Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Sayap Naga



Sayap Naga

1Berpasang-pasang mata mengarah ke langit di mana bola tanah raksasa bersegel merah darah berada. Gelombang-gelombang energi yang sangat mengerikan terus-menerus menguar dari bola tanah tersebut. Hati semua orang gemetaran karenanya.      

Atmosfer di arena menjadi hening, sementara banyak orang saling bertukar pandang. Berdasar pemandangan di hadangan mereka, sepertinya Lin Dong sudah kalah.      

"Dik Lin Dong, kalau kau sekarang mengaku kalah, aku akan mengeluarkanmu. Namun jika kau tetap keras kepala, kau tak akan hanya gagal mengubah hasil akhirnya, tapi kau juga bakal terluka lebih parah lagi." Qing Ye menatap ke arah bola tanah. Suaranya yang bernada acuh menggema di arena.      

Akan tetapi, bola tanah itu tetap diam meskipun Qing Ye sudah berbicara. Tidak ada jawaban sama sekali.      

"Kalau memang demikian, maka jangan salahkan aku kalau memaksamu sampai kau mengaku kalah!"      

Pandangan mata Qing Ye menggelap. Dia segera mengulurkan tangannya. Ketika Qing Ye hendak mengepalkan tangannya, bola tanah yang melayang di langit mendadak bergetar hebat. Suara bernada rendah dan dalam yang tertahan menggema dari dalamnya.      

Perubahan mendadak dan tidak terduga itu membuat Qing Ye mengernyitkan dahinya. Dia kemudian berkata dengan nada dingin, "Apa kau masih tidak mau mengaku kalah sampai detik ini?"      

"Blaar!"     

Suara bernada rendah dan dalam yang berbeda kembali terdengar dari bola tanah. Permukaan bulat bola itu seolah samar-samar agak menonjol.      

"Humph."     

Ekspresi Qing Ye agak menggelap dan matanya berkedip cepat. Untuk beberapa alasan yang tidak diketahuinya, rasa cemas muncul di dalam hatinya. Pria itu segera melangkah maju. Tangannya diarahkan pada bola tanah dan dikepalkan dengan ganas olehnya.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Ketika Qing Ye mengepalkan tangannya, simbol-simbol darah pada permukaan bola tanah itu segera menyebar ke sekitar bagai jaring laba-laba. Garis-garis darah membungkus erat bola tanah tersebut.      

"Blaar! Blaar! Blaar!"      

Namun setelah Qing Ye melakukannya, suara bernada rendah dan dalam yang terdengar dari bola tanah itu tak juga melemah. Alih-alih, malah semakin kuat dan memburu. Suara itu seolah memiliki kemampuan magis yang bisa menggerakkan hati semua orang dan membuat wajah cukup banyak penonton di sana memucat.      

Ekspresi Qing Ye berubah gelap dan mengerikan saat menyaksikan kejadian tersebut. Rupanya situasi tidak berlanjut sesuai apa yang diperkirakan olehnya…      

"Ada sesuatu yang aneh…"      

Raut Ying Xiaoxiao juga terlihat agak tertekuk ketika menatap ke arah bola tanah yang bergetar tanpa henti di langit. Ada nada terkejut dalam suaranya.      

Ying Huanhuan juga merasakan kalau sesuatu yang aneh terjadi di sana. Mata lebarnya menatap lekat ke langit. Sorot cemas bisa terlihat di dalam matanya.      

"Dhuaar! Dhuaar!"      

Suara-suara bernada rendah dan dalam dari bola tanah terdengar semakin cepat. Suara itu menggetarkan seluruh bola tanah sampai bergetar kencang. Simbol-simbol darah di permukaan bola tanah itu diam-diam meredup karena keributan tersebut.      

Kejadian tak biasa di langit itu ternyata bisa dirasakan oleh lebih banyak orang di sana. Suara teriakan tertahan terdengar tanpa henti dan juga ada cukup banyak murid yang berdiri. Pandangan mata mereka terlihat terkejut ketika menyaksikan peristiwa tersebut.      

"Dong!"     

Suara yang amat beringas dan tertahan kembali terdengar. Beberapa orang yang memiliki insting lebih tajam melihat retakan muncul di permukaan bola tahan.      

"Earth Dragon Divine Sealing Palm milik Kak Qing Ye ternyata tidak mampu menyegel Lin Dong…"      

Sorot terkejut akhirnya terpancar di mata beberapa murid Sekte Dao ketika mereka melihat retakan muncul di sana. Mereka benar-benar tidak tahu bagaimana Lin Dong mampu menghancurkan Earth Dragon Divine Sealing Palm ketika Yuan Power-nya sedang ditahan.     

Ekspresi Qing Ye saat ini berubah sangat mengerikan. Segel-segel tangannya berubah semakin cepat dengan harapan bisa mengendalikan simbol-simbol merah darah dan menstabilkan segel di sana.      

"Dhuaar!"     

Namun usahanya menstabilkan situasi rupanya tidak terlalu berhasil. Seiring suara bernada dalam dan rendah yang terus-menerus terdengar, retakan pada permukaan bola tanah juga mulai menyebar cepat. Hingga pada akhirnya, retakan-retakan itu menjalar ke seluruh bola tanah, sehingga membuatnya seperti bola porselen yang siap meledak.      

"Swuush!"      

Retakan menyebar cepat. Hingga pada akhirnya, cahaya hijau terlontar dari dalam retakan seperti duri-duri landak tajam yang menembus bola tanah tersebut.      

"Segelnya bakal hancur…" Kelopak mata beberapa penonton berkedut cepat ketika menyaksikan kejadian tersebut. Pandangan mereka dipenuhi sorot tidak percaya.      

Teriakan-teriakan terkejut terdengar ketika cahaya hijau yang bermunculan di bola tanah itu mencapai puncaknya. Sesaat kemudian, bagai lahar gunung berapi yang sudah ditahan dalam waktu lama, cahaya hijau itu meledak.      

"Dhuaar!"     

Suara petir bergemuruh dan menyebar di langit. Tak lama setelahnya, semua orang menyaksikan ketika bola tanah itu akhirnya meledak berkeping-keping.     

Perhatian semua orang terfokus pada titik di mana cahaya hijau itu berkumpul. Sebuah sosok manusia semakin jelas terlihat ketika cahaya hijau itu lenyap. Pada akhirnya, sosok itu semakin terungkap di hadapan pandangan semua orang…     

"Hiss!"     

Seiring sosok itu semakin jelas terlihat, suara-suara tertahan terdengar di seluruh wilayah puncak gunung…      

Cahaya hijau berkumpul di langit. Sebuah sosok manusia yang besarnya dua kali lipat dari ukuran awal, perlahan-lahan melangkah keluar dari sana. Sosok itu jelas adalah Lin Dong yang terbebas dari segel. Namun kali ini, selain dua tangan naga hijau, permukaan badannya juga diselimuti oleh sisik-sisik hijau. Tentu saja, bagian yang paling mencolok adalah sepasang sayap naga hijau raksasa di punggungnya.      

Sayap naga itu besarnya mencapai beberapa meter dan diselimuti sisik hijau. Tulang tajam memanjang dari ujung tiap-tiap sayap, sementara kilau sangat dingin terpancar di permukaannya.      

Sayap naga itu perlahan-lahan membuka. Dengan kepalan pelan, angin-angin kencang berkumpul dan suara angin yang memekakkan telinga terus-menerus terdengar.      

Penampilan Lin Dong sekarang bisa dibilang kuat dan mengerikan. Ketika dia merentangkan sepasang sayap naga hijau di punggung, seolah terdapat seekor naga kuno yang melayang di sana.      

Lin Dong sudah menempa diri menggunakan Green Heaven Materialized Dragon Skill dalam waktu yang cukup lama. Saat fisiknya semakin kuat, maka jumlah Heavenly Dragon Aura yang bisa dihisapnya juga bertambah. Kekuatan itu membuat semakin banyak bagian tubuhnya yang mampu berubah menjadi naga. Sekarang ini, sayap naga sudah muncul dan kejadian itu sudah jelas merupakan peristiwa yang menggembirakan bagi Lin Dong.      

Qing Ye menatap ke arah Lin Dong yang badannya semakin besar. Sorot panik terpancar di matanya. Perkembangan tak diduga itu membuatnya melongo. Karena bagaimanapun juga, dia tak pernah membayangkan kalau tidak bisa mengalahkan Lin Dong bahkan setelah menggunakan jurus pamungkas sekuat itu…     

Sementara ekspresi Qing Ye berubah, Lin Dong perlahan-lahan menunduk. Cahaya hijau terlihat di matanya ketika dia menatap ke arah Qing Ye.      

"Swuush!"      

Sayap naga hijau di punggung Lin Dong mengepak perlahan. Ilusi-ilusi gambar bermunculan di langit, sedangkan sosok Lin Dong lenyap secara aneh dari sana.      

"Cepat sekali!"      

Pupil Qing Ye menciut cepat dan ekspresinya sangat tertekuk. Dia tidak mampu merasakan bagaimana Lin Dong bisa lenyap dari sana. Sepertinya pemuda itu jauh lebih cepat apabila dibandingkan dengan sebelumnya!     

Mata Qing Ye berkedip. Namun dia adalah seseorang yang berpengalaman. Sesaat kemudian, pria itu mendadak merasakan riak-riak energi samar di sebelah kirinya. Segel-segel tangannya segera berubah. Yuan Power yang dahsyat menyeruak keluar dan berubah menjadi tameng tanah kuning tebal di sebelah kirinya.      

Tameng tanah yang merupakan pemadatan Yuan Power itu baru saja terbentuk ketika Qing Ye melihat sebuah bayangan muncul dari sudut matanya. Tetapi ketika dia hendak menghela napas lega, pria itu melihat cengiran dingin di wajah Lin Dong. Sosok Lin Dong segera mengeluarkan suara 'swuush' dan kembali lenyap.      

Ketika Lin Dong menghilang, sudut mata Qing Ye berpindah. Dia sontak mendapati kemunculan sebuah kepalan tangan yang diselimuti sisik naga hijau. Kemunculannya diiringi kekuatan yang sangat liar dan ganas ketika mencabik udara dari sudut berbeda, kemudian menghantam keras ke arahnya.      

Dalam waktu singkat, Lin Dong mengandalkan kecepatannya yang seperti hantu untuk mengubah arah serangan, sehingga membuat pertahanan Qing Ye sepenuhnya tidak berguna.      

"Earth Emperor Armour!"      

Namun ketika pukulan Lin Dong hendak mengenai Qing Ye, cahaya kuning terpancar dari dalam badannya, sementara armor yang terkesan kuno mendadak muncul di sana. Riak-riak energi yang tergolong kuat menjelaskan kalau ternyata itu adalah Soul Treasure Tingkat Heavenly.      

"Dhuaar!"     

Pukulan tangan naga Lin Dong mendarat keras pada armor Qing Ye. Ledakan bernada rendah dan dalam menggema ke sekitar. Tanah di mana mereka berada segera meledak, kemudian retakan-retakan menjalar secepat kilat.      

Kekuatan yang mengerikan segera menghunjam pada badan Qing Ye. Bahkan dengan perlindungan 'Earth Emperor Armour', pria itu masih terdesak mundur sampai belasan langkah karena satu pukulan Lin Dong tersebut. Suara tertahan segera terdengar dari tenggorokan Qing Ye.      

"Earth Core Heavenly Yuan Hand!"     

Wajah Qing Ye memerah setelah dia terdesak mundur. Tangan-tangannya mendadak ditekankan ke tanah. Sebuah tangan kuning gelap raksasa menyeruak dari tanah yang retak. Kemunculannya itu diiringi kekuatan yang sangat mengerikan dan memukul keras ke arah Lin Dong.      

"Swuush!"     

Ketika Lin Dong melihat tangan besar yang mendekat cepat ke arahnya, dia sama sekali tidak mundur. Kakinya menapak ke tanah, lalu badannya melaju gesit. Saat keduanya hendak beradu, kaki kanannya mendadak membesar dan menjadi kaki naga hijau raksasa, yang akhirnya menendang cepat seperti cambuk.      

Kakinya hampir tidak menapak di tanah, tapi area di bawah sana sudah terbelah dan memperlihatkan retakan dalam yang panjangnya mencapai belasan meter.      

"Blaar!"     

Cahaya hijau berpendar di kaki naga Lin Dong, seakan terdapat raungan naga yang samar terdengar dari dalam cahaya hijau tersebut. Tak lama setelahnya, kakinya mendarat keras di atas tangan kuning gelap raksasa. Kekuatan mengerikan muncul di sana dan langsung menghancurkan tangan kuning gelap raksasa.      

Raut Qing Ye berubah drastis ketika menyaksikan kejadian itu. Dia kembali mundur cepat.      

"Swuush!"      

Namun dia baru saja bermaksud mundur ketika Lin Dong muncul di hadapannya bagai hantu. Sorot dingin terpancar di mata pemuda itu, kemudian kaki naga hijau mengerikan di sana memunculkan ilusi-ilusi gambar yang akhirnya mengenai badan Qing Ye.      

"Blaar!"      

Qing Ye terpental ke belakang sambil ditatap berpasang-pasang mata di sana. 'Earth Emperor Armour' di badannya juga menghilang setelah berpendar selama beberapa kali.      

"Dhuaar!"     

Pada akhirnya, Qing Ye mendarat dengan menyedihkan di luar arena. Badannya terhempas di tanah, lalu suara rendah dan dalam terdengar di sana. Peristiwa itu membuat mata banyak orang di sana berkedut cepat. Sementara itu, wajah Qing Ye juga dipenuhi raut tidak percaya.      

Keluar arena. Kalah.      

Cara bertarung Lin Dong yang secara langsung dan efisien sudah melampaui pertahanan serta serangan Qing Ye selama beberapa ronde. Suasana di puncak gunung relatif hening. Berpasang-pasang mata menatap pada sosok di atas arena. Sorot penuh hormat berangsur-angsur terlihat dari dalam mata mereka. Tak lama kemudian, suara sorak-sorai yang menggelegar mendadak terdengar di langit di atas area puncak gunung!      

Duel antara murid-murid terkuat dari dua aula yang berbeda akhirnya selesai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.