Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Duel Sky King’s Scripture



Duel Sky King’s Scripture

1"Klang!"      

Suara metalik yang amat jelas kembali terdengar di arena. Kilau-kilau pedang tajam menyapu ke sekitar ketika dua sosok di sana bergegas mundur belasan langkah. Tanah keras di mana kaki mereka menapak juga menjadi debu karena Qi pedang yang menjalar ke sekitar.      

Serangan mereka sangat tajam dan beringas. Sepertinya reputasi Ying Xiaoxiao sebagai anggota generasi muda terkuat di Sekte Dao dan posisi Wang Yan sebagai nomor dua di daftar buronan sekte memang bukan tanpa alasan.      

Ying Xiaoxiao menstabilkan dirinya. Wajahnya yang tenang dan elegan kini dipenuhi dengan raut mengerikan. Setelah duel mereka barusan, dia bisa tahu kalau Wang Yan tidak lebih lemah darinya. Duel hari ini mungkin tak akan mudah bagi Ying Xiaoxiao, tetapi…     

Demi mencegah Wang Yan mendapatkan posisi komando murid-murid Sekte Dao selama Kompetisi Sekte Agung, Ying Xiaoxiao harus menghentikan pria itu, tidak peduli bagaimanapun caranya!      

Cahaya berpendar di mata jernih Ying Xiaoxiao, dan raut tegas mendadak muncul di wajahnya. Sosok Ying Xiaoxiao bergerak dan dia melompat ke udara. Sementara itu, tangan lembutnya tiba-tiba membentuk beberapa segel tangan yang menyilaukan dengan secepat kilat.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Setelah segel-segel tangan Ying Xiaoxiao berubah, semua orang di sana bisa merasakan kalau Yuan Power di sekitar mulai memanas.      

Sementara Yuan Power di arena sekitar berangsur-angsur mendidih, cahaya terang bersinar dari badan Ying Xiaoxiao—benar-benar pemandangan yang menyilaukan.      

"Ilmu ini … Kakak seperguruan Ying Xiaoxiao hendak menggunakan Sky King's Scripture…"      

Murid-murid menyaksikan fenomena yang tidak biasa di langit. Sesaat kemudian, raut terperangah muncul di wajah mereka. Murid-murid itu tidak menyangka kalau Ying Xiaoxiao bakal menggunakan kartu as seperti Sky King's Scripture secepat ini.      

"Rupanya dia tak ingin memperpanjang duel, huh…"      

Lin Dong juga merasakan riak-riak energi mengerikan di sekeliling sosok Ying Xiaoxiao. Bibirnya lantas terkatup perlahan. Ternyata Ying Xiaoxiao juga paham kalau Wang Yan sangat berpengalaman. Kalau duel ini berlangsung dalam waktu lama, maka lawannya pasti akan menemukan celah. Kalau demikian, sebaiknya dia bersikap tegas. Apabila menggunakan Sky King's Scripture, kemungkinan Ying Xiaoxiao bisa mengubah situasi.      

Aliran energi yang besar dan ajaib terus-menerus menyapu ke semua arah seperti gelombang besar dengan Ying Xiaoxiao di bagian tengah. Seluruh dunia saat ini seolah berubah lebih redup.      

"Kak Wang Yan, aku sadar kalau kau mempunyai dendam yang mendalam di hatimu. Namun, tak ada banyak hal yang bisa kaulakukan sekarang. Beberapa dendam memang tidak mudah dilupakan. Akan tetapi, pasti ada waktu untuk menagihnya di masa depan nanti." Ying Xiaoxiao melayang di langit. Pandangan matanya terpaku pada Wang Yan di bawah, dan suara lembutnya perlahan-lahan terdengar sampai di sana.      

"Lalu apa kita harus terus membuang harga diri?"      

Raut mencemooh muncul di wajah datar Wang Yan. Sesaat kemudian, dia menoleh ke tempat tertentu di platform tinggi. Wang Yan lantas menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada serius, "Aku … sudah tidak bisa menahannya."      

"Majulah. Tapi kalau kau terus-menerus bersikap lemah, aku tidak akan memperlihatkan rasa belas kasihan padamu. Di Kompetisi Sekte Agung, murid-murid brengsek dari Yuan Gate tidak akan bersikap iba padamu!" Wang Yan mendongak dan sorot dingin terpancar di dalam matanya. Suaranya yang bernada dingin itu membuat banyak murid Sekte Dao merasa gemetaran.      

Sorot tak berdaya terpancar di mata Ying Xiaoxiao ketika melihat betapa Wang Yan bersikap keras kepala. Tak lama setelahnya, dia menghirup napas perlahan-lahan dan menahan emosi yang berkecamuk di dalam hatinya. Segel-segel tangan Ying Xiaoxiao mendadak terdiam.      

"Dhuaar! Dhuaar!"      

Gelombang-gelombang Yuan Power berkumpul cepat di belakang Ying Xiaoxiao. Sesaat kemudian, gelombang-gelombang besar itu berkecamuk dan berubah menjadi cahaya pedang berukuran 300 meter di belakang wanita tersebut.      

Ketika pedang bercahaya itu muncul, dimensi di sekitar seolah terdistorsi. Mayoritas murid Sekte Dao saat ini sontak memucat. Mereka bisa merasakan riak-riak penghancur yang menguar dari pedang cahaya. Jika pedang itu sampai mengenai mereka, kemungkinan bahkan tulang-tulang mereka tidak akan tersisa.      

Pedang bercahaya itu seolah memiliki kekuatan mengerikan yang mampu membelah langit!      

"Sky King's Scripture memang sangat kuat…"      

Tatapan Lin Dong terlihat terkejut ketika dia menatap ke arah pedang raksasa di langit. Riak-riak energi yang menguar di permukaannya membuat pemuda itu merasa sangat ketakutan. Empat kitab agung misterius di Sekte Dao benar-benar sesuai dengan reputasinya.      

"Sky King's Scripture, Great Sky Cloud Scraping Sword!"      

Ying Xiaoxiao mengulurkan tangannya di hadapan berpasang-pasang mata di sana. Sesaat kemudian, dia meraih pedang bercahaya. Tak lama setelahnya, suara teriakan jernih dan dingin mendadak terdengar dari mulutnya. Di waktu yang bersamaan, sosoknya muncul di atas pedang besar. Ying Xiaoxiao lantas tiba-tiba mengayunkan tangannya.      

"Swuush!"     

Saat tangan bagai giok milik Ying Xiaoxiao itu mengayun, ujung pedang cahaya besar di langit tiba-tiba berputar. Tak lama setelahnya, pedang itu langsung bergegas menuju Wang Yan dengan sangat cepat.      

"Chi! Chi!"      

Ketika pedang bercahaya itu bergerak ke bawah, goresan mengerikan terbentuk di langit kosong. Seolah-olah bahkan dimensi di sana baru saja tercabik paksa oleh pedang tersebut.      

Tanah di bawah saat ini ambles. Pedang raksasa serta mengerikan itu bahkan belum mendarat, tapi kekuatan pedang yang sangat tajam sudah menyapu ke bawah, kemudian membelah arena di sana menjadi dua.     

Tekanan angin yang mengerikan membuat baju Wang Yan tertempel lekat pada kulitnya. Namun, pria itu terus saja berdiri tegak sambil mendongak. Sementara itu, pedang raksasa semakin mendekat ke arahnya.      

"Sky King's Scripture, huh…"     

Wajah acuh Wang Yan agak berkedut. Gumaman rendah segera terdengar dari mulutnya, "Apa kau lupa kalau aku juga merupakan murid Aula Sky…"      

"Dhuaar!"     

Setelah suara Wang Yan terdengar, Yuan Power yang liar serta ganas mendadak menguar dari dalam badannya. Yuan Power di sekitar saat itu segera ikut memanas. Hingga pada akhirnya, energi itu bertransformasi menjadi pedang cahaya yang tak kalah kuat dibandingkan milik Ying Xiaoxiao.      

Di antara serangan dua murid itu, pedang bercahaya yang dikerahkan Ying Xiaoxiao cenderung berwarna hijau gelap. Sedangkan kilau hitam berpendar pada pedang cahaya yang dimunculkan Wang Yan—sehingga membuatnya terlihat gelap dan menyeramkan.      

"Rupanya itu juga Sky King's Scripture!"     

Berpasang-pasang mata menatap ke arah pedang raksasa yang terbentuk di belakang Wang Yan. Tak beberapa lama kemudian, berbagai macam teriakan terdengar tanpa henti di puncak gunung.      

Lin Dong terfokus ketika menyaksikan kejadian tersebut. Wang Yan juga merupakan murid Aula Sky. Oleh karena itu, bukan hal yang mengherankan kalau dia juga memiliki Sky King's Scripture.      

"Great Sky Cloud Scraping Sword!"     

Tatapan terperangah yang memenuhi seluruh area di sana sama sekali tidak mengubah ekspresi Wang Yan. Lengan bajunya mendadak mengayun, dan pedang cahaya hitam raksasa itu langsung bergerak. Di waktu yang bersamaan, Wang Yan bergerak, kemudian sosoknya muncul di atas pedang besar. Sesaat kemudian, seorang pria dan sebuah pedang bergabung bersama, lalu menuju cepat ke arah pedang cahaya yang melayang turun dari langit dengan secepat kilat.      

Dua cahaya menyilaukan melintas di langit bagai dua batu meteor. Sesaat kemudian, keduanya beradu dengan suara ledakan keras sambil diiringi tatapan berpasang-pasang mata di sana!     

"Dhuuar!"     

Seluruh area bergetar ketika keduanya beradu, lalu kilau pedang tajam mengerikan menyapu ke sekitar. Belasan arena di sekeliling sontak hancur menjadi debu berkat kilau pedang tersebut. Beberapa murid Sekte Dao yang ada di sekitar juga mundur dengan tergesa-gesa karena mereka takut sampai terkena dampak penghancuran di sana.      

Cahaya hitam dan hijau saling merusak di langit. Pemandangan di sana mampu mengguncang dunia, dan seakan Armageddon bakal terjadi.      

"Swuush!"     

Kilau pedang tajam mendesing melewati telinga Ying Xiaoxiao dan memotong sehelai rambut hitamnya. Namun, mata jernihnya masih menatap lekat pada Wang Yan. Wanita itu segera menggertakkan gigi silvernya. Sebuah pedang hijau berukuran satu meter seketika muncul. Sesaat kemudian, pedang itu menguarkan aura tajam ketika menusuk ke arah tenggorokan Wang Yan.      

Wang Yan menatap ke arah serangan kuat yang dikerahkan oleh Ying Xiaoxiao. Namun, pria itu malah tidak menghindar dan tangannya diulurkan. Rupanya dia bermaksud menggunakan tangannya untuk menahan pedang Ying Xiaoxiao, padahal serangan itu bisa mengiris seorang praktisi Tingkat Nirvana Yuan Delapan menjadi dua dengan mudah.      

Ekspresi Ying Xiaoxiao berubah saat menyaksikan kejadian tersebut. Dia menyaksikan wajah penuh luka Wang Yan dan menggigit bibirnya.      

"Chi!"      

Ketika kilau pedang itu hendak menusuk telapak tangan Wang Yan, senyuman kecut muncul di wajah Ying Xiaoxiao, lalu pedang itu mendadak melambat.      

"Krak!"     

Ketika pedang Ying Xiaoxiao melambat, telapak tangan Wang Yan sudah meraihnya. Kilau pedang tajam itu seketika membuat tangan Wang Yan berlumuran darah segar. Namun pria itu sepenuhnya mengabaikan kondisi tersebut. Dia hanya menatap Ying Xiaoxiao. Hingga pada akhirnya, Wang Yan menggelengkan kepalanya dan berbicara dengan suara serak, "Sudah kubilang kalau sebaiknya kau jangan menahan diri…"      

"Aku yang sekarang sudah bukan kakak seperguruan Wang Yan di masa lalu … Xiaoxiao, jangan salahkan aku."      

Pandangan mata Wang Yan perlahan-lahan menggelap. Tangannya yang berbeda bergerak secepat kilat. Diiringi kekuatan yang sangat besar, Wang Yan menekan tangannya pada bahu Ying Xiaoxiao.      

"Dhuaar!"     

Kekuatan yang liar serta ganas itu bagai lahar gunung berapi. Sosok menawan Ying Xiaoxiao bergetar dan suara tertahan terdengar dari tenggorokannya. Sesaat kemudian, badannya terjatuh dan menghantam ke tanah secara menyedihkan. Suara bernada rendah dan dalam itu langsung membuat Ying Huanhuan terkejut, membuat wajah mungilnya memucat.      

"Swuush!"      

Ketika badan Ying Xiaoxiao mendarat di tanah, sebuah sosok mengikuti tak jauh di belakangnya bagai hantu. Sebelum wanita itu bisa bertahan, sebuah greatsword hitam yang mengandung aura dingin serta tajam sudah muncul di hadapannya.      

"Kau sudah kalah…"      

Wang Yan menunduk. Tatapan matanya terlihat tak peduli ketika memandang ke arah Ying Xiaoxiao—yang wajah cantiknya terlihat agak memucat—dan Wang Yan berkata perlahan.      

Seluruh tempat di sana sunyi senyap. Ying Huanhuan yang sedang memandang kejadian itu menjadi agak terhuyung-huyung. Wajah cantiknya juga memucat seputih seprai tempat tidur. Peristiwa yang membuatnya sangat cemas akhirnya terjadi…      

"Apa hasilnya bisa diumumkan?" Wang Yan mendongak dan menatap ke arah sesepuh sambil berkata dengan nada acuh.      

Sesepuh itu terkejut sesaat ketika mendengarnya. Dia segera menatap ke arah Ying Xuanzi yang duduk di platform tinggi. Ekspresi Ketua Sekte itu masih tetap setenang air. Namun hanya Chen Zhen dan para praktisi di sisi Ying Xuanzi yang bisa melihat beberapa retakan kecil yang muncul di sandaran tangan di kursi di mana tangannya terletak.      

Ying Xuanzi akhirnya perlahan-lahan mengangguk ketika ditatap oleh sesepuh tersebut.      

"Wang Yan memenangkan duel ini!"      

Ketika melihatnya, sesepuh itu mendesah dalam hati. Hingga pada akhirnya, dia mengumumkan dengan suara lantang.      

Suara itu menyebar ke sekitar, tetapi seluruh puncak gunung sontak terdiam. Meskipun demikian, Wang Yan mengabaikannya. Dia menyimpan greatsword dan berbalik pergi. Suara acuh terdengar ketika dia membalikkan badannya, "Aku akan kembali saat Kompetisi Sekte Agung dimulai."     

Ying Xiaoxiao memandang punggung Wang Yan. Saat ini, sepasang mata kakak seperguruan perempuan Aula Sky yang tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda kelemahan di hadapan orang lain, mendadak memerah.      

"Kak."      

Ying Huanhuan mendarat cepat di sisi Ying Xiaoxiao. Dia memandang ke arah mata Ying Xiaoxiao yang memerah dan berubah panik, seolah air mata juga hendak menetes dari mata lebar Ying Huanhuan.     

Atmosfer di seluruh gunung berubah senyap aneh. Semua orang memandang ke sosok Wang Yan yang pergi dengan greatsword hitam di punggungnya. Ekspresi campur aduk terlihat di wajah mereka.      

"Huff, merepotkan sekali…"      

Lin Dong menghela napas ketika melihat nuansa menyedihkan yang tersebar di puncak gunung. Dia mengernyitkan dahi—terlihat ragu-ragu sesaat. Hingga pada akhirnya, dia perlahan-lahan melangkah maju.      

"Swuush!"      

Ketika Lin Dong bergerak, berpasang-pasang mata menatap ke arahnya. Bahkan Ying Xiaoxiao dan Ying Huanhuan menoleh memandang ke arahnya dengan raut kebingungan.      

"Kak Wang Yan, Kompetisi Aula belum berakhir. Mungkin terlalu cepat kalau Kakak pergi…"     

Pemuda kurus itu merentangkan tangannya dengan tak berdaya sambil ditatap banyak orang yang kebingungan. Sesaat kemudian, suaranya menggema di langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.