Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kekerasan



Kekerasan

0Di platform raksasa, ekspresi pria berbaju biru bernama Huo Zhen menggelap karena ucapan Lin Dong. Sudut bibirnya segera terangkat dan dia berujar dengan nada menghina, "Aku tidak dididik dengan baik? Kurasa kau tidak pantas mengucapkan itu."      

"Menurutmu begitu?"      

Senyuman juga muncul di wajah Lin Dong. Dia perlahan-lahan melangkah maju. Tangannya terkepal secara perlahan, dan dia tertawa. "Kalau begitu, apa kau mau mencobanya?"      

"Duel ini bukan sesuatu yang bisa diikuti oleh murid biasa sepertimu. Kau harus bertanya lebih dulu pada Sesepuh Sekte Dao-mu." Huo Zhen menatap pada Lin Dong dan mengejeknya.      

Namun, suara tawanya terdengar ketika dia mendadak mendapati suara tawa memekakkan telinga dari murid-murid Sekte Dao di sekitarnya. Pria itu segera mengernyitkan alis dan mengalihkan pandangannya. Dia kemudian menyadari murid-murid Sekte Dao menatapnya dengan raut mengejek. Mereka terlihat seakan baru saja mendengar sesuatu yang sangat menggelikan.      

Ying Huanhuan juga diam-diam meraih siternya dan berdiri di samping Lin Dong. Rambut hitamnya terurai bebas di depan dadanya seperti air terjun. Saat ini, sosoknya terlihat seperti gadis tenang dan lembut, sehingga membuat Lin Dong tertegun sesaat ketika melihatnya.      

"Kukira kau tidak akan muncul."     

Namun nuansa tenang itu cuma berlangsung selama sesaat, hingga akhirnya Ying Huanhuan memutar bola matanya ketika menatap Lin Dong dan mendengus lembut.      

Lin Dong sontak kehilangan kemampuan berkata-kata ketika menatap wajah menawan dan cantik Ying Huanhuan. Wanita itu sengaja menghindarinya selama beberapa saat. Tapi pada akhirnya, Ying Huanhuan malah menyalahkannya. Rupanya memang tidak mudah menghadapi wanita.      

"Karena kau akhirnya muncul, maka ronde terakhir menjadi tanggung jawabmu. Namun, mewakili semua murid-murid Sekte Dao, biarkan aku memperingatkanmu dengan serius. Kalau kau sampai kalah dalam duel hari ini, kau sebaiknya melupakan kemungkinan bisa hidup damai di masa depan nanti!" Mata Ying Huanhuan memicing bagai bulan sabit ketika melihat Lin Dong yang tertegun di sana. Tangannya segera menepuk bahu Lin Dong sambil dia berkata malu-malu.      

Lin Dong juga tersenyum ketika mendengarnya. Pandangan matanya menatap ke arah Huo Zhen yang berada tak jauh di sana dan berkata lembut, "Karena seseorang sudah sengaja mengantarkan diri ke depan pintuku, pasti dia tidak akan senang kalau aku tidak menginjaknya sedikit."      

"Hehe, bagus juga kalimatmu. Aku menyukainya."      

Ying Huanhuan diam-diam tertawa, tapi segera menyadari makna ganda di balik ucapan Lin Dong. Wajah Ying Huanhuan segera berubah agak memerah. Namun, dia segera kembali tersadar ketika pandangan Lin Dong menatapnya. Dia lantas melambaikan tangannya seakan tidak ada apapun yang terjadi dan berkata, "Kuserahkan dia padamu…"     

Setelah berkata demikian, Ying Huanhuan segera keluar arena dan kembali ke tempat di mana murid-murid Sekte Dao berada. Sesaat kemudian, dia menepuk perlahan wajahnya yang memanas.      

Lin Dong menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Pandangan matanya menatap ke arah Huo Zhen yang berada dekat di sana dan ekspresinya sudah berubah agak mengerikan karena cemooh murid Sekte Dao. Tak lama kemudian, dia menoleh ke arah berbeda di mana Chen Zhen dan para Sesepuh Sekte Dao berada. Lin Dong tertawa. "Paman Guru Chen Zhen, bolehkan aku mewakili sekte dalam duel ronde kelima ini?"      

"Tidak masalah."      

Chen Zhen tersenyum simpul. Dia lantas menatap ke arah dua sesepuh berbaju abu-abu dari Sekte Great Precipice Cave dan berujar, "Dia adalah murid Aula Desolate-ku, Lin Dong."      

Awalnya, ada raut mencemooh di wajah dua sesepuh berbaju abu-abu. Karena bagaimanapun juga, mereka tahu kalau kekuatan Lin Dong cuma berada di Tingkat Nirvana Yuan Enam dan terdapat jarak yang besar jika dibandingkan dengan Huo Zhen. Namun, raut itu seketika menghilang ketika mereka mendengar namanya. Alih-alih, ekspresi tercengang muncul di sana.      

"Lin Dong? Lin Dong yang kabarnya pernah bertarung melawan Ketua Devil Seal Mass—Yao Ling—sampai keduanya terluka parah?" Seorang sesepuh berbaju abu-abu dari Sekte Great Precipice Cave menatap ke arah Lin Dong dengan sorot terperangah ketika dia berbicara.      

Insiden Blood Cliff Grounds sebelumnya sudah menyebabkan keributan besar. Hingga pada akhirnya, Sekte Dao mengerahkan cukup banyak praktisi ahli untuk menangkap dan membunuh kriminal yang sudah menyerang murid-murid Sekte Dao. Karenanya, berita insiden itu menyebar cukup cepat. Bahkan mungkin Lin Dong sendiri tidak sadar sejauh mana reputasinya menyebar ketika dia mengurung diri di Sekte Dao…      

"Haha, memang insiden itu pernah terjadi." Chen Zhen tertawa lirih.      

Mata pak tua berbaju abu-abu itu berkedip sesaat. Pandangannya segera terpaku pada Lin Dong dan dia tertawa. "Pemuda itu hanya terlihat sebagai praktisi Tingkat Nirvana Yuan Enam. Berdasar rumor yang beredar, dia sampai menelan banyak buah misterius demi meningkatkan kekuatannya dan mencapai level di mana dia bisa menandingi Yao Ling…"      

Ketika ucapannya sampai di poin itu, suaranya sempat terhenti, sebelum akhirnya praktisi itu kembali menambahkan, "Tapi kukira pemuda ini tidak akan menggunakan cara itu untuk duel kali ini, 'kan?"     

Chen Zhen dan Wu Dao agak mengernyit ketika mendengar ucapan tersebut. Namun saat mereka hendak membuka mulut, Lin Dong sudah menangkupkan kedua tangannya ke arah para sesepuh berbaju abu-abu, kemudian dia terkekeh. "Sesepuh, tenanglah, karena kemungkinan metode itu tidak perlu dilakukan hari ini."     

Para Sesepuh berbaju abu-abu tercengang karena kata-kata yang terlontar dari mulut Lin Dong. Ekspresi mereka segera berubah mengerikan. Rupanya mereka paham apa makna di balik ucapan Lin Dong. Meskipun mereka tidak senang atas sikap arogan Lin Dong, tapi mustahil mereka bakal merendahkan martabat dan beradu mulut dengan seorang murid. Mereka hanya bisa diam-diam menatap dingin ke arah Huo Zhen. Pria itu juga menyeringai dingin dan mengangguk paham.      

"Uhuk."      

Namun sikap tidak suka mereka membuat Chen Zhen dan Wu Dao menyunggingkan senyuman. Tak lama kemudian, mereka terbatuk lirih dan menegur Lin Dong singkat. Baru kemudian, mereka melambaikan tangan dan berkata, "Kau diperkenankan mewakili kami di duel terakhir ini."      

Lin Dong menangkupkan kedua tangannya bersama ke arah Wu Dao. Dia segera berbalik dan tersenyum menatap Huo Zhen yang seringainya kini berubah agak gelap, lalu berkata, "Kak Huo Zhen, mari."      

"Haha, Dik Lin Dong, berhati-hatilah. Kepalan tangan dan kaki tidak memiliki mata. Tolong maafkan aku kalau kau sampai terluka." Huo Zhen berkata sambil tersenyum.      

"Maafkan aku juga kalau juga bersikap demikian, Kak Huo Zhen." Senyum di wajah Lin Dong juga terlihat ceria.      

"Dasar orang-orang munafik."      

Tak jauh dari sana, ketika Ying Huanhuan melihat sikap keduanya, dia sontak mengerucutkan bibirnya. Tidak bisakan keduanya melihat betapa palsu senyuman di wajah mereka?      

"Dia sengaja membuat lawannya murka." Di sisi Ying Huanhuan, Mo Ling terkekeh.      

Ying Huanhuan menatap ke arah Huo Zhen ketika mendengarnya. Dia mendapati senyuman di wajah pria itu memang agak kaku, dan Ying Huanhuan segera tertawa. Mereka benar-benar membenci Huo Zhen. Ketika menyaksikan Lin Dong membungkam Huo Zhen seperti itu, mereka kini bisa melampiaskan rasa frustrasi di dalam hati.      

"Demi menghadapi praktisi seperti Huo Zhen, hanya seseorang seperti Lin Dong yang mampu menyerangnya secara fisik dan dan mental."      

"Akal cerdas Dik Lin Dong tidak lebih lemah dibandingkan reputasimu…"      

Huo Zhen perlahan-lahan melangkah maju. Senyuman di wajahnya kini juga mengandung raut suram. Dia menatap ke arah Lin Dong dan tertawa samar. "Aku penasaran bagaimana performamu kali ini tanpa adanya kesempatan menggunakan buah misterius itu?"      

"Dhuaar!"     

Huo Zhen mendadak maju setelah selesai berbicara. Tak lama kemudian, gelombang Yuan Power yang sangat dahsyat mendadak menyeruak keluar dari dalam badannya. Sesaat setelahnya, Yuan Power itu berubah menjadi tekanan energi bergemuruh yang menyelimuti sosok Lin Dong.      

Huo Zhen memperlihatkan kekuatannya yang tergolong luar biasa. Rupanya dia jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan Song Yan di berduel sebelumnya.      

Murid-murid Sekte Dao di sekitar memperlihatkan ekspresi serius karenanya. Meskipun mereka sangat yakin dengan kemampuan Lin Dong, tapi Huo Zhen bukan praktisi biasa. Demi menjadi praktisi paling luar biasa di antara anggota generasi muda Sekte Great Precipice Cave, Huo Zhen pasti memiliki kemampuan yang cukup untuk mendukungnya.      

Lin Dong mencengkramkan kedua tangannya, dan badannya tegak lurus bagai tombak. Dia tidak bergerak, tidak peduli sekuat apa tekanan Yuan Power Huo Zhen. Hanya sorot dingin samar terpancar di matanya yang memicing.      

"Biarkan aku melihat seberapa kuat dirimu—praktisi yang bisa bertarung melawan Yao Ling sampai kalian berdua sama-sama terluka parah!"      

Sorot serius dan gelap terpancar di mata Huo Zhen. Dia segera mengambil langkah maju. Yuan Power yang liar dan ganas mendesing keluar dari badannya bagai ombak besar di lautan. Sosoknya berubah menjadi bayangan hitam saat dia bergegas menyerang. Dalam sekejap, dia muncul di hadapan Lin Dong.      

"Half Mountain Cave!"      

Huo Zhen tidak memperlihatkan belas kasihan ketika dia mengerahkan pukulan ke depan. Yuan Power segera berkumpul cepat di sana. Pukulan tangannya bahkan cukup kuat untuk menembus gunung.      

"Dhuaar!"      

Kepalan tangan yang bergerak liar dan ganas, serta mengandung kekuatan mencengang, itu dikerahkan ke depan dengan keras. Gerakannya juga secepat kilat. Dalam beberapa kali embusan napas saja, pukulannya sudah tiba di depan dada Lin Dong. Suara angin yang berembus tajam dan memekakkan telinga menyebar di platform.     

"Dhuaar!"      

Pukulan yang dikerahkan secara liar dan ganas itu mendadak membeku sesaat kemudian, sedangkan pupil Huo Zhen seketika menciut. Karena saat ini dia melihat Lin Dong menahan pukulannya hanya dengan satu telapak tangan. Serangan kuat miliknya—yang mampu menembus gunung—rupanya langsung dihentikan oleh Lin Dong.      

"Kekuatan sekecil ini tidak cukup."      

Lin Dong membuka mulutnya dan tersenyum pada Huo Zhen. Namun, seringainya itu sangat dingin. Tak lama kemudian, dia tiba-tiba mengepalkan tangannya, dan sekujur lengannya juga mulai menggeliat. Sisik-sisik naga hijau muncul cepat di sana. Dalam beberapa kali helaan napas, tangannya berubah menjadi lengan naga sedingin es yang ganas dan mengerikan.      

Tangan naga hijau Lin Dong sekarang terlihat jauh lebih ajaib dan berotot jika dibandingkan dengan sebelumnya. Gelombang-gelombang cahaya menyeruak di sisik-sisik tersebut. Riak energi yang tak mampu dideskripsikan menyebar secara kasatmata.      

Hati Huo Zhen berangsur-angsur menciut ketika melihat kejadian tersebut. Dia akhirnya tersadar kalau sudah meremehkan Lin Dong…      

Meremehkan lawan selama duel tidak diragukan lagi bakal memunculkan harga yang harus dibayar. Oleh karena itu, Yuan Power di dalam badan Huo Zhen segera berputar cepat ketika dia melihat seringai sedingin es yang perlahan-lahan terukir di wajah Lin Dong. Cahaya emas menyilaukan lantas muncul dari dalam badan Huo Zhen.      

Cahaya emas muncul, tapi Lin Dong tidak juga bergerak. Tangan naga hijaunya meraih lengan Huo Zhen dan mengayunkannya dengan keras di udara. Tangannya langsung meraih sosok Huo Zhong dan menghantamkannya keras ke tanah bagai cambuk.      

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"      

Saat ini seluruh tanah di sana bergetar keras. Ketika semua orang menoleh menatap Lin Dong yang kini berubah menjadi Dewa Kekejaman, semua orang seketika ketakutan dibuatnya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.