CINTA SEORANG PANGERAN

Dewa Kahyangan Datang



Dewa Kahyangan Datang

0Tarian dari kerajaan Zamron sudah dimulai. Alena sengaja mendatangkan para penari dari kerajaan Zamron. Cynthia sampai kagum karena Alena berhasil mendatangkan para penari itu ke Amerika.      

Para penari yang berpakaian biru itu mulai menari dengan lemah gemulai. Inilah yang membedakan antara tarian Kerajaan Zamron dan Azura. Kalau tarian Azura lebih ke energik dan erotis sementara itu tarian dari kerajaan Zamron lebih ke lemah gemulai dan bagi Alena sedikit membosankan.      

"Kemana Pangeran Abbash. Seharusnya Ia sudah kemari dan ikut menonton bersama istrinya di sini " kata Alena sambil melihat ke arah masuk ruangan tempat kaum wanita berkumpul.     

Cynthia ikut melihat ke arah luar dan sama kesalnya dengan Alena. Harusnya Pangeran Abbash bersama mereka. Ini sudah hampir malam dan tarian sudah hampir habis. Sementara itu Lila sendiri sudah mulai mengantuk sampai kemudian Alena lalu berdiri.     

"Kalau kau mengantuk tidurlah.. Mungkin Pangeran Abbash berbincang - bincang dengan Nizam dan yang lainnya" Kata Alena sambil berdiri.     

"Itu ide yang bagus. Lagi pula Aku sudah sangat lelah. Untungnya anakku tidak rewel " Kata Lila sambil tersenyum pada bayinya yang sedang di gendong oleh pengasuhnya. Anaknya Lila begitu anteng dan tidak rewel. Ia tidak seperti Atha atau Axel yang sedikit rewel. Anaknya Lila dan Edward seakan tidak ingin menambah beban ibunya. Ia hampir tidak pernah menangis.      

Ia akan bangun kalau lapar dan kemudian minum susu botol lalu kembali tertidur lelap. Kalaupun terbangun Ia hanya terdiam sambil membuka matanya yang berwarna hijau. Sungguh sangat menggemaskan.     

"Tidur yang nyenyak sayang... " Kata Lila sambil mencium pipi anaknya dengan perasaan bahagia. Ia kemudian berjalan menuju kamarnya bersama Alena dan Cynthia.     

"Kamarmu sudah Aku siapkan paling ujung. Kau bisa berteriak kalau memang ingin berteriak. Tetapi karena suamimu pangeran maka di depan kamarmu akan berdiri para penjaga jadi kemungkinan apapun yang kau ocehkan di dalam akan terdengar keluar " Kata Alena sambil tersenyum.     

"Tidak ! kau tidakusah khawatir. Semua akan berjalan baik - baik saja. Aku bahkan tidak yakin kalau Pangeran Abbash akan menyentuhku. Mungkin saja Ia hanya ingin memberikanku status tanpa menyentuhnya" Kata Lila.     

"Kau jangan bodoh ! Aku berani taruhan denganmu. Kalau Pangeran Abbash benar - benar tidak menyentuhmu maka setiap pagi selama Kau di sini Aku akan membuatkanmu teh manis setiap pagi dan akan mengantarkan kepadamu sendiri. Tetapi jika memang Kau disentuhnya maka biarkan Aku mendengar seluruh ceritamu bagaimana kau disentuhnya " Kata Alena.     

"Alena kau jangan gila! " Kata Cynthia.     

"Kenapa ? Memangnya kau tidak penasaran bagaimana cara Pangeran tampan itu bercinta ?" kata Alena sambil menatap ke arah Lila. Muka Lila mendadak memerah.      

"Ach.. kalian ini. Aku ini sudah pernah menikah. Hal seperti itu bukan hal aneh lagi " kata Lila sambil kemudian mengikuti Alena masuk ke dalam kamar yang begitu luas dan indah. Sesaat Lila memandang bagaimana ranjangnya begitu penuh dengan bunga.      

Ranjang itu berbentuk bundar dengan hiasan bunga yang menjuntai mengelilingi ranjang itu. Bunga mawar, melati dan sedap malam bunga khas dari Indonesia didatangkan langsung dari Indonsia. Alena berniat sekali membuat Lila bahagia.     

"Lihat dekorasi ini. Aku hias perpaduan antara Azura, India, Zamron dan Indonesia. kau akan mengalami malam yang indah di sini dan membuka lembaran baru setelah menutup lembaran lama" kata Alena dengan penuh kebanggaan atas hasil karyanya.     

"Ini sangat indah Yang Mulia.." Kata Lila sambil terkagum - kagum rasa mengantuknya jadi hilang hanya karena melihat dekorasi kamar yang begitu indah.     

"Di ujung sana ada meja tempat makanan terhidang. Di kerajaan setelah melaksanakan malam pertama biasanya pengantin dipersilahkan untuk bersantap untuk mengganti energi yang hilang " Kata Alena sambil menunjuk ke arah meja bundar yang berisi penuh makanan yang tertata dengan indah. Meja itu berisi minuman menyegarkan, buah - buahan, roti isi dan berbagai cemilan.     

Lila yang memang tidak mengalami hal ini ketika menikah dengan Edward menjadi terkagum - kagum.     

"Apakah Yang Mulia dengan Pangeran Nizam bersantap juga setelah melakukan malam pertama ?" Tanya Lila kepada Alena yang disambut oleh tawa histeris Cynthia mendengar pertanyaan Lila. Alena langsung merengut. Ia menyikut perut Cynthia sampai Cynthia meringis.     

"Mengapa Yang Mulia tertawa ? Ada yang anehkah?" kata Lila sambil mengerutkan keningnya.     

"Bagaimana mau bersantap kalau Alena langsung semaput di saat Nizam selesai mengambil kesuciannya " kata Cynthia membuat muka Alena merah padam.     

"Tapi kenapa ? Apakah karena kau sangat bahagia sampai pingsan ?" Tanya Lila sambil menahan senyum. Ia sama sekali tidak curiga apapun mendengar perkataan Cynthia karena memang Ia merasa sudah berpengalaman dan ketika Ia menikmati malam pertama dengan Edward Ia merasa masih bisa menahan rasa sakit yang muncul.      

Lila sendiri tidak mengalami hal yang indah setiap bercinta dengan Edward karena Edward sangat jarang menyentuhnya. Ia hanya menyentuhnya ketika baru menikah itupun dengan membayangkan Alena. Setelah Lila mengandung Edward bagaikan memiliki alasan untuk tidak menyentuh Lila. Dengan dalih takut melukai bayinya maka Edward menjadi semakin dingin kepada Lila.     

Lila sendiri tidak pernah memaksakan keinginannya kepada Edward. Baginya lebih baik Edward tidak menyentuhnya daripada setiap menyentuhnya Ia hanya mendengarkan Edward memanggil nama Alena setiap mencapai kepuasan.     

Lila bahkan hampir lupa bagaimana bercinta itu. Malam ini Ia tidak berharap akan mendapatkan kejutan dari Pangeran Abbash. Ia tidak ingin kecewa dua kali. Biarlah semua berjalan bagaikan air mengalir. Tetapi Ia tertarik mendengar cerita dari Alena.     

"Kau coba sajalah sendiri malam ini. Bagaimana rasanya bercinta dengan para Pangeran dari kerajaan Aliansi" kata Alena sambil duduk di tepi tempat tidur. Alena tidak bermaksud menakuti Lila karena Ia juga tidak yakin apakah Lila akan mengalami rasa sakit atau tidak karena memang Lila sudah tidak suci lagi.     

Ini berbeda ketika Ia, Cynthia dan Zarina menghadapi malam pertama. Bagaimana babak belurnya mereka menghadapi malam pertama. Mereka bertiga masih suci ketika bercinta untuk pertama kalinya. Dan rasa sakit yang mereka terima memang termasuk rasa sakit yang membuat mereka tidak mampu untuk tidak berteriak histeris.     

Lila menjadi sangat penasaran tetapi rasa kepenasarannya belum terjawab ketika di luar penjaga berteriak.     

"Yang Mulia Pangeran Abbash datang.." Kata Penjaga itu membuat Alena dan Cynthia berdiri kaku. Lila sendiri mendadak menjadi gelisah. Ia mencekal tangan Alena dengan kuat. Jangankan Lila. Alena dan Cynthia sendiri ikut tegang. Setiap mereka bertemu Pangeran Abbash maka dada mereka jadi berdegub kencang.     

Ketika sosok tubuh tinggi semampai masuk ke dalam maka tiga orang wanita itu langsung ternganga. Betapa tampannya Pangeran Abbash dalam pakaian pengantin. Lila melotot dengan bibir terkatup rapat. Dewa dari kahyangan mana yang mampir ke dalam kamarnya. Ia bahkan merasa sedang berhalusinasi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.