Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Melawan Ying Huanhuan



Melawan Ying Huanhuan

1Di arena duel luas, seorang wanita muda tersenyum pada Lin Dong yang kini memperlihatkan raut pasrah di wajahnya. Pakaian Ying Huanhuan di badannya yang lembut dan langsing itu memperlihatkan lekuk badannya yang menggoda. Di bawah sinar matahari, nona muda yang awalnya memang cantik, sekarang terlihat semakin menawan. Sekarang ini, berpasang-pasang mata di arena semakin bersemangat dibuatnya.      

"Kenapa kau?" Kepala Lin Dong terasa agak sakit dan dia bertanya.      

"Mengapa tidak? Aku juga peserta. Jangan bilang kau akan menghalangiku ikut serta dalam Kompetisi Aula?" Ying Huanhuan menjawab sambil membawa siternya dengan dua tangan. Dia memiringkan kepalanya dan menatap ke arah Lin Dong sambil tersenyum usil. Sosoknya sekarang seperti rubah kecil.      

"Apa yang lucu di sini? Apa kau senang berhadapan denganku di duel pertama?" Lin Dong bertanya dan menggelengkan kepalanya.      

Ying Huanhuan mengernyit. Mata hitam legamnya dialihkan sesaat. Dia kemudian mengangguk dan menjawab, "Sepertinya memang tidak mudah. Bakal agak sulit bagiku menghadapi orang beringas sepertimu."      

"Kau sendiri yang memulainya."      

Sudut bibir Lin Dong berkedut. Dia sangat ingin menggendong Ying Huanhuan dan melemparkannya keluar arena.      

"Mengapa tidak membiarkan aku memenangkan duel ini saja?" Alis Ying Huanhuan terangkat ketika dia tersenyum manis.      

"Teruslah bermimpi."      

Lin Dong memutar bola matanya sambil bergurau, lalu melangkah maju. "Pertama-tama, biarkan aku mengingatkanmu. Sekalinya aku menyerang, aku tidak akan memperlihatkan belas kasihan pada wanita, jadi berhati-hatilah."      

"Mengapa kau sekejam itu?" Ying Huanhuan bertanya dengan wajah kecut. Meskipun Lin Dong tahu kalau wanita itu hanya berpura-pura, tapi dia masih merasa kepalanya sakit. Ying Huanhuan sengaja memunculkan rasa benci pada Lin Dong. Saat ini pemuda itu sudah bisa merasakan berbagai macam tatapan tajam yang diarahkan padanya dari area di sekitar.      

Lin Dong tahu kalau mungkin dia tidak bisa menandingi Ying Huanhuan dalam urusan adu mulut. Oleh karena itu, tanpa basa-basi lagi, Lin Dong perlahan-lahan mengepalkan tangannya. Yuan Power yang dahsyat membesar dan menguar dari badannya.      

"Humph! Kau benar-benar mengira kalau gadis muda ini takut denganmu!"      

Ketika mengetahui Lin Dong bersikap demikian, Ying Huanhuan mendengus lembut, dan tetap memperlihatkan raut usil di wajahnya. Apa yang dikatakannya barusan tentu mayoritas hanya lelucon. Walaupun dia biasanya bersikap aneh dan periang, tapi dia tidak akan mengajukan permintaan sebesar itu pada Lin Dong sebelum duel dimulai.      

"Pemuda sombong sepertinya sudah merusak pemandangan sejak awal! Lihatlah nona muda ini mengalahkanmu hari ini!"      

Ying Huanhuan berseru seperti kaset rusak. Dia mengayunkan tangannya yang bagai giok, lalu sosoknya yang sedang bersila kini melayang di udara. Ying Huanhuan meletakkan siter hijau zamrudnya di kedua kaki, dan tangannya yang bagai giok berada di atasnya.     

Saat tangan Ying Huanhuan yang seperti giok mendarat di atas siter, ekspresinya berubah tenang dan cahaya berpendar di mata lebarnya. Pada akhirnya, kedua bola mata itu itu memperlihatkan sorot tajam saat menatap Lin Dong. Di balik tatapan matanya yang tajam, terdapat sikap keras kepala dan enggan mengaku kalah.      

Sebelum ini, ketika Lin Dong berada di tingkat pemilihan aula, kekuatannya bahkan tidak bisa menarik perhatian Ying Huanhuan. Namun kurang dari setahun, kekuatan Lin Dong sudah meningkat pesat dan bahkan melampauinya. Meskipun Ying Huanhuan tidak memperlihatkannya, terdapat hati yang juga sama arogannya di balik penampilan ceria tersebut.      

Wanita itu enggan membiarkan Lin Dong mempengaruhinya terlalu besar.      

Ketika sorot tajam di dalam mata lebarnya berkumpul, tangan Ying Huanhuan mendadak memetik siternya. Suara petikan dawai lirih terdengar, dan membuat lengkungan cahaya-cahaya hijau zamrud langsung meledak dan menyapu ke depan. Hingga pada akhirnya, lengkungan cahaya itu mengarah cepat ke Lin Dong.      

"Blaar! Blaar!"      

Ketika menyadari lengkungan cahaya hijau zamrud yang terbang mendekatinya, Lin Dong mengulurkan telapak tangannya dan meraih ke depan secara tiba-tiba. Dia mencengkram lengkungan cahaya itu dan menghancurkannya paksa bahkan sebelum dapat mengenai badannya.      

Kekuatan Ying Huanhuan mencapai Tingkat Nirvana Yuan Delapan—agak lebih lemah jika dibandingkan Huo Zhen dari Sekte Great Precipice Cave. Namun gaya bertarungnya agak unik, dan dia menggunakan gelombang suara untuk menyerang lawannya. Serangan itu sangat aneh. Jika seseorang tidak berhati-hati, dia akan terkena serangan Ying Huanhuan dan terjatuh dalam kondisi yang tidak mengenakkan.      

Oleh karena itu, meskipun Lin Dong memperlihatkan ekspresi tenang, tapi terdapat rasa waspada di hatinya ketika menghadapi serangan Ying Huanhuan.      

Saat melihat serangannya bisa dengan mudah ditangkis oleh Lin Dong, Ying Huanhuan agak mengernyit. Baru ketika dia berada di sisi yang berbeda dengan Lin Dong, Ying Huanhuan sadar betapa sulit menghadapi pemuda tersebut. Terlebih lagi, indera penglihatan pemuda itu sangat tenang seperti jurang yang dalam. Jika ditambah dengan auranya yang meluap-luap, serangan dan pertahanan Lin Dong benar-benar menggabung jadi satu. Bisa dibilang kalau pertahanan Lin Dong benar-benar tidak bisa ditembus.      

Lawan seperti Lin Dong benar-benar tidak akan mudah dihadapi.      

Ketika tangan Ying Huanhuan yang seperti giok mendarat di siternya, dia menggigit bibir, kemudian bibirnya melengkung ke atas, memperlihatkan ekspresi keras kepala. Tak lama kemudian, tangan yang mirip giok itu mendadak menekan siter. Darah segar berwarna merah gelap mengalir dari telapak tangannya. Sesaat setelahnya, benang-benang darah mulai menjalar dari siter hijau zamrud.      

"Bzzt!"      

Aliran energi tak berbatas mendadak menguar dari badan Ying Huanhuan. Cahaya merah mematikan yang memenuhi langit muncul dari dalam badannya. Cahaya itu lantas segera berubah menjadi Pohon Bodhi raksasa di belakang Ying Huanhuan.      

Pohon Bodhi itu mengayun perlahan dan dedaunannya bergerak maju-mundur. Pemandangan itu menyebabkan gelombang suara yang sangat merdu dan menenangkan menggema di langit.      

Pohon Bodhi raksasa yang mendadak muncul di arena segera menarik perhatian cukup banyak orang di sana. Tak beberapa lama, suara terkesiap segera menyebar. Rupanya itu adalah ilmu bela diri kuat milik Aula Sky yang kabarnya agak lebih lemah dibandingkan Heaven's King Scripture.      

"Hehe, Huanhuan benar-benar menguasai Formless Bodhi Sound. Peristiwa ini benar-benar langka." Di kursi bagian depan, Ketua Aula Sky, Qi Lei, segera berkomentar sambil tersenyum ketika memandang kejadian tersebut.      

"Meskipun Formless Bodhi Sound tidak lemah, tapi kemungkinan ilmu bela diri itu bukan ancaman bagi Lin Dong. Gadis itu benar-benar sial karena berhadapan dengan Lin Dong di duel pertamanya." Ying Xuanzi terkekeh dan berkomentar.      

"Lin Dong tidak terlihat seperti seseorang yang akan mengalah demi wanita … Sepertinya Huanhuan harus menahan beberapa luka kali ini." Ketua Aula Earth, Mo Jingtian, juga berkata sambil tersenyum.      

Ketika orang-orang di sekitarnya mendengar ucapan itu, mereka terkekeh lembut dan menyaksikan arena dengan sorot penuh minat.      

"Formless Bodhi Sound."      

Wajah cantik Ying Huanhuan berubah agak tenang. Sesaat kemudian, mata besarnya melihat sekali lagi ke arah Lin Dong. Tangan-tangannya yang lentik dan bagai giok kemudian mendadak memetik siter.      

"All Beings Form!"      

Gelombang suara yang dihasilkan mendadak menyebar ke sekitar. Pohon Bodhi mulai bergetar. Kali ini, suara merdu itu menggema di seluruh langit.      

Saat gelombang suara terdengar di langit, dimensi di hadapan Lin Dong mulai terdistorsi seperti kaca. Sebuah sosok yang serupa dengan Lin Dong segera keluar dari sana secara perlahan-lahan sambil diiringi tatapan terkesima pemuda tersebut.      

"Menarik sekali…"     

Ketika Lin Dong menatap ke arah 'sosok' yang identik dengannya, mau tak mau dia mengernyit. Pemuda itu bisa merasakan kalau bayangan di sana tak cuma terlihat identik dengannya, tapi juga memiliki aliran Yuan Power yang kuat di dalam badannya. Rupanya kloningan itu bukan sekedar ilusi, melainkan dibuat berdasarkan kekuatannya…      

Sudah pasti kalau 'kloningan' itu tidak memiliki kekuatan Lin Dong sepenuhnya. Namun, sosok itu masih cukup merepotkan untuk dihadapi.      

Ying Huanhuan sudah mengerahkan serangan itu ketika dia menahan Yao Ling dan anak buahnya. Karena adanya ilmu bela diri itu, Ying Huanhuan mampu melawan Yao Ling dan para praktisi lainnya dalam waktu lama.      

Setelah menyaksikan ekspresi kagum di wajah Lin Dong, raut puas muncul di wajah Ying Huanhuan. Dia mengangkat tangannya yang seperti giok dan 'kloningan' itu mendadak melaju dengan kecepatan mengerikan saat mendekat ke arah Lin Dong.      

"Di!"      

Lin Dong langsung menerima serangan 'kloningan' tersebut. Pukulan itu kira-kira memiliki setengah kekuatannya. Dari apa yang terlihat, perbedaan 'kloningan' yang dibuat oleh Ying Huanhuan karena adanya selisih kekuatan mereka.      

Setelah pukulan itu rupanya tidak berdampak apapun, 'kloningan' tersebut langsung bergegas ke arah Lin Dong tanpa merasa takut. Dalam sekejap, dahinya mulai berkedut, dan mata abu-abu muncul di sana. Sinar cahaya abu-abu terlontar ke arah Lin Dong dengan secepat kilat.      

Lin Dong menjentikkan jarinya, dan cahaya hijau berkumpul membentuk sisik hijau di hadapannya. Tameng sisik itu sepenuhnya memblokir sinar cahaya abu-abu. Ketika dia bersiap mengerahkan serangan balasan, suara siter yang samar-samar terdengar. Karena suara siter itu, Yuan Power yang mengalir dalam badannya tak disangka-sangka malah melambat.      

Ketika menyadari perubahan di dalam badannya, Lin Dong mengernyit dan menatap ke arah Ying Huanhuan. Meskipun wajah wanita itu agak memucat, tapi dia masih terus menggunakan Yuan Power-nya untuk memetik siternya dengan maksud mengusik Lin Dong.      

"Gelombang suara ini sia-sia saja bagiku."      

Lin Dong menghela napas perlahan. Kendali pikiran digerakkan, dan kekuatan penghisap mulai menyebar di dalam badannya. Kekuatan itu menghisap semua kekuatan suara yang menjalar di dalam badannya.      

"Dhuaar!"      

Saat ini, Yuan Power yang berkecamuk akhirnya menguar dari sosok Lin Dong. Sorot tajam terpancar dari sepasang matanya yang awalnya terlihat tenang. Siapapun bisa melihat kalau pemuda itu bersiap mengerahkan serangan serius.      

Ketika melihatnya, sorot tegang terpancar di pupil Ying Huanhuan. Namun, tanpa memberi kesempatan baginya untuk bereaksi, Lin Dong sudah melangkah maju dan muncul di samping 'kloningan'nya. Tanpa melakukan gerakan sia-sia, telapak tangannya langsung menusuk ke pertahanan kloningan itu dengan secepat kilat, dan akhirnya mendarat di dadanya.      

"Chi! Chi!"      

Tidak ada kekuatan yang menguar dari telapak tangan yang mendarat di dada kloningan tersebut. Tapi alih-alih, benang-benang garis hitam terlontar keluar. Tak lama kemudian, kekuatan penghisap mendadak muncul di sana!      

"Blaar!"      

Ketika kekuatan penghisap menyeruak cepat, 'kloning' itu segera bergetar hebat dan akhirnya meledak dengan suara lantang. Sosoknya lantas lenyap dari sana.      

Kekuatan tempur Lin Dong jauh melampaui level penempaan dirinya di berbagai aspek yang berbeda. Rupanya 'kloning' yang dibuat Ying Huanhuan hanya memiliki setengah kekuatan Lin Dong dalam keadaan biasa. Terlebih lagi, Ying Huanhuan tidak mampu meniru beberapa faktor yang memperkuat kemampuan tempur Lin Dong. Oleh karenanya, ketika Lin Dong mulai beraksi, sudah pasti 'kloning' itu kesulitan menahannya.      

Saat Ying Huanhuan menyaksikan Lin Dong menghancurkan kloningan itu hanya dengan satu serangan, sorot waspada terpancar di matanya. Namun wanita itu belum berencana mengaku kalah. Dia menggertakkan giginya dan berusaha memetik siternya kembali.      

"Pa!"      

Akan tetapi, saat dia bermaksud memetik dawai siternya, sebuah tangan mendadak menyapu ke samping dan menepuk siter tersebut. Sebagai gantinya, terjadi gangguan pada gelombang suara.      

"Kau!"      

Ying Huanhuan mendongak dan menatap ke arah Lin Dong yang sekarang muncul cepat di hadapannya bagai hantu. Ying Huanhuan menggigit bibirnya. Kendali pikiran bergerak. Dedaunan Pohon Bodhi raksasa di belakangnya mengayun ke bawah bagai panah tajam. Gerakan dedaunan itu cepat dan mematikan, lalu mulai menyelimuti sosok pemuda tersebut.      

Lin Dong tidak bergerak. Dalam sekejap, Yuan Power mendadak menguar dan membentuk tirai tak kasatmata di sekelilingnya. Dedaunan yang masih berada agak jauh dari badannya langsung meledak menjadi debu dan tercerai-berai.     

Telapak tangan Lin Dong kemudian bergerak perlahan, lalu kekuatan penghisap muncul di telapak tangannya. Kekuatan itu langsung merebut siter dari dada Ying Huanhuan. Tak lama kemudian, Lin Dong tersenyum padanya dan berujar, "Kau kalah."     

"Kembalikan siterku, aku belum kalah!" Ying Huanhuan bersikeras dan enggan mengaku kalah. Dia mengulurkan tangannya, berharap bisa merebut siternya kembali.      

Lin Dong memiringkan badannya lalu menghindar dari wanita muda yang bergegas mendekat ke arahnya. Dia lantas mengangkat siter itu dan tanpa basa-basi digunakannya untuk memukul pelan pantat lembut gadis muda itu.      

"Pa!"      

Ketika suara jernih itu terdengar, Lin Dong bisa merasakan kalau nuansa di sekitar yang awalnya ramai segera berubah lebih hening. Sesaat kemudian, tatapan tajam dan berapi-api memenuhi langit dan bergantian diarahkan padanya.      

"Kau … kau…"      

Ekspresi Ying Huanhuan jelas berubah konyol karena tepukan Lin Dong barusan, dan dia melongo selama beberapa saat. Wajah mungilnya sontak memerah seperti api karena merasa malu. Mata lebarnya masih bersikeras mendelik ke arah Lin Dong. Dia masih tidak bisa percaya kalau pantatnya baru saja ditepuk pelan Lin Dong dengan siternya di hadapan begitu banyak orang.      

Setelah Lin Dong menggunakan siter Ying Huanhuan untuk menepuk pantatnya, pemuda itu diam-diam merasa agak menyesal di dalam hati. Namun, dia sudah terlanjur melakukannya. Oleh karenanya, ketika dia melihat raut malu bercampur marah di wajah Ying Huanhuan, dia cuma bisa tertawa kecut.      

Wajah Ying Huanhuan memerah dan sangat menggoda. Tapi pada akhirnya, dia berhasil menahan niat untuk menerjang Lin Dong dan menyerangnya habis-habisan. Wanita itu langsung merebut kembali siternya dari tangan Lin Dong dan terbang keluar arena sambil berkata dengan suara bernada sangat terhina dan marah.      

"Mesum!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.