CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Akan Mengeluarkan Air Susunya



Aku Akan Mengeluarkan Air Susunya

1Alena diam – diam memperhatikan wajah Lila yang begitu berseri – seri. Sepanjang Ia kenal dengan Lila, Alena tidak pernah melihat wajah Lila begitu gembira seperti ini. Matanya yang biasanya bersinar sayu dan sendu kini berbinar – binar. Wajah yang seringkali murung kini tampak bahagia. Alena bersyukur karena Pangeran Abbash rupanya sudah memberikan kebahagiaan kepada Lila.     

"Kapan kalian akan pulang ke Zamron ? Atau kau mau tinggal di Amerika ?" Kata Alena bertanya. Tetapi yang menjawab adalah Pangeran Abbash yang sudah datang bersama bayi Lila.      

"Kami tidak akan pulang ke kerajaan Zamron." Kata Pangeran Abbash. Serentak semua mata memandang ke arah sumber suara. Dan merkea kemudian melihat sosok tubuh tinggi semamapai itu berdiri di depan kamar Lila sambil menggendong bayi.     

"Nah.. ladies, izinkan Hamba masuk karena akan membawa bayi ini ke ibunya. Ia sangat kehausan" Kata Pangeran Abbash sambil mencium bayi itu dengan penuh kelembutan membuat semua mata semakin terpesona.      

Mengapa pangeran itu selalu tampil menawan dan mengejutkan. Sekarang Ia berdiri sambil menggendong bayi yang siapapun tahu itu adalah bayi Lila karena rambutnya yang pirang dan matanya yang hijau. Rambut pirang bayinya Lila menurun dari ibunya Edward. Karena Edward sendiri berambut coklat.      

Bayi Lila sangat tampan dengan mata dan hidung menurun pada ayahnya sedangkan bibirnya pada ibunya. dan satu lagi keberuntungan bayi itu adalah dia memiliki rambut lebih pirang dibandingkan Edward dan itu perpaduan ketampanan yang sempurna.     

"Oh.. bocah lanangku.. " Kata Alena sambil mengulurkan tangannya mencoba mengambil bayi itu sambil menyelam dalam air. Lumayan juga dapat melihat wajah tampan itu dari dekat.     

"Dia sudah ada namanya " Kata Lila dengan senang. Dari kemarin mereka memanggil bayi Lila dengan bocah lanang dan sekarang sudah ada namanya.     

"Oh ya.. siapa namanya ? Siapa yang memberi nama? " Alena bertanya kepada Lila     

" Ezhar Fahreza Hafiza.. laki – laki gemilang ksatria pemberi semangat" Kata Lila dengan bangga. Nama indah itu sangat mudah dihapalkan. Lila berkata sambil mengerling kearah Pangeran Abbash.     

"Hah? Siapa yang memberi nama begitu indah?' Alena menjadi terkejut     

"Tentu saja ayahnya" Kata Lila sambil mengerling lagi ke arah pangeran tampan itu dan mereka jadi saling berpandangan. Pangeran Abbash bahkan mengedipkan matanya dan menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya. Lila langsung tersipu – sipu. Cynthia sangat senang melihatnya. Ini sangat menunjukkan kalau mereka saling menyukai dan ini adalah awal yang baik.      

"Ayahnya ? Siapa ayahnya ? Bukankah Edward sudah meninggal ?" Alena mendadak munculnya sikap polosnya. Cynthia langsung mendelik.     

"Kan sekarang Ayahnya Pangeran Abbash. Tentu saja Dia yang memberi nama" Kata Cynthia.     

"Oh iya.. juga. Benar.. Eeh..mengapa keningnya berdarah.. " Alena terkejut melihat jejak darah di kening Pangeran Ezhar.     

Lila langsung terlonjak kaget, Ia segera berdiri dan melupakan rasa sakitnya segera menghampiri Alena dan mengambil bayinya. Ia segera akan menghapus darah di kening Ezhar ketika tangannya dipegang Pangeran Abbash.     

"Jangan di hapus. Itu bukan luka tetapi darahku. Aku mengoleskan darah dikeningnya untuk melindunginya dari mata jahat" Pangeran Abbash tadi mengambil Ezhar di kamarnya dan begitu bertemu Ia langsung melukai jempolnya dengan giginya hingga berdarah dan ketika darah sudah keluar Ia lalu mengoleskannya ke kening Ezhar.     

"Ooh.. " Alena, Lila dan Cynthia hanya tercengang mendengar perkataan Pangeran Abbash karena Nizam dan Pangeran Thalal tidak melakukan apa yang dilakukan Pangeran Abbash.     

"Aku baru tahu " Kata Alena sambil melongo.     

"Mengapa Nizam tidak melakukan itu ? Dia tidak mengoleskan darah di kening Axel dan Alexa " kata Alena.     

"Apa Pangeran Thalal melakukan kepada Atha?" Tanya Alena kepada Cynthia.     

"Tidak !! Dia tidak melakukan " Kata Cynthia juga sambil mengingat apakah suaminya melakukan itu tetapi kemudian dia yakin kalau suaminya juga tidak.     

Pangeran Abbash malah tersenyum. " Itu sebenarnya kepercayaan, ada yang memberi celak pada mata bayi untuk menghindari mereka dari mata jahat tetapi Aku memberikannya darahku dikening Ezhar karena Aku mempercayainya. Pangeran Nizam dan Pangeran Thalal tidak terlalu mempercayai hal seperti itu sehingga mereka tidak melakukannya" Kata Pangeran Abbash di sambut dengan anggukan kepala Cythia dan Alena.     

"Mengapa Kau tidak menyusui Pangeran kecilku ? Apakah kau tidak tahu kalau makanan pertama yang terbaik untuk para bayi adalah air susu ibunya " Kata Pangeran Abbash tampak memandang Lila dengan pandangan tidak setuju ketika dia mendengar dari para pengasuh dan pelayan kalau Ezhar di beri susu formula.      

Tadinya Ia datang saat Ezhar sedang diberi susu botol sehingga kemudian Ia bertanya kalau itu susu apa. Tadinya Ia juga mengira kalau isi di dalam botol itu adalah air susu Lila yang diperas. Tetapi Ia terkejut kalau dikatakan itu adalah susu formula. Mengapa harus diberi susu formula kalau ada air susu ibunya.     

Mendengar pertanyaan suaminya Pangeran Abbash, Lila jadi menundukkan kepalanya dan air matanya berderai karena sedih. Alena jadi mendekati pangeran Abbash dan berbisik di telinganya.     

" Air susunya tidak keluar, karena waktu melahirkan dia sangat stress terus dia bersedih sehingga air susunya tidak ada ketika hendak diberikan kepada pangeran Ezhar. Tolong untuk memahaminya karena ini sangat menyedihkan bagi Lila " Kata Alena.     

Pangeran Abbash menganggukan kepalanya. Ia jadi tersadar pantas saja semalam waktu Ia melakukan gerakan menghisap maka tidak ada air susu yang keluar. Pangeran Abbash pun berkata,      

"Oh Aku tahu itu, " Kata Pangeran Abbash sambil menganggukan kepalanya.     

"Oh kau juga tahu ? Pasti karena semalam kau sadar tidak ada air susu yang keluar " Kata Alena sambil tersenyum tengil. Pangeran Abbash nyengir,     

"Ah.. Putri Alena ini sungguh sangat cerdas " kata Pangeran Abbash sambil mendekati Lila dan mengusap kepalanya dengan lembut.     

"Dia bukan cerdas tetapi mesum" Kata Cynthia sambil cemberut.     

"Berikan bayinya ke Putri Alena atau Putri Cynthia dulu. Aku akan mengobatimu agar air susumu keluar" Kata Pangeran Abbash sambil mengambil Ezhar lalu dia memberikan kepada Cynthia yang kebetulan berada didekatnya.     

"Aku titip Pangeran Ezhar dulu. Aku akan membuka cakra istriku dulu agar air susunya keluar" Kata Pangeran Abbash membuat dua wanita itu berteriak kaget.     

"Wow..It's amazing.. bagaimana bisa ?" Kata Alena dan Cynthia hampir bersamaan.     

"Aku bisa menghentikan aliran darah yang keluar. Aku juga bisa mengeluarkan darah dari anggota tubuh dan Aku bisa mengeluarkan air susu dari ibu yang sedang menyusui tetapi mengalami gangguan seperti Lila"     

"Waw.. hebat.. hebat..berarti kau bisa membuka praktek nanti. Terima memperlancar air susu ibu. Air susu anda mampet? Hubungi pangeran Abbash. Dan kau bagaimana melakukannya ? Apakah menghisapnya satu persatu atau bagaimana ?" Kata Alena sambil berbinar – binar membuat Pangeran Abbash terbatuk – batuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.