Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Judi Batu (5)



Judi Batu (5)

0Barusan, mereka telah mengejek Sima You Yue, bahwa ia akan menggunakan biji-biji semangka itu untuk menutupi kekurangannya. Siapa sangka ternyata ia memang benar-benar melakukannya.     

Jenggot Master Penilai tua itu bergetar. Pemuda itu sudah memiliki lebih dari seratus ribu batu peringkat menengah, tetapi pemuda tersebut masih memintanya untuk memastikan berapa harga beberapa biji semangka itu? Namun, tamu itu sudah memintanya, jadi ia hanya bisa memeriksa batu-batu itu dengan penuh perhatian, lalu berkata, "Batu-batu Roh ini terlalu kecil, tetapi kemurniannya boleh juga. Energi Roh yang terkumpul di dalamnya juga lumayan. Dengan menggabungkan kedua faktor tersebut, mereka seharusnya bernilai dua ribu Batu Roh kelas menengah."     

Batu-batu itu bernilai dua ribu Batu Roh kelas menengah. Selisihnya cukup besar dari jumlah sebelumnya, yaitu seratus delapan ribu. Namun, jika Sima You Yue tidak mendapatkan batu itu, ia pasti kalah judi.     

"Aku sudah merepotkan Master Agung." Sima You Yue menyimpan Batu Roh semangka itu lalu berbalik ke Hu Fang Fang dan berkata, "Nona Hu, ketika kau membayarku, jangan melupakan dua ribu biji semangka itu. Oh, maaf, kau harus membayar empat ribu padaku."     

Ekspresi Hu Fang Fang luar biasa kesal saat dia berbalik dengan marah.     

Hu Ling melihat perilaku adiknya dan mengembuskan napas. Ia mengeluarkan dua kartu kristal dan menggabungkannya. Kemudian, ia menyerahkan salah satu dari kartu itu kepada Sima You Yue, sambil mengatakan, "Ini tujuh ratus empat ribu. Tolong jaga baik-baik."     

Sima You Yue menyimpan kartu kristal itu tanpa basa-basi. Pada saat yang sama, dalam hati ia menilai kakak beradik itu. Mereka mampu mengeluarkan tujuh ratus ribu batu kristal kelas menengah tanpa pikir panjang. Itu membuktikan bahwa mereka bukan orang biasa. Mereka pasti berasal dari latar belakang yang besar. Ia tidak tahu seberapa kuat latar belakang mereka, tetapi itu pasti jauh dari rata-rata.     

"Adik Ketiga, ayo pulang. Jika Kakak Pertama kembali dan tahu kau tidak ada di sana, ia mungkin akan marah," ajak Hu Ling.     

Hu Fang Fang awalnya ingin bermain lagi, tetapi ketika ia mendengar Hu Ling menyinggung tentang abang sulungnya, ia hanya bisa menunduk. Jika abang sulungnya tahu bahwa ia telah kalah tujuh ratus ribu ribu dalam taruhan, abang sulungnya itu pasti akan mencaci makinya dengan kasar. Hanya abang keduanya, Hu Ling, yang mau melindunginya.     

"Kalau begitu, ayo kita pulang." Hu Fang Fang pun memegang lengan kakaknya sambil berjalan keluar.     

Melihat bahwa kakak beradik itu telah pergi, orang-orang yang berkumpul untuk menyaksikan drama itu pun membubarkan diri. Fatty Qu dan yang lainnya berjalan mendekat dan ingin melihat batu di dalam batu itu.     

"Tuan, aku ingin membeli batu dalam batumu seharga tiga ratus ribu," tawar seorang laki-laki yang berjalan mendekat.     

"Tuan, abaikan dia. Aku akan membayarmu tiga ratus lima puluh ribu."     

"Tuan, aku akan membayarmu empat ratus ribu."     

Sima You Yue memandang orang-orang di sekitarnya dan mendengar mereka menyerukan harga yang akan mereka bayarkan kepadanya, sambil merasa sedikit kebingungan.     

"Empat ratus lima puluh ribu. Aku akan memberikan batu itu pada siapa pun yang mau membayar sejumlah itu!" seru Sima You Yue setelah melihat bahwa tawaran harga berhenti di angka empat ratus dua puluh tiga ribu.     

Mereka merenungkannya. Empat ratus lima puluh ribu itu agak mahal, jauh lebih tinggi dari nilai aslinya, yaitu seratus ribu! Namun, batu itu memang masih agak langka. Seseorang akhirnya menggertakkan gigi dan membayar Sima You Yue.     

Setelah pertukaran mereka, Sima You Yue pun menerima empat ratus lima puluh ribu. Ditambahkan dengan tujuh ratus ribu yang ia peroleh dari perjudian dengan kakak beradik itu, secara keseluruhan ia menghasilkan satu juta seratus lima puluh ribu.     

Terlebih, Sima You Yue hanya menghabiskan delapan belas ribu untuk membeli batu itu. Keuntungannya lebih baik dari yang ia bayangkan.     

Fatty Qu dan yang lainnya melihat bahwa Sima You Yue telah mendapatkan batu yang bagus, jadi mereka ingin mencobanya juga. Masing-masing dari mereka memilih dua batu, menghabiskan satu juta. Mereka sama sekali tidak tahu bagaimana cara memilih batu mentah dan hanya mengandalkan firasat mereka. Beberapa berhasil memilih yang baik, sementara yang lain mendapat batu putih. Namun, pada akhirnya, mereka mendapatkan kembali berapa pun yang telah mereka bayarkan, dan masih mendapat untung seratus ribu batu kristal kelas menengah. Mereka dianggap cukup beruntung.     

"You Yue, bagaimana caramu memilih batu semangka itu?" tanya Qin Mo dengan agak penasaran.     

"Sebenarnya, aku hanya mengandalkan firasat," jawab Sima You Yue. "Meskipun aku memperhatikan bagian luar dan tahu bahwa bagian dalamnya berisi biji semangka, permukaan batu tadi memiliki tampilan yang agak mengilap. Itulah kenapa timbul firasat bahwa mungkin ada sesuatu di sana."     

Sima You Yue sengaja tidak menjelaskan bahwa instingnya jauh lebih sensitif daripada yang lain. Jika bukan karena itu, ia pasti tidak akan bisa merasakan perbedaan sekecil itu.     

"Boleh juga, kau langsung mendapat untung yang begitu besar pada judi pertamamu. Kau jauh lebih baik daripada aku dahulu," komentar Mo Ketiga.     

"Aku mendapat satu juta, tetapi itu tidak cukup! Ayo kita lanjut," kata Sima You Yue.     

Kemudian, Sima You Yue memilih beberapa batu sendiri dan Mo Ketiga membantunya memilih dua batu lagi. Ketika mereka membukanya, ada beberapa Batu Roh di dalam. Batu-batu itu menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi Sima You Yue, ia memperoleh sepuluh juta batu peringkat menengah.     

Ketika semua orang melihat betapa Sima You Yue sangat menikmati judi batu itu, orang-orang di Paviliun Batu mulai merasa sakit hati.     

Bukankah Sima You Yue telah merusak perdagangan?     

Ketika Sima You Yue dan yang lainnya sedang membuka batu, si gadis penjaga konter sekilas melihat ke sudut pelataran. Setelah itu, ia mendengar bahwa mereka lagi-lagi mendapatkan sebuah batu yang bagus, hatinya kembali sakit.     

Batu-batu Roh yang dibuka oleh Sima You Yue ditawar seharga lima ratus ribu batu kristal kelas menengah. Melihat bagaimana semua orang serta merta meneriakkan lima ratus ribu, gadis penjaga konter itu membayangkan berapa banyak uang yang telah Sima You Yue dapatkan di masa lalu dan hanya bisa mengembuskan napas. Ternyata ada banyak orang kaya di dunia ini dan ia hanyalah orang miskin dari kelas bawah!     

Namun, setelah memilih batu satu per satu, Sima You Yue semakin memahami metodenya sendiri. Keakuratannya dalam memilih batu juga semakin tinggi, dan Mo Ketiga tidak bisa tidak kagum melihatnya.     

Saat Sima You Yue hendak membayar sebuah batu mentah lain yang telah ia pilih, seorang lelaki berpakaian biru langit berjalan dengan santai dari belakang.     

"Tuan." Penjaga toko Paviliun Batu membungkuk ke arah laki-laki itu.     

Laki-laki itu melambaikan tangannya dan orang-orang itu pun berdiri tegak.     

"Tuan, ini mereka." Lelaki di sisi mereka menunjuk Sima You Yue dan yang lainnya.     

"Aku hanya bertanya-tanya kemampuan seperti apa yang telah mengejutkan anak buahku sampai seperti ini. Ternyata Tuan Mo Ketiga telah menghormati kita dengan kehadirannya." Lelaki itu menangkupkan tangannya untuk memberi hormat kepada Mo Ketiga.     

Wu Lingyu dan Qin Mo saat itu sedang berbicara sambil membelakangi semua orang. Ketika mereka mendengar lelaki itu menyebut 'Mo Ketiga', mereka berbalik dan alis mereka terangkat ketika mereka melihat orang yang baru datang tersebut.     

"Kita juga kedatangan Yang Mulia dari Paviliun Bijaksana dan Tuan Muda Qin. Aku, Liang, telah bersikap kasar pada kalian." Lelaki berpakaian biru itu sangat terkejut saat melihat Wu Lingyu dan Qin Mo. Bagaimana mungkin semua pendekar kelas berat bisa bersamaan datang ke situ hari itu?     

Semua orang juga tertegun. Mereka tidak terlalu familier dengan Qin Mo dan yang lainnya, tetapi Mo Ketiga dan Wu Lingyu lebih dikenal. Mereka bukan orang biasa!     

"Liang Yu, apa yang kau lakukan di sini?" Mo Ketiga tidak keberatan melihat keberadaan dirinya diungkap. Ia hanya penasaran bagaimana ia bisa bertemu dengan Liang Yu di situ.     

Paviliun Batu adalah sebuah toko yang terletak di pinggiran Wilayah Pusat, dan Liang Yu adalah orang yang berkuasa di Paviliun Batu. Mereka pernah bertemu sebelumnya di Wilayah Pusat, dan bisa dianggap sebagai kenalan.     

"Bukankah pelelangan akan diadakan di sini? Semua orang di klan menyuruhku datang untuk melihatnya," jawab Liang Yu. "Mo Ketiga, kenapa kau tidak masuk ke dalam untuk memilih? Bagaimana mungkin batu-batu ini bisa menarik perhatianmu?"     

"Aku sedang tidak memilih batu, aku hanya di sini untuk menemani seorang teman," jawab Mo Ketiga sambil menatap Sima You Yue.     

Liang Yu menatap Sima You Yue. Ia tampak seperti lelaki yang masih sangat muda, bagaimana mungkin pemuda itu bisa mendapatkan perhatian dari Mo Ketiga?     

"You Yue, lihat dirimu, bahkan Tuan Muda dari Paviliun Batu saja terkejut melihatmu," goda Qin Mo sambil tersenyum.     

"You Yue?" Liang Yu menarik napas. Mungkinkah ini You Yue dari Klan Ximen yang telah terbunuh itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.