Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Memilih Soul Treasure



Memilih Soul Treasure

0Kompetisi Aula yang mencengangkan seluruh Sekte Dao akhirnya berakhir saat matahari tenggelam. Murid-murid Sekte Dao membawa serta sisa-sisa rasa terkejut di dalam hati yang bercampur dengan sensasi tidak puas ketika mereka membubarkan diri dan meninggalkan arena.      

Kompetisi Aula kali ini memiliki banyak kejadian tidak terduga. Awalnya, Ying Xiaoxiao tak diduga ternyata dikalahkan Wang Yan. Ketika semua orang mengira Wang Yan berhasil naik ke puncak, Lin Dong datang mengalahkannya. Dengan cara yang mengerikan dan beringas, pemuda itu membungkam Wang Yan di hadapan banyak orang yang terperangah, dan menjadi murid paling luar biasa di Kompetisi Aula.      

Perubahan alur tak diduga yang terjadi secara terus-menerus selama kompetisi itu sepenuhnya membuat semua orang terperangah. Di waktu yang bersamaan, peristiwa itu juga membuat orang-orang bersemangat. Duel sengit antara Lin Dong dan Wang Yan membuat kulit kepala siapapun terasa kebas, sedangkan hati mereka sontak terbakar semangat.     

Duel itu tak diragukan lagi akan menjadi sejarah klasik Kompetisi Aula.      

Lin Dong akhirnya mendapatkan kemenangan. Namun pemuda itu memberikan hak kepemimpinan pada Ying Xiaoxiao. Sikapnya membuat banyak murid merasa terkejut dan merasa kagum di dalam hati mereka. Karena bagaimanapun juga, tak semua orang mampu melakukannya.      

Tindakan itu juga yang membuat reputasi Lin Dong yang awalnya sudah naik, kini semakin berada di puncak. Bahkan saat ini juga memperlihatkan tanda-tanda akan melampaui murid seperti Ying Xiaoxiao dan Wang Yan.      

.....     

Dalam sekedip mata, tiga hari sudah berlalu sejak Kompetisi Aula diadakan. Walaupun sudah tiga hari berlalu, akan tetapi Sekte Dao masih tanpa lelah menyebarkan berita tentang duel-duel mengesankan selama Kompetisi Aula. Atmosfer berapi-api di sana belum meredup.      

Selama tiga hari, luka-luka di badan Lin Dong juga sepenuhnya pulih. Meskipun sangat kelelahan selama duel sengit itu, untung saja Lin Dong tidak mengalami luka dalam terlalu banyak. Dengan fisiknya yang kuat, mayoritas luka-lukanya sembuh dalam tiga hari dan dia tak akan terbebani lagi olehnya.     

Sementara Lin Dong memulihkan diri, Aula Desolate terus saja ramai dan memanas. Cukup banyak murid yang mendongak dan membusungkan dada mereka ketika berjalan. Karena sekarang adalah pertama kalinya Aula Desolate muncul sebagai pemenang Kompetisi Aula dalam 100 tahun terakhir. Oleh karena itu, masuk akal bagi mereka jika merasa bangga.      

…..     

Lin Dong duduk di batu hijau di pegunungan yang hening di wilayah Aula Desolate. Matanya terpejam erat dan Yuan Power beriak-riak di sekelilingnya, kemudian masuk perlahan-lahan ke dalam badannya.      

Setelah meditasi itu berlangsung selama dua jam, suara angin sepoi-sepoi mendadak terdengar. Mata Lin Dong yang terpejam erat juga perlahan-lahan terbuka, lalu dia menatap ke depan. Seorang sesepuh bergegas datang dari arah tersebut. Rupanya sosok itu adalah Wu Dao.      

"Kau sudah hampir pulih, 'kan?" Wu Dao mendarat di samping Lin Dong dan bertanya sambil tersenyum.      

"Ya, aku hampir pulih." Lin Dong tersenyum dan menganggukkan kepalanya.     

"Kali ini, performamu cukup spektakuler. Haha, sekarang, ekor murid-murid cilik di Aula Desolate sudah hampir mencapai langit."      

Wu Dao tersenyum. Pandangan matanya segera menoleh menatap pemuda di hadapannya. Sorot puas bisa terlihat di mata sesepuh tersebut. Dia sendiri yang membawa Lin Dong bergabung dengan Sekte Dao. Terlebih lagi, Lin Dong menjadi bagian Aula Desolate. Oleh karena itu, Wu Dao bisa dibilang sudah mengawasi perkembangan Lin Dong sejak menjadi murid baru hingga menjadi anggota generasi muda terkuat di Sekte Dao.      

Lin Dong tertawa. Aula Desolate sudah ditekan oleh tiga aula lainnya selama bertahun-tahun, dan sekarang mereka akhirnya punya kesempatan untuk bebas. Bukan masalah jika mereka sekarang bersikap agak menyombongkan diri.      

"Aula Desolate kita menjadi lebih ramai selama beberapa hari terakhir. Murid-murid dari tiga aula lainnya kadang juga berdatangan. Kemungkinan mereka mayoritas ingin mengunjungimu. Selain itu, gadis bernama Huanhuan juga datang beberapa kali. Tapi kau bermeditasi di tempat terpencil ini selama beberapa hari. Sepertinya dia agak tidak senang…" Wu Dao berkata sambil tersenyum.      

Lin Dong menyunggingkan senyuman. Dia bisa membayangkan wanita itu terus-menerus bergumam 'dasar orang sombong' atau kata-kata yang serupa…     

"Karena kau sudah hampir pulih, ikuti aku ke tempat Ketua Sekte. Sebagai pemenang Kompetisi Aula, kemungkinan Ketua Sekte akan memberimu hadiah yang cukup besar," kata Wu Dao.     

Mata Lin Dong berbinar ketika mendengarnya. Dia adalah orang yang sederhana. Apabila dibandingkan dengan reputasi besar, pemuda itu jelas lebih tertarik mendapatkan sesuatu yang bisa memperkuat kemampuannya.     

Ketika Wu Dao melihat reaksi Lin Dong, dia segera menggodanya. Sesaat kemudian,Wu Dao tak lagi berkata-kata. Wu Dao segera mengayunkan tangannya dan berbalik pergi dari sana. Lin Dong pun mengekor di belakangnya.      

...     

Lin Dong mengikuti Wu Dao ke wilayah pegunungan yang sepi di dalam Sekte Dao, kemudian akhirnya mendarat. Gunung itu tidak memiliki aula-aula besar yang mencengangkan. Alih-alih, hanya terdapat rumah bambu di sana. Aura tenang menyebar di seluruh area, sehingga mampu membuat hati siapapun yang awalnya tegang kini berubah rileks.      

"Ketua Sekte menunggumu di dalam. Masuklah." Wu Dao menunjuk ke arah rumah bambu dan berkata.      

Lin Dong mengangguk. Dia melangkah maju untuk mendorong pintu dan masuk ke dalam. Pencahayan di dalam rumah bambu itu terkesan hangat dan terdapat meja bambu di depan. Ying Xuanzi yang berjubah putih duduk diam di sana. Wajahnya seperti sebuah giok, sedangkan auranya setenang lautan—dalam dan tidak terduga.      

"Lin Dong memberi salam pada Ketua Sekte."      

Bahkan seseorang berharga diri tinggi seperti Lin Dong merasa hormat padanya. Oleh karena itu, dia memperlambat langkah kakinya, kemudian menangkupkan kedua tangannya.      

"Duduklah."     

Ying Xuanzi mendongak dan tersenyum lembut pada Lin Dong. Dia menunjuk pada tikar di depannya dan berkata.      

Lin Dong tidak terus berdiri. Dia lantas berjalan maju dan duduk. Namun badannya sangat tegap.      

"Kali ini, aku harus berterima kasih padamu." Pandangan mata Ying Xuanzi bercahaya ketika dia menatap ke arah pemuda di depannya dan menambahkan.      

"Aku juga murid Sekte Dao. Kukira urusan seperti ini juga merupakan bagian tugasku, 'kan?" Lin Dong merentangkan tangannya dan menjawab sambil tersenyum.      

"Mengenai Wang Yan … sebelum ini, Sekte Dao kita membuatnya kecewa. Oleh karena itu, terdapat banyak urusan yang membuat kami tidak bisa ikut campur. Kami hanya bisa membiarkan dia bersikap sesuai kemauannya. Tentu saja, alasan mengapa aku ingin berterima kasih bukan karena kau menghentikannya. Tetapi karena kau memberikan hak kepemimpinan pada Xiaoxiao." Ying Xuanzi menjelaskan sambil menyunggingkan senyuman.      

"Kalian berdua, kau dan Wang Yan, tidak lebih lemah jika dibandingkan dengan Xiaoxiao. Jika situasinya benar-benar mengarah pada pertarungan hidup dan mati, kalian berdua tentu adalah kandidat terbaik. Namun, masih ada banyak urusan yang perlu dipertimbangkan pada Kompetisi Sekte Agung. Dalam aspek ini, Xiaoxiao pasti bisa melakukannya lebih baik dibandingkan kalian berdua."      

Lin Dong menganggukkan kepala. Dia juga sangat setuju mengenai penilaian tersebut.     

Ying Xuanzi menatap Lin Dong. Sudut bibirnya memperlihatkan ekspresi lembut saat dia kembali berujar, "Aku tahu seperti apa masa lalumu, dan aku juga paham kalau kau memiliki banyak rahasia yang bahkan tidak kusadari. Aku tidak masalah dengan itu. Karena seperti apa yang kubilang sebelumnya, tidak peduli apapun yang terjadi, kau sekarang adalah murid Sekte Dao. Selama kau tidak melakukan perbuatan yang merugikan Sekte Dao, sekte ini pasti akan mendukungmu."     

Lin Dong agak terkejut, lalu nuansa hangat mengalir di dalam hatinya. Dia sontak perlahan-lahan menunduk dan berkata "Muridmu paham."      

"Baiklah, aku sebaiknya memberikan hadiahmu terlebih dulu."      

Ying Xuanzi tersenyum, lalu dia segera mengayunkan lengan bajunya. Tiga buah sinar cahaya terlontar dari lengan bajunya dan akhirnya melayang di udara.      

"Tiga benda itu semua adalah benda-benda luar biasa. Kau bisa memilih salah satu."      

Lin Dong mendongak dengan penuh rasa ingin tahu ketika mendengar ucapan Ying Xuanzi. Dia lantas menatap ke udara. Ada tiga pusaran cahaya di sana. Pusaran cahaya pertama terlihat memiliki penggaris kecil berwarna merah menyala. Penggaris itu diselimuti oleh pola-pola seperti api dan terdapat api tipis yang menjalar cepat darinya. Dari bentuknya, sepertinya benda itu adalah Soul Treasure yang bahkan lebih kuat dibandingkan Black Dragon Sky Roaring Seal.      

Benda kedua adalah armor hitam seukuran kepala manusia. Gelombang-gelombang Qi hitam menguar darinya dan berpendar di permukaannya seperti ular. Benda itu adalah Soul Treasure pertahanan yang belum pernah dimiliki Lin Dong sebelumnya.      

Dua benda itu jelas merupakan objek yang luar biasa. Aura yang menguar dari keduanya memperjelas kalau benda-benda itu merupakan Soul Treasure Tingkat Heavenly level atas. Apabila benda-benda itu diletakkan di dunia luar, pasti akan memulai baku hantam.      

Lin Dong juga mengidam-idamkan dua benda tersebut. Namun dia tidak segera membuat keputusan. Alih-alih, pandangan matanya menoleh ke arah pusaran cahaya terakhir.      

Pusaran cahaya terakhir adalah prasasti kayu hitam seukuran telapak tangan. Prasasti kayu itu memiliki beberapa simbol buram di permukaannya. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan dua benda sebelumnya, prasasti kayu itu terlihat lebih biasa.      

Namun, justru karena benda itu terlihat biasa, Lin Dong sampai mengernyitkan dahi. Karena penempaan Mental Energy-nya, dia memiliki indera perasa yang cukup tajam. Oleh karena itu, Lin Dong samar-samar mampu merasakan aliran energi yang cukup unik menguar dari prasasti kayu. Aliran energi tersebut rupanya mampu membuat hatinya berdebar sesaat.      

"Bagaimana? Apa kau sudah memutuskan?"     

Ying Xuanzi bertanya sambil tersenyum ramah ketika mengawasi Lin Dong yang kini mengernyit dan berpikir serius.      

Mata Lin Dong berbinar. Penggaris kecil merah menyala serta armor hitam itu jelas adalah benda yang sangat kuat. Karena bagaimanapun juga, sebuah Soul Treasure Tingkat Heavenly level atas sudah pasti jauh lebih kuat dibandingkan Black Dragon Sky Roaring Seal. Jika Lin Dong bisa mendapatkan salah satu dari dua benda itu, maka kemungkinan kekuatan bertarungnya bakal meningkat pesat.      

Namun, prasasti kayu hitam … benda itu seperti cakar kucing yang menggelitik hati Lin Dong, sampai-sampai membuat matanya tidak bisa dialihkan ke arah yang berbeda…      

"Huff, lupakan. Aku akan menganggap diriku tidak beruntung kalau aku sampai membuat keputusan yang salah…"      

Lin Dong ragu-ragu sesaat dan akhirnya menghela napas tak berdaya. Sesaat kemudian, jarinya menunjuk ke arah prasasti kayu yang berselimutkan pusaran cahaya dan memutuskan. "Aku mau itu…"      

Ucapannya belum selesai, tetapi terdapat sorot terkejut terpancar di mata Ying Xuanzi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.