Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Judi Batu (3)



Judi Batu (3)

2Sima You Yue tahu tentang batu semangka; batu itu tampak seperti semangka, dan bagian dalamnya tampak seperti biji semangka. Hanya akan ada beberapa Batu Roh yang menyerupai biji semangka. Tidak ada gunanya membuka batu tersebut karena biji semangka semacam itu sama sekali tidak berguna dan tidak berharga. Mereka yang membuka jenis batu tersebut sama saja dengan mencari masalah.     

Siapa sangka penjaga toko itu ternyata jujur. Ia tidak menyembunyikan fakta itu dari Sima You Yue.     

Sima You Yue mengayunkan tangan ke arah penjaga toko itu, lalu berkata, "Kami akan memilih sendiri. Kau bisa pergi dahulu."     

Sima You Yue tahu bahwa penjaga toko semacam itu akan mendapatkan bagian dari penjualan batu mentah. Itu sebabnya mereka akan melakukan yang terbaik untuk memasarkan batu-batu tersebut. Namun, paling-paling mereka hanya akan memberikan pendapat, mereka tidak akan pernah berani mengambil keputusan atas nama pelanggan. Kalau tidak, akan merepotkan jika keputusan yang mereka ambil itu ternyata menyebabkan pelanggan mendapatkan sebuah batu putih.     

"Apakah kau ingin mencobanya sendiri, atau kau ingin aku membantumu memilih?" tanya Mo Ketiga.     

"Aku ingin mencobanya." Sima You Yue memandangi batu-batu itu dan sangat ingin mencobanya sendiri.     

Batu-batu itu agak berbeda dari yang ada di tambang di dalam Pagoda Roh. Sima You Yue bisa merasakan seperti apa masing-masing batu yang ada di tambang Pagoda Roh, dan tahu apakah Batu Roh akan muncul atau tidak. Namun, batu-batu yang ada di hadapannya itu berbeda. Ia tidak memiliki hubungan dengan batu-batu tersebut, jadi ia tidak bisa langsung tahu bagaimana batu itu. Namun, ia sekarang bisa menggunakan apa yang telah ia pelajari dari buku untuk melihat seberapa baik kemampuannya dalam menilai batu.     

Sima You Yue berlutut dan memilih sebuah batu dari tumpukan. Ia menyentuh dan merasakan batu tersebut, lalu terus mencari sebelum akhirnya memilih sebuah batu mentah yang berukuran sekepala manusia.     

Mata Mo Ketiga bersinar ketika ia melihat Sima You Yue memilih batu itu. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa.     

Lelaki paruh baya yang tadi menyarankan Sima You Yue untuk tidak memilih batu dari area itu kebetulan sudah membayar tagihannya dan sedang mencari seseorang untuk membantunya memotong batunya. Dia berbalik dan kebetulan melihat Sima You Yue berjalan mendekat sambil memeluk sebuah batu. Dia langsung berseru, "Huh, dasar bocah. Kenapa kau memilih sebuah batu semangka!"     

Setelah mengatakan itu, lelaki paruh baya itu menyesal karena orang jadi banyak yang datang karena mendengar perkataannya.     

Lelaki paruh baya itu memelankan suaranya dan berkata, "Ma - maaf, tetapi jika kau memilih batu ini, hanya akan ada biji semangka di dalamnya saat kau membukanya. Batu ini tidak berharga. Kau harus membayar sepuluh ribu kristal peringkat menengah untuk batu ini!"     

Sima You Yue tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan orang yang begitu bersemangat. Meskipun lelaki paruh baya itu telah menarik perhatian banyak orang di sekitarnya, sebenarnya niatnya baik, jadi Sima You Yue tidak marah. Ia menjawab, "Jangan khawatir, ini adalah percobaan pertamaku, jadi aku akan menganggapnya sebagai latihan."     

Setelah berbicara, Sima You Yue tersenyum pada lelaki paruh baya itu dan berjalan menuju ke konter dekat danau.     

Lelaki paruh baya itu melihat bahwa Sima You Yue keras kepala dengan pilihannya, jadi ia tidak berbicara lagi. Namun, ia juga tidak meninggalkan tempat itu. Ia memeluk batu mentahnya sendiri dan berjalan mengikuti di belakang Sima You Yue untuk melihat hasil seperti apa yang akan Sima You Yue dapatkan.     

Lelaki paruh baya itu tidak sendiri. Beberapa orang lainnya juga mengikuti mereka karena ingin menertawakan Sima You Yue. Selama waktu itu, menyaksikan orang lain membuka batu milik mereka menjadi semacam keseruan tersendiri.     

Sima You Yue meletakkan batu mentahnya di atas meja. Gadis penjaga konter itu agak terkejut ketika melihat bahwa ia telah memilih sebuah batu semangka, terutama setelah mendengar bahwa seseorang telah memperingatkannya untuk tidak memilih batu semangka. Gadis itu tidak menduga bahwa Sima You Yue masih akan tetap memilih batu tersebut.     

"Tuan Muda, apakah kau yakin kau ingin membeli batu ini?" tanya gadis penjaga konter tanpa sadar.     

Sima You Yue mengangguk, lalu menjawab, "Batu inilah yang kupilih."     

"Baiklah kalau begitu. Harga batu ini delapan belas ribu batu kristal kelas menengah," kata gadis itu sambil tersenyum.     

Sima You Yue mengeluarkan kartu kristalnya dan membayar delapan belas ribu.     

Gadis itu kemudian mengembalikan kartu itu kepada Sima You Yue dengan menggunakan kedua tangan, lalu bertanya sambil tersenyum, "Tuan Muda, apakah kau ingin membukanya?"     

Sima You Yue mengangguk.     

Gadis itu menunjuk ke daerah di mana proses pembukaan batu dilakukan sambil berkata, "Kau bisa langsung pergi ke sana."     

"Baik." Sima You Yue pun memeluk batu mentahnya dan pergi.     

Ada dua master di sana yang membantu membukakan batu-batu mentah tersebut. Namun, keduanya saat itu sedang membantu membukakan batu orang lain, jadi Sima You Yue memeluk batunya sendiri dan berdiri di samping, sambil menyaksikan. Ia sesekali berbicara dengan tiga lelaki di sisinya.     

"Apakah menurutmu batu orang itu akan menghasilkan sebuah Batu Roh?" tanya Mo Ketiga, menyenggol lengan Sima You Yue.     

Tanpa menunggu jawaban Sima You Yue, master itu membuka batu yang sedang dipotongnya sesuai dengan instruksi pemilik batu tersebut. Master tersebut memotong sepertiga batu itu, lalu sebagian kecil jatuh ke tanah. Sisinya berwarna putih dan sama sekali tidak ada warna hijau. Potongan yang lebih besar samar-samar memiliki sedikit jejak warna hijau.     

"Aku melihat warna hijau!" seru orang-orang di tempat itu dengan suara pelan. Mereka tidak lantang seperti orang-orang di luar.     

"Selanjutnya, potong di sini," pinta si pemilik batu pada master, untuk memotong sisi batu yang lain.     

Sima You Yue menatap batu itu dan berkata, "Sayang sekali …."     

"Sayang sekali?" tanya Fatty Qu dan yang lainnya ketika mereka datang dan mendengar apa yang Sima You Yue katakan.     

"Sepertinya batu itu akan menghasilkan sebuah Batu Roh, tetapi aku tidak tahu mengapa tidak ada yang bagus di dalamnya," jawab Sima You Yue dengan suara pelan.     

"Benarkah?"     

"Ya." Sima You Yue mengangguk. Ia yakin akan hal itu. Itu adalah sebuah Batu Roh Kaca.     

Batu Roh Kaca adalah batu-batu yang memiliki sepotong Batu Roh yang tipis. Meskipun kualitas Batu Roh itu bagus, harganya tidak mahal.     

Orang-orang yang berlutut di tanah berbalik untuk memelototi Sima You Yue. Mereka tidak mengatakan apa-apa, tetapi perempuan di samping mereka menegur Sima You Yue, "Diamlah saja jika kau tidak tahu apa-apa!"     

Sima You Yue tidak menduga bahwa, dengan perhatian semua orang yang tersedot pada pembukaan batu, ternyata masih ada orang-orang yang mendengarkan percakapan mereka.     

Jika Sima You Yue harus tetap diam, ia pun akan diam. Toh, itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.     

Namun, seperti yang Sima You Yue katakan, batu yang awalnya tampak berkualitas tinggi, pada akhirnya mengungkapkan sepotong Batu Roh yang tipis. Kualitasnya lumayan, tetapi terlalu tipis. Jumlah Energi Roh yang terkandung di dalamnya tidak banyak, jadi batu itu tidak terlalu berguna.     

Pemilik batu itu masih terlihat cukup tenang ketika dia berdiri dan menepuk-nepuk debu dari tubuhnya. Sementara itu, wajah perempuan yang ada di samping pemilik batu tersebut terlihat muram dan sangat kesal.     

"Berikutnya," kata master yang bertugas memotong batu.     

Sima You Yue melihat bahwa tidak ada yang naik, jadi ia berjalan naik dan meletakkan batu yang ada di tangannya ke meja batu.     

"Batu semangka?" Orang-orang yang ada di sana tertawa ketika mereka melihat batu itu. Perempuan yang sebelumnya juga tertawa terbahak-bahak.     

Melihat sikap Sima You Yue yang tenang, master yang bertugas memotong batu itu bertanya, "Apakah ini kali pertama Tuan Muda berjudi batu?"     

Sima You Yue mengangguk.     

Sima You Yue pernah melihat orang lain berjudi sebelumnya, tetapi itu benar-benar kali pertamanya.     

"Pernahkah Tuan Muda mendengar tentang batu semangka?"     

"Aku sudah mendengarnya," jawab Sima You Yue. "Namun, aku menginginkan yang ini. Aku sudah membayarnya, jadi tidak ada gunanya menyesal."     

Master itu menggelengkan kepala, lalu memeluk batu itu sebelum menyentuhnya dengan hati-hati.     

"Berniat mendapatkan Batu Roh dari sebuah semangka? Ini kali pertama aku melihat yang semacam ini!" ejek perempuan tadi.     

"Adik Ketiga, jangan kasar begitu!" tegur lelaki itu.     

"Memang itu kebenarannya. Yang lain sudah mengatakan kepadanya bahwa batu semangka tidak akan menghasilkan batu yang bagus, tetapi dia tidak mau mendengarkan dan tetap bersikeras untuk memotongnya sampai terbuka. Aku berani bertaruh bahwa dia tidak akan mendapatkan satu Batu Roh pun! Jika dia mampu mendapatkan satu Batu Roh saja, aku akan menulis namaku dari belakang!" kata perempuan itu dengan jengkel.     

"Bagaimana kau, Tuan Muda, berencana untuk membuka batu ini?" tanya master.     

"Tunggu, master." Sima You Yue berdiri dan menatap perempuan itu, lalu bertanya, "Kau mau bertaruh denganku?"     

"Benar!" Perempuan itu melangkah maju dan menatap Sima You Yue dengan menghina. "Jika kau bisa mendapatkan batu yang bagus, aku akan membayarmu dua kali lipat dari harga yang kau bayar untuk batu itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.