Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kembalinya Hak Kepemimpinan



Kembalinya Hak Kepemimpinan

3Wang Yan mengaku kalah.      

Angin musim gugur berembus melewati puncak gunung yang porak poranda, meniup beberapa serpihan batu dan dedaunan kering. Semua orang tercengang ketika menatap Wang Yan yang sedang bersandar di batu dengan mata terpejam. Sesaat kemudian, sorot campur aduk akhirnya muncul di mata mereka semua.      

Wang Yan kalah … Bahkan anggota generasi muda yang paling luar biasa, Ying Xiaoxiao, kalah dari pria itu. Akan tetapi Wang Yan rupanya kalah … terlebih lagi orang yang mengalahkannya adalah murid baru yang bergabung dengan Sekte Dao dalam waktu kurang dari setahun.      

Hasil akhir itu jelas bukan sesuatu yang sudah diprediksi semua orang.      

"Pemuda ini … benar-benar luar biasa."      

Murid-murid di sana saling bertukar pandang dan menatap sorot takjub di mata masing-masing.     

Para murid Aula Desolate terperangah sesaat, hingga akhirnya raut bersemangat dan bangga muncul di wajah mereka. Murid-murid itu sadar kalau setelah duel kali ini, posisi Aula Desolate di Sekte Dao pasti akan naik. Kemungkinan tidak ada lagi seorang pun yang berani menghina mereka seperti sebelumnya.      

Siapa yang masih berani bilang kalau Aula Desolate mereka adalah aula terlemah?     

Di Kompetisi Aula, tidak diragukan lagi kalau Lin Dong adalah praktisi paling luar biasa.      

"Kak, dia benar-benar menang."      

Tangan Ying Huanhuan sontak mengepal ketika mendengar ucapan Wang Yan. Mata lebarnya dipenuhi dengan sorot bersuka cita, seolah dia baru terbebas dari beban berat.      

Ying Xiaoxiao mengangguk perlahan, senyuman muncul di wajahnya yang tenang dan pucat. Walaupun hasil ini berarti Lin Dong akan mendapatkan hak memimpin selama Kompetisi Sekte Agung, kondisi itu masih jauh lebih baik kalau dibandingkan seandainya mereka membiarkan Wang Yan yang memperolehnya.      

"Lin Dong … sepertinya dia adalah seseorang yang tidak memamerkan kemampuan sebenarnya. Berbagai macam kartu as yang dimilikinya terus-menerus mengejutkan banyak orang." Ying Xiaoxiao memandang ke arah pemuda yang memegang pohon hitam di arena—sosok pemuda sama yang sudah mendesak Wang Yan sampai pria itu mengaku kalah. Matanya mengerjap sekali sebelum berbicara.      

"Kakak juga sangat kuat. Seandainya bukan karena hati Kakak yang lembut, pasti Kak Wang Yan tidak akan bisa mengalahkanmu." Ying Huanhuan menggamit pergelangan tangan Ying Xiaoxiao dan terkekeh dengan sikap menawan.      

Kemenangan Lin Dong jelas sudah membuat beban berat di hati wanita muda itu terangkat sehingga membuatnya kembali ceria dan bersemangat.      

Ying Xiaoxiao menggelengkan kepalanya dan tetap pada pendiriannya. Dia tidak memperpanjang urusan ini. Kalau dibicarakan dengan serius, wanita itu memang tidak lebih lemah apabila dibandingkan dengan Wang Yan maupun Lin Dong. Namun Ying Xiaoxiao tidak punya tekad untuk membunuh seperti yang dimiliki oleh dua orang tersebut. Tekad itu hanya dimiliki oleh seseorang yang pernah mengalami pertarungan hidup dan mati.      

Setelah tercengang sesaat, Chen Zhen dan para praktisi lain yang duduk di platform tinggi juga segera tersadar. Mereka bahkan tidak bisa menahan diri untuk tersenyum lega.      

"Dia memang benar-benar seseorang yang bisa mengejutkan banyak orang."      

Chen Zhen tersenyum dan menatap ke arah Ying Xuanzi yang duduk di bagian tengah. Wajah pria itu masih tenang seperti danau tidak beriak. Namun jika seseorang melihatnya lebih dekat, mereka akan bisa melihat kalau matanya berbinar. Rupanya Ketua Sekte Dao sangat puas dengan hasil tersebut.      

"Umumkan hasilnya."      

Chen Zhen menganggukkan kepala usai mendengar ucapan Ying Xuanzi. Dia berdiri dan mengedarkan pandangan ke seluruh tempat. Tak lama kemudian, suara bernada rendah akhirnya terdengar lantang, "Pemenang akhir di Kompetisi Aula adalah Lin Dong dari Aula Desolate. Sebagai pemenang Kompetisi Aula, maka dia akan mendapatkan hak memimpin murid-murid Sekte Dao pada Kompetisi Sekte Agung."     

Suara lantang Chen Zhen terdengar di seluruh area puncak gunung dan menggema di telinga semua orang. Setelah kata terakhirnya terdengar, suara riuh-rendah segera bermunculan di seluruh puncak gunung. Berpasang-pasang mata yang menatap ke arahnya dipenuhi dengan penuh rasa hormat.      

Setelah duel ini, reputasi Lin Dong tidak diragukan lagi akan mencapai titik puncak di antara anggota generasi muda Sekte Dao.      

"Huff."      

Lin Dong menghela napas ketika mendengar suara sorak-sorai yang terdengar di seluruh wilayah pegunungan. Dia membalikkan tangan dan menyimpan pohon hitam itu di dalam tasnya. Sesaat kemudian, dia mendongak dan menatap ke arah platform tinggi sambil tertawa. "Paman Guru Chen Zhen, kurasa lebih baik memberikan hak kepemimpinan kembali pada Kak Xiaoxiao. Aku tidak terbiasa mengurusi masalah itu."     

Walaupun memimpin murid-murid Sekte Dao dan terlibat dalam duel berdarah pada Kompetisi Sekte Agung terdengar keren dan membanggakan, Lin Dong jelas paham kalau dia terbiasa sendirian. Sesuatu seperti memerintah orang lain bisa dianggap sebagai kelemahan dirinya. Oleh karena itu, dia tidak ingin membuat semua orang terlibat masalah karenanya.      

Di luar arena, ketika Ying Xiaoxiao mendengar ucapan Lin Dong, dia terkejut. Di sisi yang berbeda, Ying Huanhuan berkata sambil tersenyum, "Benar-benar orang yang licik."     

Ying Xiaoxiao memutar bola matanya dan berkata, "Bukankah kau tadi sangat khawatir dengannya? Tapi mengapa sekarang kau berbicara dengan sikap sok kuat begitu sekarang?"      

Ying Huanhuan terdiam karena ucapan kakaknya sampai wajahnya memerah padam. Wanita itu segera menunduk dengan kecut dan tidak berani berbicara lagi.      

Di platform tinggi, Chen Zhen juga terkejut ketika mendengar ucapan Lin Dong. Dia segera menoleh menatap Ying Xuanzi. Pria itu berpikir sesaat dan akhirnya menganggukkan kepalanya. Kalau topik ini dibicarakan dengan serius, Ying Xiaoxiao memang merupakan kandidat paling cocok. Walaupun Lin Dong memiliki sifat waspada, akan tetapi lapisan awal dalam fondasi kekuatannya belum tersentuh. Segala macam hal bisa terjadi selama Kompetisi Sekte Agung. Kalau sampai terjadi peristiwa yang di luar diduga, maka tidak akan ada jaminan kalau Lin Dong tak kehilangan kendali…      

"Kalau kau sudah mengambil inisiatif untuk menyarankan ini, maka kami akan melakukan sesuai saranmu dan menyerahkan hak kepemimpinan pada Ying Xiaoxiao. Selain itu, berdasar pada ketentuan, pemenang Kompetisi Aula akan mendapatkan hadiah. Kau sebaiknya istirahat terlebih dulu selama satu sampai dua hari. Kalau kau sudah pulih, pergilah ke tempat ketua sekte." Chen Zhen akhirnya menoleh dan berbicara sambil tersenyum pada Lin Dong. Pandangan pria itu dipenuhi dengan sorot memuji. Lin Dong tidak bersikap arogan meskipun pencapaiannya bagus. Alih-alih, pemuda itu malah mengambil inisiatif dan menyerahkan hak kepemimpinan yang penting kembali pada Ying Xiaoxiao. Sikapnya kemungkinan bahkan membuat Ying Xuanzi—yang terlihat tenang di permukaan—menyanjung Lin Dong di dalam hatinya.      

"Ada hadiah?"     

Lin Dong mengernyitkan alis. Dia tertarik dengan itu. Jika melihat status Ying Xuanzi, kemungkinan hadiahnya cukup berharga, 'kan?     

Ekspresi Wang Yan terlihat acuh ketika dia terhuyung-huyung berdiri di arena. Sesaat kemudian, dia mengambil greatsword-nya dan berbalik pergi tanpa mengutarakan apapun. Punggungnya terlihat sangat kesepian sampai membuat hati siapapun terasa sakit.      

Ying Xiaoxiao dan Ying Huanhuan menatap ke arah punggung Wang Yan. Senyum yang baru saja muncul di wajah mereka akhirnya agak meredup. Tidak peduli bagaimanapun juga, mereka merasa sangat berterima kasih pada Wang Yan—pria yang sudah mengurusi mereka seperti kakak sendiri di masa lalu.      

"Kak Wang Yan."     

Lin Dong mendadak berbicara ketika semua orang menatap sedih ke arah punggung Wang Yan.      

"Kau sudah menang. Apa masih ada yang perlu kaukatakan?" Wang Yan terhenti tanpa membalikkan badannya. Dia menjawab dengan nada acuh.      

"Aku juga tidak suka dengan orang-orang dari Yuan Gate. Kalau ada kesempatan pada Kompetisi Sekte Agung, mungkin kita bisa saling bekerja sama. Aku ingin tahu apakah Kak Wang Yan berminat?" Lin Dong tersenyum simpul sambil bertanya.     

Lin Dong tahu kalau Kompetisi Sekte Agung kemungkinan bakal sangat berbahaya, dan Sekte Dao mereka juga pasti akan berselisih jalan dengan Yuan Gate. Pada saat itu, kekuatan Wang Yan mungkin bakal menjadi bala bantuan yang besar. Terlebih lagi, Sekte Dao juga membutuhkan murid kuat.      

Wang Yan terkejut. Dia perlahan-lahan menoleh dan menatap ke arah wajah tersenyum Lin Dong. Sesaat kemudian, wajah Wang Yan yang tidak memperlihatkan ekspresi apapun—meskipun sudah bertarung sengit melawan Lin Dong sampai keduanya terluka parah—kini seolah hendak tersenyum. Namun pada akhirnya, senyuman itu tidak muncul. Pria itu hanya menganggukkan kepalanya menghadap Lin Dong.      

"Kalau saat itu tiba, aku akan membunuh siapapun yang kauinginkan. Selain itu … tindakanmu benar. Xiaoxiao memang kandidat terbaik. Hanya saja aku tidak semurah hati seperti kau."      

Suara Wang Yan yang terkesan suram dan dingin terdengar. Pria itu segera berbalik lalu pergi dari sana. Lin Dong sontak nyengir ketika melihatnya. Wang Yan mungkin keras kepala dan antisosial, tetapi secara keseluruhan, dia tidak separah apa yang dibayangkan semua orang.      

Lin Dong memandang Wang Yan yang pergi dari sana. Sesaat kemudian, dia melemaskan pinggang. Ketika suasana hatinya kembali rileks, rasa sakit dan lelah yang sudah ditahannya paksa sebelumnya segera menjalar ke sekujur badannya seperti air bah. Sensasi lemah itu membuat Lin Dong kesulitan bahkan untuk mengangkat lengannya.      

Lin Dong tertawa kecut ketika merasakan sensasi lemah di dalam badannya. Jika berdasar dari segi kehebatan, duel besar barusan kemungkinan lebih sengit ketika dibandingkan pertarungan melawan Yao Ling. Untung saja kekuatan Lin Dong juga sudah jauh meningkat apabila dibandingkan dengan masa lalu. Oleh karena itu, dia tidak berakhir dengan luka-luka parah dan tak sadarkan diri selama 10 hari seperti sebelumnya.     

"Akhirnya selesai…"      

Walaupun Lin Dong kelelahan, terdapat senyum lega di wajahnya. Dia segera menghela napas lega di dalam hati. Pemuda itu kemudian menengadahkan kepala dan menatap ke langit biru di kejauhan. Seakan awan-awan di sana mendekat ke arahnya dengan kecepatan yang sangat rendah.      

"Kompetisi Sekte Agung … Yuan Gate, aku tak sabar melihat bisa sesombong apa sikap kalian nanti…"      

Sudut bibir Lin Dong perlahan-lahan terangkat membentuk lengkungan sedingin pisau. Dia benar-benar tak sabar menunggu kedatangan hari itu…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.