Teror Rumah Hantu

Ketika Kami Tiba, Kami Hanya Melihat Kamera Ini Tergeletak di Lantai



Ketika Kami Tiba, Kami Hanya Melihat Kamera Ini Tergeletak di Lantai

3"Berhenti! Tunggu aku!" Liu Gang menekan kedua tangan ke pinggang. Ia benar-benar tidak lagi memiliki tenaga untuk berlari. "Hantu itu tidak mengejar kita lagi! Kita tidak perlu terus berlari!"     

Mendengar perkataan Liu Gang, beberapa anak muda yang berlari kencang akhirnya berhenti.     

"Eh? Di mana kak Dong?!" Ah Li berbalik dan menyadari bahwa Lan Dong tidak bersama mereka. Kelompok yang awalnya terdiri atas lima orang telah berubah menjadi empat orang.     

"Apakah Lan Dong telah ditangkap oleh hantu? Ketika aku berlari sebelumnya, aku yakin aku mendengar jeritannya." Jawab Otot sambil terengah-engah.     

"Itu tidak penting. Di mana kameramu?!" Liu Gang menunjuk ke arah Otot dan mulai mengutuk. "Brengsek! Kenapa kalian begitu ketakutan?! Kita berlima!"     

"Kak Gang, kau tidak dapat menyalahkanku untuk hal ini. Bukan aku yang berlari terlebih dahulu." Otot menunjuk Xiao Chun, "Gadis itu yang pertama berlari. Jika aku tidak mengikutinya, aku mungkin berakhir seperti Lan Dong."     

"Dengarkan aku," wajah Xiao Chun terlihat sangat pucat, "Sejak kecil, aku cukup peka dengan hal-hal yang berhubungan dengan hantu. Terkadang, aku merasakan hawa dingin yang datang entah dari mana. Ketika aku masih kecil, ayahku membawaku untuk menemui para tetua desa, dan tetua desa mengatakan kepadanya bahwa aku memiliki tubuh yang dapat menarik hal-hal berhantu. Setiap kali aku merasa kedinginan, artinya para hantu akan muncul."     

Kata Xiao Chun dengan tergagap. "Apakah kalian tahu? Ketika wanita tanpa kepala itu muncul, seluruh tubuhku membeku, seperti aku terjatuh dalam es."     

"Maksudmu, hantu tanpa kepala yang sebelumnya kita lihat adalah hantu sebenarnya?" Liu Gang mengernyit. Ia tidak percaya pada takhayul seperti itu.     

"Mungkin dia bukan hantu. Mungkin aktornya mengenakan pakaian orang mati, atau sesuatu merasukinya. Bagaimanapun juga, kita harus menjauh dari wanita tanpa kepala itu!" Xiao Chun berkata dengan tegas.     

"Menghindarinya bukan masalah, tapi kameranya masih berada di sana." Liu Gang memelototi Otot, "Kita berada di sini untuk melakukan siaran langsung, dan sekarang kau menghilangkan kameranya. Apa yang akan dipikirkan para penonton? Kau membuatku terlihat seperti pengecut besar."     

Semakin lama memikirkannya, Liu Gang menjadi semakin marah. Ia membuka kipasnya. "Sebelum kita datang, kalian semua merasa senang dengan kehebatan kalian, tapi ketika menghadapi masalah sebenarnya, kalian semua berlari lebih cepat daripada yang lain!"     

"Kak Gang, tenanglah. Kami sebelumnya sangat panik. Bagaimana kalau kita kembali sekarang?" Ah Li memeluk kotak kayu. Staminanya masih terlihat baik. "Kak Dong masih tertinggal di belakang kita. Kita akan kembali untuk membantunya."     

"Jika kalian ingin kembali, silakan saja. Aku tidak akan pergi." Otot menggeleng, "Kelompok kita awalnya memiliki enam anggota, dan dalam waktu kurang dari sepuluh menit, kita kehilangan dua anggota. Jika terus bergerak sendirian, kita hanya akan tersingkir oleh rumah hantu. Jujur saja, kalau bukan karena kak Gang, aku sudah menyerah."     

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ah Li mengkhawatirkan keselamatan Lan Dong.     

"Kita harus menghubungi Bai Buhui terlebih dahulu dan berkumpul. Setelah memiliki lebih banyak anggota dalam kelompok, kita tidak akan terlalu ketakutan," ucap Otot dengan rasional, "Kita akan mengabaikan Lan Dong untuk saat ini. Jika dia tidak menyarankan kita untuk berpencar, kita tidak akan berakhir dalam situasi ini."     

Otot dengan cepat mengalihkan kesalahan pada Lang Dong, tapi karena tidak mengatakan apa-apa, anggota lain diam-diam menyetujui apa yang dikatakannya.     

"Oke, aku akan menelepon Bai Buhui sekarang," Liu Gang mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Bai Buhui, "Bai Buhui, di mana kalian?"     

"Ada apa?" di seberang telepon, suara Bai Buhui terdengar normal. Mereka tampaknya tidak mengalami sesuatu yang terlalu menakutkan.     

"Kemari dan temui kami sekarang. Kami berada di... " Liu Gang melihat sekelilingnya untuk mencari tahu dimana mereka berada. Mereka berlari seperti orang gila, jadi mereka sekarang tersesat, "Sudahlah, kita akan bertemu di persimpangan antara asrama staf dan gedung kantor."      

"Asrama staf? Bukankah kalian saat ini berada di gedung laboratorium?" suara Bai Buhui terdengar sangat terkejut. Ketika mendengar perkataan Bai Buhui, Liu Gang ikut terkejut.     

"Apakah kau sedang bermimpi? Kami baru saja berlari dari asrama staf!"     

"Tidak mungkin! Kami mengkhawatirkan kalian, jadi sejak tadi kami mengikuti kalian. Kami telah mengikuti jejak kalian. Baru saja, langkah kaki kalian memasuki gedung laboratorium, dan Hantu Kecil bahkan mengatakan bahwa dia melihat kalian." Setelah kebenaran terungkap, kedua belah pihak memiliki perasaan aneh.      

"Kalian mengikuti para aktor rumah hantu! Kembali ke sini sekarang! Kita akan pergi ke asrama staf bersama-sama!" Liu Gang menarik rambutnya yang tidak setebal itu.     

"Tunggu, mengapa kita harus pergi ke asrama staf?" Bai Buhui menjadi curiga, "Kudengar para aktor di sini sangat hebat dalam meniru suara pengunjung ..."     

"Meniru kepalamu! Kemari sekarang juga!" Kata Liu Gang benar-benar akan meledak.     

"Baik, jangan bergerak dari tempat kalian. Kami akan tiba di sana dalam waktu sepuluh menit." Bai Buhui bisa merasakan emosi yang kian memuncak dari suara Liu Gang, jadi ia segera bergerak. Setelah memutuskan sambungan telepon, mata Liu Gang memerah. "Kita berempat tidak bisa lagi terpisah. Tidak peduli apapun yang terjadi, kita tidak perlu merasa takut!"     

"Ya, kak Gang benar." Otot dan Ah Li mengangguk.     

"Kita akan kembali menyusuri jalan. Hantu perempuan tadi pasti sekarang sedang sibuk karena Lan Dong. Tujuan utama kita adalah mengambil kembali kamera!" ketika kelompok saling memberi ceramah, terdengar suara darah yang menetes dari koridor. Suara itu bergema di benak mereka, dan mereka bisa mendengarnya dengan jelas, bahkan walaupun mereka menutupi telinga. Wajah Xiao Chun memucat seketika. Ia secara tidak sadar ingin berlari, tapi lengan rampingnya dicengkram oleh Liu Gang. "Berhenti berlari. Kau hanya menakuti dirimu sendiri. Ketika menghadapinya dalam kenyataan, kau akan menyadari bahwa ketakutanmu hanya sia-sia!"     

Liu Gang mencengkeram Xiao Chun dengan satu tangannya dan tangan lainnya mencengkram Ah Li. "Biarkan dia datang! Kita akan berdiri di sini dan melihat apa yang bisa dilakukannya pada kita!"     

"Tidak! Lepaskan aku!" kulit kepala Xiao Chun seolah mati rasa, dan hawa dingin menembus tulangnya. Ketiganya berdiri di depan, tapi Otot diam-diam mengambil langkah mundur. Ia mengeluarkan ponselnya untuk melihat pesan dari asisten Liu Gang.     

"Kenapa kalian belum muncul? Aku akan menunggu tiga menit lagi. "     

"Aku menemukan jalan tersembunyi!"     

"Jalan yang tersembunyi berada di lantai dua perpustakaan, di belakang deretan cermin terakhir. Aku akan masuk untuk melihat terlebih dahulu."     

"Huft, ini tidak mudah! Oh, sinar matahari, aku merindukanmu!"     

Pesan terakhir berisi foto sinar matahari yang masuk melalui celah pada jendela yang ditutup dengan papan. Melihat foto itu, keraguan Otot menghilang. Ia bergerak mundur dengan sangat pelan. Untuk memertahankan citranya di depan para penonton, Liu Gang tidak akan pernah lari, jadi ia hanya bisa meninggalkan pria itu. Meskipun memalukan untuk meninggalkan Liu Gang, asisten Liu Gang sudah meninggalkan pria tersebut terlebih dahulu, jadi orang yang paling memalukan adalah asistennya. Dengan mengingat hal itu, tekanan pada Otot berkurang. Ia berjalan lebih cepat dan semakin cepat dan tanpa sengaja menendang kerikil kecil. Suara dari belakang menyebabkan Xiao Chun, Ah Li, dan Liu Gang menoleh ke asal suara. Mereka memandang Otot yang berjarak beberapa meter dan mencoba memproses informasi ini.     

"Aku tahu di mana pintu keluarnya! Ikuti aku!" mengabaikan kecanggungan situasi, Otot melangkah ke depan. Ah Li dengan cepat meninggalkan Liu Gang dan mengejar Otot.     

"Kalian!" tubuh Xiao Chun membeku. Hawa dingin membuat tubuhnya menggigil. Ia yakin bahwa wanita yang mendekati mereka saat ini dirasuki atau dikutuk, dan apa yang dirasakannya bukan hanya hawa dingin biasa — wanita di hadapannya adalah eksistensi yang lebih sulit untuk digambarkan. Karena pengalaman mereka sebelumnya, ia lebih takut. Arwah Merah perlahan mendekat, dengan suara darah yang menetes di depan. Ketika Xiao Chun melihat kepala di pelukan hantu itu, pikirannya hancur. Teriakan memekakkan telinga bergema di koridor. Kelompok Bai Buhui, yang sedang menuju ke asrama staf, mendengar suara teriakan dengan jelas.     

"Ini suara gadis yang tidak suka berbicara! Ini tidak bagus!" kelima pengunjung kemudian bergegas ke asrama staf dan dari jauh melihat dua sosok yang berdiri di koridor.     

"Liu Gang!" Bai Buhui bergegas, tapi ketika semakin dekat, ia menyadari bahwa kedua orang itu bukan Liu Gang, melainkan dua pengunjung lainnya. Salah satunya adalah pria paruh baya, dan yang satunya sepertinya adalah istrinya.     

"Apakah kau melihat Liu Gang? Pria yang memegang kipas lipat?" Bai Buhui tidak mengkhawatirkan keamanan Liu Gang, ia khawatir rumah hantu Chen Ge akan menggunakan Liu Gang untuk membalikan situasi.     

"Aku tidak tahu," sang pria paruh baya tampak kebingungan, "Kami datang ke sini setelah mendengar suara teriakan, tetapi ketika tiba, kami hanya melihat kamera ini tergeletak di lantai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.