi, hari ini ada banyak murid-murid cabang Aula Desolate.     

"Orang itu Kakak Seperguruan Lin Dong? Kudengar kalau dia berani menantang seorang Kakak Seperguruan murid langsung seperti Jiang Hao usai bergabung dengan Aula Desolate kurang dari sebulan."     

"Heh, kau tahu apa? Kabarnya Kak Lin Dong adalah pemenang Perang Seratus Dinasti. Lagipula, dia bahkan menolak undangan Yuan Gate dan malah bergabung dengan Sekte Dao kita. Dia bukan orang yang bisa dibandingkan dengan murid langsung biasa lainnya."     

"Pemenang Perang Seratus Dinasti? Luar biasa. Pemenang acara itu sebelumnya selalu dimonopoli oleh Yuan Gate."     

"Namun, Kakak Seperguruan Jiang Hao berbeda dengan para lawannya di Perang Seratus Dinasti. Kurasa Kak Lin Dong hari ini bakal kesulitan melawannya."     

"Haha, Kak Lin Dong cukup tampan juga. Kuharap dia bisa menang."     

"Dasar orang dimabuk cinta."     

Obrolan lirih itu bisa terdengar secara terus-menerus di dalam stadion. Lebih dari puluhan ribu murid cabang menatap lekat pada sosok Lin Dong. Di antara mereka, juga terdapat beberapa murid wanita yang muda dan cantik. Di antara obrolan di sana, muncul juga komentar cerdas dan suara tawa. Kondisi itu menyebabkan lingkungan di sana menjadi cukup ramai.     

Saat mendengar suara diskusi di area di sekelilingnya, Lin Dong mau tak mau tersenyum simpul. Baru setelah dia memandang sekilas ke area sekitar, Lin Dong menyadari jumlah murid yang banyak di sana. Dia mendecakkan lidahnya. Rupanya ini murid-murid yang merupakan fondasi Aula Desolate? Memang tergolong kuat. Dia bisa merasakan kalau bahkan murid cabang di sana sudah naik ke Tingkat Nirvana. Berarti di Aula Desolate saja ada lebih dari puluhan ribu praktisi ahli Tingkat Nirvana.     

Apabila digabung dengan tiga aula lainnya, maka jumlah totalnya bakal mencapai…     

"Sekte ini memang pantas menyandang garis keturunan sekte super," pikir Lin Dong. Hati pemuda itu sontak merasa terkejut. Dia akhirnya paham mengapa sekte super merupakan penguasa Benua Xuan Timur yang sebenarnya. Kekuatan ini adalah sesuatu yang tidak mampu ditandingi sebuah dinasti di luar sana.     

Misalnya Dinasti Agung Yan, seorang praktisi ahli Tingkat Nirvana bakal dianggap sebagai orang elit di sana. Namun, jika praktisi itu ditempatkan di Sekte Dao, dia cuma bakal bisa menjadi murid cabang…     

Jiang Hao melemaskan badannya dengan malas. Dia lantas menghadap ke arah Chen Zhen dan Wu Dao, lalu berkata sambil tersenyum, "Paman Guru Chen Zhen, karena Adik Seperguruan Lin Dong sudah tiba, bisakah kita memulai pertarungannya? Ada banyak murid yang menunggu kesempatan mereka bisa naik status di sini."     

Usai mendengarnya, Chen Zhen menganggukkan kepalanya. Dia lantas menoleh menatap ke arah Lin Dong dan Jiang Hao. Chen Zhen berkata dengan nada rendah, "Kami tidak melarang murid-murid Aula Desolate untuk saling bertarung. Namun, aku ingin kalian berdua paham kalau ini cuma sekedar duel. Tempat ini adalah Sekte Dao, dan kalian berdua sama-sama murid di sini, bukan musuh bebuyutan."     

"Baik!"     

Setelah mendengar peringatan tegas Chen Zhen, baik Lin Dong maupun Chen Zhen tidak berani meremehkannya, dan segera menjawab dengan penuh hormat.     

Saat melihat sikap mereka, Chen Zhen mengangguk puas. Dia mengayunkan tangannya dan berkata, "Kalau demikian, kompetisi bulanan kubuka!"     

"Lin Dong, kalau kau bisa menandingi Jiang Hao, kau akan mendapatkan kesempatan menjadi Kakak Seperguruan murid langsung kelima! Terlebih lagi, kau juga akan menjadi praktisi tercepat dalam sejarah Aula Desolate yang bisa terpilih sebagai seorang Kakak Seperguruan murid langsung!"     

"Aku akan berusaha keras."     

Lin Dong menjawab dan menganggukkan kepalanya. Dia lantas perlahan-lahan berbalik menghadap ke arah Jiang Hao, dan memberi hormat padanya. "Kakak Seperguruan Jiang Hao, mohon bimbingannya!"     

Setelah mendengar kata-kata Lin Dong, suara bisik-bisik di arena seketika lenyap. Puluhan ribu tatapan mata mengarah lekat di pusat arena. Atmosfer menyesakkan itu membuat beberapa orang kesusahan bernapas.     

"Kau ingin menjadi Kakak Seperguruan murid langsung kelima. Tapi, tak akan semudah itu melewatiku," kata Jiang Hao dengan santai sambil menatap Lin Dong.     

Pemuda itu mengerucutkan bibirnya dan menjawab dengan suara lembut. Senyuman muncul di wajahnya. "Kalau demikian, satu-satunya cara yang bisa kulakukan adalah mengalahkanmu, Kakak Seperguruan."     

"Kau tidak akan bisa melakukannya cuma dengan omongan saja!"     

Jiang Hao tersenyum tipis dan tatapan matanya seketika berubah tajam serta ganas. Dia melangkah maju dan Yuan Power tanpa batas menyeruak dari dalam badannya. Dia sudah mengerahkan kekuatannya sampai batas maksimal. Karena bagaimanapun juga, dia ingin mengalahkan Lin Dong dengan secepat kilat demi membuat pemuda itu sadar kalau dirinya sekarang masih belum memenuhi syarat menjadi Kakak Seperguruan murid langsung!     

"Huff!"     

Ketika merasakan tekanan energi yang muncul cepat dan ganas dari Jiang Hao, sorot serius muncul di mata Lin Dong, dan dia mengambil napas dalam-dalam. Jiang Hao merupakan salah satu Kakak Seperguruan murid langsung di Aula Desolate. Kekuatan serta kemampuan tempurnya tidak bisa diremehkan.     

Ketika memulai pertarungan, wajah Jiang Hao berubah dingin dan acuh. Dia juga tak berniat melakukan pemanasan terlebih dulu. Tapi sebagai gantinya, tangannya mengepal. Yuan Power tak berbentuk itu memadat secepat kilat di sana. Hingga pada akhirnya, energi itu berubah menjadi pedang emas yang panjangnya mencapai tiga meter. Aliran energi yang tajam dan ganas menguar dari pedang tersebut.     

"Groar!"     

Setelah membentuk pedangnya, Jiang Hao mendadak melangkah maju. Ilusi gambar tertinggal di tempatnya berada barusan. Namun, sosoknya berubah menjadi sinar cahaya dan menyerang ke arah Lin Dong dengan kecepatan yang mengerikan.     

"Swuush!"     

Kecepatan Jiang Hao menyeramkan. Dalam sekedip mata, dia sudah muncul di hadapan Lin Dong. Dia menatap dingin, dan pedang emasnya menebas udara. Sambil diiringi dengan nuansa sangat dingin, dia menyerang Lin Dong dengan secepat kilat!     

Sebelum pedang itu bisa mengenainya, Qi tajam dan ganas darinya sudah meninggalkan bekas yang dalam di tanah.     

"Ding!"     

Ketika menghadapi serangan secepat kilat dari Jiang Hao, Lin Dong mendadak membalikkan telapak tangannya. Segel metal hitam seketika melintas dan muncul di sana. Sebagai akibatnya, angin berembus kencang saat segel metal itu berubah menjadi berukuran raksasa. Segel itu lantas menghantam keras ke arah cahaya emas, dan menyebabkan percikan-percikan bermunculan. Suara metalik pun terdengar di udara.     

Angin kencang berembus dari tengah stadion. Sosok Jiang Hao bergetar dan dia segera mundur beberapa langkah. Namun, jelas kalau pengalamannya bertarung sangat besar. Ketika dia mundur, cahaya pedang seketika menyerang dan berubah menjadi belasan ilusi gambar. Tak lama kemudian, serangannya menghantam keras ke arah segel metal hitam.     

"Dhuaar!"     

Karena serangan cahaya pedang yang ganas, segel metal hitam itu langsung terguncang dan terpukul mundur. Namun, sebelum segel metal itu menjauh, seseorang mundur di hadapannya dengan secepat kilat. Cahaya hijau mulai muncul di tangannya, dan seketika berubah menjadi tangan naga hijau raksasa.     

"Dong!"     

Tangan naga hijau Lin Dong menahan keras pada segel metal hitam. Kekuatan mengerikan muncul di lengan itu, dan langsung melenyapkan ilusi-ilusi gambar pedang yang menyeramkan tersebut. Tak lama kemudian, Lin Dong mengepalkan tangannya erat lalu menghantamkannya keras pada segel metal.     

"Klang!"     

Segel metal hitam langsung terhempas karena pukulan Lin Dong. Benda itu bergerak seperti batu meteor saat menyerang ke arah Jiang Hao dengan diiringi kekuatan yang sangat liar dan ganas.     

Saat menyadari segel metal mendekat ke arahnya seperti batu meteor jatuh dari langit, sorot dingin di mata Jiang Hao semakin menjadi. Cahaya emas menyilaukan berkumpul cepat di kepalan tangannya, dan membuat aliran energi tanpa batas menyebar. Dia lantas mengerahkan pukulan dan mengarahkannya pada segel metal.     

"Dhuaar!"     

Segel metal raksasa kembali terpukul dan terlontar kembali karena pukulannya. Meskipun ukurannya besar, segel metal itu terlihat seperti mainan yang dilontarkan oleh Lin Dong dan Jiang Hao. Ketika menyaksikan kejadian itu, berpasang-pasang mata orang di sekitar sontak berkedip kebingungan.     

Lin Dong bergerak dan kembali muncul di atas segel metal hitam. Matanya menatap lekat pada Jiang Hao yang berdiri di stadion. Di sorot matanya, siapapun bisa melihat rasa bersemangat yang mulai mendidih di dalam dirinya.     

"Karena kau ingin bertarung, mari kita bertarung sampai puas!"     

Lin Dong berseru, dan sudut mulutnya terbuka. Tangannya yang berbeda mulai bergerak-gerak, dan berubah menjadi lengan naga hijau mengerikan di hadapan penonton yang terperangah di sana.     

"Kau memang berbakat."     

Di stadion, Jiang Hao meraih pedang emas di tangannya dan berdiri dengan penuh kebanggaan. Tatapan matanya yang berapi-api terpaku pada Lin Dong yang berdiri di atas segel metal di udara. Dia mengambil napas dalam-dalam, dan aliran energi yang kuat berangsur-angsur muncul dari dalam badannya.     

Saat aliran energi itu muncul, tanah di sekeliling Lin Dong mulai mengering dengan kecepatan yang mengerikan.     

Desolate Force.     

Pandangan mata beberapa murid saat ini mulai terfokus. Jiang Hao hendak menggunakan Desolate Force. Energi itu adalah energi khusus yang cuma diperuntukkan bagi murid-murid Aula Desolate…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.