Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perubahan Situasi



Perubahan Situasi

3Ying Huanhuan menatap ke arah situasi yang sangat kacau di gunung dari langit di luar wilayah gunung Demon Sound. Sepasang tangan lembutnya terkadang akan menyentuh Heavenly Phoenix Zither. Dia akan ikut membantu apabila situasi di sana memburuk.      

Walaupun dia akan sangat kelelahan setelah menggunakan Heavenly Phoenix Zither dengan kekuatannya sekarang, tetapi sekarang Ying Huanhuan tidak punya waktu untuk mengurusi hal itu.      

Wanita muda itu diam mengawasi gunung Demon Sound. Tak lama kemudian, dia menyadari kalau bantuannya kemungkinan tidak dibutuhkan. Trio Lin Dong sudah membalikkan seluruh area gunung Demon Sound. Mereka sudah sepenuhnya unggul dari lawan masing-masing.      

"Huff."     

Ying Huanhuan diam-diam menghela napas lega ketika menyaksikan situasi tersebut. Namun ketika dia hendak menarik kembali jari-jarinya dari Heavenly Phoenix Zither, matanya mendadak membeku. Dia tiba-tiba menoleh dan melihat sosok pria tampan berbaju putih berdiri di sana sambil tersenyum.      

"Siapa kau?"     

Wajah Ying Huanhuan berubah dingin. Mata lebarnya dipenuhi sorot waspada.      

"Nona, tidak perlu takut. Aku Shen Yun dari Yuan Gate, salah satu dari delapan Panglima Jiwa." Pria berjubah putih itu terkekeh.     

"Yuan Gate?"      

Ekspresi Ying Huanhuan yang awalnya sudah mendingin, kini semakin seperti es ketika mendengar dua kata tersebut. Dia lantas mencibir, "Rupanya anjing Yuan Gate. Aku tidak punya waktu berbincang denganmu. Pergi dari sini!"      

"Hehe, gadis cantik. Tidak baik berbicara seperti itu."     

Shen Yun jelas tercengang karena cemooh yang mendadak diperlihatkan Ying Huanhuan. Dia segera mengernyitkan alisnya. Sudut bibirnya membentuk cengiran menggoda, lalu sosoknya bergerak mendekati Ying Huanhuan dengan secepat hantu. Dia mengulurkan tangannya dengan maksud menengadahkan dagu wanita muda tersebut.      

"Blaar!"     

Namun sorot dingin terpancar dari mata lebar Ying Huanhuan ketika pria itu mengulurkan tangannya. Jari wanita itu seketika memetik dawai siternya. Cahaya merah membara yang diiringi gelombang suara liar serta ganas lantas menghempas keras pada sosok Shen Yun.      

Ekspresi Shen Yun berubah ketika gelombang suara yang liar serta beringas itu menyapu ke arahnya. Ujung kakinya menekan di udara kosong dan ilusi-ilusi gambar muncul di sana. Ilusi gambar itu lantas dihancurkan paksa oleh gelombang suara.      

"Benar-benar gadis cantik yang liar. Tapi, dengan begini akan lebih menarik…"      

Sosok Shen Yun muncul tak jauh dari sana. Dia tersenyum menatap wajah Ying Huanhuan yang sedingin es, lalu berkata dengan nada lembut, "Pure Yuan Treasure itu memang kuat. Namun aku penasaran berapa kali lagi kau bisa mengaktifkanya dengan kekuatanmu sekarang?"      

"Cukup untuk membunuhmu!"      

Wajah Ying Huanhuan terlihat agak pucat. Dia segera tertawa dingin, kemudian tangannya yang lembut mendarat di dawai siter. Tiba-tiba dia memetik dawainya, lalu teriakan burung phoenix kembali terdengar jelas. Sepasang sayap raksasa berwarna merah menyala mengepak dari Heavenly Phoenix Zither. Sesaat kemudian, sosok itu diiringi dengan gelombang suara yang mencengangkan ketika menghantam keras pada Shen Yun.      

Shen Yun tidak berani meremehkan kekuatan Heavenly Phoenix Zither. Dia mengepalkan tangannya, kemudian segel batu hitam bertransformasi menjadi curuk hitam yang beradu keras dengan sepasang sayap merah membara.      

"Blaar!"     

Suara keras dan jernih terdengar keras di area tersebut. Curuk hitam itu terpental ke belakang. Namun Shen Yun sudah memanfaatkan momentum untuk kembali mundur cepat dan menjauh dari radius serangan sepasang sayap tersebut.      

Shen Yun jelas adalah seorang praktisi yang licik. Dia tahu kalau mengaktifkan Pure Yuan Treasure akan membuat Ying Huanhuan sangat kelelahan. Oleh karena itu, dia tidak langsung menghadapinya. Rupanya dia berencana memperpanjang situasi sampai tenaga Ying Huanhuan habis.      

Memang bisa dibilang kalau rencananya cukup efektif. Jika kondisi Ying Huanhuan saat ini sedang berada di puncak, maka dia mungkin bisa meladeni dan bertarung melawan Shen Yun menggunakan Heavenly Phoenix Zither Namun, menghancurkan formasi gunung Demon Sound barusan sudah benar-benar membuatnya kelelahan walaupun pelaksanaanya terlihat dilakukan dengan cara biasa…      

Oleh karena itu, aura Ying Huanhuan mulai meredup cepat karena strategi Shen Yun. Sementara aura wanita itu melemah, kecepatan tangan lembutnya ketika memetik dawai siter juga semakin pelan. Sudah pasti serangan yang dikerahkan Ying Huanhuan juga kehilangan sisi ganasnya.     

Shen Yun rupanya sangat berpengalaman dalam urusan bertarung. Dia segera bisa merasa kalau serangan Ying Huanhuan melemah. Sorot dingin terpancar dari matanya dan sosoknya mendadak bergerak cepat.      

Ying Huanhuan memandang ke arah Shen Yun yang kembali mendekat cekatan ke arahnya. Dia menggertakkan gigi silvernya dan bermaksud kembali memetik dawai siternya.      

"Sepertinya kawanmu tidak bisa bertahan lebih lama?" Suara tawa lembut Shen Yun mendadak terdengar di telinga Ying Huanhuan saat jari wanita itu hendak bergerak.      

Jari-jari Ying Huanhuan mendadak membeku sesaat. Ekor matanya sontak melirik ke arah gunung Demon Sound di mana Lin Dong berada.      

Namun dia tidak melihat situasi seperti yang sudah digambarkan oleh Shen Yun ketika dia menatap ke arah tersebut. Sesaat kemudian, hati Ying Huanhuan sontak menciut. Sebuah sosok sudah mendekatinya cepat ketika jari-jarinya hendak kembali memetik siter tersebut.      

"Gadis kecil, kau masih terlalu tidak berpengalaman…"      

Shen Yun terkekeh lembut. Kekuatan telapak tangan yang kuat segera mendarat di bahu Ying Huanhuan tanpa ragu.      

"Blaar!"     

"Dhuaar!"     

Dua suara ledakan itu terdengar hampir bersamaan. Sosok Ying Huanhuan terhempas ke belakang. Sementara wanita itu terpukul mundur, jarinya masih sempat bergerak memetik dawai siter. Gelombang sonik yang liar dan ganas juga menghempas sosok Shen Yun dengan secepat kilat.      

Shen Yun mundur dengan tergesa-gesa. Yuan Power yang dahsyat menyeruak hebat dari badannya. Seiring berjalannya waktu, pria itu berhasil menstabilkan badannya. Jubah yang dikenakannya sudah tercabik-cabik, sementara luka berdarah terlihat di dadanya.      

Tak lama setelah pria itu menyadari sosoknya sudah compang-camping, ekspresinya sontak menggelap. Dia mendongak cepat menatap ke arah wajah Ying Huanhuan yang memucat. Badannya bergegas bergerak. Dalam sekejap, dia muncul di hadapan Ying Huanhuan. Yuan Power yang dahsyat mendesing dan telapak tangannya mengayun ke bawah dengan beringas.      

...     

Tangan naga hijau Lin Dong mengayunkan pohon hitam. Kekuatannya yang mengerikan langsung menyebabkan udara di sana meledak. Sebagai akibatnya, ilusi gambar muncul di sana dan langsung menghantam tanpa iba pada badan macan tutul emas raksasa yang menerjang ke arahnya.      

Suara ledakan rendah menyebar di seluruh hutan. Macan tutul emas raksasa itu kemudian menghantam keras di tanah. Retakan-retakan besar seketika menjalar dari bawah sosoknya.      

Setelah menggencet macan tutul emas raksasa, Lin Dong bermaksud kembali bergerak ketika mendadak dia seolah merasakan sesuatu yang ganjil. Ekspresinya segera berubah dan dia menoleh. Pemandangan di mana sosok Ying Huanhuan dihempaskan ke belakang di langit di kejauhan tertangkap matanya.      

Raut Lin Dong sontak menggelap ketika melihat sosok wanita muda itu terpukul mundur. Badannya segera bergerak. Namun rasa sakit mendadak muncul dari kaki kanannya. Macan tutul emas raksasa itu ternyata menggigitnya dengan beringas.      

Sorot kejam di dalam mata Lin Dong sekitar terpancar. Cahaya hijau menyeruak dari kedua kakinya dan langsung berubah menjadi kaki naga hijau. Sesaat kemudian, salah satu kakinya diangkat dan menjejak keras pada macan tutul emas raksasa dengan kekuatan seperti gunung yang berat.      

"Duk! Duk! Duk! Duk!"      

Suara keras menggema di hutan, lantas retakan raksasa menjalar cepat di sana. Tiap kali kaki Lin Dong mendarat, permukaan tanah dalam radius beberapa meter langsung ambles, dan kepala macan tutul emas raksasa itu hancur menjadi gumpalan daging. Darah segar merembes ke tanah, menimbulkan pemandangan yang sangat mencekam dan berdarah.     

"Swuuush!"      

Lin Dong menginjak macan tutul emas raksasa yang merupakan sosok pria berkulit macan tutul. Dia meraih pria itu dengan sekali sabetan dan mendadak bergegas cepat sambil mengepakkan sayap naga hijau di punggungnya.      

…..     

"Gadis kecil, segera serahkan siter kuno itu!" Shen Yun menatap ke arah Ying Huanhuan yang berwajah pucat di depannya. Dia mengulurkan tangannya dan berkata sambil tersenyum.      

Ying Huanhuan menatapnya dengan mata sedingin es. Wanita itu tak mengucapkan satu patah kata pun. Jarinya menyentuh dawai siter, tetapi mulutnya malah mengeluarkan erangan tertahan ketika dia hendak memetik alat musiknya. Bekas darah muncul dari sudut bibirnya. Kekuatan di dalam dirinya sudah sangat menipis ketika dia menggunakan Heavenly Phoenix Zither barusan. Oleh karena itu, dia sekarang mengalami dampak energinya ketika bermaksud kembali mengaktifkan siter itu secara paksa.      

"Keras kepala sekali. Kalau itu maumu, aku terpaksa harus menghancurkan bunga ini. Sayang sekali…" Shen Yun terkekeh. Dia mengepalkan tangannya, lalu tombak hitam seketika muncul di sana. Tak lama kemudian, kilau dingin berpendar di permukaan tombak tersebut. Riak-riak energi mengerikan langsung menyembur dari tombak panjang dan ditusukkan ke arah Ying Huanhuan.      

"Ding!"      

Heavenly Phoenix Zither di dekapan Ying Huanhuan diposisikan dalam kondisi berdiri dan digunakan untuk menghadang serangan ujung tombak. Akan tetapi kekuatan pria itu yang besar dan dahsyat menciptakan sensasi manis terasa di tenggorokan Ying Huanhuan.      

"Swuush!"      

Senyuman di wajah Shen Yun semakin lebar ketika tombaknya dihadang. Badannya bergerak dan ujung tombaknya agak menungkik. Kali ini, tombak itu melengkung dengan sudut yang tidak biasa dan ditusukkan pada alis Ying Huanhuan.      

"Dhuaar!"     

Namun, suara angin kencang yang bertiup dengan bau anyir darah mendadak melintas ketika tombak Shen Yun ditusukkan ke depan. Ekspresi pria itu sontak tertekuk. Ujung tombaknya berbelok dan ditusukkan dengan beringas. Tak lama kemudian, tombak itu menembus daging berdarah, yang ternyata adalah sosok macan tutul emas raksasa.      

"Blaar!"     

Shen Yun terlihat agak terkejut ketika tombaknya menembus badan macan tutul emas raksasa. Pupilnya mendadak menciut sesaat kemudian. Macan tutul emas raksasa di hadapannya tiba-tiba meledak. Kaki naga yang diselimuti sisik-sisik hijau mencabik udara. Serangan itu diiringi dengan darah segar yang seakan memenuhi langit dan diarahkan ke bawah dengan secepat kilat. Hingga pada akhirnya, kaki naga itu menghantam tanpa iba ke badan Shen Yun. Serangan itu dilakukan di depan wajah Shen Yun yang ekspresinya berubah drastis.      

"Blaar!"      

Suara ledakan rendah terdengar. Shen Yun terhempas mundur sampai 100 meter karena tendangan barusan. Pria itu menstabilkan diri, lalu bekas darah muncul di sudut bibirnya.      

"Terampil sekali."      

Shen Yun tertawa. Pandangannya mengawasi sosok pemuda kurus yang muncul di langit.      

"Lin Dong, berhati-hatilah! Dia adalah salah satu dari delapan Panglima Jiwa Yuan Gate!" Hati Ying Huanhuan merasa lega ketika dia melihat sosok yang muncul di hadapannya. Namun dia juga segera memperingatkannya.      

Ekspresi Lin Dong menggelap dan berubah serius ketika menatap Shen Yun. Sudut bibirnya perlahan-lahan naik dan membentuk seringai.      

"Tak perlu khawatir. Dia akan segera menjadi anjing mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.