Teror Rumah Hantu

Kabut dalam Kehidupan Seorang Pemuda



Kabut dalam Kehidupan Seorang Pemuda

1"413? Angka ini tidak asing lagi. Kurasa kita pernah melihatnya pada pesan di sekitar hantu bayi," Lan Dong mengeluarkan sekelompok kunci dari sakunya, "Seorang siswa melihat hantu bayi di sudut tangga ketika dia pergi ke kamar 413. Jadi, jika salah satu kunci ini dapat membuka pintu, maka secara tidak langsung membuktikan bahwa analisaku sejauh ini tepat."     

"Cahaya merah yang baru saja memasuki ruangan belum keluar. Jika masuk sekarang, kau mungkin akan menemukan cahaya apa itu." Otot adalah orang pertama yang menyadari kehadiran cahaya merah, dan ia menasehati Lan Dong dengan lembut.     

"Kita sudah lama berada di sini, tapi kita belum bertemu satupun pekerja rumah hantu. Sudah waktunya bagi kita untuk bertemu dengan mereka." Lan Dong mendorong kacamata berbingkai hitamnya. Mata gelapnya tersembunyi di bawah kacamata tebal dan tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya, "Kelompok kita terdiri dari empat orang, dan dia hanya sendiri. Kita bisa menahan mereka di dalam ruangan dan memberikan kesempatan pada para penonton untuk melihat seperti apa pekerja rumah hantu di sini."     

"Apakah kau tidak takut?" tubuh Otot cukup besar, tapi di koridor yang gelap, ia bahkan menjadi panik.     

"Bukankah ada pernyataan di internet seperti itu? Solusi terbaik untuk mengatasi ketakutanmu adalah dengan menghadapinya. Aku membantumu menghadapi ketakutanmu sekarang," Lan Dong tertawa riang. Ia tampak puas dengan penampilannya. Dengan kunci itu, mereka berhenti di depan pintu kamar 413. "Otot, apa kau yakin cahaya tadi memasuki ruangan ini?"     

"Cahayanya tertangkap kamera. Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa bertanya kepada para penonton." Banyak penonton di siaran langsung Liu Gang melihat cahaya merah itu dan menjadi sangat ketakutan.     

"Bukannya aku tidak mempercayaimu. Tenanglah, kita datang kemari untuk mengunjungi rumah hantu sambil bermain." Lan Dong mencoba kunci yang ditemukannya satu per satu. "Tempat ini sedikit menakutkan, tapi sama sekali tidak menakutkan jika dibandingkan dengan tempat-tempat yang pernah kita kunjungi untuk menguji keberanian kita. Lagi pula, tempat ini hanyalah tiruan dari yang asli."     

Kriet...     

Dengan suara berderit, pintu didorong hingga terbuka.     

"Aku benar," Lan Dong memegang gagang pintu, "Menurutmu, di mana pekerja akan bersembunyi untuk mengejutkan kita? Di belakang pintu? Di bawah tempat tidur? Atau di sudut ruangan?"     

Lan Dong terdengar seperti ia dengan sengaja berkata demikian agar didengar orang yang berada di dalam ruangan. Bibirnya melengkung membentuk senyum. Ia berbalik untuk melihat anggota kelompok lainnya. "Mengapa tidak ada dari kalian yang berbicara?"     

"Kak Dong, kupikir kita sebaiknya tidak tetap tinggal di ruang bawah tanah terlalu lama. Xiao Chun selalu memiliki naluri yang akura..." Ah Li menjadi lebih waspada.     

"Kau benar-benar tidak mengerti kesenangan menjelajahi rumah hantu. Menemukan ketakutan yang tidak terduga di lokasi tak terduga adalah hal yang sangat menarik!" mendapatkan benda kunci dari hantu bayi dan memecahkan teka-teki telah menyebabkan Lan Dong menjadi sedikit sombong karena bangga. "Beginilah caramu menyelesaikan kunjungan rumah hantu. Cobalah untuk menikmati desakan untuk memecahkan teka-teki dan lepaskan stres sehari-harimu."     

Mendorong pintu hingga terbuka, Lan Dong memindai ruangan dengan ponselnya. Ruangan itu tampak normal jika dilihat sekilas, tapi setelah diperiksa dengan lebih seksama, ia akan menyadari bahwa terdapat banyak hal yang sangat tersembunyi di sana. Piyama berdarah tergantung di pintu, dan pisau mencuat dari bawah bantal. Ruangan tersebut adalah salah satu kamar siswa, tapi terdapat beberapa sepatu wanita di sebelah tempat tidur yang tidak berpasangan, yang membuktikan bahwa sepatu itu bukan digunakan untuk berjalan. Buku teks dan buku latihan juga berserakan di lantai, dan kebanyakan dari buku memiliki nama yang sama — Lin Sisi. Lemari di sana memiliki bekas ukiran, dan bingkai tempat tidur terdalam berwarna merah oleh darah. Dari seluruh kamar asrama siswa, hanya tempat tidur yang ditumpuk tinggi dengan sampah dan kotoran.     

"Berhenti bersembunyi, keluar sekarang!" Lan Dong berteriak ke dalam ruangan, tapi ia tidak mendapatkan jawaban. Ia melihat ke belakang pintu, membuka pintu, dan membuka semua lemari, tapi ia tidak dapat menemukan cahaya merah.     

"Kameramen, apakah kau yakin cahayanya masuk ke ruangan ini?"     

"Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Aku tidak salah."     

Lan Dong mengangguk, dan kedua pupilnya bergerak memeriksa seluruh sudut ruangan. Ketika berjalan ke bagian terdalam ruangan, ia tiba-tiba membungkuk untuk melihat ke bawah tempat tidur. "Bagian bawah tempat tidur biasanya menjadi tempat persembunyian benda-benda kotor."     

Lan Dong tidak takut pakaiannya akan kotor. Ia ingin menemukan aktor rumah hantu dan melihat sendiri seberapa menakutkannya mereka, sehingga menakuti asisten Liu Gang hingga seperti itu.     

"Kenapa dia tidak berada di sini?" Lan Dong menyentuh hidungnya, "Aku tahu, ada jalan tersembunyi di ruangan, dan aktor rumah hantu menggunakannya untuk berpindah ke tempat yang berbeda dalam skenario." Lang Dong melihat sekeliling dan menemukan bayangan manusia di dinding. Setiap bayangan disematkan ke dinding dengan banyak paku.     

"Mengapa ada banyak paku di dinding? Apakah ini petunjuk untuk jalan tersembunyi?" perhatian Lan Dong teralihkan pada paku di dinding. Ia merangkak ke tempat tidur untuk melihat bayangan dari jarak yang lebih dekat. Yang lain juga mulai berkeliaran ke sekeliling ruangan. Ah Li mengambil buku latihan yang sudah usang dan menemukan nama di sana, "Siapa Lin Sisi?"     

Setelah pencarian lebih lanjut, Ah Li menyadari bahwa banyak hal di ruangan berkaitan dengan Lin Sisi. Tempat tidur paling kotor memiliki nama Lin Sisi, dan lemari paling rusak memiliki nama Lin Sisi.     

"Perundungan sekolah? Desain rumah hantu ini bahkan mencerminkan masalah sosial yang sebenarnya?" Ah Li memeriksa tempat tidur Lin Sisi dan menemukan ponsel di bawah bantal bernoda air. "Apa-apaan ini... ponsel digunakan sebagai alat peraga? Apakah bos tidak khawatir pengunjung akan mencurinya?"     

"Aku belum pernah mendengar tentang rumah hantu yang menggunakan ponsel sebagai alat peraga, mungkin aktor rumah hantu melarikan diri dengan terburu-buru dan meninggalkan ponselnya." Kata Liu Gang ke arah kamera sambil tersenyum.     

"Sepertinya bukan begitu itu." Ah Li mencoba menyalakan ponsel, dan layar segera menyala. "Ponselnya bekerja dengan baik?"     

"Sudah kubilang, ponsel ini milik aktor rumah hantu. Para pekerja di sini sangat tidak profesional." Liu Gang memegang kipas, tapi rasa penasaran terpancar dari tatapannya. "Ponsel itu mungkin berisi percakapan antara pekerja dan bos. Mereka pasti berkomunikasi satu sama lain tentang cara untuk menakuti kita."     

"Tidak ada pesan yang kau maksud," Ah Li menjawab dengan jujur, "Ponselnya hanya memiliki empat fungsi: pesan, panggilan, kamera, dan album foto. Tidak ada kata sandi, dan... " Ah Li menekan layar dan mengamati ponsel, "Ada pesan yang mengatakan bahwa ponsel ini dapat memotret yang tidak bisa dilihat orang normal.. Ah!"     

Ah Li berniat mencoba fungsi kamera, tapi ketika mengarahkan ponsel ke arah tempat tidur dimana Lan Dong berada, tiba-tiba ia menjerit. Tangannya bergetar, dan ponsel dalam genggamannya terjatuh.     

Lan Dong, yang berlutut di tempat tidur, terkejut melihat reaksi Ah Li. Ia memukul kepala pria tersebut dan berteriak, "Kenapa kau melakukan itu?"     

"Kak Dong!" wajah Ah Li memucat, dan ia tergagap, "Ketika aku mengarahkan ponsel padamu, aku melihat ada manekin yang merangkak di lehermu. Dia mencengkeram lehermu seperti sedang berusaha menarik kepalamu."     

Kamar 413 tenggelam dalam keheningan. Jakun Lan Dong bergetar, dan tanpa sadar, ia menyentuh lehernya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.