Teror Rumah Hantu

Kantor Polisi Jiujiang Timur



Kantor Polisi Jiujiang Timur

0"Kau kenal orang ini?" kapten Yan yang menyadari perubahan pada ekspresi Chen Ge segera bertanya.     

"Tadi malam, hujan turun deras. Salah satu karyawanku terjebak di halte bus bersama istri Jia Ming. Dia menelponku untuk meminta bantuan, jadi aku memanggil taksi untuk menjemput mereka dan membantu mengantar istri Jia Ming pulang. Saat itulah aku bertemu Jia Ming." Situasi Jia Ming cukup unik, dan ia ada hubungannya dengan bus terakhir Rute 104, jadi Chen Ge tidak menjelaskan secara rinci. Sebaliknya, ia dengan cepat mengubah topik pembicaraan. "Bisakah aku melihat informasi tentang Jia Ming?"     

Kapten Yan menyerahkan ponselnya pada Chen Ge. Tidak hanya memiliki nomor ponsel Jia Ming, namun ia juga memiliki beberapa informasi terkait dengan riwayat pekerjaannya dan komentar atasannya. "Jia Ming pernah datang ke stasiun karena bertengkar dengan klien, jadi kami memiliki informasi tentangnya di sistem kami."     

Chen Ge menerima ponsel kapten Yan. Jia Ming baru berusia lebih dari tiga puluh tahun ini. Ia tiba di Jiujiang sekitar sepuluh tahun yang lalu, dan telah melakukan banyak pekerjaan di masa lalu. Namun, ia tidak bertahan lama dalam semua pekerjaannya. Akan tetapi, alasan pemecatannya bukan karena ia bekerja dengan buruk atau karena sikapnya yang buruk. Sebaliknya, Jia Ming, yang baru saja tiba di Jiujiang dikatakan sebagai orang yang jujur ​​dan pekerja keras. Satu-satunya kelemahannya adalah ia terlalu keras kepala.     

Jia Ming muda mirip dengan Xiao Gu yang selalu berterus terang dan kesulitan beradaptasi. Karena itu, ia secara tidak sengaja menyinggung orang. Ketika ia dibawa ke kantor polisi, secara teknis, kesalahannya tidak terletak pada dirinya. Saat itu, ia dan istrinya bekerja di perusahaan asuransi. Salah satu kliennya mengalami kecelakaan mobil, dan keluarga menuntut biaya kerugian. Namun, berdasarkan laporan kecelakaan, kliennya mengalami kecelakaan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Sehingga, perusahaan bisa menolak untuk memberikan biaya ganti rugi.     

Jia Ming mengikuti aturan perusahaan dengan cermat, namun keluarga klien tidak mengerti akan hal tersebut. Mereka menelepon setiap hari untuk memarahi dan menghinanya. Pada akhirnya, mereka memanggil orang untuk membuat keributan di perusahaan asuransi. Keluarga klien berasal dari orang yang memiliki kekuasaan. Manajer menutup pintu dan bersembunyi di kantornya. Ia kemudian melemparkan Jia Ming untuk menjadi kambing hitam. Setelah dipukuli dan dihina, untuk melindungi diri, Jia Ming meraih gunting di atas meja dan tanpa sengaja melukai klien.     

Saat itulah segalanya berubah dari buruk menjadi semakin buruk. Luka klien tersebut sangat ringan, namun ia segera memanggil polisi. Polisi datang untuk menengahi perkelahian, namun gagal. Klien tidak akan beristirahat sampai Jia Ming ditangkap. Cedera pada klien tidak serius, namun keluarga menolak untuk melepaskannya. Perusahaan menolak untuk memberikan kompensasi kepada mereka, jadi kejadian ini terus berlanjut. Korban terburuk dari semua kejadian ini tidak lain adalah Jia Ming.     

Untuk menyelamatkannya dari kantor polisi, istri Jia Ming, Huang Ling, praktis pergi ke kantor setiap hari. Setelah ia meninggalkan kantor polisi, Jia Ming berhenti dari pekerjaannya karena marah. Kemudian, kehidupan kerja Jia Ming bergerak ke siklus yang aneh. Ia terus mencari pekerjaan dan terus berhenti. Ia membenci interaksi manusia dan menjadi semakin tidak nyaman dengan percakapan manusia.     

Penderitaannya tidak berhenti sampai di sana. Jia Ming mengalami kecelakaan mobil dan salah satu kakinya patah. Sejak saat itu, ia tetap terkurung di rumah dan menolak untuk pergi bekerja. Informasi yang diberikan polisi memberi Chen Ge pemahaman yang lebih lengkap tentang Jia Ming. Sebelum berurusan dengan hantu, meskipun kehidupan Jia Ming tidak sempurna, setidaknya ia memiliki moral yang baik dan tidak akan melakukan sesuatu seperti penculikan anak.     

"Apakah ada yang aneh? Mengapa pembeli memilih rumah Jia Ming sebagai alamatnya?" Chen Ge mengembalikan ponsel pada kapten Yan. Ia tidak membela Jia Ming dan hanya melihat ini dari sudut pandang objektif. "Mungkinkah ini kebetulan? Pada saat itu, perumahan Ming Yang masih berada dalam pembangunan, dan beberapa orang tinggal di sana. Mungkinkah pembeli hanya membutuhkan tempat acak untuk menyelesaikan transaksi?"     

"Sulit dikatakan. Besok, kami akan mengirim seseorang untuk menindaklanjuti kasus ini." Kapten Yan menyimpan kembali ponselnya dan memimpin Chen Ge dan Lee Zheng keluar. Ketika berada di pintu, mereka melihat seorang petugas memegang sekantong permen dan bergerak ke arah sel Ma Fu.     

"Kalian bahkan memberi permen pada kriminal?" karena ini adalah pertama kalinya Chen Ge berada di penjara, ia berpikir bahwa ini adalah aturan tempat tersebut.     

"Apa kami terlihat sebebas itu?" jawab petugas dengan santai. "Setelah pulih dari kegilaannya, Ma Fu akan meminta permen. Jika kami menolak, dia akan mencoba untuk mencakar kulitnya. Setelah beberapa kali mengalami kejadian serupa, semua petugas sel tahanan sekarang menyimpan beberapa kantong permen di kantor untuk berjaga-jaga."     

"Permen dapat membantu meredakan gejalanya?" Chen Ge memikirkannya dan menyadari itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu Ma Fu. Mungkin, anak-anak di dalam tubuhnya meminta permen. Setelah mengambil langkah lain, ponsel di saku Chen Ge tiba-tiba berdering. "Huang Ling? Kenapa dia menelponku di saat seperti ini?"     

"Temanmu?" kapten Yan berpikir nama tersebut cukup akrab, seperti ia pernah mendengarnya di suatu tempat sebelumnya.     

Chen Ge menggeleng. "Dia adalah istri Jia Ming. Wanita yang kuantar pulang bersama karyawanku tadi malam."     

"Kenapa dia menelponmu?" tanya Lee Zheng.     

"Mungkin hanya untuk berterima kasih padaku?" Chen Ge menerima panggilan telepon di depan kapten Yan dan Lee Zheng. "Halo? Ada yang bisa kubantu?"     

"Apa kau Chen Ge? Tadi malam, apa kau memanggil taksi untuk pergi ke Jiujiang Timur?" Suara pria asing muncul dari seberang ponsel.     

"Aku memang menelpon taksi ke Jiujiang Timur tadi malam. Apa ada yang salah?'' Chen Ge menganggap suara pria itu sangat asing. Ia belum pernah mendengarnya sebelumnya.     

"Kami akhirnya menemukanmu. Aku menelepon dari kantor polisi Jiujiang Timur. Tolong segera datang kemari!" pria di ponsel terdengar tegas dan keras. Bahkan, kapten Yan dan Lee Zheng bisa mendengarnya.     

"Kau harus mengatakan padaku alasan pemanggilanku, kan?" Chen Ge merasa situasi ini cukup aneh. Ia bersikap jujur ​​akhir-akhir ini. Mengapa kantor polisi Jiujiang Timur memanggilnya?     

"Kau ingin kami mengingatkanmu apa yang telah kau lakukan? Kemari sekarang untuk membantu penyelidikan!" Chen Ge berencana untuk mengunjungi perumahan Ming Yang malam itu, dan tidak ingin membuang-buang waktu. "Aku khawatir itu tidak mungkin. Aku sekarang berada di penjara, dan ini bukan tempat yang bisa kutinggalkan begitu saja."     

"Penjara?" Petugas tidak menduga akan mendapatkan jawaban demikian dari Chen Ge. "Oke. Kalau begitu, kau bisa meminta petugas memanggil direktur penjara, direktur Wang. Apapun yang terjadi, kau harus datang malam ini."     

"Direktur penjara bukan direktur Wang, namun direktur Bai." Kapten Yan sudah mengenali orang di seberang telepon. Ia mengambil ponsel Chen Ge dan berkata, "Tian Lei, ini Pak Yan dari stasiun cabang. Chen Ge sekarang bersamaku, kejahatan apa yang telah dilakukannya?"     

"Kapten Yan?!" pria di seberang telepon terkejut dan nadanya menjadi sangat lunak. "Tadi malam, ketika hampir fajar, seorang sopir taksi memanggil kami dengan mengatakan bahwa dia diculik. Dia seharusnya berada di Jiujiang Barat, namun ketika terbangun, dia berada di Jiujiang Timur. Kamera dan rekaman pada taksinya telah hancur, dan kami menduga bahwa pelakunya adalah seseorang yang antisosial namun memiliki kecerdasan yang tinggi. Setelah penyelidikan singkat, kami menduga pelakunya adalah Chen Ge."     

"Dari mana kau mendapatkan semua informasi ini? Jangan menuduh seseorang secara acak tanpa investigasi yang jelas. Ini pasti kesalahpahaman. Aku akan mengantarnya ke sana sebentar lagi." Setelah memutuskan sambungan telepon, kapten Yan mengembalikan ponsel pada Chen Ge.     

"Kapten Yan, apa yang terjadi?" tanya Lee Zheng dengan lembut. Ia cukup baik pada Chen Ge.     

"Panggilan tadi berasal dari kantor polisi Jiujiang Timur." Ekspresi Kapten Yan sedikit aneh ketika berbalik untuk melihat Chen Ge. "Beberapa hari yang lalu, Pak Lee mengeluh padaku bahwa bekerja di Jiujiang Barat terlalu keras, dan dia ingin pindah ke Jiujiang Timur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.