Teror Rumah Hantu

Pekerja Baru



Pekerja Baru

3"Jika bukan karena dia, kau tidak akan berada lagi di sini. Karena dia kau selamat. Dia meminjamkanmu tangan ketika kau sangat membutuhkannya, jadi kenapa kau takut pada orang seperti itu?" suara Chen Ge hangat dan tenang, seolah-olah memiliki kekuatan yang unik.     

Fan Chong memikirkannya untuk waktu yang lama dan tiba-tiba merasa bahwa Chen Ge ada benarnya. "Kau tidak memiliki apapun setelah kematianmu, bahkan tidak ada kesempatan untuk mengejar kebahagiaan. Kau benar, aku harus berterima kasih padanya."     

"Sebenarnya, ketika kau menceritakan kisah wanita tua itu, aku langsung teringat pada Xiao Bu. Wanita tua itu tinggal di sebelah rumah Xiao Bu, jadi gadis yang dilihatnya mungkin Xiao Bu." Chen Ge memandangi gadis kecil di layar yang mengenakan piyama ibunya. "Wanita tua itu hidup sendirian, dan ketika dia menderita serangan jantung, dengan tidak ada tetangga seorang tetangga pun yang mengetahuinya, seseorang memanggil nomor darurat. Menurutmu siapa yang menelepon?"     

"Xiao Bu?"     

"Siapa lagi yang bisa melakukannya? Dari sini, kita tahu bahwa anak itu masih mengetahui perbedaan antara baik dan buruk." Chen Ge mendorong kursi Fan Chong kembali ke komputer. "Jadi, kau bisa terus memainkan permainan ini. Xiao Bu tidak akan menyakitimu tanpa alasan. Dia menjangkaumu dengan permainan ini mungkin karena dia ingin berbagi kisahnya denganmu."     

"Hanya itu? Bahkan hantu memiliki kebutuhan untuk berbagi cerita mereka?" Fan Chong merendahkan suaranya. Ia duduk di depan komputer dan masih kesulitan membiasakan diri dengan semua ini.     

"Ini pasti adalah salah satu alasan dia membuat permainan ini. Sehubungan dengan alasan lain, kita akan mengetahuinya begitu menyelesaikan permainannya." Chen Ge memerhatikan bahwa Fan Chong tidak lagi khawatir, jadi ia menghela napas lega. "Semoga beruntung, anak itu mungkin terjebak di bagian terdalam dari permainan, dikelilingi oleh rasa sakit dan keputusasaan. Dia telah menyelamatkanmu, jadi sekarang adalah giliranmu untuk menyelamatkannya."      

"Dia bersembunyi di komputerku?" pandangan Fan Chong perlahan terfokus. Ia meletakkan tangannya kembali pada keyboard dan mouse. "Aku mengerti. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan permainan ini."     

Kemudian, ia keluar dari permainan dan membersihkan partisi komputernya. "Ngomong-ngomong, Bos Chen, kau melihat kata-kata darah yang muncul di jendela sebelumnya, kan? Apakah kalimat itu ditulis oleh Xiao Bu?"     

"Seharusnya."     

"Lalu, kenapa dia memperingatkanmu untuk menjauh dari kota Li Wan? Apakah tempat ini berbahaya?" Fan Chong tampaknya takut Chen Ge akan salah paham, jadi ia menambahkan, "Aku mengkhawatirkan kakakku. Dia orang yang ceroboh dan sering melamun."     

"Saat ini, situasi Jiujiang Timur sedikit rumit. Cobalah untuk tetap berada di rumah saat malam hari, tetapi keadaannya akan lebih baik dalam satu atau dua minggu."     

"Satu atau dua minggu? Oke." Fan Chong tidak tahu bagaimana Chen Ge mengetahuinya, tapi ia memilih untuk percaya padanya.     

"Jika sesuatu terjadi, ingatlah untuk menghubungiku. Aku tidak akan datang ke kota Li Wan selama beberapa hari ke depan." Pesan Xiao Bu telah menarik perhatian Chen Ge. Ia adalah orang yang berhati-hati dan tidak akan memertaruhkan nyawanya tanpa alasan. Setelahnya, Chen Ge pergi. Ia ingin membawa bus kembali ke taman New Century sebelum fajar.     

Ia naik ke atas bus dan melihat bocah yang ditinggalkannya di deretan terakhir kursi. Bocah itu masih tak sadarkan diri. Ia memeriksa bocah tersebut dan setelah memastikannya tidak terluka, ia menghela napas lega. "Orang tua anak ini pasti khawatir. Setelah menyetir bus kembali ke taman, aku harus segera mengantar anak ini ke kantor polisi Jiujiang Barat."     

Bus Rute 104 ini datang dari Jiujiang Barat ke Jiujiang Timur, jadi wanita paruh baya itu mungkin menculik anak laki-laki dari Jiujiang Barat. "Pengawasan di pedesaan tidak begitu komprehensif, tapi aku tidak bisa terlalu berhati-hati."     

Chen Ge membuka komik untuk memanggil arwah si pengemudi, Tang Jun. "Jadi, apa keputusanmu?"     

Dengan "cuci otak" dari Bai Qiulin, pak Zhou, dan hantu-hantu lainnya, sikap Tang Jun menjadi jauh lebih baik. Ia bukan hantu jahat, dan kematiannya adalah karena kecelakaan mobil. Tidak ada banyak kebencian dalam dirinya, dan satu-satunya emosi yang dimilikinya adalah hubungannya dengan keluarganya.     

"Aku tidak keberatan. Bagaimanapun juga, aku hanya harus mengemudi. Tidak peduli siapa bosnya, jika kau mengizinkanku untuk bertemu keluargaku, aku akan bersumpah untuk setia padamu. "     

"Di mana rumahmu?"     

"Kenapa?"     

"Mengemudilah, kita akan pergi ke sana sekarang."     

...     

Dua puluh menit kemudian, Tang Jun keluar dari area perumahan yang cukup tua. Mungkin karena keinginan dalam hatinya tidak begitu kuat, tubuhnya menjadi jauh lebih pudar, seolah-olah ia akan menghilang.     

Setelah naik ke atas bus, tubuhnya mulai kembali pulih.     

"Secepat itu? Kenapa kau tidak tinggal bersama mereka lebih lama? "Chen Ge sedang membaca informasi di ponsel hitam. Tang Jun membutuhkan waktu kurang dari tiga menit.     

"Aku tidak naik ke atas. Aku hanya berdiri di luar gedung. "     

"Apa kau tidak ingin melihat mereka secara langsung?"     

"Aku sudah memikirkannya, tapi tidak."     

"Tidak apa-apa. Jika kau ingin kembali di masa depan, katakan saja kepadaku terlebih dahulu, dan kau bisa kembali kapan saja." Chen Ge selalu baik pada para pekerjanya dan memperlakukan mereka sebagai keluarganya. "Tapi kau harus ingat, ketika keinginan yang membuatmu tetap hidup menghilang, maka saat itu kau juga akan menghilang."     

"Hmm, mengerti." Tang Jun mencengkeram kemudi dan memulai mengendarai bus. Bus tiba di taman New Century jam 4 pagi, saat matahari terbit. Ketika si penjaga melihat Chen Ge kembali dengan kendaraan besar, matanya hampir keluar dari wajahnya. Setelah bertanya pada Chen Ge berkali-kali untuk mengkonfirmasi bahwa Chen Ge tidak mencuri bus dan bus tersebut hanya alat peraga, penjaga akhirnya mengizinkan Chen Ge memasuki taman hiburan.     

"Bus umum memang sedikit terlalu mencolok." Chen Ge menarik Tang Jun kembali ke komik dan memarkir bus di ruang kosong di belakang rumah hantu.     

"Tunggu sebentar... apa lagi yang sudah kulupakan?" Chen Ge membuka pintu dan menatap bocah yang terbaring di kursi belakang. Ketika mereka pulang, bulu mata dan bibir bocah itu bergerak.     

"Kau sudah bangun, kan?" bocah itu pintar. Ia mungkin terbangun ketika matahari terbit, namun ia berpura-pura tertidur. Ketika menyadari bahwa tipuannya telah terungkap, ia terbangun dari kursinya dengan malu-malu. Ia tidak berbicara, namun menatap Chen Ge diam-diam.     

"Jangan takut, aku orang yang baik. Aku menyelamatkanmu dari orang jahat kemarin." Chen Ge memegang tangan bocah itu ketika mereka berjalan turun dari bus.     

Saat itu 4:30 pagi, empat jam dari pembukaan taman hiburan. Chen Ge menghitung dan berpikir bahwa ia memiliki cukup waktu. Ia membawa bocah itu keluar dari Taman New Century dan naik taksi ke kantor polisi. "Orang tua anak ini pasti khawatir. Aku tidak dapat menundanya."     

Chen Ge tiba di stasiun kepolisian sekitar pukul 5 pagi. Ia berjalan ke dalamnya bersama bocah itu. Ketika petugas polisi melihat seseorang masuk, mereka tidak memerhatikannya. Namun, ketika melihat siapa orang yang datang, mereka segera terbangun.     

"Chen Ge? Kenapa kau kembali?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.