Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Judi Batu (6)



Judi Batu (6)

1Sima You Yue sudah pernah bertemu Liang Yu sebelumnya. Melihat ekspresinya yang terkejut, Sima You Yue tersenyum sambil menangkupkan tinjunya kepada Liang Yu untuk memberi hormat, lalu berkata, "Hamba ini adalah Sima You Yue. Senang bertemu denganmu, Tuan Muda Liang."     

"Sima You Yue?" Liang Yu melihat ketenangan pada wajah Sima You Yue, lalu melihat kembali struktur tulangnya. Ia terlihat seperti seorang pemuda. Liang Yu tersenyum, lalu berkata, "Siapa sangka kalau Tuan Mo Ketiga ternyata juga berteman dengan orang yang masih sangat muda."     

"Ini adalah judi batu pertamaku dan menurutku ini sangat menarik. Aku tak menyangka aku akan mengejutkan Tuan Muda Liang sampai-sampai Tuan harus turun tangan. Aku sungguh minta maaf," ucap Sima You Yue dengan sopan.     

"Tidak, tidak. Tempat ini terbuka bagi siapa saja, dan semuanya aman terkendali," kata Liang Yu. "Hanya saja kami terkadang memang mendapati para gelandangan di sini. Penjaga toko ternyata sudah khawatir tanpa alasan dan kami justru mengganggu Tuan Mo Ketiga dan para tamu sekalian. Aku, Liang, sekali lagi meminta maaf."     

"Tuan Muda Liang, kau terlalu sopan." Mo Ketiga dan yang lain tidak banyak bicara karena identitas Sima You Yue yang tidak begitu kuat. Karena itu, Sima You Yue merasa tidak masalah untuk berkata, "Tak Tahu Malu Ketiga, kita sudah cukup bersenang-senang hari ini, bagaimana kalau kita pulang saja?"     

"Yang Mulia, Putra Suci, Tuan Mo Ketiga, Tuan Muda Qin, karena kalian semua ada di sini, bagaimana kalau aku mengundang kalian semua untuk minum?" ajak Liang Yu.     

Wu Lingyu dan dua lainnya menoleh menatap Sima You Yue. Sima You Yue tidak memiliki kesan apa pun terhadap Liang Yu. Melihat Sima Lie dan yang lainnya menatap Sima You Yue, ia tersenyum dan berjalan mendekat, lalu bertanya, "Kakek, Kakak-kakak, apakah kalian sudah selesai bermain?"     

"Ya, kami sudah puas bermain," jawab Sima Lie.     

"Kalau begitu ayo kita pulang dahulu," ajak Sima You Yue. "Saudara Senior, jika kau mau minum-minum, kami akan pulang terlebih dahulu."     

"Saudara Senior? Apakah Tuan Sima ini anggota Paviliun Bijaksana?" tanya Liang Yu.     

"Bukan." Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Saudara Senior, kami pulang dahulu."     

"Kami masih harus bersiap-siap untuk pelelangan besok, maaf kami belum bisa menerima ajakanmu untuk minum-minum," kata Wu Lingyu.     

"Mm, aku juga harus mempersiapkan diri. Ada barang-barang yang menarik perhatianku. Aku tentu harus ikut menawar," celetuk Mo Ketiga. "Liang Yu, kami akan menerima ajakanmu untuk minum-minum di lain kesempatan. Selamat tinggal."     

Sima You Yue dan yang lainnya menangkupkan tinju mereka ke arah Liang Yu, lalu pergi meninggalkan Paviliun Batu.     

Liang Yu melihat Sima You Yue dan yang lainnya pergi dan senyum di wajahnya lenyap. Ia melambaikan tangan dan seorang pengawal datang menghampirinya.     

"Suruh orang memeriksa latar belakang pemuda itu. Dia benar-benar berteman dengan ketiga orang itu, dan bahkan memanggil Wu Lingyu sebagai saudara senior. Bagaimana mungkin aku bisa tidak tahu kalau Wu Lingyu punya seorang saudara junior?"     

"Baik, Tuan Muda." Pengawal itu langsung pergi.     

Seorang pelayan kecil di samping Liang Yu bergegas menghampirinya, lalu berkata, "Tuan Muda, aku pernah mendengar bahwa Guru Iblis dari Lembah Iblis Ilahi telah menerima seorang murid baru. Seharusnya bukan orang itu, kan?"     

"Lembah Iblis Ilahi?" Alis Liang Yu berkerut, lalu ia berkata, "Sepertinya memang itu orangnya. Apakah dia Tuan Muda Kedua dari Lembah Iblis Ilahi?"     

"Tuan Muda, aku juga baru ingat kalau murid baru itu bernama Sima You Yue. Dia berasal dari Benua Yi Lin," kata pelayan kecil tersebut.     

"Aku tak menyangka Lembah Iblis Ilahi mau menerima seseorang dari benua bawah untuk menjadi Tuan Muda Lembah mereka." Liang Yu tersenyum dengan dingin, lalu berkata, "Aku sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkan Master Paviliun. Ia benar-benar memilih seseorang dari Klan Lembah Iblis Ilahi untuk menjadi Putra Suci kita."     

Ternyata Paviliun Batu merupakan salah satu kekuatan di bawah naungan Paviliun Bijaksana.     

"Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh Master Paviliun. Lembah Iblis Ilahi selalu berselisih dengan Paviliun Bijaksana, tetapi ia secara langsung justru mengundang Wu Lingyu untuk menjadi Putra Suci. Ia bahkan sangat memanjakan Wu Lingyu, seolah-olah ia berniat untuk menyerahkan Paviliun Bijaksana kepada Wu Lingyu."     

"Huh, kita lihat saja seberapa lama Wu Lingyu mampu mempertahankan posisi tersebut," komentar Liang Yu. "Suruh orang untuk mengawasi gerak-gerik mereka!"     

"Ya, Tuan Muda."     

Sima You Yue dan yang lainnya berjalan keluar dari Paviliun Batu. Ketika teringat akan tatapan samar-samar di sudut mata Liang Yu, Mo Ketiga dalam hati bahagia, lalu berkata, "Jika sebelumnya aku tahu bahwa Liang Yu ada di sini, aku pasti akan membawamu ke area dalam untuk membuka beberapa Batu Roh yang berperingkat lebih tinggi untuk membuatnya marah setengah mati."     

"Namun, dia telah mengetahui identitas You Yue. Apakah itu akan menimbulkan masalah?" Alis Qin Mo berkerut.     

"Apa yang perlu kita takutkan?" Wu Lingyu sama sekali tidak khawatir, lalu berkata, "Sebagai Tuan Muda dari Lembah Iblis Ilahi, siapa pun yang berani melangkahi You Yue harus mau mundur tiga langkah ke belakang."     

Sima You Yue mengangguk, lalu berkata, "Dahulu Liang Yu kenal dengan Ximen You Yue dan juga tahu kalau kita berteman dekat. Aku takut dia akan menghubungkan hal itu denganku, walaupun itu tidak berarti dia jadi tahu identitasku yang sekarang. Toh, meskipun kita tidak mengatakannya, dia juga bisa saja mencari tahu sendiri.     

"Liang Yu itu dari luar memang Tuan Muda Klan Liang, tetapi dia sebenarnya tidak terlalu berbakat."     

"Mm." Sima You Yue mengangguk kemudian berseri-seri, lalu berkata, "Aku mendapatkan sepuluh juta dalam sehari. Memikirkannya saja aku sangat senang."     

"Aku tahu. Kau tersenyum begitu lebarnya sampai-sampai matamu hampir tenggelam." Wu Lingyu juga tersenyum ketika ia melihat Sima You Yue bersikap seperti itu.     

Sima You Yue tidak keberatan dengan ejekan Wu Lingyu, dan sangat bersukacita. Ia menjadi sangat tertarik dengan judi batu sekarang, dan telah siap untuk pergi dan berjudi lagi untuk bersenang-senang kalau ia sedang kekurangan uang, untuk mencari sedikit uang untuk berbelanja.     

Semua Binatang Roh Sima You Yue menghakiminya dari dalam Pagoda Roh. Ketika ia mulai menyempurnakan pil, ia berencana untuk menjual pil setiap kali ia kekurangan uang. Kemudian, setelah mempelajari formasi, ia pun juga memiliki pemikiran serupa. Sekarang, hal itu terulang lagi setelah ia mulai berjudi. Bagaimana mungkin Master mereka bisa semiskin itu?     

Namun, Sima You Yue tidak memedulikan penghinaan mereka. Ia bahkan berpikir kalau berjudi itu merupakan pekerjaan yang sangat menguntungkan. Ketika ia kembali, ia akan mendalami buku 'Pencarian Jiwa Sampai ke Akar'. Sepintas membaca bagian awalnya saja belum ia lakukan. Meskipun begitu, ia sudah mulai bisa menilai batu. Jika ia bisa menyelesaikan membaca buku itu, ia bahkan mungkin bisa menjadi Master Roh Pencari.     

Ketika Sima You Yue memikirkan hal itu, ia menatap Mo Ketiga. Ia bertanya-tanya apakah ia sebaiknya membiarkan Mo Ketiga membaca buku tersebut. Mengingat bagaimana Mo Ketiga telah merelakan kesenangannya selama beberapa ratus tahun demi dirinya, ditambah lagi dengan dedikasi Mo Ketiga terhadapnya, Sima You Yue akhirnya memutuskan untuk memberi salinan buku itu kepada Mo Ketiga.     

Karena Sima You Yue telah memutuskan hal itu, ia akan melakukannya. Ketika ia sudah pulang, ia langsung menuju ke Pagoda Roh untuk mencari sebuah batu gosok. Ia kemudian meletakkan buku itu di atas meja, lalu melihat buku tersebut sambil memasukkan isi pikirannya ke dalam batu gosok itu.     

Batu gosok merupakan semacam batu giok yang bisa merekam pikiran seseorang. Pikiran tersebut tidak akan hilang walaupun pikiran itu telah meninggalkan tubuh pemilik pikiran tersebut untuk waktu yang lama.     

Sima You Yue meletakkan batu gosok di dahinya, lalu membalik-balikkan buku itu, halaman demi halaman. Ada beberapa hal yang tak ia mengerti. Namun, begitu ia melihatnya, ia langsung merekamnya. Siapa tahu, Mo Ketiga mungkin dapat menjelaskan apa yang tidak ia mengerti setelah membacanya.     

Sima You Yue tinggal di Pagoda Roh selama tiga hari sebelum akhirnya merekam buku 'Pencarian Jiwa Sampai ke Akar' itu sepenuhnya. Karena ia sudah menghabiskan cukup banyak energi mental, ia agak kelelahan ketika ia selesai merekam buku itu. Ia memakan sebuah pil dan beristirahat sejenak sebelum keluar dari Pagoda Roh sambil membawa buku tersebut.     

Kemudian, Sima You Yue mengetuk pintu kamar Mo Ketiga, dan Mo Ketiga sedikit terkejut ketika ia melihat Sima You Yue datang sendiri. Ia mengira Sima You Yue pergi dengan Ximen Feng dan yang lainnya untuk membahas tentang pelelangan.     

Sima You Yue masuk dan meminta Mo Ketiga menutup pintu. Sima You Yue pun mengeluarkan sebuah batu gosok, lalu memberikan batu itu kepada Mo Ketiga.     

"Untukku? Apa itu?" Mo Ketiga mengambil batu itu dan memeriksanya.     

"Kau akan tahu ketika kau melihatnya."     

Melihat bagaimana Sima You Yue bersikap penuh rahasia, Mo Ketiga pun meletakkan batu gosok itu di dahinya dan melihat isinya. Sekilas pandang, Mo Ketiga langsung terpana dan menatap Sima You Yue dengan penuh kekagetan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.