Teror Rumah Hantu

Kamar 303



Kamar 303

1Bayangan Chen Ge terlihat cukup panjang di bawah lampu jalan. Tidak ada seorangpun di jalan selain kucing jalanan yang sesekali berjalan dengan ribut di seberang.     

Siapa yang menyangka jalanan sepi ini tersembunyi di tengah kota? Chen Ge berjalan menyusuri jalan di antara gedung-gedung, memasuki daerah pemukiman. Ada bau mengerikan yang tercium di udara; sampah yang berserakan di jalan telah lama dibiarkan begitu saja. Sampah pun bertebaran dari kantong sampah, dan beberapa makhluk terlihat merayap keluar dari sana. Dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang berada di jalan utama, bangunan yang didatangi Chen Ge tampak lebih bobrok. Terdapat noda kotor di dinding bangunan, dan banyak sampah tertimbun di tangga.     

"Ketemu." Chen Ge melihat sebuah gedung apartemen enam lantai. Berdasarkan iklan yang tertempel di dinding bangunan, inilah tempat yang dicarinya. Tempat misi yang diberikan oleh ponsel hitam adalah kamar nomor 303, jadi kamar itu pasti kamar Men Nan.     

Chen Ge melirik jam menunjukkan pukul 7:54 malam.      

Mungkin setelah Dokter Gao datang aku tidak dapat bergerak bebas, jadi mungkin aku harus pergi melihat-lihat dulu.     

Ia tidak mengabari Dokter Gao dan langsung menaiki tangga. Langit-langit setiap lantai tampak rendah, mungkin hanya setinggi sekitar 2,1 meter. Pagarnya terbuat dari besi, dan pada setiap interval, terdapat seutas tali merah yang diikat di sekelilingnya. Tetapi, Chen Ge tidak tahu mengapa tali tersebut ada di sana. Setelah memasuki gedung, bau aneh menyerang Chen Ge. Baunya sangat ringan, dan tidak terlalu tajam. Para penghuni di tempat ini mungkin sudah terbiasa menciumnya, tetapi Chen Ge adalah pengunjung yang baru pertama kali berada di sini. Jadi, ia cukup sensitif pada bau tersebut.     

Baunya seperti makanan yang sudah basi. Chen Ge berhenti sejenak di lantai pertama untuk mencari sumber bau tetapi ia tidak menemukan apapun. Bau tersebut sepertinya berasal dari bangunan, merembes melalui setiap bata. Tidak ada cahaya di koridor, jadi Chen Ge mengeluarkan ponsel sebagai penerangan.     

Terdapat empat kamar di lantai pertama, dan tampaknya sangat sempit. Peredam suara untuk kamar tidak begitu baik, sehingga Chen Ge bisa mendengar suara yang datang dari dalam meskipun ia berdiri di luar.     

Ia menyelinap ke lantai tiga. Ia tidak mengetuk pintu ke Kamar 303, tetapi tetap berdiri di luar pintu untuk mendengarkan.     

Terdapat empat kamar di lantai tiga. Suara televisi pada kamar 301 terdengar sangat keras. Pada kamar 302, terdengar suara seorang pria yang sedang terlibat perdebatan sengit lewat panggilan telepon. Chen Ge bisa mendengarnya mengulangi dua kalimat yang sama berulang kali — Berhentilah memaksaku. Apakah kalian berdua ingin memaksaku sampai mati?     

Kamar 303 dan 304 sangat tenang, tidak ada suara sedikitpun terdengar dari sana.     

Setelah dua menit, Chen Ge mengetuk pintu ke Kamar 303 dengan pelan. Menariknya, ketika ia melakukannya, volume televisi pada kamar 301 menurun, dan lelaki pada kamar 302 berhenti berbicara. Seluruh lantai tiga menjadi sunyi senyap.     

Chen Ge mengetuk pintu selama satu menit penuh, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Ia memanggil dengan lembut, "Men Nan? Apa kau ada di dalam?"     

Masih tidak ada jawaban.      

Ketika Chen Ge berpikir ia telah mengetuk kamar yang salah, pintu kamar 301 dibuka.     

Seorang pria paruh baya yang tampak tidak bercukur bersandar pada pintu, dan ia terlihat benar-benar mabuk. "Hei, siapa yang kau cari?"     

"Men Nan di kamar 303, dia mahasiswa di Universitas Kedokteran Jiujiang. Kudengar dia sedang tidak enak badan, jadi aku kemari mengunjunginya."     

"Kau salah tempat. Aku tidak tahu siapa Men Nan ini, tapi aku yakin dia tidak tinggal di kamar 303." Pria itu menggaruk wajahnya. Pipi kirinya telah digigit nyamuk, dan bekas gigitannya telah digaruk hingga berdarah.     

"Tapi temanku bilang dia tinggal di sini." Chen Ge mencoba mendapatkan beberapa informasi dari pria tersebut. "Terlebih lagi, kau bilang kau tidak kenal Men Nan, jadi bagaimana kau bisa yakin dia tidak tinggal di sini?"     

"Seseorang meninggal di Kamar 303 sebelumnya, dan sejak saat itu, ruangannya kosong." Pria itu menggerakkan jari-jarinya di depan wajahnya untuk melihat darah yang tersisa di bawah kukunya. "Berhenti mengetuk pintu; tindakanmu membawa nasib buruk. Kau dengar?"     

Pria paruh baya kemudian membanting pintu di depannya. Namun, Chen Ge menyadari bahwa pria itu tidak kembali membesarkan volume televisi. Ia mungkin bersembunyi di balik pintu untuk menguping.     

Chen Ge tidak mengetuk pintu, tetapi ia telah memperoleh petunjuk penting dari pria tadi. Seseorang meninggal di Kamar 303, dan sejak kejadian yang malang tersebut, ruangan tersebut dibiarkan kosong.     

Ia telah menemukan tempat misi, jadi kuncinya sekarang adalah bagaimana ia bisa masuk ke sana sebelum tengah malam.     

Ponsel hitam belum pernah membuat kesalahan sebelumnya, jadi penyakit Men Nan mungkin ada hubungannya dengan kamar ini. Chen Ge melihat arlojinya; karena sudah jam 8 malam, ia menelpon Dokter Gao.     

Dokter yang baik hati itu khawatir Chen Ge tidak dapat menemukan jalannya, jadi ia telah menunggu di luar daerah perumahan untuk menjemput.     

Setelah menjelaskan situasi, beberapa menit kemudian, Dokter Gao memasuki koridor diikuti oleh Men Nan di belakangnya. Ketika kembali melihat Men Nan, Chen Ge sedikit terkejut. Pemuda itu sekarang tampak sangat berbeda dari orang normal; ia tampak seperti orang cacat.     

Kepalanya benar-benar tegak lurus dengan tulang belakangnya, seolah-olah seseorang menekan kepalanya dengan keras. Chen Ge menunjuk ke arah pintu dan melemparkan pandangan bingung kepada Dokter Gao.     

Dokter Gao mengerti apa yang dimaksud Chen Ge dan menggelengkan kepalanya sedikit. "Kondisinya memburuk. Obat membantu menstabilkan situasinya untuk saat ini. Ayo masuk dulu."     

Men Nan mengeluarkan kunci dari sakunya, kepalanya masih menunduk. Dengan penerangan yang buruk dari koridor, Men Nan beberapa kali gagal memasukkan kunci ke lubang kunci. Tangannya bergetar penuh amarah, dan rasanya ia akan mulai meledak. Saat melihatnya, Chen Ge segera membantunya membuka pintu Kamar 304.     

Ketika mereka bertiga memasuki ruangan, Chen Ge mengerutkan kening ketika ia mencium bau aneh di sana. Dokter Gao dan Men Nan terlihat sudah terbiasa dengan bau ini.     

Tampaknya bau tersebut berasal dari dinding. Chen Ge melihat sekeliling ruangan -- tampak bersih dan rapi. Tidak ada sampah di tempat sampah, jadi ia tidak mengerti dari mana baunya berasal. Apakah ada tubuh lain yang tersegel di dalam dinding?     

Ia mengenyahkan pikiran tersebut dengan cepat. Dinding di ujung koridor lantai tiga di Apartemen Ping An sengaja dipertebal oleh Wang Qi. Dinding apartemen normal tidak akan cukup tebal untuk menyembunyikan tubuh.     

Dokter Gao memperhatikan tingkah aneh Chen Ge dan bertanya , "Apa yang kau cari?"     

"Apa kau tidak mencium bau yang sangat aneh?" Chen Ge berhenti di tembok antara kamar 303 dan 304; bau aneh itu paling pekat di sebelah sini.     

"Memang, tapi bangunan tua memang cenderung berbau aneh." Dokter Gao menuntun Men Nan ke tempat tidur, tetapi pemuda itu menolak mendekatinya. Ia lebih suka berdiri daripada duduk di tempat tidur.     

Chen Ge melirik Men Nan dan berbisik pada Dokter Gao, "Apa yang terjadi dengannya?"     

"Dia takut akan tertidur. Dalam mimpi sebelumnya, pria asing itu sudah mencekik lehernya. Jika kembali tertidur, dia takut tidak akan pernah terbangun lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.