Teror Rumah Hantu

Dingin Sekali



Dingin Sekali

2Meskipun Chen Ge tidak tahu apa yang muncul di koridor, ia tahu bahwa ia tidak bisa membiarkan dirinya terseret ke dalam ruangan. Lengannya ditarik, dan matanya tertutup. Ia hanya bisa menendang apa yang diyakininya berada ke arah koridor. Kakinya membuat kontak dengan sesuatu, dan rasa sakit pada kakinya menyadarkannya. "Harimau Putih! Gigit dia!"     

Yang bisa dipercaya Chen Ge sekarang hanyalah kucing putihnya, tapi anehnya, kucing yang berada di pundaknya tidak bergerak sama sekali. Ia bisa merasakan berat kucing di bahunya yang sama sekali tidak berubah.     

Tubuh Chen Ge ditarik di kedua sisi, dan situasi ini bertahan selama hampir setengah menit ketika ia mendengar seorang pria berkata, "Apakah kau tidak ingin hidup? Aku berusaha menyelamatkanmu! Ada hantu di tangga!"     

Mengikuti suara itu, tarikan di lengan Chen Ge meningkat. Sekarang, Chen Ge diberi pilihan, untuk mengikuti suara pria tersebut ke koridor, atau terus menaiki tangga. Dalam waktu kurang dari sedetik, Chen Ge membuat pilihan dan berteriak, "Manusialah yang mendesak manusia lain untuk mati, jadi mengapa aku harus takut pada hantu? Jika kau benar-benar ingin menyelamatkanku, lepaskan aku!"     

Pada saat genting itu, Chen Ge memilih untuk tetap tinggal di tangga. Ia bersedia tinggal dengan hantu yang identitasnya telah dipastikannya dibandingkan pergi dengan "manusia" asing yang tiba-tiba muncul ini. Tarikan di lengannya berkurang, hingga pintu akhirnya berbunyi. Pria yang ingin menyeret Chen Ge ke dalam ruangan tampaknya telah menghilang.     

Apakah dia begitu putus asa untuk mencari kambing hitam? Orang terakhir yang memiliki niat yang sama masih terjebak di dalam lukisan.     

Chen Ge perlahan berdiri.     

Suara pintu yang ditutup terasa sangat dekat, artinya kamar pria itu sangat dekat dengan tangga. Aku pasti akan kembali bersama para pekerjaku untuk berkunjung besok.     

Chen Ge menggerakkan tangannya untuk menyentuh pegangan tangga dan dinding untuk memastikan lokasinya.     

"Terima kasih atas bantuanmu sebelumnya," kata Chen Ge pada ruang di sebelahnya. Tidak ada lagi yang menarik tangannya, jadi ia tidak yakin apakah bocah itu masih berada di sana atau tidak. "Da Bao?"     

Tidak ada balasan. Chen Ge menunggu sebentar sebelum kembali bergerak ke atas.     

Situasinya lebih buruk dari dugaanku. Kupikir tempat ini paling banyak hanya memiliki tiga arwah penuh kebencian dan beberapa arwah penasaran, tetapi sepertinya aku terlalu optimis.     

Arwah penasaran sulit untuk melakukan kontak fisik dengan manusia, jadi pria yang memegang lengan Chen Ge dan Da Bao adalah arwah penuh kebencian. Chen Ge baru berada di lantai sebelas, dan ia sudah bertemu dengan dua arwah penuh kebencian. Situasinya hanya akan menjadi semakin buruk. Ketika Chen Ge tiba di bordes antara lantai sebelas dan dua belas, ia merasakan sesuatu yang basah di bawah kakinya.     

Genangan air? Tidak ada cahaya di bagian atas bangunan, jadi mengapa ada genangan air di tangga? Mungkinkah ada pipa yang rusak?     

Chen Ge bisa memastikan bahwa ia tidak menginjak darah, karena darah mengering dengan sangat cepat. Darah yang digunakan di rumah hantu miliknya sendiri diencerkan dengan thinner.     

Seharusnya ini air.     

Ketika pikiran ini terlintas di benak Chen Ge, kedua pipinya terasa dingin seperti ada air yang menetes di wajahnya. Sebelum ia mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya, rasa dingin bergerak ke pergelangan kakinya, seperti seekor ular yang baru saja merayap naik ke kakinya.     

Apa yang terjadi?     

Udara menjadi lembab, dan kelembaban menempel di kulitnya. Ketika ia merenungkan perubahan ini, suara seorang wanita tiba-tiba terdengar dari atas.     

"Dingin sekali..." Suara itu sangat samar dan bergetar.     

Ada sesuatu dihadapanku?     

Chen Ge melambat, dan otaknya berputar. Udara di sekitarnya dipenuhi uap. Apakah orang itu merasa kedinginan karena kematiannya berhubungan dengan air, atau apakah tubuhnya disimpan di dalam lemari pendingin?      

Chen Ge berpikir dengan cepat dalam beberapa menit dan terus bergerak maju. Saat akan melewati sumber suara, ia merasakan kedua kakinya membeku. Rasa dingin menyebar di sepanjang tulang punggungnya, seperti sesuatu merangkak naik di punggungnya.     

"Dingin sekali, dingin sekali..." Suara yang menggigil sekarang bergema di belakang Chen Ge, seolah ada sosok yang berjarak satu langkah di belakangnya yang mengikuti. Berdiri dengan mata tertutup di tangga, ia tidak bisa melihat apa-apa, tapi ia bisa merasakan seseorang berdiri di belakangnya. Dengan setiap langkah, orang di belakangnya juga maju selangkah. Hawa dingin tidak menghilang dan menjadi semakin kuat. Chen Ge tidak bersikap gegabah. Ia perlahan mengangkat tangan untuk membuka kancing jaketnya. Ia membuka kancingnya satu per satu dan melepaskan jaketnya sebelum berbalik untuk memakaikan jaketnya pada sosok di belakangnya. "Pakailah jaket ini. Aku tidak dapat membantumu mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi kuharap jaket ini dapat memberimu kehangatan."     

Jaket itu mendarat di atas sesuatu. Mungkin, tindakan Chen Ge begitu tiba-tiba sehingga sosok di belakangnya tidak bisa bereaksi.     

"Selain kucing bodoh ini, aku tidak punya apa-apa. Aku melihat kematian dengan mudah, tetapi hal itu tidak memengaruhi cintaku untuk hidup." Chen Ge memegang dinding dan perlahan berjongkok sampai ia duduk di tangga, "Malam ini terasa panjang dan membosankan, apakah kau ingin berbincang-bincang?"     

Dengan mata tertutup, ia tidak bisa melihat apa-apa. Tanpa para pekerja rumah hantu atau peralatan, ia tidak bisa melakukan apapun. Namun, ia tidak merasa lemah. Ia bersandar pada dinding. Di tangga yang lembab dan menakutkan, senyumnya tampak begitu cerah dan unik.     

"Jika kau tidak keberatan, silakan duduk di sampingku." Chen Ge menepuk tempat di sampingnya dengan ringan, "Aku tahu bagaimana rasanya kesepian, dan aku iri pada mereka yang bisa bercanda dengan teman-teman mereka dan memiliki topik yang tak ada habisnya untuk dibicarakan. Melihat kegembiraan mereka, aku akan selalu mencari sudut terpencil untuk duduk sendirian. Aku menyukai kesendirian. Akhirnya, orang-orang mulai terbiasa dengan sikapku ini. Sebenarnya, kaulah orang pertama yang berbicara sedekat ini denganku setelah waktu yang cukup lama."     

Bibirnya bergerak dan ia berbalik ke sampingnya. "Bisakah kau tinggal untuk berbicara?"     

Suara sesuatu yang terseret di lantai memasuki telinga Chen Ge, dan jarinya menyentuh jaketnya sendiri. "Orang asing" yang mengikutinya duduk di sampingnya di tangga.     

"Terima kasih sudah menemaniku. Aku bukan orang yang bisa bersosialisasi dengan baik, tetapi apakah kau keberatan menceritakan kisahmu padaku?"     

Nada bicara Chen Ge terdengar tulus dengan sedikit nada permohonan.     

"Tubuhku terjepit. Dingin sekali. Aku bahkan tidak bisa memeluk diriku sendiri..."     

"Di mana kau berada? Bisakah aku mencarimu? Adakah yang bisa kubantu?" Chen Ge dengan tulus ingin membantu. Setidaknya, ada kasus pembunuhan lain yang tersembunyi di gedung ini.     

"Kepalaku diletakkan di punggungku, lenganku dilipat bersama, dan kakiku berada di lantai dua. Dia dulu membenciku. Dia hanya tersenyum setelah mengangkat pisau daging dan mengatakan bahwa dia akhirnya menemukan sisi positif dari seorang gadis anoreksia. Pujian itu sangat langka. Dia berkata, karena aku sangat kecil dan kurus, aku akan mudah disembunyikan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.