Teror Rumah Hantu

Mari Berteman



Mari Berteman

1Setelah membaca jawaban Chen Ge, Duan Yue langsung menghapus semua pesan. Kemudian, ia dan pak Zhou bersama-sama mundur lebih dari lima meter. Para pengunjung yang penasaran masih berkumpul di pintu belakang. Hantu Kecil yang paling berani perlahan memasuki ruang kelas. "Siswa itu berdiri di tengah ruangan. Kalian semua melihatnya, kan?"     

Hantu Gadis mengangguk.     

"Pasti ada jalan tersembunyi. Ruang kelas sangat gelap, dan ada banyak sampah di sini. Banyak tempat di sini yang bisa digunakan untuk bersembunyi." Lalu, Hantu Kecil memerhatikan keadaan di sekelilingnya. "Tidakkah kalian menyadari bahwa kelas ini berbeda dari yang lain? Ada banyak benda yang membuatnya tampak seperti gudang."     

Ruang kelas tersebut memang aneh. Ada simbol merah di papan tulis, dan setiap meja ditutupi dengan ukiran kata-kata. Laci-laci dipenuhi dengan tas sekolah yang menggembung. Noda hitam dan merah tampak pada beberapa tas, dan beberapa tampak berisi sesuatu yang mencurigakan, seperti rambut yang terlihat di ujung resleting.     

Di samping meja, tirai biru tua tebal menutupi jendela, tapi terdapat sosok seperti manusia yang menonjol dari balik tirai. Lukisan-lukisan aneh digantung di dinding. Tidak jelas siapa sosok yang di lukis di sana, tapi orang yang semakin memerhatikan akan semakin merasakan bahwa sosok di dalam lukisan mengikuti mereka. Kipas tua di atas kepala mereka berputar dengan malas. Bilah kipasnya terbungkus kain putih, dan berderit dengan ribut seolah akan jatuh setiap saat.     

Banyak kertas berserakan di lantai, dan setelah diperiksa dengan lebih seksama, seseorang akan menyadari bahwa kertas itu bercampur dengan uang kematian. Semua yang disebutkan sejauh ini dianggap normal, dan yang paling menarik tentang kelas tersebut adalah beberapa baris terdepan. Ada sebuah televisi kotak kuno di samping podium. Televisinya tidak terhubung dengan apapun, tapi lampu sinyal pada televisi terlihat menyala. Di sisi lain podium, terdapat cermin seukuran orang dewasa, dan cermin tersebut memantulkan kelas menyeramkan ini.     

"Aku pernah membaca cerita hantu yang seperti ini sebelumnya. Kabarnya, semua sekolah tua memiliki ruang kelas yang tidak dibuka untuk siswa. Sampah memenuhi ruangan, dan pihak sekolah akan mengatakan bahwa ruang kelas itu telah diubah menjadi gudang, tapi sebenarnya seseorang telah meninggal di sana sebelumnya," kata Hantu Besar dengan datar. Ia melihat sekeliling dan menambahkan, "Atau mungkin, lebih dari satu orang telah meninggal."     

"Ya, kurasa semua yang berada di sini memiliki cerita di baliknya."     

Ketika beberapa orang sedang berdiskusi, televisi di samping podium tiba-tiba menyala dengan sendirinya. Layar yang dipenuhi dengan suara statis yang mengeluarkan suara melengking. Kedengarannya seperti banyak orang sedang berbicara satu sama lain. Karena televisi itu sudah cukup lama, suaranya sangat rusak.     

"Apakah pekerja rumah hantu yang mengendalikannya?" Layar berkedip beberapa kali sebelum menjadi normal. Gambar hitam putih muncul pada layar.     

"Sepertinya ada sesuatu yang tertulis di sana."     

"Apa katanya?"     

"Ayo kita lihat. Ingatlah untuk membawa kamera."     

Selain Bai Buhui, para pengunjung dengan hati-hati bergerak mendekati televisi.     

"Apakah kau menemukan aktornya? Jangan buang-buang waktu. Keluar dari kelas ini sekarang!" Bai Buhui berdiri sendirian di luar kelas. Ketika berbicara, ia tidak lupa melirik pak Zhou dan Duan Yue. Ketika menyadari bahwa keduanya telah bergerak semakin jauh darinya, ia bahkan semakin yakin bahwa mereka adalah pengunjung normal. Jika mereka adalah pekerja rumah hantu, bukankah sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyerang para pengunjung?     

"Jangan mendesak kami. Kelas ini sangat unik. Mungkin, ada sesuatu yang kita cari di dalam sini." Hantu Kecil menatap layar yang bertuliskan kalimat berikut— 'Malam ini, sesuatu yang aneh terjadi di sekolah. Siswa yang seharusnya mati telah kembali.'     

Kata-kata itu terpampang pada layar. Tidak ada penjelasan tambahan lainnya, tapi kalimat tersebut cukup memberikan efek menakutkan pada penonton. Ketika perhatian para penonton terarah pada layar, gambar pada layar tiba-tiba berkedip, menampilkan ruang kelas tempat mereka berada dan sosok mereka terlihat jelas pada layar televisi.     

"Apakah ada kamera pengintai di sini?" Hantu Kecil bereaksi dengan cepat. Tapi, meskipun mengikuti sudut kamera, ia tidak dapat menemukan kamera yang sedang mengambil gambar mereka. "Bagaimana mereka bisa melakukan ini?"     

Saat mereka kebingungan dengan situasi, beberapa kipas di belakang kelas mulai menyala dengan sendirinya. Kain putih yang tergantung di atas kipas seperti ditarik dengan kuat, seolah ada seseorang yang tergantung pada kain putih.     

"Lihatlah ke arah televisi!" Hantu Gadis menjerit, dan mereka semua berbalik ke arah layar. Pada gambar hitam dan putih, terdapat seseorang yang tergantung pada kipas yang berputar di belakang kelas!     

Kipas itu terlalu tua untuk menopang bobot mayat. Kipas pada layar berputar beberapa kali sebelum terlepas dari engselnya!     

Boom!     

Ledakan keras terdengar dari bagian belakang kelas dalam kehidupan nyata. Kipas di bagian belakang kelas telah jatuh ke lantai!     

"Bagaimana mungkin? Seseorang pasti mengendalikan segalanya di balik layar! Pasti begitu!"     

Mereka pun menjadi panik, tapi sesuatu yang lebih menakutkan terjadi. Siswa berseragam aneh berdiri di dalam televisi. Ia memandang Hantu Kecil dan Hantu Besar yang berdiri bersama, dan perlahan-lahan bergerak ke arah mereka. Ia tidak terlihat dalam kehidupan nyata, tapi mereka bisa melihat meja dan kursi bergerak seperti seseorang benar-benar menuju ke arah mereka!     

Suhu di kelas menurun. Pada layar televisi, siswa itu sudah berjalan untuk berdiri di hadapan Hantu Kecil dan Hantu Besar. Hantu Kecil begitu gugup, sehingga ia lupa bagaimana bernapas. Kesombongan di wajahnya sudah lama menghilang. Ia menggertakkan giginya dan perlahan meraih kursi di belakangnya, mengayunkan kursi itu ke hadapannya.     

"Pergilah ke neraka!" kursi mendarat di atas meja, tapi tidak pada seseorang.     

"Jadi, semua ini palsu." Hantu Kecil menjatuhkan kursi dan kembali menatap layar televisi. Siswa tadi juga menghilang dari layar.     

"Bagaimana mungkin dia juga menghilang dari layar? Apakah dia bersembunyi?" beberapa orang mendekat ke arah layar untuk mencari siswa itu, ketika seorang laki-laki merangkak keluar dari bawah televisi!     

"Mari berteman! Mari berteman! Mari berteman!" suara siswa yang mendesak dan melengking terdengar dari televisi. Wajah siswa itu terus bermunculan sendiri, dan sebuah fenomena aneh muncul di dalam kelas.     

"Lari! Keluar!" tidak ada yang peduli tentang petunjuk pada saat itu. Mereka segera melesat menuju pintu kelas. Mereka bahkan tidak mematikan televisi.     

"Mari berteman! Mari berteman! Kalian tidak mungkin melarikan diri!"     

Siswa itu menghilang dari layar. Meja dan kursi bergerak seperti seseorang mengikuti mereka dari belakang.     

"Lari!" suara Hantu Gadis terdengar tajam. Ia adalah orang pertama yang melarikan diri dari ruang kelas dan berteriak pada Bai Buhui.     

Bai Buhui tidak tahu apa yang terjadi, tapi berdasarkan reaksi Hantu Gadis, sesuatu yang buruk seperti telah terjadi. Tanpa banyak bertanya, ia berbalik dan berlari. Pak Zhou dan Duan Yue, yang berdiri cukup jauh, bereaksi lebih cepat lagi. Sebelum Hantu Gadis meninggalkan ruang kelas, mereka sudah beberapa meter di koridor.     

"Tunggu, kalian berdua! Kita harus bersama agar tetap aman!"     

Pak Zhou dan Duan Yue mengabaikan orang-orang di belakang mereka. Mereka berlari dan memimpin rekan kelompok Bai Buhui menuju ke bagian terdalam gedung pendidikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.