Teror Rumah Hantu

Kau adalah Ceritaku Selanjutnya



Kau adalah Ceritaku Selanjutnya

0"Bahkan kalian sendiri tidak tahu siapa ketuanya?" Chen Ge berpikir ia bisa menggunakan pertanyaan ini untuk mengidentifikasi Wu Fei atau Pasien 10, namun ia sama sekali tidak menduga jawaban ini.     

"Semua orang memakai topeng dan mengenakan jubah hitam yang sama. Bahkan, jika orang-orang di balik topeng berubah, tidak ada yang akan tahu." Orang pertama di sebelah kiri menunjuk dirinya sendiri. "Aku No. 1. Di sini, nomormu lebih penting daripada namamu. Jika tidak ingin diganti, kau sebaiknya selalu bersikap waspada."     

Kata-katanya dimaksudkan untuk No. 12. Suara wanita itu unik, dan kisahnya telah mengungkapkan nama keluarga suaminya dan banyak detail tentang kehidupannya. Jika seseorang mau, orang itu pasti bisa mengidentifikasinya dengan mudah.     

Karena Chen Ge telah mendengar suara wanita ini sebelumnya, ia cukup yakin dengan identitas wanita itu. Sebenarnya, ia tidak menduga DJ yang terkenal ternyata adalah orang seperti ini.     

"Masyarakat tidak memiliki aturan lain kecuali kebutuhan untuk menyiapkan cerita hantu yang cukup." Suara pria itu berubah dingin. "Ketika kalian bertiga selesai menceritakan tiga cerita, kami akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan keinginanmu. Kemudian, kau bisa memilih untuk tinggal atau pergi."     

"No. 1 telah menjelaskan semua yang perlu kalian ketahui." Pria di sebelah kanan menjentikkan jarinya. "Makan malam akan disajikan segera, dan setelah itu, kalian bebas untuk pergi."     

Makan malam? Chen Ge curiga namun tidak bertanya. Ruangan itu menjadi sunyi senyap. Sekitar setengah jam kemudian, suara langkah kaki terdengar dari koridor. Pintu dibuka, dan pria bertopeng burung yang menjulurkan kepalanya ke dalam ruangan memiliki tanda goresan yang jelas di lehernya. "Ada kecelakaan, jadi kami mungkin perlu sedikit waktu lagi."     

"Tidak usah khawatir. Lagipula, masih ada banyak waktu sampai matahari terbit." Pria pertama di sebelah kanan melirik ketiga anggota baru. "Kalian mungkin tidak terbiasa karena ini adalah pertama kalinya bagi kalian, tetapi semuanya akan membaik."     

Ketika ia selesai berbicara, No. 10, yang menyukai topeng Chen Ge, berkata, "Jika kalian sedang terburu-buru, kalian dapat memilih untuk pergi terlebih dahulu."     

Ketika ia berkata demikian, semua anggota jubah hitam lain tidak mengatakan apa-apa, namun sepertinya mereka tidak mengerti mengapa ia mengatakan itu.     

"Kalau begitu, aku akan melewatkan makan malam ini. Aku perlu bergegas untuk menemukan cerita hantu baru." Nomor 11 terlihat paling normal di antara semua orang di sana. Dia tidak terbiasa berurusan dengan orang-orang gila ini. Jika tidak menghindari polisi, dia tidak akan menghadiri pertemuan itu. Para pria di meja tidak mengatakan apa-apa selain melambaikan tangan. Tatapan mereka terkunci pada No. 10. Hari itu, No. 10 bertindak sedikit aneh.     

Chen Ge memiliki lebih banyak hal yang perlu ia ketahui tentang perkumpulan cerita hantu, dan garis-garis darah dalam bayangannya hanya membutuhkan satu atau dua menit sebelum selesai terbentuk. Akan sia-sia jika dia pergi begitu saja. Dari cara Chen Ge melihatnya, karena mereka semua sedang berkumpul bersama, itu adalah kesempatan sempurna untuk mengumpulkan mereka secara langsung!     

Ketua dari perkumpulan adalah salah satu dari sepuluh orang ini, namun mereka sendiri tidak tahu siapa. Dalam hal ini, solusi paling sederhana adalah menangani semuanya.     

"Selamat tinggal, kita akan bertemu kembali Rabu depan." Anggota baru kedua segera bergegas keluar. Manusia burung masih berdiri di pintu, kedua matanya mengikuti pria itu seolah-olah sedang memandangi sepotong daging.     

"Apakah kalian berdua juga akan pergi?" nomor 10 bertanya pada Chen Ge dan wanita itu.     

"Aku ingin tahu tentang makanan yang disajikan di sini." Untuk pertama kalinya, emosi terdengar dalam nada bicara wanita itu; ia terdengar bersemangat. "Aku akan tinggal."     

Suara seseorang sedang berlari terdengar dari koridor. Nomor 11 berada dekat dengan lift.     

"Aku punya keadaan darurat, sampai ketemu lagi Rabu depan." Chen Ge berjalan keluar dari dalam ruangan. Ketika melewati pria bertopeng burung, ia mencium bau darah yang samar.     

"Aku terkejut kau bisa keluar hidup-hidup." Suara manusia burung tersebut menyembunyikan kejutan dan kebingungan.     

"Akan ada lebih banyak kejutan untukmu di masa depan." Chen Ge tersenyum padanya, topeng kulitnya tampak sangat menakutkan saat ia tersenyum.     

Pria bertopeng burung tidak segera menjawab. Ia menunggu sampai Chen Ge pergi sebelum menggerutu, "Untuk beberapa alasan, aku tidak mengharapkan kejutan itu."     

Nomor 11 yang mengenakan topeng babi berdiri di samping lift. Jarinya menekan tombol dengan tergesa-gesa, dan jumlahnya perlahan berubah.     

"Kenapa benda ini bergerak sangat lambat!?" ia merasa seperti tercekik. Dibandingkan dengan orang-orang gila itu, hal paling menakutkan yang disaksikan dalam hidupnya bukanlah apa-apa. Khususnya anggota baru keempat, bagaimana dia bisa bertahan dengan semua pengalaman itu? "Tidak, aku harus segera pergi."     

Lift bergerak ke atas, namun berhenti di lantai 23. Setelah waktu yang lama, jumlahnya akhirnya berubah menjadi 24 seperti ada jarak yang jauh antara lantai 23 dan 24. Nomor 11 bergegas memasuki lift dengan segera. Tidak tahu ada seseorang di belakangnya, ia segera menekan tombol untuk menutup pintu lift. Tepat ketika pintu abu-abu keperakan hendak tertutup, sebuah tangan terjulur ke dalam lift untuk menghentikan gerakan lift. Chen Ge memasuki lift dan berkata."Ayo pergi bersama."     

Pria itu diam-diam menelan ludah. Ia ingin menolak, namun tidak berani melakukannya. "Tentu saja."     

Setelah menekan tombol ke lantai pertama, Chen Ge berdiri di samping pintu lift. Setelah pintu tertutup sepenuhnya, ia kembali menatap No. 11. "Apa kau akan kembali hari Rabu depan?"     

"Tidak tahu. Tetapi, jika menemukan cerita hantu baru, aku akan melakukannya." Nada No. 11 terdengar kaku. Ia tidak ingin berbicara dengan pria ini.     

"Jadi, kau mengkhawatirkan hal itu." Chen Ge tertawa. "Aku tahu banyak cerita hantu; apa kau mau aku membagikan satu ceritaku padamu?"     

"Kau bersedia membaginya denganku?" secercah harapan muncul di hati No. 11. Jika Chen Ge mau menceritakan satu cerita hantu, ia hanya perlu menemukan satu cerita lagi untuk membuat perkumpulan itu memenuhi keinginannya.     

"Tentu saja." Chen Ge berbalik, bayangan di belakangnya berdenyut. Darah meledak seperti angsa darah yang membuka sayapnya. "Bagaimanapun juga, kaulah karakter utama untuk cerita ini!"     

Rambut hitam tak berujung mulai keluar dari bayangan Chen Ge untuk menutupi seluruh lift!     

Seorang wanita dengan gaun merah cerah bersandar di bahu Chen Ge, wajahnya yang pucat dan cantik memerlihatkan siksaan yang tak ada habisnya.     

"Zhang Ya!"     

Di dalam lift yang tertutup, tidak ada tempat untuk lari!     

Chen Ge berlari maju untuk menarik topeng No. 11 dan menutup bibirnya. Jumlah di lift terus berkurang, namun waktu tampaknya semakin melambat.     

...     

Ketika nomor pada lift mencapai angka 1, pintu lift terbuka, dan seorang lelaki yang membeku ketakutan berbaring di sudut lift.     

Jantungnya masih bekerja, namun selain rasa takut, tidak ada ekspresi lain di wajahnya. Jika seseorang melihat lebih dekat, pupil matanya yang tampak pecah seperti manik-manik kaca, dan tampak berdarah dapat terlihat dengan jelas.     

Chen Ge menarik Zhu Xiu, yang tampaknya telah berubah menjadi sayuran, keluar dari lift. Zhang Ya melayang di belakangnya, terlihat sedang memainkan mainan baru di tangannya.     

Mainan itu persis seperti Zhu Xiu. Ketika seseorang mendekat, teriakan pudar dapat terdengar dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.