Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Buntu



Buntu

2Ketika Lin Dong berdiri di depan pria berjubah abu-abu, udara yang mengalir di atas platform raksasa seketika memperlihatkan tanda-tanda membeku. Murid-murid Sekte Dao di sekitar merasa seolah hati mereka diremas keras oleh tangan raksasa.      

Di antara dua orang di depan mereka, salah satunya adalah praktisi jenius Aula Sky yang sekarang memiliki reputasi besar di Benua Xuan Timur. Sedangkan pihak satunya lagi adalah murid berbakat yang menjadi sangat terkenal di Sekte Dao.      

Mereka berdua sama-sama luar biasa dan sudah memperlihatkan kemampuan yang dimiliki. Namun ketika dua tombak tajam saling beradu, maka tidak dapat dielakkan lagi kalau keduanya bakal saling menusuk.      

Karena kemunculan seseorang di depannya yang terlalu mendadak, langkah kaki Wang Yan terhenti. Pandangan matanya yang tidak terfokus agak berpindah, hingga akhirnya menatap pada sosok Lin Dong.      

Raut acuh di wajah Wang Yan tetap tidak berubah karena kemunculan Lin Dong. Sorot mata datarnya menatap ke arah Lin Dong, dan aura ajaib serta mengagumkan yang bercampur bau anyir darah perlahan-lahan menguar dari sosok Wang Yan.      

Aura Wang Yan dipenuhi dengan niat berbahaya. Aura ganas itu diperoleh setelah melalui banyak pertarungan hidup dan mati. Kondisi itu sudah pasti sangat mengerikan bagi murid-murid yang mayoritas waktunya dihabiskan di sekte untuk berlatih. Oleh karenanya, wajah beberapa murid di sekitar seketika pucat pasi.      

Sosok Wang Yan sekarang benar-benar seperti orang yang baru saja memanjat keluar dari tumpukan mayat. Bagi mereka, orang seperti itu sangat mengerikan.     

Lin Dong agak mengernyit dan berdiri di hadapan Wang Yan. Dua bisa merasakan kalau aura menekan yang mengerikan dan suram dari sosok Wang Yan berusaha mengepungnya. Lin Dong tidak punya pilihan selain mengakui kalau Wang Yan memang sangat berbahaya. Karena bagaimanapun juga, Wang Yan sudah melewati berbagai macam kejadian hidup dan mati, dan bahkan sudah merangkak keluar dari tumpukan mayat. Namun, Lin Dong juga bukan murid yang dibesarkan di rumah kaca seperti Sekte Dao.     

Pemuda itu tidak punya latar belakang yang luar biasa, dan keluar dari Kota Qingyang. Selangkah demi selangkah, Lin Dong akhirnya mampu mencapai titik di mana dia berada sekarang. Apa yang sudah dirasakan olehnya tidak lebih rendah seandainya dibandingkan dengan peristiwa yang pernah dilewati Wang Yan.      

Oleh karena itu, meskipun aura mengerikan dan suram Wang Yan mampu mengintimidasi murid-murid Sekte Dao lainnya, aura itu tidak berpengaruh pada Lin Dong.      

Tatapan mata Lin Dong bagai lubang dalam tanpa dasar di dalam sumur kuno ketika pemuda itu balik menatap Wang Yan. Tidak ada tanda-tanda patuh di sana. Namun di waktu sama, juga tidak ada pertanda kalau Lin Dong bakal mundur.      

Ketika melihat Lin Dong tidak bergerak seperti gunung, Wang Yan sesaat merasa takjub. Tapi tak lama kemudian, alisnya bertaut bersama dan luka-luka di wajahnya ikut tertarik. Aura samar dan mengerikan mulai menguar.      

"Kakak seperguruan Wang Yan."     

Ketika raut Wang Yan hendak mencapai batas kesabaran, Ying Huanhuan muncul dengan tergesa-gesa di hadapan Lin Dong dengan senyum dipaksakan. Wanita itu lantas berkata, "Kak Wang Yan, dia adalah Lin Dong. Dia baru saja bergabung dengan Sekte Dao kita kurang dari setahun."     

"Lin Dong?"     

Ketika nama itu sampai di telinganya, ekspresi Wang Yan berubah. Pandangannya mengarah pada wajah Lin Dong, dan dia menjawab dengan suara serak, "Lin Dong yang pernah bertarung melawan Yao Ling, dan keduanya sama-sama terluka parah?"     

Ying Huanhuan menganggukkan kepalanya. Dia tidak menyangka kalau bahkan Wang Yan juga mendengar mengenai kejadian tersebut.      

"Aku pernah mencoba mengejar dan membunuh Yao Ling selama dua bulan. Tapi pada akhirnya dia masih bisa kabur meskipun mengalami beberapa luka parah. Aku tidak pernah mengira kalau dia akan berakhir di tanganmu."     

Wang Yan terus menatap ke arah Lin Dong dan menambahkan, "Rupanya kali ini Sekte Dao berhasil menghasilkan murid yang cukup berbakat. Aku tahu apa yang akan kaukatakan. Tapi tidak ada seorang pun yang bisa mengubah keputusanku."      

Lin Dong terdiam selama sesaat. Beberapa saat kemudian, suara lembutnya terdengar, "Kak Wang Yan, bukankah kau terlalu egois kalau begitu?"      

Ketika Ying Huanhuan mendengarnya, ekspresinya segera berubah dan dia segera mencoba memberi tanda pada Lin Dong dengan gerak-gerik matanya. Namun Lin Dong mengabaikannya dan malah mengulurkan tangan, menarik Ying Huanhuan ke belakangnya. Sorot ganas bisa samar-samar terlihat di matanya ketika dia menatap lurus tanpa takut pada Wang Yan.      

Mata Wang Yan yang menggelap juga menatap kembali ke arah Lin Dong. Sesaat kemudian, dia menjawab dengan sikap acuh, "Setelah melampiaskan nafsu hatiku, aku akan mengungkapkan rasa terima kasihku pada Sekte Dao melalui nyawaku."      

Lin Dong mengernyitkan dahi. Dia bisa merasakan prasangka yang ekstrim dan dendam mendalam di hati kakak seperguruan Wang Yan. Dendam mendalam di hatinya sudah merusak pikirannya. Ketika orang seperti Wang Yan membuat keputusan, tidak akan mudah bagi orang lain untuk mengubahnya.      

"Kalau kau ingin menghentikanku, maka kau harus mengalahkanku. Tapi, aku tidak akan berbelas kasihan padamu," kata Wang Yan ketika menatap Lin Dong dan Ying Huanhuan.      

Ying Huanhuan menggigit bibirnya dan tangannya yang seperti giok lantas terkepal erat.      

"Huff."     

Lin Dong menghirup napas dalam-dalam pasrah. Sesaat kemudian, sambil ditatap orang-orang di sekitar, dia perlahan-lahan mengangguk dan menjawab, "Kalau begitu, mari berjumpa di Kompetisi Aula, Kak Wang Yan."      

Wajah Wang Yan berkedut ketika dia menatap Lin Dong. Sepertinya dia penasaran dengan sumber kepercayaan diri yang dimiliki pemuda tersebut. Tapi pada akhirnya, Wang Yan tidak berucap apapun. Dia menganggukkan kepalanya tak peduli dan berjalan melewati Lin Dong serta Ying Huanhuan. Baru setelahnya, dia berangsur-angsur pergi.      

Beberapa saat berlalu sejak Wang Yan pergi dari sana, dan akhirnya atmosfer di platform berangsur-angsur tenang. Namun mayoritas murid di sana memperlihatkan ekspresi campur aduk. Mereka tahu kalau Kompetisi Aula mendatang mungkin bisa agak merepotkan karena pulangnya Wang Yan…      

Lin Dong memiringkan kepalanya dan menatap ke arah wajah Ying Huanhuan yang tidak bersemangat dan muram. Dia tersenyum dan berkata, "Tidak perlu khawatir. Meskipun Kak Wang Yan memang kuat, tapi kak Xiaoxiao juga bukan lawan yang bisa dihadapi dengan mudah. Pemenangnya masih belum bisa ditentukan."      

"Kuharap demikian."     

Ying Huanhuan menghela napas perlahan. Sekarang ini, dia hanya bisa berharap kalau Ying Xiaoxiao bisa menghentikan Wang Yan yang bersikap gila. Kalau Wang Yan sampai mendapatkan hak memimpin, maka Kompetisi Sekte Agung kemungkinan bakal menjadi pertumpahan darah. Meskipun acara itu sudah merupakan peristiwa yang diisi banyak kejadian berdarah…      

Hal yang terpenting adalah Wang Yan sangat dihormati, terlebih lagi di antara murid-murid Sekte Dao yang lebih tua dan berpengalaman. Karena bagaimanapun juga di masa lalu, murid-murid luar biasa dari empat aula seperti Ying Xiaoxiao, Qing Ye, dan Mu Li hanya mampu melihat sosoknya dari belakang.      

Terlebih lagi, terdapat dendam yang mendalam di antara Sekte Dao dan Yuan Gate, serta ada banyak murid yang juga merasakan dendam tersebut. Meskipun biasanya mereka tidak membuat keributan terlalu besar karena usaha yang sudah dilakukan Ying Xuanzi, tapi tentu beda cerita kalau Wang Yan bisa mendapatkan hak memimpin. Pria itu mungkin bakal memimpin murid-murid untuk bertarung sampai mati melawan Yuan Gate.      

Pada pertarungan mereka sebelumnya, rata-rata kekuatan semua murid Sekte Dao selalu lebih lemah apabila dibandingkan dengan Yuan Gate. Oleh karena itu, pertarungan sampai mati itu pasti akan membawa pada kematian mutlak.      

"Aku harus pergi dan melaporkan ini pada Kakak."      

Ying Huanhuan masih merasa tidak tenang. Meskipun dia tahu kalau Ying Xiaoxiao yang sekarang berbeda dengan di masa lalu, tapi Wang Yan bukan seseorang yang bisa ditangani dengan mudah. Beberapa berita yang disampaikan ke sekte secara berkala bahkan membuat Ying Xuanzi terkesima…      

Lin Dong menganggukkan kepalanya dan tidak berkata lagi. Saat menatap sosok Ying Huanhuan yang bergegas pergi, alisnya mulai mengernyit. Pada akhirnya, pemuda itu menghela napas. Kompetisi Aula yang biasa saja mendadak menjadi sangat rumit…      

Beberapa hari kemudian, Lin Dong tidak berhasil bertemu Ying Huanhuan lagi. Sedangkan berita kembalinya Wang Yan mulai menyebar di sekte dan menimbulkan keributan. Meskipun murid-murid baru tidak tahu siapa sosok kakak seperguruan Wang Yan, tapi ketika mereka mendapati kalau pria itu merupakan praktisi nomor dua di daftar buronan sekte, wajah mereka semua terlihat terkejut.      

Namun, beberapa murid yang memiliki insting lebih tajam bisa berpikir lebih dalam. Misalnya, alasan mengapa Wang Yan mendadak kembali setelah menghilang selama bertahun-tahun. Setelah menyimpulkan beberapa jawaban, ekspresi mereka berubah. Tapi pada akhirnya mereka tidak mengatakannya, dan hanya mampu diam-diam menghela napas. Sepertinya Kompetisi Aula tahun ini bakal cukup kacau…      

Namun ketika murid-murid tengah bersemangat mendiskusikan masalah itu, para sesepuh Sekte Dao tetap mengunci mulut mereka. Sedangkan Wang Yan, setelah kembali ke sekte, dia tidak pergi dan memberi hormat pada para sesepuh. Alih-alih, dia kembali ke puncak gunung tempatnya berasal dan mengunci pintu sambil diam menunggu hari diadakannya Kompetisi Aula tiba.      

Saat berhadapan dengan orang ekstrim seperti Wang Yan, Lin Dong merasa tidak berdaya. Dia mengetahui insiden di masa lalu dari Ying Huanhuan. Kakak perempuan Wang Yan dikepung dan dibunuh Yuan Gate ketika berusaha melindungi murid-murid Sekte Dao ketika mereka berpencar dan mundur. Pada akhirnya, Sekte Dao memilih berdamai dengan Yuan Gate. Rupanya bahkan para petinggi Sekte Dao merasa bersalah pada Wang Yan atas insiden tersebut.      

Oleh karena itu, dengan kata lain, Sekte Dao tidak akan menggunakan metode khusus dan melarang Wang Yan ikut serta pada Kompetisi Aula mendatang. Karena bagaimanapun juga, Wang Yan masih merupakan murid Sekte Dao.      

Di bawah pengaruh atmosfer seperti itu, waktu berlalu dengan cepat. Sedangkan nuansa di dalam sekte yang dipenuhi dengan semangat yang berapi-api. Nuansa itu terus berlanjut sampai suatu hari di mana mencapai puncaknya…      

"Krak."      

Sebuah pintu terdorong terbuka dan Lin Dong melangkah keluar dari sana. Pemuda itu merentangkan tangannya dan membiarkan sinar matahari hangat menyelimuti dirinya. Dia perlahan-lahan memejamkan matanya, bermandikan atmosfer bersemangat yang memenuhi langit. Hingga pada akhirnya, Lin Dong mengambil napas dalam-dalam dan kembali membuka matanya. Di dalam matanya, terdapat sorot yang mengerikan.      

Kompetisi Aula akhirnya tiba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.