Teror Rumah Hantu

Apakah Kau Pikir Aku Akan Percaya Padamu?!



Apakah Kau Pikir Aku Akan Percaya Padamu?!

3"Entahlah, aku juga baru pertama kali mendengar istilah itu." Bai Qiulin menoleh ke arah pak Zhou. "Pak Zhou, pengetahuanmu lah yang paling luas di antara kita, apakah kau tahu apa itu hentai?"     

Pak Zhou menggeleng dan bertopang dagu, merenung. "Mungkin ini adalah genre komik baru. Ketika ada kesempatan, kita bisa bertanya kepada bos tentangnya."     

"Ide bagus. Ketika bos Chen mengetahui bahwa pekerjaan Danian telah diakui oleh seorang komikus profesional, dia pasti akan sangat gembira." Duan Yue menyeret Shinozaki keluar dari ruangan. Pak Zhou dan Bai Qiulin membawa Xiao Xia, dan kelompok itu segera keluar dari daerah perumahan. Beberapa menit setelah mereka pergi, suara langkah kaki bergema di koridor.     

"Jinyuan? Wei Jinyuan?" suara tajam datang dari pintu. Pintu didorong terbuka, dan Lee Changyin mengintip ke arah ruang tamu. "Selotip pada pintu telah dilepaskan, jadi mereka pasti berada di sini."     

Lee Changyin telah menjelajahi bangunan di sebelahnya. Setelah mencapai lantai dasar, ia menyadari bahwa semua bangunan terhubung dan membentuk sebuah labirin bawah tanah raksasa.     

Apa yang mereka lihat sebelumnya hanyalah puncak gunung es, kengerian yang sebenarnya terkubur di bawah tanah. Kunjungan rumah hantu biasa akan membiarkan paling banyak lima pengunjung untuk menjelajahi sebuah skenario, dan penjelajahan akan dibatasi hingga dua puluh menit. Namun, kunjungan ke rumah hantu seperti milik Chen Ge, yang memungkinkan sepuluh orang dengan batas waktu empat puluh menit, sangat jarang ditemukan.     

Lee Changyin tidak mengerti apa-apa sampai ia melihat skenario bawah tanah. Tempat ini sangat besar, sehingga masih memungkinkan untuk dijelajahi oleh dua puluh pengunjung pada saat yang sama.     

Ketika Wei Jinyuan berteriak meminta pertolongan, Lee Changyin telah memberanikan diri untuk menyusuri labirin bawah tanah. Ketika mendengar teriakan Wei Jinyuan, ia bergegas menuju asal suara. Sayangnya, ia terlambat satu langkah. Berjalan menyusuri koridor yang tampak seperti replika sempurna satu sama lain, ia khawatir akan akan tersesat. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk menyusuri kembali lorong yang tadi dilewatinya untuk menyelidiki alasan di balik "kecelakaan" Wei Jinyuan.     

"Kamar ini juga kosong. Aku sudah berada di sini selama dua puluh menit, dan aku belum menemukan apapun. Apakah tempat ini bahkan telah selesai dibangun?"      

Skenario tersebut cukup besar, jadi tentu saja, sejumlah besar aktor dibutuhkan untuk mengisi tempat. Lee Changyin berpikir bahwa ia tidak beruntung karena tidak bertemu satu pun aktor di sana.     

"Aku bahkan tidak bisa menemukan seseorang untuk bertanya." Lee Changyin berjalan menyusuri koridor dengan wajah murung. "Aku tidak bisa terus berkeliaran seperti ini. Sepertinya aku sendiri yang harus mencari aktornya."     

Sejak lahir, pria itu jarang merasa takut. Ketika ia masih kecil, orang tuanya membawanya untuk mengunjungi dokter, dan setelah beberapa pemeriksaan, dokter menemukan bahwa otaknya berbeda dari orang normal.     

Bagian lobus frontalnya sangat aktif, namun bagian korteks limbik dan lobus prefrontal kurang berkembang. Meskipun ia memiliki penampilan orang normal, cara berpikir dan cara pandangnya berbeda dari kebanyakan orang.     

Ia mencoba sebisanya untuk meniru orang normal, namun setiap kali perhatiannya hilang, dirinya yang sebenarnya akan muncul. Ia telah mencoba berbagai pekerjaan di masa lalu, namun ia selalu dipecat karena berbagai alasan. Ia terus dipecat sampai ia bergabung dengan Akademi Nightmare Xin Hai.     

Bersembunyi di dalam rumah hantu yang gelap dan menakutkan, ia akhirnya bisa melepaskan penyamarannya dan memerlihatkan sifatnya yang sebenarnya.     

Sambil menggaruk lehernya, Lee Changyin keluar dari area perumahan. Ia memindai keadaan di sekelilingnya tanpa ekspresi. "Bos memberi kami empat petunjuk, tetapi aku telah kehilangan kontak dengan pengunjung lain, jadi bagaimana caraku menemukan petunjuk? Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka ketika aku menjelajahi tempat ini sendiri?"     

"Wei Jinyuan bukan pengecut, dan dia telah menghabiskan hari-harinya bekerja di rumah hantu. Sangat aneh untuk membuatnya takut seperti itu. Mungkinkah rumor tentang rumah hantu ini nyata?"     

Lee Changyin mengerutkan kening, dan dalam fokusnya, ia tidak melihat semak-semak di daerah perumahan yang bergoyang.     

Ia juga tidak melihat pria yang mengenakan mantel besar yang memegang gunting di belakangnya.     

...     

Papan nama yang tergantung di atas pintu masuk hotel menyala dan menunjukkan nama hotel. Hembusan angin dingin terus-menerus bertiup di jalan yang sunyi. Cahaya lampu membentangkan bayangan Zhang Jingjiu sehingga menjadi lebih panjang dari yang seharusnya.     

"Bagaimana caranya seseorang memerankan pemilik hotel?"     

Zhang Jingjiu mengenakan kostum yang diambil Chen Ge dari ruang ganti arwah. Ia duduk di samping meja kayu, memegang dagunya, dan berusaha berpikir.     

"Karena aku telah memutuskan untuk bekerja di sini, aku harus mencoba yang terbaik untuk tampil mengesankan. Gunting secara alami berbakat, atau dapat kukatakan, dia sudah lama berlatih untuk pekerjaan ini. Untuk mencapai tingkat profesionalisme yang dimilikinya, aku harus belajar lebih banyak lagi."     

Zhang Jingjiu melirik ke arah kiri dan kanan. Setelah memastikan bahwa tidak ada pengunjung di sekitarnya, ia diam-diam mengeluarkan ponselnya dan melakukan pencarian di internet tentang cara menjadi aktor yang layak. Ia sedang asyik belajar ketika suara langkah kaki terdengar dari jalan. Seorang pria dan wanita berlari di persimpangan dengan ekspresi panik.     

"Ada cahaya! Ikuti perintah bos! Kita harus pergi ke arah cahaya!" pria itu cukup tenang. Ia menyeret pasangan wanitanya saat mereka bergegas ke pintu masuk hotel. Mereka berlari seolah mereka adalah peserta dalam lomba lari seratus meter. Keduanya jatuh ke tanah begitu mereka mencapai pintu masuk.     

"Berhenti, aku tidak bisa lari lagi." Gadis itu melambaikan tangannya. Pria di sisinya juga telah mencapai batasnya. Ia terbatuk kemudian menghirup udara dengan lapar saat jantungnya berdetak cepat.     

"Aku kedatangan beberapa pengunjung!" Zhang Jingjiu merapikan pakaiannya. Ini adalah pertama kalinya ia menyambut pengunjung di dalam rumah hantu, jadi ia sedikit gugup. Menyimpan kembali ponselnya, ia berjalan ke arah pintu dan menyambut mereka. "Apakah kalian memerlukan bantuan?"     

Zhang Jingjiu tidak seharusnya mengatakannya, namun ia merasa sangat kasihan saat melihat kedua pengunjung, dan ia tidak bisa menahan diri dari keinginan untuk menawarkan bantuan.     

Mendengar suara aneh yang terdengar dari belakang mereka, pria itu melompat dari tanah dan terhuyung mundur beberapa langkah sebelum berhenti. Melihat reaksi pria tersebut yang seperti tikus bertemu dengan kucing, Zhang Jingjiu menggeleng sambil tersenyum. Berapa besar keputusasaan yang dirasakan pria itu, sehingga ia bereaksi demikian karena salam yang sederhana.     

"Jangan mendekat! Dia bekerja di sini!" pemuda itu bertingkah seperti sedang berperang. Wanita di sebelahnya dengan cepat ikut berdiri dan berjalan ke sampingnya.     

"Aku seorang pekerja di sini, tetapi aku berbeda dari yang lain." Zhang Jingjiu tidak tahu bagaimana menjelaskan dirinya sendiri. "Kenapa kalian tidak masuk untuk beristirahat? Ada minuman di dalam hotel."     

"Apa menurutmu aku akan mempercayai jebakan yang sangat jelas seperti itu?!" pria tersebut kembali bergerak mundur hingga punggungnya menempel ke dinding "rumah anjing" di seberang jalan.     

"Tidak bisakah kau mengerti bahasa Inggris yang sederhana? Aku seorang pekerja baru. Bos tidak memberiku tugas untuk menakuti pengunjung. Skenario kecil yang merupakan pos jagaku ini adalah tempat istirahat bagi para pengunjung." Zhang Jingjiu melambaikan tangannya pada mereka. "Bos merasa khawatir bahwa para pengunjung mungkin tidak tahan terhadap tekanan dalam suasana yang tegang, jadi dia sengaja membuat tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung."     

Zhang Jingjiu tidak berbohong, ia hanya tidak tahu tujuan sebenarnya dari hotel yang ditugaskan kepadanya untuk diawasi.     

Sebenarnya, Hotel Li Wan adalah tempat yang sangat istimewa. Di kota Li Wan yang asli, hotel ini adalah tempat paling berbahaya, namun juga paling aman.     

Tempat itu juga serupa dengan Hotel Li Wan yang berada dalam rumah hantu Chen Ge. Ketika pemiliknya adalah Zhang Jingjiu, hotel akan menjadi tempat paling aman di kota kecil itu, namun ketika perannya diambil alih oleh Chen Ge, hotel akan memberikan suasana yang berbeda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.